Band yang terdiri dari 5 anak muda bervisi besar ini ternyata bukanlah sebuah band musiman yang mengerjakan “order” tetapi band ini adalah band yang mendasari semua tulisan karyanya berdasarkan literasi sejarah serta cerita kejayaan nusantara pada masa yang lampau yang tentunya banyak sekali tidak diketahui orang dan seringkali di anggap usang dan tidak menarik.
Tanah Air Project adalah band dengan ideologi kebangsaan dan kebudayaan berbasis nusantara, band yang berananggotakan ; Vialinda (vokal), Ezekiel Rangga (keyboard & sequencer), Ardika (drum), Daniel dan Gerard (gitar), adalah band nasionalis yang tidak mengumbar tendensi untuk pro serta kontra kepada pihak manapun selain ajakan untuk berdiri sebagai anak bangsa. Project band yang bergenre rock modern sinematik ini berdiri kurang lebih dari 4 tahun lalu serta memulai karir bermusiknya dengan mengeluarkan konten live di Lokananta Studio, sebuah studio rekaman legendaris di negeri ini, konten konten yang berisi lagu nasional dan daerah dengan balutan aransemen gaya khas Tanah Air Project ini terpublish di kanal youtube milik Tanah Air Project Official.
Di tahun ini Tanah Air Project segera merilis mini album pertamanya yang bertajuk Negeri Pemenang, single single hits lainnya seperti Kandang Kita, Hegemoni, Surga Itu Nyata, Selamanya Kita, dan Anak Indonesia adalah materi lagu yang ditulis oleh Ezekiel Rangga, produser sekaligus konseptor dari Tanah Air Project, karya musik cerdas yang diharapkan ikut mewarnai khasanah musik Indonesia, serta diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia.
19 juli 2021 single pertama berjudul “Negeri Pemenang” ditulis dari sebuah realita cerita yang terjadi pada masa lampau, bagaimana VOC dengan paksa melakukan penaklukan atas Banda, demi kepentingan penguasaan perdagangan rempah serta monopoli perdagangan, lagu ini terinspirasi bukan pada kekalahan orang kaya atau saudagar banda pd rentang 1826 – 1830 an tetapi lebih kepada peristiwa yang pernah terjadi di tahun kurang lebih 1811an pada kedatangan VOC yang pertama kali ke Banda, dimana orang kaya / saudagar banda dengan tegas menolak serta melakukan perlawanan yang mengakibatkan hengkangnya VOC dari tanah banda, lagu ini bercerita tentang mentalitas pemenang yang memang sudah merupakan darah asli orang Indonesia.