

iMovies
10 Video Klip Animasi Yang Memukau Mata
Published
7 years agoon
By
iMusiciMusic – Umumnya teknologi animasi (baik itu 2D atau 3D) digunakan untuk tampilan grafis film atau video game. Namun seiring berkembangnya zaman, tampilan animasi lama kelamaan dimanfaatkan oleh musisi sebagai outlet kreatif alternatif untuk mempromosikan sekaligus menyampaikan isi pesan lagunya.
Dimulai oleh The Beatles melalui video klip “Yellow Submarine” (1968), teknologi sekaligus tampilan video klip animasi mengalami perkembangan yang sangat signifikan atau dengan kata lain makin keren dan canggih saja.
Namun dari semua video klip animasi keren yang ada, rasanya hanya 10 video klip animasi inilah yang benar-benar keren, revolusioner, dan tentunya memukau kedua mata kita.
10. Gorilaz & De La Soul-Feel Good Inc. (2005)
To be fair, seluruh video klip dari band bentukan vokalis Blur, Damon Albarn ini, dirilis dalam format animasi. Tak heran. Karena band ini sendiri memang dikonsepkan sebagai band animasi. Dan faktanya seluruh video klip animasi rilisan mereka keren semua.
Namun kalau memang harus memilih yang paling keren dari semuanya, maka video klip dari single jagoan album kedua Demon Days (2005) inilah jawabannya. Hal ini tentu dikarenakan video klip “Feel Good Inc.” menggabungkan tampilan animasi 2D khas mereka dengan teknologi Computer Generated Imagery (CGI).
Memang di beberapa video klip sebelumnya penggabungan dua teknik animasi tersebut telah diterapkan. Namun baru di Feel Good Inc. inilah teknik penggabungan keduanya terlihat benar-benar halus.
Belum lagi, tampilan animasinya sukses menyampaikan pesan sosial yang ada di dalam lagu ini yaitu: Kebebasan Hak Intelektual (HAKI) serta kritikan pedas terhadap media yang dianggap membuat masyarakat luas “kegampangan” dalam merespon sekaligus mengakses hal apapaun.
9. Queen-Innuendo (1991)
Megah. Yap tak dipungkiri kata inilah yang dari dulu pas banget untuk mendeskripsikan band Rock asal Inggris ini. Dan deskripsi ini kian melekat saja ketika mereka merilis video klip dari album terakhir mereka bersama (alm) Freddie Mecury yang juga berjudul sama ini.
Terinspirasi dari film sci-fi dystopian, “Nineteen-Eighty-Four (1984), tampilan video kip ini menggabungkan elemen tampilan unik film tersebut yang lalu digabungkan dengan teknik stop-motion dan rotoscoping.
Dan hasilnya? Sangat megah, unik, keren dan tentunya menjadi tribute keren terhadap Mercury yang ironisnya, meninggal dunia 10 bulan setelah perilisan lagunya.
8. Korn-Freak on a Leash (1999)
Bisa dibilang video klip dari lagu yang diambil dari album ketiga Korn Follow the Leader (1998) ini, sangat unik ketika dirilis. Pasalnya penggabungan tampilan animasi 2D dengan tampilan nyata (real-life) yang ditampilkan sangat revolusioner dan keren banget.
Kalau tidak keren seperti yang telah dikatakan, mana mungkin video klip yang memperlihatkan adegan peluru polisi yang menembus dunia nyata ini masih begitu melekat di ingatan? Ya tidak?
7. Daft Punk-One More Time (2000)
Semenjak muncul pertama kali di tahun 1993, duo musikus elektronik asal Perancis ini, tak dipungkiri langsung mencuri perhatian dengan tidak hanya tampilan wajah keduanya yang selalu ditutupi, namun juga musik mereka yang keren nan unik.
Oleh karenanya tak heran ketika keduanya merilis video klip lagu ini, audiens sudah tidak terlalu heran dengan keunikan yang mereka tampilkan di videonya ini. Tapi yang membuat video klip “One More Time” terlihat lumayan berbeda adalah mereka menampilkan video klip animasinya dalam format Anime.
Dikatakan beda karena hingga awal 2000, sangat jarang sekali kita melihat video klip dengan konsep animasi anime. Kerennya lagi, video klip ini di tahun 2003 dirilis menjadi sebuah film musikal anime berjudul, Interstella 5555: The 5tory of the 5ecret 5tar 5ystem yang sama seperti video klip One More Time, sukses besar.
6. U2-Hold Me, Thrill Me, Kiss Me, Kill Me (1995)
https://www.youtube.com/watch?v=IDl1c0nR5SI
Ketika kita mendengar bahwa U2 yang ditunjuk untuk menampilkan soundtrack film Batman terlaris Batman Forever (1995) ini, tak pelak banyak yang penasaran dengan lagu serta video kilp yang akan ditampilkan. Maklumlah era 90an adalah era dimana, tampilan video klip soundtrack film sedang laris-larisnya.
Dan ketika akhirnya dirilis, betapa terkejutnya audiens. Pasalnya Bono cs, mengambil langkah untuk menganimasikan video klip-nya. Dan kerennya, video klip yang juga mengusung konsep superhero ini, sangatlah keren dan memorable hingga detik ini.
Dan tentunya, salah satu faktornya adalah konsep ceritanya yang sangat matang dan sekali lagi sesuai dengan tema superhero yang diusung. Bagi kamu yang mungkin belum pernah menyaksikan, silahkan saksikan deh. Pasti kamu bakalan suka.
5. Blur-Coffee & TV (1999)
Video klip sederhana yang menampilkan kotak susu berjalan ini di zamannnya sangat ikonik. Mustahil apabila ada generasi 90an yang tidak mengetahui. Namun ironisnya, ke-ikonikan video klip ini malah justru menutupi pesan yang ingin disampaikan.
“Coffee & TV” pada dasarnya mengisahkan kembali perjuangan sang gitaris Graham Coxon terhadap kecanduan alkohol yang dideritanya. Jadi ya pada dasarnya lagu sekaligus video klip ini adalah untuk “menyentil” mereka-mereka yang sedang atau pernah mengalami hal yang sama seperti Coxon.
4. Dire Straits-Money for Nothing (1985)
Di pertengahan 80an, penggunaan teknologi animasi 3D komputer masih sangat jarang. Terlebih di rana video musik. Oleh karenanya, tidak heran ketika video klip “Money for Nothing” yang berpenampilan 3D dirilis, video ini dianggap sebagai sebuah terobosan mutakhir.
Terbukti pasca dirilis, tidak hanya semakin mempopulerkan lagunya, juga video ini menjadi salah satu video klip pertama yang mempopulerkan stasiun televisi musik kenamaan Music Television aka MTV.
3. Linkin Park-Breaking the Habit (2004)
Video klip dari Linkin Park yang mengisahkan perjuangan sorang pecandu NARKOBA ini, tak dipungkiri menajdi video favorit fans ketika dirilis. Bagaimana tidak tampilan video animasi yang dibuat oleh Studio Gonzo ini memang keren banget.
Video ini menggunakan tampilan konsep anime dengan digabungkan teknik rotoscoping yang sangat epik. Wajar sih. Karena sosok yang mengawasi (lebih tepatnya menangani) video ini adalah Kazuto Nakazawa.
Nakazawa adalah sosok yang bertanggung jawab dalam menangani segmen animasi yang ditampilkan di film hit Kill Bill: Volume 1 (2003).
2. A-Ha-Take On Me (1986)
Selain sekuens melodi kibor yang catchy, hal lain yang tentunya membuat “Take on Me” sukses menjadi salah satu lagu 80an tersukses adalah konsep tampilan video klip-nya yang sangat ikonik. Even kamu tidak lahir di tahun 70an atau 80an, kami yakin kamu tahu dengan video klip ini.
Penggabungan animasi pensil serta teknik rotoscoping yang keren nan revolusioner di tahunnya, sekali lagi sukses membuat lagu ini begitu dikenang oleh banyak orang hingga detik ini.
1. Peter Gabriel-Sledgehammer (1986)
Take on Me memang ikonik. Money for Nothing memang revolusioner. Tapi keduanya dan seluruh video klip animasi di daftar ini masih kalah telak dengan video klip hit mantan personil Genesis ini.
Dengan menggunakan gabungan teknik stop-motion, clay-mation, pixilation dan live-action, video klip “Sledgehammer” tidak hanya sukses meraih berbagai penghargaan video musik tertinggi di tahun 1987 (termasuk MTV music Awards), namun juga meroketkan karir solo Gabriel kala itu.
Singkat kata, kalau bukan karena video lagu sekaligus video klipnya yang gokil ini, dijamin karir solo Gabriel kala itu tidak akan pernah “naik”.
Nah, itulah tadi 10 tampilan video klip musik terkeren nan memukau mata sejauh ini. Dari kesepuluh video klip animasi yang ada ini, kamu suka video klip yang mana nih?
(marvi)

You may like
iMovies
Ultah ke 21, Maxima Pictures perkenalkan film “Jangan Panggil Mama Kafir”
Published
4 weeks agoon
September 19, 2025By
Frans Eko
iMusic.id – Rumah produksi Maxima Pictures bekerjasama dengan Rocket Studio Entertainment kembali menghadirkan karya terbarunya berjudul “Jangan Panggil Mama Kafir”, film yang manampilkan Michele Ziudith ini adalah sebuah film drama keluarga penuh haru yang dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 16 Oktober 2025.

Film yang digarap oleh sutradara Dyan Sunu Prastowo ini menghadirkan kisah tentang cinta, janji, perbedaan iman, hingga konsekuensi dari sebuah keputusan besar dalam hidup. Cerita berpusat pada sosok Maria (Michelle Ziudith), seorang perempuan Nasrani yang menikah dengan pria Muslim bernama Fafat (Giorgino Abraham).
Menurut Dyan Sunu Prastowo, “Jangan Panggil Mama Kafir” lahir dari kenyataan yang dekat dengan masyarakat kita. “Film ini lahir dari kisah nyata perjuangan seorang ibu (Michele Ziudith) lintas iman memperjuangkan hak asuh anaknya, sebuah perjalanan emosional yang hangat namun penuh tantangan, mengingatkan kita bahwa cinta tak pernah mengenal batas perbedaan, ruang, dan waktu meski pada akhirnya akan lebih utuh bila dijalani dalam satu keyakinan,” ungkapnya.
Bagi Michelle Ziudith, peran sebagai Maria menjadi tantangan tersendiri. Ia mengaku banyak belajar dari karakter yang diperankannya. “Tantangan terbesarku adalah menjadi ibu tunggal yang harus tegar demi anak. Pesanku sederhana, seorang ibu harus bisa mencintai dirinya sendiri lebih dulu agar kasih sayangnya kepada anak semakin penuh,” ujarnya.

Sementara itu, Giorgino Abraham menuturkan pentingnya karakter Fafat yang meski singkat tetap menjadi fondasi cerita. “Peran Fafat memang tidak banyak muncul, tapi justru menjadi pengantar penting bagi jalan cerita. Yang membuatku tertarik adalah bagaimana karakter ini menunjukkan cinta tanpa paksaan serta menghargai perbedaan dengan toleransi tinggi. Bagiku, sebesar apa pun agama, relasi keluarga terutama cinta seorang ibu dan anak tetap berada di atas segalanya,” katanya.
Elma Theana, yang memerankan Umi Habibah, juga menilai tokoh yang ia mainkan begitu dekat dengan kehidupan nyata. “Umi Habibah adalah representasi banyak orang tua yang keras karena ingin melindungi. Saya yakin penonton akan melihat sisi manusiawinya, meski caranya berbeda,” tuturnya.
Selain Michelle Ziudith, Giorgino, Humaira, dan Elma Theana, film ini juga menampilkan akting Kaneishia Yusuf, Indra Birowo, Tj Ruth, Dira Sugandi, Ence Bagus, Emmie Lemu, Gilbert Patiruhu, Pratiwi Dwiarti, hingga Runny Rudiyanti.
Kehadiran aktor lintas generasi ini menambah kekuatan cerita yang sarat akan konflik batin, nilai-nilai keluarga, dan ikatan emosional yang mendalam.

“Jangan Panggil Mama Kafir” sekaligus menjadi bagian dari perayaan Ulang Tahun ke-21 Maxima Pictures di industri perfilman Indonesia. Melalui kerjasama dengan Rocket Studio Entertainment, Maxima berharap dapat memberikan karya yang bukan hanya menghibur, tetapi juga membuka ruang empati serta refleksi bagi masyarakat dalam memandang perbedaan iman dan kehidupan keluarga.
Trailer resmi film ini sudah dapat disaksikan melalui kanal YouTube MaximaChannel8, sementara informasi tiket akan tersedia melalui berbagai aplikasi pemesanan bioskop. Dengan tema yang menyentuh dan deretan pemain yang kuat, Jangan Panggil Mama Kafir digadang-gadang menjadi salah satu film drama keluarga yang paling ditunggu di penghujung tahun 2025.
Jangan lewatkan kisah tentang cinta, janji, dan perbedaan ini di bioskop mulai 16 Oktober 2025.
iMovies
Film “Yakin Nikah” sajikan tema romansa pacar dan mantan
Published
1 month agoon
September 11, 2025By
Frans Eko
iMusic.id – Film terbaru Adhya Pictures, Yakin Nikah, resmi merilis official trailer dan official poster dalam acara press conference yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 9 September 2025.

Acara ini dihadiri oleh jajaran penting di balik layar maupun depan layar, termasuk produser Shierly Kosasih, sutradara Pritagita Arianegara, serta para pemeran utama: Enzy Storia, Maxime Bouttier, Jourdy Pranata, Tora Sudiro, Amanda Rigby, dan Agnes Naomi Shivapriya.
Yakin Nikah hadir bukan sekadar sebagai film romance gemas biasa, melainkan juga mengangkat isu sosial yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari: tekanan lingkungan untuk segera menikah, stigma “adik tidak boleh mendahului kakak” dalam pernikahan, serta ekspektasi masyarakat yang kerap membayangi anak muda di usia 20-an.
Film ini mengangkat perjalanan Niken (Enzy Storia), seorang perempuan yang dihadapkan pada tuntutan menikah dengan pasangannya, Arya (Maxime Bouttier). Namun keraguannya semakin diuji ketika Gerry (Jourdy Pranata), sosok dari masa lalu, kembali hadir dalam hidupnya.
Melalui dilema Niken, film ini mengajak penonton merenungkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang mencari yang terbaik, melainkan juga tentang menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Trailer resmi menampilkan konflik Niken yang penuh warna: mulai dari tekanan keluarga, sindiran teman, hingga komentar tetangga yang terus menanyakan “Kapan nikah?”. Di tengah berbagai konflik tersebut, kehidupan percintaan Niken juga menjadi semakin rumit ketika Gerry hadir, cinta lama yang datang kembali dan membuat Niken semakin mempertanyakan hubungan yang ia miliki. Semua kerumitan dari lika-liku cinta modern itu dibalut dengan sentuhan humor segar dan nuansa kekeluargaan yang hangat, menjadikannya tontonan yang gemas, relatable, sekaligus penuh makna.
Kerumitan yang gemas dari cerita yang ditawarkan dalam Yakin Nikah juga terpapar melalui official poster yang turut dirilis dalam acara press conference. Poster dari film ini menampilkan ketiga karakter utama, dengan Niken berdiri di tengah dihimpit oleh kedua laki-laki dalam hidupnya, Arya dan Gerry. Manakah pilihan yang akan diambil Niken? Arya yang aman namun selalu sibuk, atau Gerry yang menyenangkan tapi tidak dapat diprediksi?
Shierly Kosasih, produser Yakin Nikah, menyampaikan antusiasmenya. “Banyak orang membayangkan pernikahan sebagai momen bahagia. Tapi proses menuju kesana sering penuh drama, dari keluarga, pasangan, hingga ekspektasi masyarakat. Lewat trailer dan poster ini, kami ingin menunjukkan dinamika itu dengan sentuhan humor dan rasa dekat, sehingga penonton bisa tertawa, baper, sekaligus merasa relate.”
Sebagai pemeran utama, Enzy Storia mengungkapkan, “apa sih pertimbangan kalian untuk menikah? Siapa tahu sama dengan dilema Niken di film ini. Penasaran? Sama! Makanya aku nggak sabar nunggu film ini tayang.”

Maxime Bouttier, yang berperan sebagai Arya, menambahkan, “film ini lucu, manis, tapi juga bikin mikir. Aku suka karena pesannya nggak sekadar soal relationship, tapi juga tentang menghargai diri sendiri dalam sebuah hubungan.”
Sementara itu, Jourdy Pranata mengaku senang terlibat dalam kisah yang begitu dekat dengan realita. “Menurutku, film ini bakal jadi bahan obrolan penting. Banyak orang muda ngalamin dilema ini: menikah karena cinta, atau karena tuntutan? Dan film ini mengemasnya dengan cara yang hangat dan menghibur.”
Diadaptasi dari web series YouTube yang telah meraih lebih dari 14,9 juta views, versi layar lebar Yakin Nikah menjanjikan pengalaman menonton yang lebih menyeluruh, dengan cerita yang lebih dalam, visual sinematik yang memikat, serta chemistry pemain yang menghidupkan dinamika keluarga dan cinta.
Yakin Nikah disutradarai oleh Pritagita Arianegara dengan naskah yang ditulis oleh Bene Dion Rajagukguk, Sigit Sulistyo, dan Erwin Wu, serta script development oleh IMAJINARI. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 9 Oktober 2025. Ikuti update kisah cinta Niken melalui media sosial @filmyakinnikah dan @adhyapictures.
iMovies
Film “Rego Nyowo” perkenalkan “pocong gantung”
Published
3 months agoon
July 27, 2025By
Frans Eko
iMusic.id – Diangkat dari thread viral @kelanara di X berjudul “Kosan Berdarah”, Hitmaker Studios bersama Legacy Pictures dan Masih Belajar Pictures mengangkat cerita ini ke dalam layar lebar dengan judul “Rego Nyowo”.

Berbekal kisah nyata tentang kejadian-kejadian tidak nyaman bahkan mengerikan yang dialami di kehidupan kos-kosan berkaitan dengan gangguan makhluk halus, Rocky Soraya, sang produser mengajak sutradara Rizal Mantovani untuk mengeksekusi film “Rego Nyowo” ini ke layar lebar.
Mengambil set lokasi utama perkebunan pohon pisang yang luas, Hitmaker Studios mencoba memvisualisasikan secara nyata seperti aslinya. Proses syuting pun sangat terasa menyeramkan, ketika ingin mengambil gambar di lokasi aslinya karena banyak penunggu makhluk halus di kosan tersebut yang mengganggu, sehingga syuting “Rego Nyowo” pun harus berpindah lokasi.
Rocky Soraya memilih pemain untuk memerankan karakter – karakter di film “Rego Nyowo” dengan ketat dengan proses pendalaman karakter yang dilakukan lebih dari 2 bulan. Film horor yang memperlihatkan visual mewah yang memanjakan mata penonton ini melakukan proses syuting di Padalarang, Puncak, Malang, dan Cibubur.

Film “Rego Nyowo” memperkenalkan villain hantu yang merupakan terobosan baru di industri film horor dengan menampilkan hantu berupa pocong yang di setiap penampakannya terlihat ada tali yang mengikat lehernya seperti gantung diri.
“Saya dan Rizal berusaha membuat sesuatu yang baru di film “Rego Nyowo” ini, setelah melalui diskusi dan uji coba maka terciptalah hantu “Pocong Gantung” ini. Saya perhatikan, Pocong itu kalo digantung jadi tambah sere mya”, Ujar Rocky Soraya.
“Selain Pocong Gantung”, pocong disini berbeda dari film pocong lainnya karena si pocong punya lidah yang bisa menjulur panjang untuk menaklukan manusia”, tambah Rizal Mantovani.

Film “Rego Nyowo” dibintangi oleh sederet aktris serta aktor muda ternama Tanah Air seperti Sandrinna Michelle, Ari Irham, Diah Permatasari, Erwin Moron, Cassandra Lee, Rayensyah Rassy, Zayyan Sakha, Sheva Audrey, Sinyo Riza, Zoe Jireh, Zasa Zefanya, Robert Chaniago Timor dan Michael Russel. Walaupun ada kendala bahasa dimana Sebagian besar cast harus memerankan tokoh yang berbeda suku dengan kesehariannya, namun para cast mengaku senang melakukan proses syuting film ini.
Sinopsis :
Lena (Sandrinna Michelle) datang dari Jakarta ke Malang untuk kuliah bersama kakaknya, Benhur (Ari Irham). Mereka tinggal di kos milik sepasang suami istri, Bu Astri (Diah Permatasari) dan Pak Wiryo (Erwin Moron) yang baik dan ramah. Kos itu bagus, murah, nyaman, dan penuh kehangatan. Setiap minggunya Bu Astri mengundang seluruh penghuni kos untuk makan malam bersama. Tapi kos yang tenteram, berubah menjadi penuh kejanggalan ketika seorang anak kos mengalami mimpi aneh. Ia meyakini kos itu angker, bahkan menyebut ada pocong gantung. Awalnya, Lena dan yang lainnya tidak percaya, hingga ia sendiri melihatnya dan teror mengerikan terjadi. Kos ini bukan kos biasa. Ada harga yang harus dibayar. Bukan uang, tapi nyawa. Gimana kelanjutan kisahnya? Saksikan “Rego Nyowo” tayang di Bioskop Mulai 31 Juli 2025.