imusic – Sebuah single baru dihadirkan oleh Raisa, namun dengan sesuatu yang berbeda. Single ini bukan merupakan lagu yang diambil dari album ketiganya, Handmade, melainkan sebuah lagu yang benar-benar baru dari dirinya.
Mengusung judul “Teduhnya Wanita”, lagu ini dibuat secara khusus untuk Raisa untuk turut serta mengisi soundtrack film, Ayat-Ayat Cinta 2. Ya, Raisa menjadi salah satu penyanyi yang dipercaya untuk menyanyikan lagu-lagu soundtrack film rilisan rumah produksi MD Pictures tersebut.
“Single dari Raisa ini akan menjadi penutup dalam rangkaian 4 Diva besar Indonesia yang menyanyikan Original Soundtrack film Ayat Ayat Cinta 2 dalam tema the greatest love story,” ujar Manoj Punjabi selaku produser dari film Ayat-Ayat Cinta 2.
Sebagai catatan film Ayat Ayat Cinta 2 akan diputar serentak di berbagai Negara : Indonesia, Malaysia, Brunei tanggal 21 Desember 2017.
Melalui lagu “Teduhnya Wanita”, Raisa mencoba memberikan pendekatan dan kisah dari perspektif berbeda tentang keberadaan seorang wanita. Bukan tanpa sebab ia memilih topik tersebut, melainkan topik ini dianggap mampu mewakili cerita yang disampaikan di film Ayat-Ayat Cinta 2.
“Aku mencoba berangkat dari cerita tentang girl power. Tapi aku nggak mau sekadar lirik yang bercerita tentang betapa kuatnya seorang wanita, that’s all. Makanya di lagu ini aku mencoba pendekatan dan perspektif yang sedikit berbeda,” ujar Raisa.
Dalam proses pembuatan lagu “Teduhnya Wanita”, Raisa turut dibantu oleh sosok-sosok yang selama ini sempat beberapa kali bekerja bersama Raisa. Ada Marco Steffiano, Rayendra Sunito dan Haris Pranowo yang bersama dengan Raisa membuat karya ini dari awal.
Rilisnya “Teduhnya Wanita” juga didukung dengan dirilisnya beberapa materi lainnya. Yaitu sebuah official lyric video dan tentunya satu official music video. Untuk lyric video, Raisa kembali mempercayakan kepada motion artist, Isha Hening, yang karyanya sudah beberapa kali menghiasi perjalanan karir Raisa. Sementara untuk music video, sosok Davy Linggar menjadi pilihan tepat untuk mengangkat cerita di balik lagu “Teduhnya Wanita”.
Lagu ini juga menandai kerjasama dua pihak yang terjalin di belakang perilisannya. “Teduhnya Wanita” merupakan hasil kerjasama antara label rekaman tempat Raisa bernaung, yaitu Juni Records, dengan MD Music. Diharapkan dengan adanya kerjasama sinergis di antara kedua belah pihak ini, lagu “Teduhnya Wanita” dapat mencapai hasil yang memuaskan.
“Teduhnya Wanita” akan menjadi suguhan penutup dari Raisa di tahun 2017 ini. Selain bisa dinikmati di berbagai platform musik seperti Spotify, iTunes, Deezer, Langit Musik, Joox, dan lain-lain, music video dan lyric video lagu ini juga dapat dinikmati di channel YouTube resmi Raisa.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)