Connect with us

iMusic

18+, Mini Album Penanda 18 Tahun KOTAK Berkarya.

Published

on

iMusic –  Band rock papan atas di Indonesia, Kotak, yang digawangi oleh Tantri di vokal, Cella di gitar, dan Chua di bass, sudah berusia 18 tahun. Usia yang terbilang matang bagi sebuah band untuk tetap bisa terus eksis dan aktif berkarya.

Di umur yang ke-18 ini, Kotak kembali dengan sebuah mini album (EP) yang diberi judul 18+. Mini album ini berisi 5 lagu yakni “Hantam” OST film Satria Dewa Gatot Kaca, “Local Pride”, ‘It’s Okay Not To Be Okay’, ‘Budak Konten’, dan ‘Sabda Netizen’. Ted Jensen, master engineer dari Sterling Sound yang pernah bekerjasama dengan artis mancanegara seperti Greenday, Deftones, Dave Matthews Band, diajak untuk menggarap album 18+.

 “Mini album ini garis besarnya bagaimana kehidupan anak umur 18 tahun jaman sekarang dari sudut pandang KOTAK yang sudah berusia 18 dengan garis besar tema digitalisasi menurut KOTAK.”kata vokalis Kotak, Tantri dalam siaran pers tertulisnya, Jumat 30 September.

Single ‘Sabda Netizen’ yang merupakan kolaborasi dengan penyanyi reggae senior Ras Muhammad, menjadi focusing track di 18+. Lagu ini mengangkat kekuatan netizen di dunia maya yang bisa membuat sebuah permasalahan menjadi viral berkat netizen yang beramai-ramai menyuarakan isu tersebut. ‘Sabda Netizen’ diciptakan oleh Kotak bersama Ras Muhammad dengan produser Tantri, Chua, dan Cella.

“Lagu ini mengangkat sisi positif netizen unuk memviralkan hal-hal yang mungkin bisa tertutup isunya kalau kita lengah. Selain itu di lagu ini Kotak beruntung sekali bisa berkolaborasi dengan Ras Muhamad, sosok ikonik di luar genre Kotak, bisa menguatkan lirik dan juga punya power di komunitasnya”kata Cella.

Lagu-lagu di 18+ juga mengangkat isu-isu sosial lainnya. Seperti “Budak Konten” yang menyindir orang-orang yang tidak bisa tidak membuat konten di sosial media untuk setiap kegiatannya. Begitu juga “Local Pride” yang berbicara mengenai gaya yang tidak melulu harus memakai barang mewah atau branded.

Hantam Tour 8 Kota.

18 tahun merupakan perjalanan yang cukup panjang untuk mempertahankan sebuah band yang berawal dari ajang pencarian bakat. Jatuh bangun, pendewasaan dalam bermusik dan berkomitmen membuat Kotak tetap ada di industri musik. 

Tantri, vokalis Kotak, pun memberikan sebuah refleksi perjalanan karir bermusik bersama Kotak. “Official masuk di Kotak selama 15 tahun. Bukan urusan yang mudah untuk bisa mempertahankan bendera Kotak.  Tapi, yang gue paling bisa banggain dari band ini, bukan sekedar cari popularitas, cari duit aja api band ini KELUARGA! Karena disaat ada personil perempuan yang sudah menikah bahkan punya anak 2 mereka masih setia menunggu dan tetap berjalan bersama sampai detik ini sampai menua.” ujar Tantri dalam siaran pers tertulisnya, Jumat 30 September 2022.

Chua menambahkan,”Kalau ngomongin Kotak itu bukan hanya Tantri, Cella dan Chua tapi juga ada tim di balik kami  yang membuat setiap performance kami itu sangat nikmat di atas panggung. Terima kasih untuk kalian semua”katanya.

Ucapan terima kasih juga terlontar dari Cella kepada semua pihak yang telah mendukung Kotak. “Bulan ini tepat 18 tahun usia KOTAK, kami memberanikan diri menggelar konser tunggal 8 titik. Pertujukan kali ini tentu menyajikan konsep khusus dan berbeda dimana kami akan membawakan 20 lagu lebi dan  tentunya menyajikan dengan tata cahaya dan tata suara khusus”. Kata Cella.

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-18 mereka tahun ini. Tour 8 kota ini diselenggarakan oleh Quantum Live, divisi terbaru dari QuantumConvex International.

8 kota tersebut antara lain:

  1. Banyuwangi, 28 Oktober 2022 Gesibu Blambangan
  2. Makassar, 05 November 2022 Parkir Utara Pipo Mall
  3. Pekanbaru, 10 November 2022 Ska-Co Ex
  4. Banjarmasin, 26 November 2022 Brimob Polda Kalimantan Selatan
  5. Tangerang, 03 Desember 2022 Batalyon Kavaleri 9
  6. Bandung, 11 Desember 2022 Sabilulungan Dome
  7. Solo, 16 Desember 2022 Museum Detjolomadoe
  8. Bali, 18 Desember 2022 Lapangan Timur Puputan Renon

Di 8 kota ini Quantum Live akan mengemas konser secara unik, spesial, serta penuh tabur konsep ‘cerita’ yang menguak sisi lain dari band legendaris ini. Salah satunya yaitu menampilkan produk-produk unggulan setiap daerah, dan juga akan ada panggung mini yang diperuntukkan bagi komunitas seni dan budaya di daerah masing-masing.

8 kota tersebut antara lain Banyuwangi, Makassar, Pekanbaru, Banjarmasin, Tangerang, Bandung, Solo, dan Bali. Harga tiket yang dijual beragam mulai dari Rp 200.000 (regular festival) hingga Rp 500.000 (regular VIP). Terkait detail informasi KONSER HANTAM 18TH KOTAK, anda dapat mengikutinya di akun media sosial Instagram @hantam18thkotak dan @quantumlive.id. (FE)

iMusic

Musisi Berbakat “Glenn Samuel” Rilis Mini Album Perdana Berjudul “Egen”.

Published

on

iMusic.id – Musisi berbakat Glenn Samuel merilis Mini Album perdana berjudul “Egen“. Mini Album Egen berisi total 5 lagu yang dirilis secara resmi dan siap memanjakan para penggemar musik di seluruh Indonesia.

judul “Egen” untuk Mini album perdana Glenn Samuel di ambil dari nama panggilan akrab orang terdekat Glenn Samuel, selain itu arti kata Egen dalam bahasa hungaria artinya adalah “Di Langit”.

“Sesuai artinya saya berharap Mini album perdana saya ini bisa berada tinggi di langit seperti bintang yang bisa dinikmati siapapun dimanapun mereka berada” Tutup Glenn.

Mini Album ini terdiri dari lima lagu di mana 4 di antaranya sudah dirilis dalam bentuk single Seperti lagu “Tatap Aku sebentar” yang menjadi single perdana Glenn yang dirilis pada tanggal 7 october 2022.

Kemudian diikuti dengan single berikutnya “Sang perisau”, lalu “will u?” Yang berhasil mencapai 2 juta pendengar pada platform musik spotify, dan “Nona manis” yang menjadi single ke empat Glenn.

Terimakasih, Masih Disini” merupakan single penutup dalam Mini Album Egen yang akan rilis pada tanggal 20 september 2024.

“Terimakasih, Masih Disini” ditulis oleh Glenn Samuel yang dibantu oleh Yafi Aria ini, terinspirasi dari sebuah rasa syukur atas semua hal baik yang kita terima dari sosok-sosok yang sangat berarti dalam hidup setiap kita.

Glenn menyampaikan bahwa lagu ini bukan sekadar lagu tentang berterimakasih, tetapi juga lagu ini adalah bentuk rasa syukur atas cinta dan kasih sayang dari Tuhan, keluarga, sahabat, pasangan dan semua yang senantiasa ada  untuk kita semua.

“Terkadang kita terlalu sibuk dengan yang jauh sehingga kita lupa untuk menyenangkan atau bahkan sekedar mengucapkan terimakasih kepada yang paling dekat” ujar Glenn.

Lagu “Terimakasih, Masih Disini” diproduseri oleh Glenn Samuel sendiri, dengan kolaborasi bersama Stefanus Elje yang dikenal sebagai gitaris dari Bernadya. Proses produksi yang matang dan kolaborasi dengan musisi-musisi berbakat menjadikan lagu ini memiliki kualitas yang tinggi dan siap bersaing di industri musik.

Glenn berharap lagu “Terimakasih, Masih Disini” dapat menyentuh hati para pendengarnya, terutama untuk yang sedang mencari lagu yang bertemakan haru, atau mungkin pasangan yang akan menikah, dan Lagu ini juga menjadi  pengingat untuk jangan lupa untuk Berterimakasih kepada yang terdekat dan tersayang.

Sebagai langkah awal, Glenn akan merilis video lirik untuk lagu ini, sementara video musiknya akan menyusul kemudian. Video lirik ini diharapkan dapat membantu para penggemar untuk lebih memahami dan meresapi makna dari setiap lirik yang disampaikan. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Iya Iya Tidak Tidak” Jadi Single Debut “Arda Hatna” Untuk  Bersolo Karier.

Published

on

iMusic.id – “Iya Iya Tidak Tidak” adalah lagu debut Arda bersolo karier setelah melepaskan jubahnya, dan mengundurkan diri sebagai vokalis band naff.

Arda yang dikenal sebagai penulis buku, konten kreator dan musisi mencoba mengeksplorasi hal hal yg ditangkap dari momen momen belakangan ini, baik kehidupan nyata maupun interaksi di sosial media.

Hari ini kita adalah kumpulan dari pilihan pilihan yang kita ambil, mengubah sebuah keputusan 1 detik saja di masa lalu akan berbeda kisah hari ini.

Itulah pesan yang dibawa lewat lagu “Iya iya tidak tidak” yang ditulis oleh Arda sendiri. Sesakit apapun pilihan itu, sebahagia apapun pilihan itu, pilihan tetaplah pilihan. Ada hal diluar kuasa kita, ada hal yg bisa kita kendalikan.

Lagu “Iya Iya Tidak Tidak” digawangi oleh Pay Burman sebagai Producer. Arda juga merilis logo baru yang akan menemaninya bermusik. Diwakilkan dengan bentuk daun yg menempel di huruf a awal dan a akhir memiliki harapan bahwa, sebagai manusia Arda Hatna akan sukarela untuk bertumbuh.

Setelah ini, masih akan  ada banyak lagi rilisan karya – karya berikutnya dari  Arda Hatna. Terima kasih. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Raim Laode” Resmi Luncurkan Single “Abangku”.

Published

on

iMusic.id – Idependent, platform musik agregator terbaru di Indonesia, resmi meluncurkan layanannya dengan menggandeng musisi Raim Laode sebagai artis pertama. Kolaborasi ini ditandai dengan showcase peluncuran single terbaru Raim berjudul “Abangku”, yang juga sekaligus menandai debut Idependent di dunia musik Indonesia.

Showcase ini menjadi tonggak penting dalam karir Raim Laode, salah satu musisi yang konsisten memperjuangkan suara-suara otentik melalui musiknya. Dengan “Abangku”, Raim tidak hanya merilis sebuah karya baru, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang semangat independen dan kebersamaan dalam berkarya, selaras dengan visi Idependent.

“Saya sangat bersemangat menjadi bagian dari Idependent, yang memberikan ruang bagi musisi Hidup ber-independent itu bukan berarti seluruhnya dirimu, tapi rela ikhlas berkolaborasi tetapi kamu ambil kendali terhadap karyamu” ujar Raim Laode.

Peluncuran Idependent

Idependent hadir sebagai agregator musik yang menawarkan solusi bagi para musisi indie di Indonesia untuk memiliki kendali penuh atas karya mereka. Platform ini dirancang untuk memberikan kebebasan kepada musisi dalam memilih, mengelola, dan mendistribusikan musik mereka ke berbagai platform digital, sekaligus memaksimalkan jangkauan dan potensi melalui layanan promosi dan publikasi yang terintegrasi. Seluruh layanan bisa dipilih dan dirangkai sesuai kebutuhan dengan konsep Agregator Musik D-I-Y.

Dengan prinsip independent, inclusive, dan collective, idependent berupaya membangun ekosistem musik yang memungkinkan para musisi untuk berkembang dengan lebih otonom dan berdaya, tanpa kehilangan dukungan dan kolaborasi dari komunitas. Idependent membuka pintu bagi para musisi yang ingin memaksimalkan potensi digital mereka, seperti yang dilakukan Raim Laode dengan single terbarunya.

Single “Abangku” telah resmi dirilis di berbagai platform musik digital dan mendapatkan sambutan hangat dari penonton showcase yang digelar di Krapela, dimana Idependent turut mendukung penuh acara ini sebagai bagian dari peluncuran resminya. Dengan hadirnya Raim Laode sebagai pionir, Idependent berharap dapat menarik lebih banyak musisi indie Indonesia yang ingin meniti karir dengan lebih mandiri. (FE)

Continue Reading