Connect with us

iMusic

“Bunga Citra Lestari” turut nyanyikan “Kinari” dari Book Soundtrack Rapijali.

Published

on

iMusic – Setelah mempersembahkan “Kinari“, “Awal Mula“, “Rumah yang Baru“, dan “Before You”, Rapijali Book Soundtrack menghadirkan sebuah lagu baru. Lagu ini adalah “Kinari” versi vokalis perempuan yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari.

Sebelumnya, “Kinari” dalam versi Yuda Alexander sudah dibawakan oleh Iwan Fals. Kali ini, Bunga Citra Lestari menyanyikan “Kinari” dalam versi Lovinka Alexander alias Ping, karakter utama di serial Rapijali, buku yang ditulis oleh Dee Lestari. Di jalan cerita, Ping menyanyikan “Kinari” ketika telah memapankan posisinya sebagai penyanyi pendatang baru di Tanah Air.

Dari awal pembuatan lagu “Kinari”, Dee Lestari telah mencanangkan lagu tersebut hadir dalam dua versi. Versi pertama yakni seorang ayah yang bernyanyi untuk anaknya, dan versi kedua adalah anak yang bernyanyi kepada ibunya. Sejak mula, Dee Lestari memang sudah menginginkan BCL sebagai penyanyi “Kinari” versi Ping karena menurut Dee, Bunga Citra Lestari punya kejelian dalam menyeleksi lagu, termasuk urusan interpretasi vokal.

“Bunga Citra Lestari selalu cermat memilih lagu-lagu yang mampu menampilkan vokal khasnya secara optimal. Penampilan BCL pun semakin bagus dari waktu ke waktu. Aku punya selera spesifik terkait vokalis perempuan dan Bunga Citra Lestari adalah salah satu yang kusuka. Saat mendengar BCL menyanyikan ‘Kinari’, she totally nailed it. Dia benar-benar menyampaikan isi lagunya sesuai dengan bayanganku, dan juga sesuai dengan kebutuhan cerita,” kata Dee Lestari.

“Kinari” menjadi kerja sama perdana Bunga Citra Lestari dan Dee Lestari.. Bunga Citra Lestari sendiri sangat menantikan proyek ini karena ia adalah penggemar dari lagu-lagu Dee Lestari. Saat kali pertama menerima demo “Kinari”, Bunga Citra Lestari mengaku menangis karena merasa seperti tersihir oleh keindahan aransemennya.

Ada tantangan tersendiri bagi Bunga Citra Lestari untuk menyanyikan “Kinari” versi Lovinka Alexander. Salah satunya adalah karena lagu ini sudah lebih dahulu dibawakan oleh Iwan Fals sehingga terdapat interpretasi maupun sudut pandang artistik berbeda atas lagu yang sama.  Cara Iwan Fals melagu terdengar seperti sosok kakek yang sedang mendongeng, sementara Bunga Citra Lestari harus mewakili sosok Ping sebagai bintang baru yang menjanjikan. Namun, tantangan itu berhasil ditaklukkan oleh Bunga Citra Lestari lewat proses rekaman yang berjalan baik serta lancar..

“Buatku, ‘Kinari’ adalah lagu yang menceritakan tentang sebuah perjalanan. Aku berusaha mengerti lagunya dengan mendengarkannya terus-menerus. Sudah sekian lama aku menunggu bekerja sama dengan Dee Lestari, sehingga sempat ada keraguan terhadap diriku sendiri untuk bisa membawakan lagu ini sesuai dengan ekspektasi penciptanya. Ternyata, hasilnya memuaskan, tentu berkat dukungan orang-orang terdekat dan Dee Lestari sendiri. Aku harap orang-orang bisa menikmati ‘Kinari’ versi Lovinka Alexander ini,” jelas Bunga Citra Lestari.

“Lagu ‘Kinari’ berbicara tentang kesempatan kedua. Ketika “Kinari” dibawakan oleh karakter Yuda Alexander, lalu dinyanyikan kembali oleh Lovinka Alexander, lagu tersebut kembali bersinar seolah lahir untuk kedua kalinya lewat penyanyi yang berbeda. ‘Kinari’ sebagai sebuah lagu seolah melewati semacam siklus kehidupan. Aku suka bekerja sama dengan Bunga Citra Lestari. Dia menerima tantangan dari kami, dan punya cara tersendiri untuk menjawabnya. Aku sangat mengapresiasi Bunga Citra Lestari untuk itu,” tutup Dee Lestari. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading