iMusic.id – BCL alias Bunga Citra Lestari bakal merilis single terbaru hari ini Jumat, 13 September 2024. Berkolaborasi dengan penyanyi asal Malaysia, Yuna, yang tak lain adalah adik ipar BCL.
Single kolaborasi BCL dan Yuna yang berjudul “Watak Utama” ini di ciptakan oleh Yuna dan di produseri oleh Pierre Jamerson Jr. Lagu “Watak Utama” merupakan karya apik Yuna dan BCL dengan kemasan musik yang fresh dan istimewa.
“Judul lagunya diciptakan oleh Yuna, aku juga ikut serta disini untuk menuliskan lirik di lagu tersebut. Penggabungan dua bahasa, jadi aku tulis liriknya dalam bahasa Indonesia. Jadi yang penulis lirik lagu ini adalah Yuna, aku dan Pierre Jamerson Jr,” jelas BCL dalam siaran persnya.
Dikisahkan BCL, ide pembuatan single ini tidak begitu saja tercetus. Sejak lama, istri dari Adam Sinclair (adik alm Ashraf Sinclair) ini sering berbincang dan meluluskan keinginan duet bersamanya.
“Dari dulu inginnya. Okay, kita kan sister. sister in law, dan sama-sama penyanyi. Tapi kita belum pernah punya project bersama. Dan aku adalah seseorang yang adore sekali dengan Yuna dan karya-karya nya,” aku BCL.
“Jadi kayak pengen juga punya kerja sama bareng my own sister, dan ya baru bisa kesampaiannya sekarang ini. Setelah, apa ya… dari tahun-tahun sebelumnya udah kepikiran buat bikin project bareng. Tapi karena waktu itu pas lagi denger lagu-lagunya Yuna, terus ada salah satu lagu yang udah ada, yang rencananya buat project nya Yuna sendiri. Terus aku bilang, ‘Ini lagunya catchy nih. I can sing this song.’ terus dia kayak; ‘you want?’ gitu. terus akhirnya ya udah diputuskan lagu ini kita bikin jadi lagu duet,” sambungnya.
Awalnya lagu “Watak Utama’ adalah lagu berbahasa Melayu yang dinyanyikan Yuna sendiri. Berhubung BCL sangat suka akhirnya diputuskanlah lagu ini menjadi karya duet keduanya.
“Karena I think di lagu ini Yuna kedengeran lebih ada apa ya… ada hawa hawa lebih pop daripada lagu-lagu Yuna yang lain. Dan ini sesuatu yang kayaknya aku bisa masuk gitu. Jadi bukan terpilihnya Yuna sebagai teman duet, tapi ini memang udah pengen banget punya project bareng Yuna dan baru kesampaian sekarang ini.” seru BCL.
Saat ditanya jenis aliran musik dari ‘Watak Utama’, BCL mengaku ada dua paduan genre masing masing. “Pastinya aku ngerasa disini adalah kayak ditengah-tengah genre diantara genre nya Yuna sama genrenya aku. Sesuatu yang fun, sesuatu yang exciting, sesuatu yang catchy, sesuatu yang simple, and easy listening,” sebutnya.
Apakah tentang cinta? “Yaa tentang cinta. Tapi mungkin selama ini aku nyanyi lagu tentang cinta yang dalam, cinta yang berat. Ini buat aku mungkin kayak balik ke jaman, era-era nya ‘Pernah Muda’ gitu ya. Dengan lagu yang liriknya lumayan simple dan rasa-rasa bukan cinta yang mendalam, kayak cinta sejati. Tapi tentang perasaan suka sama seseorang, tapi memutuskan untuk; ‘Gue nggak mau ngasih tau dulu, tapi gue akan diem-diem suka, dan gue menikmati perasaan diem-diem itu. Walaupun orang nya gak tau dan gue gak mau ngasih tau itu,” jelas BCL.
Selama proses rekaman, BCL mengaku tak menemukan kesulitan. Menurutnya lagu karya Yuna memang simple, mudah dihafal, enak di dengar dan mudah dinyanyikan.
“Mungkin dalam proses rekamannya aja untuk decide; which part is Yuna part, which part is my part. Terus kayak gimana untuk nyambungin suara kita berdua, gimana untuk bisa ketemu ditengah tengah, dan di lagu ini banyak ad-libs ad-libs juga dan ya. It’s not kesulitan sih,” aku BCL yang teringat ide duet bersama Yuna sejak 2023 lalu.
Terwujud duet dengan Yuna jadi momen istimewa bagi BCL. Terlebih Yuna yang dikenal BCL secara personal ternyata jadi best partner saat menyanyikan lagu. “Aku bisa lihat Yuna sebagai sosok penyanyi rather than just my little sister. It’s very special karena ini bukan kayak berdua sama seorang penyanyi, karena selama ini relationship kita lebih ke personal,” jelasnya.
Ditambah lagi prestasi Yuna di kancah industri musik sudah tak diragukan lagi. Sejak usia 14 tahun, Yuna sudah menulis lagu dan di tahun 2012 debut album “Live Your Life” yang diproduseri Pharrell Williams.
“Hebatnya dan buat aku bangga adalah Yuna telah merilis tiga album studio dan dua EP. Yuna juga pernah berkolaborasi dengan penyanyi kenamaan seperti Usher, G-Eazy, Tyler, the Creator, Sweat$ dan Lil Simz,” ujar BCL bangga.
Saling memuji, Yuna pun senada dengan penilaian BCL. Menurutnya BCL merupakan penyanyi bertaraf antar bangsa. “She is very versatile and walaupun dia dah lama dalam industri musik dia kekal relevant dan vibe dia masih youthful. Saya suka lagu terbaru BCL dengan Diskoria ‘Badai Telah Berlalu’,” aku Yuna.
Sejak lama, Yuna ingin sekali berduet dengan BCL. Tapi karena satu hal dan waktu kesibukan keduanya, akhirnya impian Yuna terwujud tahun ini.
“Saya sudah lama mahu duet bersama BCL tetapi jadual kami masing-masing sangat busy. Alhamdulillah setelah lama kami berkesempatan untuk duet, kerana untuk keluarkan single bersama sama memerlukan komitmen utk recording, photoshoot dan musik video utk promosi. Saya gembira dapat peluang ini bekerja dgn BCL,” tutur Yuna senang.
Pengalaman satu projek dengan BCL, Yuna begitu antusias. Terlebih BCL yang dikenalnya seorang yang serius dan menyenangkan.
“BCL seorang yang sangat disenangi, walaupun dia serious. Saya seorang yang sangat focus bila mau rilis sebuah karya jadi saya suka bekerja dengan seseorang yang sama seperti saya, focus, serious tetapi know how to have fun and enjoy dengan proses berkarya, BCL juga begitu,” pujinya.
Pemilik nama lengkap Yuna Zarai ini ternyata sangat mengagumi BCL. Bahkan sejak duduk di bangku kuliah, Yuna mengakui jadi fans beratnya BCL.
“Ya! Saya huge fans BCL sejak dari university lagi. She is an amazing singer and actress. Saya harap fans saya dan fans BCL akan enjoy lagu kami, kerana kami seronok membikin lagu ini bersama sama buat peminat.”
BCL dan Yuna berharap lagu ‘Watak Utama’ jadi sesuatu yang fresh, baru dan unik. Terlebih video klipnya yang sudah disiapkan lain dari biasanya. Bergaya Y2K, keduanya ingin memberi kejutan kepada penggemar.
“Kayaknya lucu ya kalo kita bikin gaya Y2K gini, kayaknya seru dan menyenangkan. Kebetulan kita punya style yang unik dan aneh aneh, jadi kita pengen bikin sesuatu yang catchy. Tidak hanya di sound nya, sisi visualnya juga dimanjakan oleh sesuatu yang very catchy. Dan sesuatu yang aku personally belom pernah lakukan sebelumnya. It’s a very cute video, seru untuk di tonton, and yeah, sesuatu yang baru sih,” beber BCL.
iMusic.id – Setelah dua single nya yaitu “Mungkin Satu Kebetulan” dan “Hingga Akhir Nafasku” mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya, Thito Tangguh akhirnya merilis mini album / EP bertajuk “Tetap Tangguh”.
Masih di bawah payung AFE Records selaku label yang menaungi, Thito Tangguh yang mempunyai nama lengkap Tito Hitler Tetap Tangguh Hutasoit ini merepresentasikan perjalanan musikal dan sisi emosionalnya melalui mini album ini.
Di mini album “Tetap Tangguh” ini, Thito Tangguh mempersembahkan 5 lagu pilihan yaitu “Mungkin Satu Kebetulan, Hingga Akhir Nafasku, Cinta Sampai Abadi, Tetap Salah” dan “Tiba Waktuku” yang apabila kita simak keseluruhan lagunya memperlihatkan kedewasaan bermusik Thito sekaligus menyampaikan pesan bahwa dalam setiap perjalanan hidup, selalu ada kekuatan untuk bertahan, meski penuh rintangan.
Setiap lagu di album Thito Tangguh ini dikemas dengan warna musik pop yang emosional dan lirik yang mudah dimengerti serta menyentuh hati pendengar. Beberapa song writer terlibat menyumbangkan lagunya untuk dinyanyikan oleh Thito, mereka Adalah Ferdy Tahier dan Mario Kacang, sementara itu Aditia Sahid a.k.a Acoy dan Johnwill Dama ikut membantu mengaransemen lagu – lagunya.
Mini album “Tetap Tangguh” resmi dirilis pada 12 September 2025 dan tersedia di seluruh platform musik digital. Dengan kualitas vokal yang khas dan penulisan lirik yang jujur, Thito yakin mampu menjangkau hati pendengar lebih luas. Salam Musik Indonesia!
iMusic.id – Seniman serba bisa asal Bogor Vikri Rahmat baru saja meluncurkan album musik solo keduanya bersama Vikri and My Magic Friend bertajuk “Renung“. Menawarkan sebelas lagu, proyek album tersebut dikerjakan selama Vikri dan tim mengasingkan diri di tengah hutan konservasi kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam album terbarunya yang bertajuk “Renung” ini, Vikri Rahmat Bersama Vikri And My Magic Friend mengajak pendengarnya untuk sejenak merenungkan tentang sebuah perjalanan hidup dari setiap Individu.
Sebelas lagu antara lain “Intro, Malaikat Kecil, Tak Sama, Bukan Benda Mati, Bumi Menua, Pengen Ini Itu, Tanah dan Janji, Bu…, 411, Nasihat Bapak” dan “Jagain Ibu” disajikan Vikri And My Magic Friend untuk menemani hari-hari pendengarnya.
Perjalanan karier yang bisa dibilang cukup Panjang di industri seni Indonesia sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang musisi. Sebelumnya Vikri Rahmat Bersama dengan Vikri And My Magic Friend menciptakan lagu-lagu berkualitas yang menghiasi industri musik Indonesia hingga menemani telinga para pendengar setianya. Namun, pencapaian tersebut bukan berarti dapat membuat Vikri Rahmat berhenti.
Sempat tak terdengar kabarnya, ternyata Vikri Rahmat mempersiapkan karya-karya terbaru dalam bentuk album terbaru. Album “Renung” ini mencoba mengangkat perjalanan perenungannya sejauh ini. Lika-liku perjalanannya menjadi salah satu musisi eksis Indonesia akan dapat kita nikmati melalui album ini.
“Renung itu adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut yang mencerminkan sebuah ‘proses’ menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Segala macam proses tersebut ada pada tiap trek di dalam album “Renung”, jelas musisi kelahiran 13 Januari ini.
Album ini sendiri terasa sangat personal bagi dirinya. Banyak sekali kisah-kisah yang menginspirasi terbentuknya album “Renung” ini. Bahagia hingga perasaan gelisah, semua terangkum di album ini. Dalam pembuatan album ini, Vikri Rahmat dibantu oleh beberapa rekannya. Mulai dari Ahmad Saharie dan Aditia Sahid alias Acoy yang sudah menjadi salah satu bagian dari tim produksi Vikri And My Magic Friend.
Vikri mengaku bahwa album ini diproduksi dalam waktu yang tidak lama. Walaupun begitu, ia mengaku bahwa album ini butuh dorongan kuat untuk segera dirilis.
“Proses produksi bisa dibilang tidak begitu lama. Menentukan untuk merilisnya itu yang bisa dibilang memakan waktu yang lumayan panjang, sekitar 2 tahun. Karena album ini kan menceritakan tentang sebuah proses perenungan setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, yang menjadi pertentangan adalah: ‘apakah setelah proses tersebut kita semua siap untuk memjadi Pribadi yang baru?”, cerita sang musisi.
Album “Renung” menampilkan 11 karya, dua diantaranya sudah ia rilis terlebih dahulu sejak 2023 silam dengan judul “Nasihat Bapak” dan “Pengen Ini Itu”. Sedangkan untuk trek fokus di dalam album ini adalah “411”. Melalui lagu-lagu ini, pendengar akan diberikan pengalaman spiritual yang bisa di bilang cukup dalam dan pesan bahwa serahin semua masalah kita kepada Allah, karena hanya Cuma Dia yang bisa kita harapkan.
“411 itu kalo kita liat secara detail ya, seperti tulisan Arab Allah” jelas Vikri Rahmat.
iMusic.id – Industri musik Indonesia kedatangan wajah baru dari generasi muda, yaitu Farell Noviandhika putra kedua vokalis legendaris Radja, Ian Kasela. Farell yang biasa dipanggil dengan Farell Kasela resmi merilis single debut berjudul “Tetaplah Kau Jadi Milikku” pada tanggal 25 July 2025 lalu. Lagu ini diciptakan oleh Moldy dan diproduseri langsung oleh Ian Kasela dibawah bendera label Kasela Musik.
“Lagu ini bercerita tentang perasaan cinta yang tulus, tentang keinginan sederhana untuk tetap bisa bersama seseorang yang spesial. Dari awal dengar notasi lagunya, saya langsung merasa dekat dengan makna yang terkandung. Saya pikir, ini bukan cuma soal cinta romantis, tapi juga tentang bagaimana kita menghargai orang-orang yang berarti dalam hidup”, Jelas Farell Kasela.
“Musiknya sendiri saya coba hadirkan dengan nuansa yang lebih fresh, ringan, dan relevan buat anak-anak Gen Z yang mencari lagu pop bermakna, tapi tetap easy listening,” tambah Farell Kasela panjang lebar tentang musiknya dan alasan memilih “Tetaplah Kau Jadi Milikku” sebagai karya perdana.
Lebih lanjut, Farell Kasela menegaskan bahwa single ini memang menjadi tonggak awal kariernya. “Ini single pertama saya, dan sengaja saya pilih untuk rilis tepat di ulang tahun saya yang ke-17, karena saya ingin menjadikannya momen spesial. Rasanya kayak hadiah untuk diri sendiri, tapi juga bentuk persembahan untuk pendengar”.
“Sekarang lagunya sudah tersedia di semua platform digital Spotify, TikTok, Apple Music, YouTube Music, Deezer jadi siapa pun bisa menikmati. Saya excited banget menunggu reaksi dari teman-teman dan penikmat musik Indonesia,” katanya antusias.
Tak hanya sibuk didunia musik, Farell juga baru saja mengawali langkah akademisnya di Universitas Indonesia (UI).
“Saya bersyukur banget bisa masuk UI lewat jalur undangan. Bagi saya pendidikan tetap penting, meski passion saya di musik. Jadi sekarang saya sedang berusaha menyeimbangkan dunia akademis dan musik. Memang nggak mudah, tapi saya percaya keduanya bisa berjalan beriringan kalau kita punya komitmen,” ujarnya.
Menariknya, Farell mengaku sudah jatuh cinta pada musik sejak kecil, meski baru kini berani melangkah ke industri profesional.
“Saya sejak kecil sudah sering melihat bagaimana ayah saya berkarya, rekaman, manggung, berinteraksi dengan penggemar. Itu secara tidak langsung menular. Musik bagi saya bukan cuma hiburan, tapi cara untuk mengekspresikan diri. Setiap nada, setiap lirik, punya jiwa yang ingin saya sampaikan. Jadi meski baru debut sekarang, perjalanan ini sebenarnya sudah panjang sejak saya belajar gitar, vokal, sampai akhirnya rekaman,” tutur remaja yang kini berusia 18 tahun itu.
Farell juga menjelaskan alasan mengapa dirinya memilih genre pop RnB dalam karya perdananya, berbeda dengan jejak ayahnya yang identik dengan rock.
“Kalau dulu mungkin orang lebih kenal Farell Kasela dengan warna musik rock, tapi saat ini saya ingin hadir dengan sesuatu yang lebih ringan, lebih dekat dengan telinga generasi saya. “Tetaplah Kau Jadi Milikku” adalah pop yang lembut tapi tetap punya spirit. Saya ingin musik saya bisa jadi soundtrack untuk banyak anak muda yang lagi jatuh cinta atau bahkan berjuang mempertahankan cinta,” jelasnya penuh percaya diri.
Meski lahir dari keluarga musisi, Farell menegaskan bahwa ia ingin dikenal karena karyanya sendiri, bukan semata-mata karena nama besar ayahnya.
“Saya sadar banget orang mungkin akan bilang, ‘Oh, ini anaknya Ian Kasela’. Tapi saya ingin membuktikan bahwa saya bisa berdiri dengan karya saya. Saya berusaha totalitas dari sisi vokal, interpretasi, sampai promosi. Ayah saya sebagai produser lebih banyak jadi mentor, bukan pengarah yang mendikte. Justru beliau membebaskan saya untuk menemukan suara saya sendiri,” ucap Farell.
Dengan semangat baru, Farell berharap single debutnya bisa menjadi pintu pembuka untuk karier panjang di industri musik Indonesia.
“Harapan saya sederhana, semoga lagu ini bisa menemani banyak orang di momen-momen penting hidup mereka. Kalau orang bisa merasa terhubung dengan liriknya, itu sudah jadi pencapaian besar buat saya. Ini baru awal, dan saya berjanji akan terus belajar, terus berkarya, dan semoga suatu saat bisa memberi warna baru di musik Indonesia,” pungkasnya. Dan untuk MV dari lagu “Tetaplah Kau Jadi Milikku” ini akan segera tayang di channel youtube Farell Kasela.
Tambahan informasi buat teman-teman bahwa Farell juga sudah beberapa kali hadir diatas panggung besar dijakarta seperti acara musik synchronize fest hingga ke negara tetangga Malaysia sebagai featuring bersama band Radja.