iMusic – SERASI
kembali mewarnai belantika industri musik Indonesia, dengan merilis single
lagu ke 7-nya yang berjudul LEMBAYUNG, masih dibawah naungan AFE
Records, SERASI menunjukkan konsistensi tanpa hentinya di Industri Musik
Indonesia dengan musik tahun 70-annya (oldies – red.).
Di Era millenials
seperti sekarang membawakan musik Oldies tentunya sangat menantang dan sulit
sekali di tambah, pandemic Covid yang tak kunjung usai ini, membuat
eksistensi band-band yang mengandalkan komunitas seperti SERASI dalam posisi
yang sulit, “yah kalo mau dipikir sulitnya semua sulit, tapi SERASI tidak
pernah menyerah dengan keadaan dan khususnya AFE Records dan timnya sangat
mendukung konsistensi kami, kami sangat bersyukur berada di label rekaman yang
sangat mendukung artisnya” Ujar OpikKurdi Founder sekaligus music
producer dari SERASI.
Di single terbarunya ini
SERASI memberikan warna lain lagi dari musik tahun 70-an, kali ini dengan musik
yang lebih slow mereka mencoba mengembalikan romantisme tahun 70-an, “Di single
terbaru kami ini memang kami ingin membawakan lagu slow khas tahun 70-an yang
dapat dinikmati disaat santai atau menjelang tidur, kami juga ingin memperlihat
sisi romantisme khas tahun 70-an yang dapat dinikmati disemua kalangan” ujar
Opik menjelaskan konsep single terbaru dari SERASI.
Dari awal lagu kita akan dimanjakan
sound khas tahun 70-an untuk lagu-lagu slow dan suara khas fani yang
karakternya pas banget untuk penyanyi yang menyanyikan lagu-lagu oldies, memang
guitar akustik banyak mewarnai dari awal lagu, tapi sound yang digunakan untuk electric
guitar, electric piano, flute yang menjadi penghias lagu sangat pas mewarnai
lagu LEMBAYUNG ini.
Untuk aransemen semua
dilakukan oleh Opik Kurdi dan Yanda Bebeh, dari studio mereka aransemen
khas SERASI ini lahir, dan melahirkan kembali musik tahun 70-an ini, dipimpin
oleh Opik Kurdi selaku music producer, Yanda Bebeh membuat musik untuk SERASI
di Lagu LEMBAYUNG tanpa ada musisi lain yang membantu hanya anggota dari
SERASI, “Iyah untuk lagu ini murni kami yang mengaransemennya, dan saat
meng-edit dan me-mastering lagu ini hanya tiga Instrumen yang menonjol Vocal,
Guitar Akustik dan Electric Piano” ujar Yanda menceritakan proses dan konsep
musik yang digunakan di lagu LEMBAYUNG.
Sebuah lagu yang menceritakan
bagaimana indahnya saat bersama kekasih yang digambarkan dari awal hingga
akhir, yang unik dari lagu-lagu SERASI ini mereka selalu menggunakan kata-kata
yang sekarang jarang sekali digunakan dalam sebuah lagu seperti “debaran”,
“daku”, “duhai”, “Dari awal memang konsep kami seperti itu, dan
mas opik yang buat lagu sangat paham dengan itu ya secara mas opik juga yang
ngumpulin kita” jelas Fani.
“Semoga lagu kami dapat menghibur siapapun yang mendengarnya, menemani malam-malam muda mudi yang sedang jatuh cinta ataupun yang sedang mengenang perjalanan cintanya, semoga semua menyukainya khususnya para TERAS (Teman Serasi) dimanapun berada” ujar Opik diamini oleh Fani dan Yanda. (FE)
iMusic.id – Band pop ‘Rue’ siap membuka babak baru dalam perjalanan musiknya lewat single terbaru “On My Mind”, yang akan dirilis pada 5 Oktober 2025 di seluruh platform streaming digital. Single ini bukan sekadar rilisan baru, tapi menjadi penanda rebranding Ruedengan warna musik yang lebih segar, dancey dan penuh groove.
Mengusung bassline yang catchy, ketukan drum yang menghentak, dan nuansa funk guitar yang playful, “On My Mind” dari Rue dirancang untuk menghadirkan energi baru di setiap ketukannya.
Dengan mengangkat tema perselingkuhan dan pemilihan kalimat yang kontroversial pada lirik lagunya, lagu ini menonjolkan sisi fun dan upbeat dari Rue, sekaligus menunjukkan bagaimana band ini bereksperimen dengan arah musik yang lebih berani dan modern.
“Buat kami, ini bukan hanya lagu baru, tapi semacam perkenalan ulang,” ungkap Rue. “‘On My Mind’ adalah cara kami menyajikan Rue yang lebih seru, groovy, dan bisa bikin pendengar langsung ikut bergerak.”
Dengan perpaduan pop modern dan ritme funk yang dinamis, Rue menghadirkan karya yang terasa ringan, menyenangkan, dan cocok didengarkan di berbagai suasana, “On My Mind” menjadi langkah penting yang memperlihatkan kematangan band dalam mengolah identitas musik mereka sendiri.
“On My Mind” akan tersedia secara global di Spotify, Apple Music, YouTube Music dan seluruh layanan streaming musik mulai Oktober 2025.
Terbentuk pada 2024, Rue adalah band pop dengan ciri khas groove manis dan vokal yang hangat, dengan dua personel Cacha Liansky sebagai vokalis, dan Navildi sebagai gitaris. Terinspirasi dari musisi seperti Sabrina Carpenter hingga Parcels, Rue menghadirkan musik yang ringan, catchy, sekaligus penuh energi positif. Dengan gaya yang fresh dan identitas yang terus berkembang, Rue siap menjadi salah satu wajah baru dalam skena pop modern Indonesia.
iMusic.id – Band Seurieus resmi merilis single terbaru berjudul “Nawaitu”yang kini sudah tersedia di semua platform digital. Lagu ini menjadi penanda kembalinya Seurieus dengan energi baru, tanpa meninggalkan ciri khas mereka yang serius tapi santai, jujur dan penuh makna.
“Nawaitu” bercerita tentang niat baik dalam setiap langkah kehidupan, dibalut dengan aransemen musik rock akustik khas Seurieus yang segar, enerjik, sekaligus emosional. Melalui lagu ini, Seurieus ingin mengingatkan pendengar bahwa setiap usaha selalu berawal dari niat yang tulus.
“Lagu ini kami buat sederhana, tapi penuh pesan. Kami berharap bisa jadi teman perjalanan hidup banyak orang,” ungkap para personel Seurieus.
Saat ini formasi Seurieus sendiri terdiri dari Boym (Vokal), Koko (Gitar), Dinar (Gitar), Mulki (Bass) dan Hayamz (Drum). Seurieus sendiri kerap memposting hastag #Nawaitu #SeurieusTidakBubar di media sosial mereka yang menandakan mereka masih tetap eksis sampai detik ini.
Dengan semangat konsistensi berkarya, Seurieus membuktikan bahwa mereka tetap relevan di industri musik Indonesia, sekaligus terus menghadirkan karya yang menghibur dan memberi inspirasi positif.
“Nawaitu” sudah bisa dinikmati di semua platform musik digital favorit Anda!
iMusic.id – Penyanyi muda berbakat, Anditi, akhirnya meluncurkan single perdana berjudul “Jantung Kecilku“. Lagu yang diciptakan oleh Ilham Baso ini hadir dengan sentuhan musik yang khas, penuh emosi dan langsung menyentuh hati pendengarnya.
“Jantung Kecilku” mengisahkan perjuangan seorang wanita yang sangat sabar menanti kehadiran sang buah hati ke dunia meski harus menunggu untuk waktu yang lama, melalui lagu ini Anditi ingin menggambarkan harapan dan kesedihan para pejuang garis dua di luar sana.
“Saya sangat bersemangat membagikan single perdana ini. “Jantung Kecilku” adalah kisah pribadi saya, dan saya berharap lagu ini bisa menjadi teman bagi siapa pun yang tengah berjuang untuk memiliki keturunan,” ujar Anditi.
Senada dengan Anditi, sang pencipta lagu Ilham Baso menambahkan, “Lagu ini saya tulis dengan penuh perasaan. Harapannya, bisa memberikan kekuatan dan penghiburan bagi mereka yang menjalani perjalanan serupa.”
Pembuatan lagu ini melalui proses yang panjang dan penuh tantangan, khususnya pada tahap mixing dan revisi. Anditi mengungkapkan bahwa beberapa bagian lagu perlu disempurnakan agar emosi yang ingin disampaikan bisa tersampaikan lebih dalam. Anditi menuturkan, keinginannya sederhana: agar setiap bait membawa kedekatan yang personal.
“Saya ingin orang yang mendengarkan merasa seperti sedang membaca isi hati mereka sendiri,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ilham Baso, yang melihat kolaborasi ini sebagai ruang untuk merangkai kata dan nada menjadi satu cerita utuh. Baginya, lirik dan musik harus menyatu agar pendengar bisa larut dalam suasana, bukan sekadar menikmati melodi.
Sinyo Luntungan, yang terlibat dalam sentuhan akhir, menekankan bahwa keseimbangan suara tidak hanya soal teknis, melainkan cara menjaga kehangatan dan kejujuran lagu. “Kalau pendengar bisa merasa ditemani lewat lagu ini, berarti tujuan kami tercapai,” katanya.
Lagu ini menjadi bukti bahwa ketelitian dan kolaborasi yang solid dapat menghasilkan karya yang penuh makna. Anditi memilih “Jantung Kecilku” karena ia merasa sangat terhubung dengan lirik lagu ini dan mencerminkan perjalanan pribadinya.
“Ketika pertama kali mendengarnya, saya langsung merasa bahwa lagu ini adalah cerita saya. Sangat personal dan menyentuh,” ungkapnya.
Kolaborasi dengan Ilham Baso pun berlangsung penuh keterbukaan dan saling menghargai. Keduanya bekerja keras untuk menghasilkan karya yang bagus dan menggugah perasaan.
Sebagai pelengkap dari single ini, video klip resmi “Jantung Kecilku” turut dirilis dengan sentuhan penyutradaraan dari Fare, gitaris Lyla, yang dikenal dengan gaya visual yang kuat dalam menyampaikan emosi.
“Proses syuting cukup intens, tapi saya menikmati setiap momennya. Ada beberapa adegan emosional yang cukup berat, namun Fare sangat membantu saya dalam menjiwainya,” kata Anditi.
Sutradara Fare juga menyampaikan pengalamannya, “Bekerja dengan Anditi sangat menyenangkan. Kami banyak berdiskusi untuk memastikan visual yang ditampilkan benar-benar merepresentasikan makna lagu.”
Hasil akhirnya, menurut Anditi, sangat memuaskan dan menjadi bagian yang sangat berkesan dalam karier musiknya.
Single “Jantung Kecilku” sudah dapat dinikmati melalui berbagai platform musik digital seperti: • Spotify • Apple Music • YouTube Music • dan platform streaming lainnya.
Anditi adalah penyanyi asal Indonesia yang memulai karier musik sejak 2010. Ia telah tampil di berbagai event, kafe, dan hotel, serta dikenal sebagai penyanyi long trip aktif pada 2012–2015. Setelah itu, Anditi sempat berkarier di bidang profesional sebagai Sales IT dan Personal Assistant, sebelum kembali menekuni dunia hiburan. Sejak 2024, Anditi aktif di TikTok sebagai Host Nyanyi, menghadirkan pertunjukan musik interaktif yang mempererat hubungan dengan para penggemarnya.