Connect with us

iMusic

Jadi bagian dari kelanjutan A+Z The Series, Ziva Magnolya rilis single “Menanti”

Published

on

iMusic.id – Penyanyi perempuan muda berbakat, Ziva Magnolya kembali merilis single terbaru yang berjudul “Menanti”, sekaligus menjadi bagian kedua dari project A+Z The Series yang dibuka dengan rilisnya lagu “Tak Mungkin” oleh KIM.

“Menanti” merupakan lagu hits yang sebelumnya pernah dibawakan oleh Dea Mirella dan Kahitna. Kini di bawah bendera label rekaman Universal Music Indonesia, lagu tersebut dihadirkan kembali sebagai bagian dari rangkaian project Yovie & His Friends yang disajikan dalam nuansa baru serta versi yang fresh, pastinya berpadu harmonis dengan karakter vocal Ziva yang khas.

Meskipun pernah dirilis lebih dari 2 dekade lalu, lirik lagu “Menanti” amazingly masih sangat relevan dengan kisah cinta yang terjadi pada zaman sekarang. Bercerita tentang penantian yang tidak pasti ujungnya.

“Intinya sih selalu janji-janji tapi endingnya malah sama yang lain. Kita-nya udah nungguin, eh malah dianggurin,” papar Ziva bercerita tentang single barunya tersebut.

Salah satu tantangan tersulit bagi Ziva Magnolya Ketika harus mengolah “Menanti” menjadi sebuah karya baru dengan ciri khas vokal yang ia miliki. Penyanyi asal Jakarta ini mengakui bahwa menyajikan ulang lagu yang sudah hits itu sebuah tantangan besar.

“Enggak mudah karena lagu ini udah hits sebelumnya tapi setelah dicoba dan dicoba, aku jadi jatuh cinta sama hasilnya,” ungkap Ziva.

Walaupun suasana lagunya sendu, aransemennya terdengar kaya dengan harmonisasi beragam suara instrumen. Tanpa kehilangan pattern khas musik aslinya, Ziva mampu memberikan keunikan tersendiri pada lagu “Menanti” versinya melalui riff & runs.

Video Musik bagian ke-2 dari A+Z The Series

“Menanti” merupakan lanjutan dari A+Z The Series yang bercerita tentang drama Cinta antara Ziva Magnolya dan Arsy Widianto. Video musik “Menanti” menjelaskan yang sebelumnya menggantung di video musik “Tak Mungkin” oleh KIM yang jadi bagian pertama dari A+Z The Series.

Video musik “Menanti” digarap oleh Nocturnal Projects, disutradarai Jessy Sylviani dan Bobby Adrian V. Lokasi pembuatannya juga di tempat yang sama dengan video musik “Tak Mungkin” dari KIM, yaitu di Korea Selatan.

Dari segi konsep, video musik “Menanti” sengaja diberi sentuhan visual drama Korea, mulai dari alur, sampai tone warnanya.

Ending video musik yang “menggantung” dalam setiap lagu dari project A+Z The Series dijamin akan membuat penonton tak sabar menanti kelanjutannya. Ditambah mata audience akan dimanjakan dengan indahnya background perkotaan di negara Korea Selatan.

Penarasan seperti apa bagian kedua dari A+Z The Series?

Langsung aja tonton video musik “Menanti” di akun YouTube resmi Yovie Widianto dan nikmati lagunya di layanan musik digital favorit kamu mulai tanggal 11 Agustus 2023.

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading