iMusic – Kalau kamu sedang jatuh cinta, Sheryl Sheinafia punya lagu yang sempurna untuk itu. Dirilis ke platform-platform musik digital pada 18 Maret 2022 oleh Musica Studio’s yang bekerja sama dengan EMPIRE, pada “Dedicate” sang penyanyi dan pencipta lagu tersebut menggambarkan perasaan ingin mengabdikan diri kepada pasangan dan sebaliknya.
Diproduseri oleh Tha Aristocrats dengan Dre Pickney sebagai co-producer, dan ditulis oleh Sheryl bersama Dashawn “Happy” White, Chaz Jackson, Dre Pickney dan Sofia Quinn, “Dedicate” adalah penutupan dari trilogi kisah cinta yang terbentuk bersama dua single sebelumnya, “Want Ur Love” dan “Earn It”.
Trilogi ini terdiri dari tiga babak: hasrat, kehilangan dan rekonsiliasi. “Want Ur Love” menggambarkan pacuan adrenalin yang dirasakan saat mengejar cinta; “Earn It” adalah hambatan yang menantang ikatan dan rasa saling percaya yang terbentuk dalam perjalanan; dan “Dedicate” adalah hasil akhirnya ketika sepasang kekasih memutuskan untuk menjaling hubungan secara jangka panjang setelah serangkaian cobaan.
Seperti halnya “Want Ur Love” dan “Earn It”, “Dedicate” tercipta dalam proses workshop selama seminggu di San Francisco persis menjelang pandemi. “Lagu ini dimulai dengan gitarku yang di-sample diiringi track empat bar, lalu menulis lagu di atasnya,” kata Sheryl tentang proses penulisannya, yang juga membawa musiknya ke arah R&B yang kebetulan sejalan dengan selera musiknya pada saat itu.
Selain menutup triloginya, “Dedicate” juga menandakan berakhirnya masa Sheryl di bawah naungan Musica Studio’s, perusahaan rekaman yang merilis tiga album studionya. Mengenai langkah selanjutnya, Sheryl mensinyalir “akan ada banyak proyek dalam waktu mendatang, tapi masih terlalu dini untuk membahasnya. Sekarang waktunya untuk tutup buku dan terus maju.”
Untuk saat ini, Sheryl Sheinafia ingin mempersembahkan “Dedicate” kepada kalian yang sedang jatuh cinta sedalam-dalamnya dengan pasangan. “Menurutku lagu ini sangat cocok bagi mereka yang rela melakukan apa pun demi orang yang dicintai,” katanya. “Jadi aku berharap lagu ini dapat dipahami orang-orang yang memandang hubungannya seperti itu. Aku sangat yakin banyak orang bisa memahaminya.” (FE)
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)