Connect with us

iMusic

“Tissa Biani” Persembahkan Single Perdananya, “Rindu yang Palsu”.

Published

on

iMusic – Tissa Biani mempersembahkan single pertamanya sebagai seorang penyanyi di bawah naungan label Trinity Optima Production. Lagu tersebut berjudul “Rindu yang Palsu”.

“Rindu yang Palsu” ditulis oleh Arlonsy Miraldi alias OncyUNGU’. “Rindu yang Palsu” telah ia tulis sejak lama, namun Oncy dan manajemen Trinity Optima Production belum menemukan penyanyi yang tepat untuk lagu tersebut. Sampai akhirnya, Tissa Biani bergabung dengan Trinity Optima Production.

“Jujur, saya suka karakter suara Tissa Biani yang khas. Ada sengaunya, merdunya, dan yang pasti, bikin candu. Saya dan tim merasa, Tissa Biani cocok untuk membawakan “Rindu yang Palsu”. Terbukti, ia menyanyikan lagu itu dengan luar biasa keren,” ucap Oncy.

Lagu yang diproduseri oleh kekasih Tissa Biani, Dul Jaelani, dan Krisna Triastantya ini bercerita tentang terjebaknya seseorang dalam cinta yang kerap berakhir dengan kekecewaan. Kejadian itu terus berulang, memberi harapan palsu, hingga menjadi racun. Karena ternyata, sosok yang dikasihi ternyata tidak setulus dirinya dalam mencinta.

Video musik “Rindu yang Palsu” disutradarai oleh Bonita Rachel (MIURA Films). Di video klip tersebut, Tissa Biani tidak tampil sendirian, melainkan bersama aktor Jourdy Pranata.

“Aku suka liriknya yang relate dengan generasi sekarang, yakni rasa ‘sedang sayang-sayangnya’ namun toxic. Menurutku, lagu ini merupakan sebuah pesan yang mewakili hati anak-anak muda. Proses rekamannya seru dan cukup singkat.

Soal video klip, aku beradu akting dengan Jourdy Pranata dan ini adalah kali pertama aku dan dia terlibat dalam project yang sama walaupun kami sudah saling mengenal sebelumnya. Kami saling bantu dan berdiskusi untuk menampilkan chemistry sebagai sahabat yang sudah lama tak bertemu di video klip “Rindu yang Palsu”,” kata Tissa Biani.

“Lagu “Rindu yang Palsu” ini menyampaikan sebuah rasa yang dalam bagi sebagian orang. Rasa tersebut tidak main-main dan mewakili mereka yang kerap mencintai dengan tulus, namun tidak dianggap serius. Semoga perasaan para pendengar terwakili lewat “Rindu yang Palsu” dan lagu ini disukai banyak orang,” lanjut pemain film “KKN di Desa Penari” itu.

“Selama ini, Tissa Biani telah banyak menunjukkan kemampuannya di bidang akting. Kali ini dengan bakatnya di bidang tarik suara, ia menghibur para penggemar lewat single perdananya “Rindu yang Palsu”. Butuh talenta untuk bercerita saat menyanyikan lagu ini, dan Tissa Biani dengan karakter vokalnya yang unik mampu menyampaikan pesan dan emosi lagunya dengan sangat baik.

Hal ini merupakan keunggulannya yang sudah kami sorot sejak bergabung di Trinity Optima Production. Ke depan, kami optimis untuk bekerjasama dan mengembangkan potensi Tissa Biani sebagai publik figur yang multitalenta,” tutur Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading