Connect with us

iMusic

“Rintik Hujan”, Single Kolaborasi HIVI!, Gerald Situmorang, Ify Alyssa, dan Sri Hanuraga

Published

on

iMusic – “Rintik Hujan” merupakan single hasil aransemen ulang dan pengisian lirik dari lagu instrumental karya Gerald Situmorang dan Sri Hanuraga yang berjudul sama. Lirik ditulis oleh Febrian Nindyo, Neida Aleida, dan Ify Alyssa, sementara musiknya diproduseri oleh Gerald Situmorang dan Ezra Mandira. Lagu ini juga sekaligus menjadi single pertama yang mengawali rangkaian perilisan single-single lain di masa depan, guna menyambut album kolaborasi mereka, “Bermain Rintik Di Musim Hujan”, yang dirilis di tahun 2022.

“Lagu ini bercerita tentang seseorang yang sangat menyukai hujan dengan segala nuansanya, sekaligus berharap bisa memiliki dan menikmati waktu rehat sejenak saat hujan di tengah kesibukannya agar mampu bekerja atau berkegiatan dengan lebih baik. Cocok banget buat para pecinta hujan yang sedang hectic, bekerja keras, dan mendambakan waktu istirahat. Semoga lagunya juga bisa jadi ‘istirahat’ atau ‘penenang yang baik bagi pendengarnya”, Ujar penulis lirik yang juga salah satu personil HIVI!, Febrian.

“Harapannya teman teman bisa merasakan apa yang ingin kita sampaikan melalui lagu ini. Semoga lagu ini bisa memberikan kehangatan dan menjadi teman di kala hujan turun, serta teman dalam segala kondisi menuju tujuan yang baik”,

Ujar penyanyi dalam lagu yang juga vokalis HIVI!, Ilham.

“Rintik Hujan” adalah lagu instrumental yang saya tulis di tahun 2016, spesifik untuk dimainkan duet dengan gitar dan piano bersama Sri Hanuraga. Kali ini di tahun 2021, tidak disangka lagu ini ternyata bisa berevolusi dengan adanya lirik baru yang menjadi satu padu dengan melodinya yang lahir dari ide Febri, lalu dikembangkan bersama Neida, Ify dan Ezra. Lirik yang disampaikan bercerita tentang dinamika kehidupan, dan ini sangat menjadi satu dengan komposisi “Rintik Hujan” dimana lagu tersebut juga memiliki dinamika musikal yang juga penuh naik dan turun. Sangat menyenangkan dan mengharukan mendengar hasil evolusi, kolaborasi dari performance dari Hivi!, Ify Alyssa dan juga saya serta Sri Hanuraga untuk lagu “Rintik Hujan” versi terbaru ini!”. Ujar Gerald Situmorang.

Untuk mengawali perilisan single “Rintik Hujan”, mereka juga merilis video mini series #BermainRintikDiMusimHujan. Berkolaborasi dengan Candi Soeleman sebagai Director, mini series ini tediri dari 3 episode yang mengambil judul “Bermain Hujan” (karya Ify Alyssa), “Rintik Hujan” (karya Gerald Situmorang dan Sri Hanuraga), dan “Musim Hujan” (karya HIVI!).

Mini series mengambil cerita prequel dari kisah Bumi & Bulan, karakter yang ada di video klip lagu HIVI!, “Bumi dan Bulan”, serta mengambil tema besar seputar pengenalan diri lebih dalam dan bijak, toxic relationship dan evaluasi, rasa syukur, dan pentingnya beristirahat dan menganalisa dengan baik tentang apa yang sedang terjadi di dalam diri dan sekitar kita.

Seluruh karakter dan cerita diperankan sendiri oleh HIVI!, Gerald Situmorang, Sri Hanuraga, dan Ify Alyssa.

“Senang sekali kembali akting dengan suasana baru dan pertama kali punya peran sebagai orang kantoran, dan tersentuh juga dengan banyak pesan yang disampaikan mini series ini” Ujar Ify Alyssa.

“Harapannya agar teman teman yang menyaksikan bisa mendapatkan pengertian dari suasana hujan yang lebih beragam dan semoga walau langitnya kelabu, tetap bisa berpikir poisitif.” Ujar Neida, salah satu vokalis HIVI!. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading