Connect with us

iMusic

Menggandeng Musisi Muda, “Oncy Ungu” Luncurkan Project Terbarunya “Yang Terindah”.

Published

on

iMusic – Di Tengah adanya Pandemi yang belum terlihat kapan berakhirnya, membuat banyak musisi menyalurkan hasrat kreatifnya untuk terus mengeluarkan karya musik salah satunya yang tengah dilakukan Arlonsy Miraldi atau yang akrab di sapa Oncy (Gitaris Ungu) yang sudah tak asing lagi di kancah industri musik tanah air, memulai karier bermusik dengan Funky Kopral bersama Bondan Prakoso dkk, Oncy terlibat dalam 2 album awal Funky Kopral (Funchopat 1999) dan (Funkadelic Rhythm and Distortion 2000),  lalu bergabung menjadi gitaris Ungu pada 2003 hingga sekarang

Dan penghujung September 2020, di bawah bendera Label AM Production Oncy mengandeng dua musisi muda yakni Maya Muaya dan penyanyi jebolan Indonesia Idol babak final showcase 2019, Zwingly Tanauma, untuk project terbarunya “Yang Terindah” sebagai lagu pembuka dari konsep Trilogi tentang lagu-lagu Bucin (Butuh Cinta) yang bertemakan Cinta karyanya

“Saat ini kita semua tau dan merasakan dampak dari adanya Pandemi, nah dari awal hal itu, membuat gw mencoba mengekpresikan untuk membuat sebuah lagu, yang dimana saya pun mengajak Maya dan Zwingly penyanyi asal Manado untuk terlibat di project trilogi lagu-lagu Bucin ini, atau yang bertemakan Cinta” ungkap Oncy

Sebagai lagu pembuka untuk Project Lagu Bucin dari Oncy Ungu ini yakni “Yang Terindah” dimana lagu ini menceritakan tentang arti kemurniaa saat kita menjalin hubungan cinta dengan seseorang, yang dimana dalam inspirasinya ia dapat dari cerita cinta kedua orang tuanya yang hingga kini tetap romantis meski telah puluhan tahun bersama

“Lagu Yang Terindah ini jadi lagu opening dalam project Trilogi lagu Bucin, yang dimana lagu ini mengangkat tentang salah satu kemurniaan cinta kalau sebagai pasangan itu kita saling membutuhkan untuk saling mengisi, saat kita sendiri  akan merasa sepi dan rindu akan hadirnya pasangan kita, yang inspirasinya gw dapat dari orang tua saya dimana mereka kemanapun selalu bersama dan tetap romantis,” terang Oncy

Untuk proses produksi lagunya dikarenakan kondisi PSBB mengunakan sistem home studio dengan dibantu Vaisrandi untuk mixing & mastering musiknya sedangkan untuk music video ini kita membuatnya dengan tim kecil yang bantu dengan konsep video 3D yang tetap berwarna dengan studio casual

“Kalau untuk produksi musiknya, karena lagi PSBB semuanya dilakukan saya sendiri karena ada home studio tapi untuk mixing dan masteringnya dibantu Vaisrandi, yang menarik untuk klipnya, kita shooting singkat banget dengan tim kecil sesuai protokoler covid, dimana ini konsep ada pake 3D gitu saat kita bermain musiknya,” pungkas Oncy

Dari lagu Yang Terindah ini, Oncy berharap dapat memberi warna baru untuk para Bucin yang tengah merasakan indahnya jatuh cinta dan buat yang masih mencari cinta tetap optimis dan selalu berpikir positif karena dengan Cinta kita dapat menyejukan dunia

Yang Terindah akan dirilis serentak di Radio dan berbagai platform music seperti Spotify, iTunes, Deezer, Joox, Langit Musik dan lain – lain. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading