Connect with us

iMusic

Unit alternative post rock, Her Dirty Floor luncurkan single debut

Published

on

Her Dirty Floor’, band asal Malang yang mengusung genre ambience rock, shoegaze dan alternative post-rock, telah resmi merilis single perdana mereka yang berjudul “Flatline”. Terinspirasi dari band seperti Deftones, Wisp, dan Invent Animate, ‘Her Dirty Floor’ menghadirkan musik dengan nuansa ambience yang luas, chord minor yang emosional, serta riff distorsi yang menghanyutkan.

Dibentuk oleh Ananta (vokal) dan Mukti (gitar), band ini kemudian menggandeng Darvesh (drum), Steven (bass), dan Dewa (gitar) untuk mengeksplorasi skena shoegaze dengan sentuhan khas mereka sendiri. Uniknya, meskipun seluruh anggota inti adalah laki-laki, ‘Her Dirty Floor’ memilih untuk menyampaikan narasi lagu dari sudut pandang perempuan.

Oleh karena itu, mereka aktif mengajak musisi perempuan untuk berkolaborasi, salah satunya dalam single “Flatline” yang mana ‘Her Dirty Floor’ menghadirkan soloist bernama Nara sebagai kolaborator vokalis dan violinis. Lagu “Flatline” sendiri berkisah tentang perjalanan seseorang dalam fase depresi yang mendalam. Liriknya menggambarkan perasaan hampa, ketakutan, dan rasa sakit yang sulit diungkapkan.

Meski tema yang diangkat cukup berat, ‘Her Dirty Floor’ ingin menyampaikan pesan bahwa emosi seperti kesedihan, amarah dan kebingungan adalah hal yang wajar dan harus diterima sebagai bagian dari kehidupan manusia.

Proses penciptaan “Flatline” dimulai dari rumah Mukti, di mana ia dan Dewa mengembangkan ide dasar lagu ini. Setelah melalui berbagai revisi dan penyempurnaan, lagu ini direkam di beberapa tempat, termasuk Lantai Kotor Production, Rumah Nada Brawijaya UAB UB, serta rumah vokalis duo Rahza.

Mixing dan mastering dikerjakan oleh Lantai Kotor Production, sementara artwork digarap oleh Raihan Iqbal Bernardi. ‘Her Dirty Floor’ tidak hanya berfokus pada perilisan lagu, tetapi juga tengah merancang berbagai rencana besar untuk tahun 2025. Selain berambisi menyelesaikan album debut mereka, ‘Her Dirty Floor’ bahkan telah mempersiapkan materi untuk album kedua, serta akan segera merilis merchandise dan memperluas jangkauan pendengarnya.

Lebih dari sekadar band, ‘Her Dirty Floor’ ingin menciptakan ruang bagi pendengar untuk merasa didengar dan memahami bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi perasaan mereka. Dengan semangat ini, ‘Her Dirty Floor’ siap menembus panggung-panggung musik lebih luas dan membawa warna baru dalam skena alternative rock Indonesia. Dengarkan Flatline sekarang di platform streaming favorit Anda!

https://youtu.be/8CKiz78I2xw?si=uaIuLhlzEYdL9rEY

iMusic

Unit Emo, Tears Don’t Lie kolaborasi dengan Savira Razak di single “Hancur”

Published

on

iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.

Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.

“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lie berhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.

Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).

Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.

Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.

“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.

Continue Reading

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading