Connect with us

iMusic

“Speaker First” Satu – Satunya Band Asia Asal Indonesia Yang Akan Tampil di Woodstock 2017

Published

on

iMusic – Group musik Indonesia tidak hentinya membuktikan kapasitas di kancah musik internasional, kali ini giliran band rock n roll asal bandung. Speaker First yang digawangi Mahattir Alkatiry sebagai vocal dan si kembar Beny dan Bony Barnaby sebagai gitaris dan Daud sebagai additional drum yang beberapa waktu lalu menunjukan taringnya dan membuatkagum pelaku industri musik di amerika dan Inggris.

Speaker First didirikan 15 tahun yang lalu dan telah memiliki 4 album diantaranya, debut album Whatever You Say [Sony Music, 2002], Ost Gie [Sony Music, 2005], Dunia Milik Kita [Duta Music, 2009], Mini Album Muda Dan Berani [Self Released,  2010]. Kini Speaker First telah menjelma menjadi band rock n roll Indonesia yang mengecap jalur edar dan manggung di Amerika dan Eropa. Band ini telah melakukan rekaman di Air Studio, London yang juga merupakan studio tempat musisi – musisi internasional seperti Adele dan Coldplay merekam lagu – lagunya pada februari 2016 lalu, disusul dengan tournya di UK pada bulan yang sama.

Respon yang sangat baik datang dari para penikmat musik di luar negeri, Speaker First masuk dalam chart 21 radio internasional pada maret 2016 dan salah satu single nya masuk dalan most request song di KROQ FM Amerika Serikat. Beberapa waktu lalu Speaker First  baru saja pulang dari rangkaian tour dan show di 7 kota di Amerika Serikat yaitu : San Diego, Orange Country, Los Angeles, Fresno, Napa Valley, Portland dan Seattle.

April lalu kami dari Amerika untuk perform di depan pelaku industri musik Amerika ternama pada acara MUSEXPO 2017 di Hollywood, Los Angeles. Dari panggung MUSEXO ini kami juga telah teken kontrak dengan label internasional dari Amerik”, kata Athir, sang vokalis.

Kebahagiaan personil Speaker First pada saat itu tidak hanya sampai mendapatkan kontrak dengan label ternama dari Amerika, tetapi juga rangkaian tour dan show 5 negara [Poland, Finland, Scandinavia, Swedia dan Inggris] pada Agustus mendatang. Ini merupakan usaha lobi – lobi Willy Hidayat sebagai manajer karena melihat antusiasme para pelaku industry music Amerika Serikat ketika melihat penampilan Speaker First.

“Alhamdulilah, ini kerja keras anak – anak Speaker First yang tahan banting dan konsep musik rock n roll mereka yang luar biasa disukai. Mudah – mudahan mereka jadi pionir band yang ingin merentangkan karir bermusiknya secara internasional”, Kata Willy Hidayat dari My Will Entertainment yang membuka gerbang Speaker First go internasional seperti sekarang ini.

Selain itu yang lebih membanggakan lagi adalah akan beraksinya Speaker First di ajang konser musik paling bergengsi di jagat musik rock dunia yakni Woodstock Music Festival yang akan di selenggarakan di Polandia pada 3 Agustus 2017 ini.

Speaker First menjadi satu – satunya band dari Asia yang mampu menembus ajang yang bergengsi ini. Tawaran untuk tampil di acara konser music terbesar sejagat ini di dapat dari promotor Woodstock sendiri setelah melihat penampilan panggung Speaker First selama tour di Amerika Serikat. @fransiscus_eko

 

iMusic

Unit Emo, Tears Don’t Lie kolaborasi dengan Savira Razak di single “Hancur”

Published

on

iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.

Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.

“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lie berhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.

Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).

Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.

Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.

“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.

Continue Reading

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading