iLive
Yovie Widianto tampilkan banyak bintang tamu di konser “Billion Songs Confest”
Published
3 years agoon
By
Frans Ekoimusic.id – New Live Entertainment hari ini resmi mengumumkan akan menghadirkan satu lagi acara konser momentum dan selebrasi yang luar biasa dari musisi ternama Indonesia Yovie Widianto dengan tajuk “Billion Songs Confest” sebuah tajuk konser dari Yovie & His Friends yang akan memukau penggemarnya, dimana kalimat ‘Billion Songs’ yang bermakna ‘lebih dari 1 miliar lagu..’ milik Yovie Widianto atas kiprahnya yang sangat luar biasa di industri musik tanah air.
tidaklah heran jika lagu-lagu hasil karya ciptaan miliknya disukai oleh berbagai generasi sepanjang masa, hampir semua lirik lagu dan makna yang dicurahkan melalui untaian nada Yovie Widianto seakan menjadi peristiwa yang pernah dialami oleh semua insan yang juga pernah merasakannya, seperti halnya saat nyanyian yang dilantunkan oleh salah satu musik group yang digawanginya “Kahitna” selalu menjadi pertunjukan istimewa yang paling ditunggu oleh penggemar setianya untuk sing along sepanjang pertunjukan berlangsung seakan terbawa alunan emosi yang dalam pada setiap lagu, melodi dan harmoni yang dipentaskan dimanapun Kahitna tampil.
Billion Songs Confest tercetus atas prestasi luar biasa Yovie Widianto yang telah dicapai dan sangat memukau pada tahun ini, sebuah prestasi yang gemilang bahwa lagu-lagu Yovie Widianto berhasil memikat lebih dari 1,5 milyar streams / pendengar pada platform musik digital Spotify dan No.1 di iTunes Indonesia untuk lagu Pop & All Genres dan Indonesia Music Video Pop & All Genres.
Untuk merayakan kesuksesan tersebut New Live Entertainment terpikat untuk segera membuat momentum yang luar biasa ini dengan menggelar konser selebrasi atas prestasi yang diraih Yovie Widianto lewat acara konser “Billion Songs Confest – The concert Yovie & His Friends featuring Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Rossa, Yura Yunita, Yovie & Nuno, Arsy Widianto, Kahitna and more to be announced.

Menanggapi arti kata “Confest” mengandung makna sebenarnya yang berarti “Concert & Festival” namun sebelum menuju ke acara “Festival” yang rencananya akan diselenggarakan juga pada tahun ini pihak New Live Entertainment bersama Yovie Widianto telah sepakat untuk membuat acara Konsernya terlebih dahulu, Billion Songs Confest – The concert Yovie & His Friends rencananya akan diselenggarakan pada hari Rabu, 3 Mei 2023, di Plenary Hall – Jakarta Convention Center.
Dino Hamid selaku Creative Director & Founder New Live Entertainment mengatakan “Kalo sudah berbicara mengenai Yovie Widianto adalah jaminan konser full house, Yovie Widianto sudah seperti sahabat dan keluarga bagi New Live Entertainment, tahun ini menjadi tahun yang luar biasa atas prestasinya, saya berbicara secara fakta yang terjadi dengan beliau seperti yang kita ketahui bersama bahwa Fun Fact mengenai Yovie Widianto telah berhasil membuat gebrakan yang luar biasa menciptakan lagu yang pernah dirilis sebelumnya yang berjudul ‘Menyesal’ dibawakan kembali dengan versi yang berbeda oleh 3 penyanyi cantik LTZ; Lyodra, Tiara Andini dan Ziva Magnolya, lagu tersebut berhasil trending menjadi hits No.1 di iTunes Indonesia dan juga No.1 trending for music di YouTube Yovie Widianto yang telah ditonton lebih dari 7.800.000 kali/views, lebih dari 1,5 milyar streams di Spotify dan beliau pernah meraih penghargaan sebagai The Best Composer 2020 pada ajang Mnet Asian Music Awards 2020.
Semoga dengan selebrasi konser Billion Songs Confest – The concert Yovie & His Friends ini akan menjadi konser yang paling banyak ditunggu oleh semua penggemar fanatik Yovie Widianto di Indonesia. Tiket konser Billion Songs – The concert Yovie & His Friends akan tersedia dalam 6 kelas mulai dari Festival, Silver, Gold, Platinum, Diamond dan Super Diamond, kisaran harga mulai dari Rp. 400.000 hingga Rp. 5.500.000 hanya bisa dibeli secara online di GueHadir.ID untuk informasi lengkap akan kita selalu update melalui www.nle.co.id dan official Instagram @newliveentertainment”
Hal yang sama diungkapkan oleh Yovie Widianto “Terima kasih atas segala apresiasi penghargaan yang telah diberikan kepada saya ternyata lagu yang baru saja di-remake ulang “Menyesal” mendapat sambutan yang luar biasa, untuk menghasilkan musik yang indah adalah musik yang mengalir dari hati dan punya warna serta keindahan yang otentik, bagi saya pribadi lagu yang paling penting adalah melodi dan harmoninya yang pas serta syairnya yang bagus, apa yang telah saya kerjakan baru-baru ini merilis ulang lagu “Menyesal” dengan aransement yang baru dibawakan oleh LTZ; Lyodra, Tiara Andini dan Ziva Magnolya ingin memberikan versi yang berbeda karena lagu tersebut menurut data yang ada sangat disukai di Asia, terima kasih atas sambutannya yang istimewa, begitu juga dengan Dino Hamid dari New Live Entertainment yang langsung menawarkan ide bagus untuk dibuatkan konser Billion Songs Confest, semoga konser ini dapat memberikan hiburan yang istimewa bagi yang menontonnya, karena saya akan membawa serta Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Rossa, Yura Yunita, Yovie & Nuno, Arsy Widianto, Kahitna and masih banyak lagi yang akan kita announce”.
Berikut Harga Tiket* Konser BILLION SONGS CONFEST 2023 – The concert Yovie & His Friends, Tiket presale dapat dibeli secara online melalui GueHadir.ID mulai 15 Maret 2023.
KATEGORI PRE-SALE REGULER
Super Diamond Rp. 4.400.000.- Rp. 5.500.000.-
Diamond Rp. 2.000.000.- Rp. 3.500.000.-
Platinum Rp. 1.000.000.- Rp. 2.000.000.-
Gold Rp. 750.000.- Rp. 1.500.000.-
Silver Rp. 500.000.- Rp. 750.000.-
Festival RP. 400.000.- RP. 600.000.-
You may like
-
NANT Live bakal luncurkan konser cinta terbesar bertajuk “Lovestival ID”
-
Yuni Shara siap bernostalgia lewat konser “3553”.
-
Adik Tiara Andini, Aurelia Syaharani luncurkan lagu “Mungkin Hanya Kamu”
-
Rilis poster dan trailer, film “Tak Ingin Usai di Sini” di bioskop mulai 5 juni
-
Yovie Widianto dan Tiara Andini berjuang untuk move on di single “Tanpa Cinta”
-
Andi Rianto kembali berkolaborasi dengan Rony Parulian di single “Sampai Disini”
-
Misellia rilis ulang album “Penyendiri (Deluxe)”.
-
Pernah di bawakan Rossa, lagu “Kau Untukmu” karya Iszur Muchtar kini di remake oleh trio “Pagi Nyanyi”
-
Yovie & Nuno aransemen ulang lagu “Bunga Jiwaku”
-
Anggi Marito luncurkan single remake lagu “Aku Bukan Untukmu” milik Rossa
iLive
RRI Awards 2025 Digelar Perdana, Ini Dia Deretan Pemenangnya
Published
5 days agoon
November 22, 2025By
iMusic
iMusic.id – RRI Award menjadi ajang apresiasi bagi kolaborasi komunikasi publik terbaik pemerintah daerah. Ajang ini pertama kalinya digelar oleh Radio Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut mencerminkan komitmen RRI memperkuat hubungan informasi antara pusat dan daerah. Awards ini sebagai penghargaan terhadap pemerintah daerah aktif memproduksi konten informasi publik yang akurat.
Direktur Utama RRI Hendrasmo menyampaikan, penyelenggaraan perdana ini merupakan bagian dari komitmen RRI untuk meningkatkan kualitas informasi publik yang kredibel dan berdampak.
“Kami dedikasikan untuk memperkuat layanan informasi publik yang akurat, berkualitas, edukatif, informatif, serta menghibur melalui portal rri.co.id,” kata Hendrasmo di Auditorium Abdulrahman Saleh Radio Republik Indonesia, Kamis (20/11/ 2025).

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah daerah yang telah menunjukkan inovasi, responsivitas, serta dedikasi dalam menyajikan informasi pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Hendrasmo.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengapresiasi atas inisiatif Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia menggelar penghargaan RRI Awards 2025.
“Saya menyampaikan selamat kepada seluruh penerima penghargaan RRI Awards 2025. Semoga penghargaan ini bukan hanya sekadar apresiasi, tapi dianggap menjadi dorongan agar standar komunikasi publik di daerah terus dapat meningkat, lebih akurat, lebih inklusif, lebih berpihak kepada masyarakat.”kata Meutya Hafid

“220 juta lebih penduduk Indonesia kini terhubung dengan internet, yang bergerak di dunia maya tanpa jeda. Hal ini memicu derasnya arus informasi yang kerap memunculkan disinformasi. Untuk itu, peran Pemda menjadi krusial dalam memberikan informasi berkualitas, tepat dan terpercaya kepada masyarakat, guna mencegah disinformasi.
“Tadi kami bicara banyak tentang tantangan, tapi kita juga melihat perkembangan yang cukup menggembirakan. Banyak daerah yang semakin matang dalam mengelola komunikasi publiknya,” tutupnya.
Berikut deretan pemenang pada acara ‘RRI Awards 2025’ yang berhasil menunjukkan performa terbaik dalam pengelolaan komunikasi publik.
– Kontribusi Berita Teraktif dimenangkan Pemerintah Provinsi Gorontalo
– Konten Terfavorit Pembaca dimenangkan Pemerintah Kota Pontianak
– Publikasi Asta Cita Daerah Teraktif dimenangkan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan
– Konten Pariwisata Terfavorit dimenangkan Pemerintah Kabupaten Lumajang
– Konten UMKM Terfavorit dimenangkan Pemerintah Provinsi Gorontalo
– Konten Pendidikan Terfavorit dimenangkan Pemerintah Kabupaten Berau
– Features Terbaik dimenangkan Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan
– Konten Informasi Layanan Publik Terbanyak dimenangkan Pemerintah Provinsi Gorontalo
– Fotografi Jurnalistik Terbaik dimenangkan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar
iLive
Indonesia Music Summit 2025 di gelar 19 – 20 November
Published
1 week agoon
November 17, 2025By
Frans Eko
iMusic.id – Sashana.ID dengan bangga mempersembahkan Indonesia Music Summit 2025 atau disingkatIMUST, sebuah forum dua hari yang didedikasikan sebagai ruang diskusi empatik bagi seluruh pemangku kepentingan ekosistem musik Indonesia.

Acara Indonesia Music Summit 2025atauIMUST ini akan digelar pada 19–20 November 2025, pukul 13.00–21.00 WIB di Gedung Ali Sadikin dan Gedung Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, menghadirkan perbincangan mendalam, pertukaran gagasan, serta inisiatif kolaboratif untuk merumuskan solusi dan rekomendasi bersama bagi masa depan industri musik nasional.
“Indonesia Music Summit 2025 kami hadirkan sebagai ruang temu yang jujur, inklusif, dan setara bagi seluruh pemangku kepentingan musik. Di tengah perubahan ekosistem yang begitu cepat, kita membutuhkan tempat untuk berhenti sejenak, mendengar, lalu merumuskan langkah bersama. IMUST adalah upaya kami membangun budaya diskusi yang lebih sehat, yang memberi ruang bagi suara musisi, pekerja industri, dan komunitas kreatif untuk benar-benar didengar.” Jelas Dhani ‘Pette’ Widjanarko, Founder Sashana Indonesia & Project Director IMUST 2025.
Sebagai ajang yang memadukan dialog kreatif lintas disiplin, Imust mengusung semangat kolaborasi antara musisi, pekerja industri, kreator, penggiat seni, institusi pendidikan, komunitas, hingga pelaku usaha. Forum ini dirancang untuk membuka ruang aman bagi seluruh peserta dalam membahas tantangan ekosistem musik sekaligus menggali peluang di era digital yang terus berkembang.
“Industri musik Indonesia saat ini berada dalam fase penting. Banyak peluang baru, tapi juga banyak kebingungan, terutama bagi musisi dan pelaku industri skala kecil. Forum seperti Indonesia Music Summit sangat diperlukan untuk menyamakan perspektif, memahami tantangan nyata di lapangan, dan mencari terobosan bersama. Saya berharap IMUST bisa menjadi jembatan yang memperkuat ekosistem musik kita dari hulu ke hilir.” Terang Harry “Koko” Santoso, Pelaku Industri Musik Indonesia
Indonesia Music Summit 2025 menggelar beberapa agenda seperti Music Discourse, sebuah Sesi diskusi utama yang membahas isu-isu strategis mulai dari hak intelektual, distribusi digital, keberlangsungan musisi independen, hingga peran teknologi dalam produksi musik. Sesi ini menghadirkan sosok-sosok berpengaruh dalam industri musik Indonesia sebagai pembicara seperti : Ariel ‘NOAH’, Satrio ‘Piyu’ Yudi Wahono, Giring Ganesha, Once Mekel, Adi Adrian, Endah Widiastuti, Harry Koko Santoso, David Karto, Ravel Junardy, Anas Syahrul Alimi, Wendi Putranto, Ricky Bya, dan Ferry Dermawan dengan melibatkan moderator seperti : Ronal Surapradja, Widya Saputra, Yosi Mokalu.

Agenda acara berikutnya adalah Exhibition. Kegiatan ini merupakan sebuah pameran karya dan dokumentasi musik Indonesia yang menampilkan transformasi industri dari masa ke masa. Kegiatan ini melibatkan partisipan seperti Lokananta, Musicapture oleh Firdaus Fadlil, Musigraphic Dawai Dewa Budjana, Jay Subyakto Video Music Indonesia, serta SAE. Para peserta dapat menikmati koleksi arsip, instalasi visual, hingga karya eksperimental.
Agenda lainnya ada Workshop : Videoclip & Music Photography, ini adalah sesi praktis yang menghadirkan para profesional untuk berbagi teknik, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pembuatan video musik serta fotografi musik.
Dua agenda lainnya adalah digelarnya Special Show yang menampilkan Efek Rumah Kaca : 10 Tahun Album Sinestesia dimana showcase ini merupakan perayaan satu dekade album ikonik Sinestesia dalam format panggung intim dan reflektif. Sementara itu agenda acara terakhir adalah Music Store, area ritel yang menghadirkan rilisan fisik dan merchandise eksklusif dari musisi dan brand kreatif.
Seluruh tokoh yang tergabung dalam team kreatif IMUST berharap Indonesia Music Summit 2025 bisa menjadi motor penggerak kolaborasi antarpelaku industri musik, memperkuat jejaring, serta melahirkan gagasan-gagasan baru untuk membangun ekosistem musik Indonesia yang lebih sehat, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Sashana percaya bahwa musik adalah ruang budaya yang selalu hidup dan melalui diskusi yang empatik serta kolaborasi yang setara, Indonesia dapat menghadirkan ekosistem musik yang lebih progresif untuk masa depan.
iLive
Tur ke Eropa, ‘Prison Of Blues’ setia mempromokan hantu lokal
Published
3 weeks agoon
November 9, 2025By
iMusic
iMusic.id – Prison Of Blues sukses menyelesaikan total 50 Gigs Tour selama 3 bulan di Indonesia dan Eropa. “Untuk Tour Eropa ini kami adalah kali ke 5 memenuhi undangan salah satu festival Psychobilly terbesar dunia, yang diadakan di Oberhausen-Jerman, dan kali ini kami juga mengajak kolaborator untuk vokal yaitu Dellu Uyee”, kata Bayu Randu gitaris dan juga produser dari Prison Of Blues.

Band Psychobilly Punk ini menyambangi 6 Negara Eropa sekaligus, yaitu German, Ceko, Belgia, Hungaria, Austria, dan Belanda, serta beberapa kota di indonesia dengan total 50 gigs, dan ini tentunya menjadi pencapaian tersendiri dari band dengan genre minoritas ini.
Prison Of Blues adalah band beraliran Psychobilly yang lahir di kota tembakau Temanggung pada 2007, Kali ini Prison Of Blues lebih fresh dengan masuknya Endy Barock pada drum, Topan Murdox pada gitar 2, Dhana pada Contra Bass, 2 personil lama yaitu Bowo pada Vocal & gitar, serta Bayu Randu pada gitar 1 yang juga merangkap sebagai produser.
Hingga saat ini sudah mempunyai 11 album kompilasi yang release di Eropa dan Amerika, dan 4 album solo Prison Of Blues. “Kan saya baru pertama ikut di tour eropa bareng POB, jujur kaget banget, band ini disini besar dan sangat banyak penggemarnya, sampai ada yang bela belain dari California, Spanyol, Italia datang buat nonton POB”, cerita Dellu Uyee.

“Tour 50 titik Indonesia-Eropa ini juga sebagai promo album ke 4 kami, dan seperti biasa kami membawa misi promosi untuk Indonesia, selain bawa atribusi kain Indonesia kami juga secara khusus mempromosikan hantu-hantu Indonesia, seperti Pocong, Kuntilanak, Santet, dll”, ujar Bowo sang vokalis dan founder band ini.
Band ini melakukan tour Eropa mulai tanggal 3-31 Oktober, titik terakhir sukses memukau fans Prison Of Blues di Festival “Psychobilly Earthquake 2025”. Sebelumnya Prison Of Blues sudah langganan memenuhi undangan festival Psychobilly, pada tahun 2016 Bedlam Breakout Festival di Inggris, 2017 Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, 2018 tour 7 negara Eropa, 2024 kembali bermain di Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, dan 2025 Pyschobilly Earthquake di German.
“Ada hal yang unik dan selalu membuat kami selalu ingin kembali ke festival ini di Eropa, yaitu fanbase kami yang di Eropa, ini unik karena kami sendiri di Indonesia masih kurang diminati, mungkin karena genrenya ga ada yang memainkan di Indonesia sekarang. Lucunya banyak yang mengira kami di Indonesia adalah band besar, setelah kami ceritakan tentang tidak adanya scene Psychobilly di Indonesia baru mereka kaget, haha” tambah Endy Barock, sang drummer.

Prison Of Blues juga memberikan gambaran tentang bagaimana sistem royalti di Eropa berjalan, “tiap titik disini, sebelum main kami harus isi form dari Gema, CMO atau LMK nya Eropa, isi detail lagu yang akan dibawakan lengkap dengan pencipta lagunya, sangat tertib, bahkan kami bawakan lagu artis besar seperti Motorhead atau Queen pun tidak perlu repot dan takut ijin ijin” cerita Dhana dan Topan.
Tour ini disupport oleh kementerian kebudayaan dan juga beberapa sponsor swasta.
