Connect with us

iMusic

7 Musisi Indonesia Yang Membuat Lagu Untuk Negeri

Published

on

Pada tanggal 17 Agustus kemarin adalah Hari Ulang Tahun Indonesia yang mengijak ke – 72. Hampir Seluruh masyarakat di Indonesia memperingati hari Kemerdekaan tersebut dengan menggelar lomba yang biasa disebut lomba 17an. Banyak lomba yang mereka adakan, seperti balap karung, lomba makan krupuk, panjat pinang dan lomba bernyanyi lagu kebangsaan. Memperbincangkan lagu kebangsaan, banyak grup band Indonesia yang pernah membuat lagu khusus untuk Negara Indonesia, iMusic akan merangkum 7 grup band Indonesia yang pernah membuat lagu untuk Negeri.

1. Cokelat

Band Cokelat berdiri pada tanggal 25 Juni 1996. Cokelat mempunyai single berjudul “Bendera” yang diciptakan oleh Eross Chandra gitaris dari band Sheila On 7 dan dirilis pada tahun 2002. pada saat itu band Cokelat digawangi Kikan sebagai vokalis, Ervin pada drum, Edwin sebagai gitaris, dan Ronny bassist.

 

2. Netral

Band yang dahulu bernama Netral dan kini berubah menjadi NTRL ini pernah membuat single berjudul “Garuda Didadaku” dan single tersebut sempat booming sehingga menjadi konsumsi perbincangan publik pada saat itu. NTRL berisi 3 personil, yaitu Bagus sebagai bassist dan vokalis, eno sebagai drummer, Christoper sebagai gitaris. hingga saat ini NTRL sudah merilis 13 album.

 

3. Slank

Slank adalah sebuah grup band yang dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983. Lagu lagu dari slank banyak yang diciptakan menyinggung negeri, seperti Sosial Betawi Yoi, Gosip Jalanan, dan masih banyak lainya. Fans dari band ini menyebut diri mereka Slankers, dan itu sudah merambah disemua kalangan masyarakat di Indonesia ini.

 

4. Iwan Fals

Musisi Iwan Fals tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Pria yang bernama asli Virgiawan Listanto ini sudah terkenal dengan keberanian nya membuat banyak lagu untuk menyinggung tentang pemerintahan, isi hati masyarakat dia curahkan lewat lirik lirik dari lagu ciptaan nya.

 

5. Gombloh

Alm. Gombloh terlahir dengan nama Soedjarwoto Soemarsono, di Jombang, Jawa Timur, pada 14 Juli 1948. Panggilan Gombloh itu diberikan ayahnya semenjak kecil, dan menurutnya nama itu menjadikan hoki dalam karir bermusiknya. Lagu ciptaan Gombloh pun mempunyai ciri yang khas yaitu bertajuk Nasionalisme. Hingga saat ini lagu miliknya masih sering diputar walaupun pencipta nya sudah tiada.

 

6. Pee Wee Gaskin

Grup Band yang dibentuk pada tahun 2007 di Jakarta dan berisikan Dochi Sadega (Bass/Vocal), Sansan (Guitar/Vocal), Omo (Synth/Keys/Vocal), Aldy Kumis (Drum), dan Ayi (Guitar/Back Vocal). Mereka sempat membuat single berjudul “Dari Mata Sang Garuda” yang menceritakan semangat anak muda Indonesia. Lagu tersebut sempat menjadi lagu favorit dikalangan muda setelah launchingnya single tersebut.

 

7. Superman Is Dead

Band asal Pulau Dewata Bali yang digawangi Bobby Kool sebagai vokalis, Jerinx sebagai drummer dan Eka pada bassist tersebut pernah membuat lagu yang diberi judul “Aku Anak Indonesia”. Superman Is Dead ( SID ) memang dikenal dengan lagunya yang beraliran punk/rock. Musiknya yang keras sehingga setiap orang yang mendengarkan nya menjadi bersemangat membuat Sid menjadi idola di semua kalangan anak muda maupun dewasa.

iMusic

Unit Emo, Tears Don’t Lie kolaborasi dengan Savira Razak di single “Hancur”

Published

on

iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.

Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.

“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lie berhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.

Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).

Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.

Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.

“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.

Continue Reading

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading