iMusic – Amindana
Chinika; atau lebih dikenal dengan Aminda adalah penyanyi
Wanita berbakat pendatang baru di Indonesia. Kecintaannya pada musik
dimulai sejak kecil; selain vokal, Aminda kecil juga senang mengeksplorasi
instrument gitar yang masih ditekuninya hingga kini. Tak heran, bakat dan
potensi Aminda ini menarik perhatian dua musisi kebanggaan Indonesia: Yovie
Widianto dan Virgoun. Di November 2020, karya Yovie Widianto untuk
Aminda lahir; Dua Centang Biru; dan mendapat pujian karena
keberhasilannya membawakan lagu tersebut.
Tak
berhenti disitu, kali ini giliran Virgoun yang tertarik menggali bakat dan
potensi Aminda. Lahirlah lagu Tiada Cinta Selain Kamu yang menjadi lagu kolaborasi
pertama Aminda dan Virgoun. Fakta menarik: ini adalah kali pertama Virgoun
menjadi seorang komposer dan produser untuk orang lain. Lalu, apa yang membuat
Virgoun memutuskan mau bekerjasama dengan Aminda?
“Gw udah
kenal Aminda cukup lama, dan waktu dia ngeluarin lagu perdananya sama Mas
Yovie, gw ngerasa dia ini bisa jadi something di industri musik kita;
dan gw tertantang untuk jadi gak cuma bikin lagu aja, tapi juga jadi
produsernya. Buat gw, selain suara lembutnya, Aminda ini punya karakter yang
cocok sama lagu-lagu gw yang emang story telling banget. Jadi chemistry-nya
sama lagu-lagu gw bakal dapet banget sih”, buka Virgoun.
“Untuk
aku, Kak Virgoun itu kan salah satu musisi yang punya pengalaman lama ya; dan
karya-karyanya menurut aku keren-keren, baik yang bareng bandnya (last child),
ataupun yang solo. Jadi, kolaborasi sama Kak Virgoun adalah suatu kesempatan
langka yang pastinya gak akan aku lewatin”, buka Aminda.
Dalam
proses penciptaan lagu Tiada Cinta Selain Kamu, Virgoun mengungkapkan bahwa
inspirasinya datang dari sebuah ikrar dahsyat yang diaplikasikannya ke dalam
komitmen cinta antar sesame manusia. Sementara Aminda menambahkannnya sebagai
lagu yang punya makna cinta mendalam dan luas.
“Ngomongin
lagunya, kalo di perhatiin liriknya, inspirasi lagu Tiada Cinta Selain Kamu ini
bisa kebaca banget, yaitu dari kalimat syahadat. Semangat/ aura kalimat
tersebut gw implementasiin ke sebuah komitmen cinta dan kesetiaan antar manusia
yang dibawa sampai tutup usia”, lanjut Virgoun.
“Lagu
Tiada Cinta Selain Kamu di mata aku tuh unik banget, salah satu artinya yang
tadi Kak Virgoun jelasin. Uniknya, buat aku, artinya bisa gak sebatas itu aja;
ngomongin cinta yang gak selalu tentang pacar, tapi bisa juga ke keluarga,
bahkan alam. Aku harap, aku bisa tau versi para pendengar nanti akan
mengartikan lagu ini ke hubungan yang mana ya”, lanjut Aminda.
Berbicara
tentang Music Video, Tiada Cinta Selain Kamu adalah lagu pembuka cerita
perjalanan kedua sahabat Jessica Mila dan Bryan Domani; sebelum nanti akan ada
lagu berikutnya sebagai lanjutan/ penutup cerita mereka. Sebagai seorang
sahabat, Bryan terpanggil untuk menghibur Mila saat patah hati karena
hubungannya yang (lagi-lagi) kandas. Yang tidak disadari Mila, sosok pria yang
selama ini dicarinya justru berada tidak jauh darinya. Tapi, mampukah kali ini
Bryan memiliki keberanian menyatakan rasa pada Mila? Dan apakah Mila memiliki
rasa yang sama, atau cukup sebatas sahabat saja?
“Lewat
lagu ini, gw pribadi pengennya menyampaikan bahwa cinta sejati itu masih ada;
dan bukan Cuma dongeng atau cerita picisan aja. Dan pengennya lagu ini bisa
jadi anthem buat mereka yang pengen bilang cinta tapi gak bisa puitis. Semoga
Tiada Cinta Selain Kamu mendapat tempat di hati orang-orang,
dan Aminda
bisa lebih dikenal oleh semua pecinta musik Indonesia. Amin YRA”, tutup
Virgoun.
“Kalo
harapan aku untuk lagu Tiada Cinta Selain Kamu ini bisa diterima dan disukai
oleh masyarakat Indonesia, dan semoga bisa banyak yang relate. Amin YRA. Mohon
doa dan dukungannya ya”, tutup Aminda.
Suara
lembut dengan kemampuan bernyanyi seperti bercerita, juga seorang composer yang
piawai menciptakan lagu-lagu hits adalah kolaborasi yang sangat sayang untuk
dilewatkan. Maka dari itu, selamat menikmati sajian terbaru dari Aminda – Tiada
Cinta Selain Kamu yang sudah resmi dirilis di 28 Juli 2021 di saluran YouTube:
Aminda; juga didengarkan di semua platform musik digital seperti YouTube Music,
Spotify, iTunes, Joox, Langit Musik.
Jangan lupa juga mengikuti keseruan project Tiada Cinta Selain Kamu di YouTube & akun Instagram Aminda dengan hadiah utama yang sangat menarik, yaitu 1 unit Vespa di penghujung periode. Selamat menikmati project ini! (FE)
iMusic.id – MD Pictures merilis Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” Jumat (4/7/2025), perilisan OST yang dibarengi dengan peluncuran official poster film tersebut di gelar di MD Place, Jaksel yang juga merupakan headquarter dari MD Pictures. Acara ini di hadiri oleh Manoj Punjabi selaku Eksekutif Produser dan para cast film tersebut dari Marshanda, Ariel Tatum, Patricia Gouw, Reza Nangin, Elmandsipasi, hingga Asri Welas plus Andi Riyanto sebagai composer dan song writer.
Ost dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” ini adalah sebuah lagu sedih berjudul “Segalanya” yang diciptakan Andi Rianto bersama Ria Leimena dan dinyanyikan oleh Marshanda. Musik dan lirik yang Andi dan Ria hasilkan berhasil menangkap esensi emosional dari film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” itu sendiri.
“Walaupun Marshanda ini tidak aktif bernyanyi seperti sebelumnya, namun saya tahu bahwa Marshanda pasti akan all out di lagu ini dan saya yakin hasilnya pasti bagus”, terang Andi Riyanto ketika teman – teman media bertanya tentang proses rekaman suara Marshanda di lagu ini.
Sementara Marshanda sendiri mengaku bahagia bisa menjadi pengisi suara di lagu “Segalanya” ini, walaupun dia sudah lama tidak pernah melakukan lagi proses rekaman namun semangatnya tetap terjaga.
“Lagu ini catchy tapi sedih banget. It captured the whole feeling-nya Alina dan cerita filmnya. Aku ngerasa blessed banget bisa nyanyi lagu ini, apalagi setelah lama nggak rekaman,” ungkap Marshanda.
Lagu “Segalanya” ini menggambarkan perasaan mendalam sang tokoh utama, Alina (Marshanda), tentang cinta, pengkhianatan, dan kehancuran. Dengan melodi yang catchy tetapi penuh emosi, lagu ini menjadi cerminan perjalanan batin Alina dalam menghadapi pengorbanan dan kekecewaan.
“Lirik favorit aku adalah, “Hancurnya mimpi hidup, cinta, dan segalanya.” Bait tersebut merangkum kepedihan yang dialami tokoh utama dalam lagu ini”, tambah Marshanda.
Andi Riyanto sendiri mengaku terinspirasi dari saat dia menyaksikan adegan – adegan krusial di film “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” tersebut,
“Lagu ini adalah segalanya, cinta, pengorbanan, dusta, ketidaktulusan, kesetiaan, dan pengingkaran, Semuanya ada di lagu ini,” ujar Andi Riyanto.
Lagu “Segalanya” memang berisikan curahan hati seorang istri yang menghadapi pengkhianatan oleh kekasih hatinya.
“Saya tuh paling susah untuk appreciate lagu, Lagu yang laku di platform dan enak didengar, belum tentu sesuai dengan layar lebar. Itu ada formulanya, dan pertama kali kerja sama untuk proyek besar ini, saya terima kasih Mas Andi Rianto sudah dapat formulany,” ungkap produser Manoj Punjabi.
“Lagu ini bukan hanya komunikatif, tapi juga bisa jadi soundtrack. Lagunya simple, menyentuh, dan dapat dramanya.” Tambah Manoj Punjabi lagi.
Sementara itu, Final poster “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka” menunjukkan kesinambungan dengan poster yang dirilis pada Februari silam. Pada poster pertama sebelumnya, hanya tampak pemandangan di bawah meja yang menampilkan adegan seorang wanita menggoda seorang pria dengan sebelah kakinya. Dalam poster final ini, adegan yang masih kabur dengan sosok-sosok yang masih misterius tadi diperlihatkan secara gamblang.
Sedangkan di final posternya diperlihatkan adegan penuh di meja makan dari poster pertama. Di tengah meja, duduk Alina (Marshanda) yang berjilbab dan mengenakan pakaian serba biru. Sedangkan putrinya, Rere (Rachel Mikhayla), tampak bergelayut di pundaknya. Mata kedua perempuan itu mengarah ke sosok pria yang duduk di sebelah kiri meja, Reza (Deva Mahenra). Namun, alih-alih membalas tatapan penuh harap dan raut wajah bahagia anak-istrinya, Reza justru menatap lekat wanita berjilbab lain yang duduk di seberangnya yaitu Asih (Ariel Tatum).
Wanita itu pun berbalas pandang dengan Reza diiringi senyuman licik sambil mengangkat segelas jus berwarna merah di tangan kanannya, dan menggendong bayi di tangan kirinya. Sementara itu, di bawah meja, sebelah kaki Asih terlihat mengelus kaki Reza yang agak maju ke depan menyambut kaki Asih.
“La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” diadaptasi dari kisah viral oleh Elizasifaa. Ini merupakan cerita kedua Eliza yang difilmkan oleh MD Pictures setelah” Ipar adalah Maut”. Seperti pendahulunya, “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menyoroti kehadiran orang ketiga dalam sebuah keluarga harmonis yang relijius. “La Tahzan : Cinta, Dosa, Luka…” akan mulai tayang di seluruh bioskop tanggal 14 Agustus 2025, sementara itu Lagu “Segalanya” akan tersedia di seluruh platform digital (DSP) serta YouTube mulai 8 Juli 2025.
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)