Connect with us

iMovies

Trailer dan Poster Film Horor Terbaru IDN Pictures “Qorin” Diluncurkan.

Published

on

iMusic – Jakarta, 8 November 2022 – Melanjutkan kesuksesan film “Inang” karya sutradara Fajar Nugros, IDN Pictures kembali bersiap untuk menayangkan film horror keduanya, yang berjudul “Qorin”. Film “Qorin” disutradarai oleh Sutradara Ginanti Rona yang mengawali karier sebagai Asisten Sutradara Timo Tjahjanto dan pernah menjadi Asisten Sutradara sejumlah film ternama Indonesia seperti “Rumah Dara” dan “The Raid”.

Film “Qorin” dibintangi oleh aktor dan aktris berbakat Tanah Air yaitu Omar Daniel, Zulfa Maharani, Aghniny Haque, Naimma Aljufri, Cindy Nirmala, Putri Ayudya, dan Mahardika Yusuf. Film “Qorin” akan segera tayang di bioskop pada 1 Desember 2022.

Film “Qorin” menceritakan kisah Zahra Qurotun Aini, seorang siswi di asrama putri. Sudah hampir 6 tahun tinggal di asrama khusus putri, Zahra selalu menjadi siswi teladan yang memiliki segudang prestasi di sekolah. Zahra pun menjadi ambisius dan rela menuruti apapun perintah Ustad Jaelani, gurunya, demi mendapatkan nilai tinggi, termasuk menerima tugas untuk menjaga seorang siswi baru yang terkenal nakal bernama Yolanda dan mengajak para siswi melakukan ritual Qorin.

Zahra tidak menyangka setelah menjalani kedua tugas itu, ia mulai mendapatkan teror dan sering mengalami hal-hal mistis di asrama putri. Kejanggalan tak hanya dialami oleh Zahra karena Umi Hana, istri Ustad Jaelani, pun menemukan keanehan-keanehan pada gelagat dan benda-benda yang disimpan oleh suaminya.

CEO IDN Media, Winston Utomo, menyampaikan antusiasme atas karya terbaru IDN Pictures ini, “Di Indonesia, film horor begitu digemari masyarakat karena merupakan genre film yang dapat ditonton berbagai kalangan serta memicu adrenalin sekaligus menyajikan hiburan. Film horor pun bisa menjadi kekuatan kita untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan membawa karya anak bangsa ke kancah internasional. Melihat potensi film horor Indonesia yang begitu besar, kami sangat antusias untuk kembali hadir dengan film horor kedua IDN Pictures yang berjudul “Qorin”.

Tentunya kami tetap berkomitmen untuk menyajikan film yang sarat pesan moral dan bisa membawa dampak positif di masyarakat Indonesia.

Dengan latar dan karakter yang dekat dengan masyarakat Indonesia, film “Qorin”

tidak hanya menghibur tapi juga menyampaikan pelajaran hidup yang penting. Kami berharap film “Qorin” mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.

Saksikan film “Qorin” yang akan tayang pada 1 Desember 2022 di bioskop -bioskop di Indonesia.”

Ginanti Rona, sutradara film “Qorin”, mengatakan bahwa film “Qorin” merupakan project yang unik baginya, “Film ‘Qorin’ ini adalah film horror bertema religi yang pertama kali saya garap. Tema Qorin yang diangkat dalam film horor ini sangat menarik, karena setiap manusia memiliki sisi gelapnya, Dan Qorin adalah bentuk manifestasi sisi gelap manusia dalam bentuk “kembaran” yang muncul dan kemudian meneror manusia.

Diwujudkan dalam bentuk storytelling yang menarik, eksplorasi dari sisi cerita kelam yang dibawa setiap karakter/tokohnya, juga treatment horor dari ritual pemanggilan Qorin dan kemunculan Qorin yang belum pernah dieksplor lebih jauh di film-film horor Indonesia lain.”

Head of IDN Pictures & Produser Film “Qorin” Susanti Dewi pun mengatakan, “Tahun 2022 sangatlah spesial bagi kami di IDN Pictures. Dengan usia IDN Pictures yang masih begitu muda, kami senang bisa aktif mendukung industri film Indonesia dan semakin termotivasi untuk menghasilkan karya terbaik. Menutup tahun ini, IDN Pictures kembali berkesempatan untuk meluncurkan film terbaru kami, “Qorin”.

Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan banyak perempuan berbakat di industri film Indonesia. Di film ini kami berkolaborasi untuk pertama kalinya dengan Ginanti Rona selaku sutradara dan Lele Laila selaku penulis skenario yang juga sudah banyak menghasilkan karya di genre horor. Ada banyak pengalaman baru yang kami dapatkan selama proses produksi film “Qorin” hingga akhirnya film ini siap menyambut para penikmat film. Semoga karya ini kembali mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat Indonesia. Sampai jumpa di bioskop pada tanggal 1 Desember 2022!”.

Ikuti media sosial @qorinfilm dan nantikan berita selanjutnya dari film “Qorin”.

Tentang IDN Pictures

IDN Pictures adalah perusahaan film berbasis teknologi yang memiliki visi untuk membawa dampak positif dan inspirasi bagi masyarakat.

Tentang IDN Media

IDN Media adalah perusahaan media platform untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia, dengan lebih dari 70 juta Monthly Active Users (MAU). Visi kami adalah mendemokratisasi informasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat. (FE)

iMovies

Peluncuran FFI 2024, Komite FFI Usung Tema “Merandai Cakrawala Sinema Indonesia”.

Published

on

iMusic.id -Komite FFI periode 2024–2026 yang baru saja terpilih dan diketuai Ario Bayu mengumumkan tema perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2024. Tema yang diusung untuk FFI 2024 adalah “Merandai Cakrawala Sinema Indonesia.”

Merandai memiliki makna mengarungi, menjelajahi. Melalui tema “Merandai Cakrawala Sinema Indonesia,” FFI 2024 diharapkan menjadi ruang yang terus menghidupkan kolaborasi berlandaskan semangat kesetaraan dalam membangun ekosistem perfilman Indonesia yang kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.

Cakrawala sinema Indonesia terus-menerus meluas sebagai buah dari pergulatan insan film maupun perkembangan lingkungan global yang melingkupinya. Dengan demikian, perjalanan merandai (menjelajahi) cakrawala sinema Indonesia demi meraih kesempurnaan dan keunggulan itu mesti dibingkai oleh upaya menangguk kearifan masa lalu, memeluk masa kini, dan membentuk masa depan.

Dalam peluncuran FFI 2024, sekaligus diperkenalkan kepengurusan baru Komite FFI periode 2024–2026, yang diketuai oleh Ario Bayu. Komite FFI 2024–2026 adalah Ario Bayu (Ketua Komite), Prilly Latuconsina (Ketua Pelaksana), Budi Irawanto (Ketua Bidang Penjurian), Mandy Marahimin (Ketua Sekretariat), Gita Fara (Ketua Bidang Keuangan dan Pengembangan Usaha), Pradetya Novitri (Ketua Bidang Acara), Nazira C. Noer (Ketua Humas Acara), dan Michael Ratnadwijanti (Ketua Humas Penjurian). Bidang-bidang di kepanitiaan diisi oleh para profesional

yang memiliki rekam jejak dan capaian pada profesinya masing-masing yang masih berkaitan erat dengan dunia film.

Komite FFI 2024–2026 juga berkomitmen untuk mendorong proses kolaborasi sehingga dapat menemukan peluang dan potensi baru di industri film Indonesia.

Kolaborasi menjadi jiwa dan landasan utama dari FFI 2024 dan kunci untuk meningkatkan industri film Indonesia di mata dunia.

“Sinema Indonesia tak pernah berhenti pada titik tertentu, alih-alih terus menjelajahi kekayaan tematik, batas-batas artistik, dan kepelikan teknis yang ditawarkan oleh teknologi. Inilah sesungguhnya yang menjadi cakrawala atau horizon sinema Indonesia sekaligus konteks bagi mekarnya ekosistem perfilman Indonesia.

Melalui tema “Merandai Cakrawala Sinema Indonesia” Komite ingin FFI 2024 menggerakkan arah sinema ke depan, sekaligus belajar dari sejarah masa lalu sinema kita, dan terbuka dengan semua kemungkinan potensi baru dalam perkembangannya saat ini,” kata Ketua Komite FFI 2024–2026 Ario Bayu. Pada penyelenggaraan FFI 2024, sistem penjurian ‘hibrid’ yang mengombinasikan penilaian kuantitatif (lewat pemungutan suara) dan penilaian kualitatif (lewat diskusi) akan dipertahankan.

Sistem penjurian ini cukup komprehensif, representatif, dan partisipatif yang melewati sejumlah tahapan mulai dari tahap rekomendasi oleh asosiasi profesi perfilman, tahap nominasi oleh Akademi Citra (insan film peraih Piala Citra) hingga tahap penentuan pemenang oleh Dewan Juri Akhir yang merepresentasikan profesional/pembuat film dan mereka yang menjadi bagian dari ekosistem perfilman dengan beragam latar profesi. Publik juga akan terlibat yang difasilitasi oleh teknologi internet untuk mengungkapkan preferensinya terhadap film Indonesia.

“Dengan demikian, sistem penjurian yang melibatkan asosiasi profesi dan Akademi Citra tersebut menjunjung prinsip demokrasi dan penghormatan terhadap profesionalisme serta dedikasi para insan film. Sementara itu, peran Dewan Juri Akhir dalam penentuan pemenang menempatkan film sebagai produk budaya yang dinilai secara kualitatif.

Sedangkan keterlibatan publik bisa menumbuhkan partisipasi serta perluasan apresiasi terhadap film Indonesia,” ujar Ketua Bidang Penjurian FFI 2024–2026 Budi Irawanto. Lebih lanjut, Budi menekankan, “Sistem penjurian menjadi bagian dari upaya bersama untuk semakin memperkuat ekosistem perfilman kita agar lebih solid dan padu.”

Anggota Dewan Juri Akhir akan dipilih oleh Komite FFI 2024–2026 berdasarkan masukan dari asosiasi-asosiasi profesi perfilman. Ikuti informasi terbaru Festival Film Indonesia 2024 melalui kanal media sosial resmi FFI di Instagram @festivalfilmid dan situs resmi di festivalfilm.id. (FE)

Continue Reading

iMovies

Film Dokumenter “Harta Tahta Raisa” Garapan “Soleh Solihun” Rilis Official Poster & Trailer.

Published

on

iMusic.id -Imajinari bekerja sama dengan Juni Records mempersembahkan film dokumenter “Harta Tahta Raisa” yang disutradarai Soleh Solihun yang akan tayang pada 6 Juni 2024 di jaringan bioskop.

Menyambut penayangan film tersebut, Imajinari dan Juni Records merilis official poster & trailer yang memperlihatkan secuplik kisah di balik momen bersejarah “Raisa: Live in Concert: Stadion Utama Gelora Bung Karno” pada tahun lalu.

Selain itu, dalam trailer berdurasi 2 menit 13 detik itu juga menarik ke belakang refleksi perjalanan karir sang diva muda dengan menghadirkan orang-orang yang menjadi sistem pendukungnya. Termasuk, sang manajer dan CEO Juni Records Adryanto Pratono (AdryBoim), orangtua Raisa, dan orang-orang yang bekerja dekat dengan Raisa.

“Gue memang penyanyi tapi kami anggapnya itu sebagai merek. Misalnya gue bilang ‘Im pengen bikin ini’ nanti yang bikin jadi kenyataannya dia (AdryBoim) yang mendesain itu,” kata Raisa dalam salah satu adegan di trailer.

Sementara itu, official poster “Harta Tahta Raisa” menyajikan visual elegan dengan nuansa merah dan sosok Raisa yang mengenakan gaun berwarna merah dengan aksen bunga. Dalam poster tersebut, Raisa juga terlihat anggun, ditampilkan sebagai fokus utama dari poster.

Sebelum menyutradarai film dokumenter “Harta Tahta Raisa,” Soleh Solihun telah lebih dulu menyutradarai beberapa judul film panjang fiksi, “Mau Jadi Apa?” (2017), “Reuni Z” (2018), “Star Syndrome” (2023) dan serial “Cek Toko Sebelah Babak Baru” (2019-2020).

Menyutradarai kisah sang diva, Soleh pun merasa terhormat dengan bisa menyelami lebih dalam perjalanan Raisa di industri musik. Ia pun mengatakan ketika penonton menyaksikan film ini di bioskop, akan ada banyak kisah yang sebelumnya belum pernah terungkap.

“Raisa adalah penyanyi Indonesia yang hingga saat ini selalu mengalami pertumbuhan. Mulai dari kemunculan pertamanya di industri musik Indonesia hingga mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai perempuan penyanyi Indonesia yang pertama kali menggelar konser tunggalnya di panggung paling spektakuler di Indonesia, Gelora Bung Karno (GBK). Saya berharap film dokumenter “Harta Tahta Raisa” bisa menjadi persembahan yang juga akan menjadi catatan baru dalam industri musik kita,” kata Soleh Solihun.

Raisa menambahkan, hadirnya film dokumenter “Harta Tahta Raisa” juga menjadi pengalaman baru. Setelah mempersembahkan konser tunggal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, film dokumenter ini juga menjadi hal baru lagi yang akan memberikan pengalaman lain bagi para pendengar karyanya dan penonton Indonesia.

“Aku bersama Juni Records selalu memikirkan membuat karya-karya baru. Setelah konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno tahun lalu, tentu banyak yang menanti gebrakan apa lagi yang akan dikeluarkan. Melalui film ini, semoga lebih banyak orang juga makin mengenal aku, perjalanan bermusikku, serta orang -orang yang selama ini menjadi bagian dari perjalanan itu,” kata Raisa.

Film dokumenter “Harta Tahta Raisa” sekaligus menandai kerja sama perdana bagi Imajinari dan Juni Records, dua entitas yang bergerak di bidang yang saling bersisian di industri hiburan. Setelah sukses dengan “Ngeri-Ngeri Sedap,” “Jatuh Cinta Seperti di Film-Film,” dan “Agak Laen” yang mencatatkan sejarah dalam industri perfilman Indonesia, dengan menghadirkan film dokumenter yang mengangkat perjalanan dari seorang diva muda Indonesia juga menjadi capaian baru lagi bagi Imajinari.

Produser film dokumenter “Harta Tahta Raisa” dan Co-Founder Imajinari Dipa Andika mengatakan rumah produksinya berkomitmen untuk terus memberikan penyegaran pada karya-karya film yang diproduksi. Terbukti, dari tiga film yang telah dirilis mendapatkan apresiasi yang tinggi dari penonton Indonesia, baik secara komersial dan pujian kritis. Dipa berharap film dokumenter “Harta Tahta Raisa” juga bisa diterima dengan baik oleh penonton Indonesia.

“Meski secara perjalanan Imajinari adalah sebagai rumah produksi baru, tetapi komitmen kami untuk terus menyajikan karya-karya berkualitas yang segar dan baru adalah mutlak. “Harta Tahta Raisa” menjadi bukti bahwa kami tidak pernah bermain di zona nyaman dan selalu mendorong keragaman karya di industri perfilman Indonesia,” kata produser film dokumenter “Harta Tahta Raisa” Dipa Andika.

Film dokumenter persembahan Imajinari bekerja sama dengan Juni Records akan tayang di jaringan bioskop Indonesia pada 6 Juni 2024. Diproduseri oleh Dipa Andika dan Adryanto Pratono, disutradarai oleh Soleh Solihun, dan Ernest Prakasa sebagai Eksekutif Produser. Ikuti terus perkembangan film dokumenter “Harta Tahta Raisa” di akun media sosial resmi Instagram @imajinari.id dan @juni_records. (FE)

Continue Reading

iMovies

Film Horor “Temurun” Misteri Tradisi Penerus Perusahaan Keluarga,Rilis Teaser Saat Lebaran.

Published

on

iMusic.id — Film horor “Temurun” produksi Sinemaku Pictures yang bekerja sama dengan Legacy Pictures hari ini merilis teaser yang bisa disaksikan di bioskop XXI, mulai 11 April 2024.

Film “Temurun” karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah.

Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya.

Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer.

“Sudah menjadi tradisi di keluarga kita, bahwa kepemimpinan perusahaan dijalankan garis temurun keluarga,” bunyi potongan dialog yang disampaikan Jajang C. Noer di atas ranjang tidurnya.

Film “Temurun” dibintangi oleh Yasamin Jasem, Bryan Domani, Jajang C. Noer, Kiki Narendra, Mian Tiara, dan Karina Suwandi. Umay Shahab dan Prilly Latuconsina menjadi produser film ini.

“Ketika Sinemaku Pictures memutuskan memproduksi horor, saya juga berpikir bahwa kami di sini ingin mencoba dengan berbagai genre. Apa yang membedakan horor yang diproduksi Sinemaku dengan yang lain, saya rasa yang membedakan adalah alur ceritanya. Karena “Temurun” mengangkat cerita dari berbagai macam kejadian yang ada di Indonesia namun kami modifikasi ceritanya hingga seperti yang ada di film “Temurun” yang akan penonton saksikan,” kata produser film “Temurun” dan Sinemaku Pictures Prilly Latuconsina.

Film “Temurun” telah merampungkan syuting pada Februari dan akan tayang pada tahun ini. Ikuti informasi terbaru mengenai film horor “Temurun” melalui akun media sosial Instagram di @temurun.film dan @sinemaku.pictures. (FE)

Continue Reading