iMusic – Di usianya
yang masih sangat muda, Shanna Shannon
membuktikan bahwa dirinya adalah seorang penyanyi yang mumpuni. Hal itu dia
buktikan lewat single perdananya
yang berjudul “Rela”. Single
tersebut khusus diciptakan oleh musisi senior Melly
Goeslaw untuk Shanna Shannon.
Menyanyikan lagu
yang ditulis Melly Goeslaw tidaklah mudah karena memiliki bobot tersendiri.
Namun, Shanna Shannon mampu menyanyikan ”Rela” dengan baik dan sepenuh hati.
Sebelumnya, Shanna Shannon telah meng-cover lagu Melly Goeslaw yang berjudul “Kamu dan Kenangan” (OST Habibie & Ainun 3, sebelumnya dinyanyikan Maudy Ayunda) dan video cover-nya telah diputar lebih dari 23 juta kali di YouTube. Dia juga meng-cover lagu “Bunda” yang kini sudah diputar lebih dari 647 ribu kali di YouTube.
“Orang tua aku ingin
aku bisa menyanyikan lagunya Auntie Melly karena menurut mereka, suara aku
cocok dengan lagu-lagu ciptaan Auntie Melly. Aku pun mencoba meng-cover “Kamu
dan Kenangan”. Lagunya rilis di YouTube pada Juli 2020 dan aku bersyukur sekali
responsnya sangat positif,” kata Shanna Shannon.
Hal itulah yang
membuat Melly Goeslaw jatuh cinta pada sosok Shanna Shannon. Selain itu,
menurut Melly Goeslaw, Shanna Shannon adalah remaja yang usianya sangat muda,
tapi pemikirannya sudah jauh ke depan. Selain mencintai dunia seni, Melly Goeslaw juga melihat Shanna
Shannon sangat dekat dengan dunia sosial.
“Saya tidak ingin
menjadi manusia yang menyesal. Saya menyambut baik dengan penuh rasa syukur
saat pihak Shanna Shannon memercayakan lagu untuk single pertamanya diciptakan
oleh saya. Saya selalu percaya, bahwa sesuatu yang didasari oleh trust selalu
membuahkan hasil yang menyenangkan. Shanna Shannon menyanyikan lagu “Rela” seperti
sedang di tengah terik matahari lalu diguyur air kendi, rasanya sejuk tapi
tetap deep.
Shanna Shannon bernyanyi
dengan apa adanya, tak ada tendensi apapun, kejujurannya dalam bernyanyi
membuat lagu yang dibawakan terasa mengalir. Saya berharap “Rela” menjadi
sejarah yang tak terlupakan dalam perjalanan karier Shanna Shannon di dunia
seni, dan “Rela” bisa menjadi theme song bagi
para hati penyanjung cinta,” jelas Melly Goeslaw.
“Rela” adalah lagu
tentang kehilangan seseorang yang dicintai, dan orang itu pergi tanpa pamit.
Bernuansa mellow namun megah karena sentuhan orkestra, “Rela” juga bercerita
tentang perasaan sedih yang mendalam dan rindu yang tak berujung ketika
ditinggal oleh seseorang. “Karena hidup harus tetap berjalan, kita tidak ada
pilihan lagi kecuali merelakan,” ujar Shanna Shannon.
Proses rekaman
berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Bahkan, proses rekaman yang
dijadwalkan selama satu hari, selesai dalam waktu beberapa jam saja.
“Di umur 15 tahun, Shanna
Shannon bisa menyanyikan lagu Melly Goeslaw dengan tingkat penghayatan yang
bagus. “Rela” sesuai dengan dengan karakter Shanna Shannon yang dewasa dan
penjiwaannya dalam. Lagu-lagu Melly Goeslaw punya bobot tersendiri dan banyak
kata-kata puitis yang secara metaforis cocok sama Shanna Shannon yang punya big
personality,” jelas Simhala Avadana, A&R Trinity Optima Production.
Shanna Shannon berharap,
”Rela” dapat dinikmati oleh semua umur
dan memberikan pembelajaran moral. Bahwa, seseorang yang kita cintai bisa pergi
dan meninggalkan kita tanpa mengucapkan selamat tinggal dan alasan.
“Kita harus
menghargai waktu saat masih bisa bersama orang-orang tercinta. Seperti quote favoritku,
perlakukan semua orang di sekitarmu seolah-olah itu perjumpaan terakhir
kalian,” ucap Shanna Shannon.
“Aku senang berada
di posisi sekarang karena sudah melewati banyak hal, terutama rasa takut saat
menyanyi di depan banyak orang dan rasa kurang percaya diri. Harapannya, aku
semakin bisa mengoptimalkan potensi dalam diri aku lebih dari sebelumnya dan
semoga karya-karya aku bisa dinikmati lebih banyak orang. Juga, karena aku
mengawali karier dengan membawakan lagu-lagu nasional, aku tetap berkomitmen
menyanyikannya di samping lagu-lagu yang universal,” tutup Shanna Shannon.
Shanna Shannon yang
akrab dipanggil Shannon mulai dikenal publik lewat cover lagu-lagu kebangsaan
yang dia unggah ke akun YouTube-nya sejak 2015. Video cover pertama gadis
kelahiran 4 April 2006 ini adalah lagu “Indonesia Pusaka” yang kini sudah
ditonton lebih dari 4,4 juta kali.
Di tahun 2017, dia
dinobatkan sebagai Duta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya oleh Anies Baswedan.
Shannon dipercaya untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” di ASEAN Paragames
2018. Sejak itu, Shannon kerap mengisi berbagai acara di kementerian dan
perusahaan untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.
Shannon sendiri
adalah seorang remaja yang berjiwa nasionalis dan peduli terhadap isu-isu
sosial dan pendidikan. Selain memiliki Yayasan Shanna Shannon, dia juga didapuk
sebagai ambassador LSM Plan International Indonesia yang menyoroti tentang isu
kesetaraan anak dan perempuan di berbagai wilayah di Indonesia.
Kepeduliannya terhadap isu sosial inilah yang menjadi motivasi utama Shannon mau terjun ke industri musik. Shannon ingin membantu dan membangun sekolah untuk anak-anak di wilayah terpencil. Tak hanya itu, Shannon juga sering diundang menjadi pembicara di berbagai sekolah dan kampus terkait motivasi. (SPR)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”