iMusic –
Khabita adalah sebuah band asal Bogor yang terdiri dari 5 orang personel yaitu, Anton (Vokal), Chio (Lead Guitar), Diar (Bass), Bams
(Keyboard) dan Yovi (Drum). Awalnya band ini
terbentuk pada 17 September 2010 dengan
formasi awal personel yang berbeda.
Khabita sendiri mempunyai arti tergoda atau tertarik dalam Bahasa
sunda, dengan ini mereka memilih nama Khabita sebagai band nya dengan
maksud agar yang para penderngar diluar sana menjadi tergoda dan tertarik
dengan music mereka.
Khabita
pernah mengalami masa-masa sulit, Khabita kehilangan sosok drummer, yang dengan ambisi dan tekatnya
yang kuat untuk mewujudkan mimpinya, sukses dalam bermusik bersama Khabita harus berakhir karena sakit yang di deritanya. Setelah
Beberapa kali berganti personel, akhirnya Kini Khabita bangkit kembali dengan formasi
baru, kita datang dengan semangat baru dan dengan konsep yang lebih matang.
Dengan semangat personel baru dan semangat yang baru, Khabita akhirnya
berhasil untuk mengeluarkan sebuah single religi pertama mereka dengan
judul “Alhamdulillah”, dibantu MD Musik Indonesia sebagai
label distribusi.
Khabita membuat lagu
Alhamdulillah karena terinspirasi oleh kerinduan akan datangnya bulan Ramadhan yang selalu
ditunggu oleh umat muslim di dunia, apalagi ditengah musibah wabah Covid 19 yang sedang
melanda negeri ini, lagu ini adalah bentuk rasa bersyukur bahwa kita masih
diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan.
Lagu ini
diproduseri oleh Dudi Adipati, untuk aransemen musik lagu ini
mempunyai suasana pop ringan yang ceria dengan dibantu lirik repetitive yang
mudah diingat sengaja dibuat Bams sebagai sang penulis lirik agar
menjadi sebuah lagu yang easy listening dan dapat menjadi energi
positif untuk seluruh pendengarnya.
Dalam proses produksi, lagu
ini bisa dibilang membutukan waktu yang singkat karena hanya membutuhkan waktu satu minggu saja,
meskipun ditengah
keterbatasan pergerakan aktivitas dalam kondisi
ditengah wabah Covid 19 ini hanya dengan mengirimkan vokal data instrumen secara online sampai akhirnya rampung.
“Lagu
religi pertama yang Khabita rilis untuk menyambut bulan
suci Ramadhan, dengan nuansa musik yang berbeda, memberikan rasa dan pesan
positif untuk semua pendengar.” Ujar Chio sang
gitaris.
“Mengucap rasa
syukur akan datang nya bulan ramadhan bisa kita sampaikan melalui alunan nada
yang indah berupa karya lagu, semoga lagu ini bisa membawa kita dalam kebaikan.” Ujar
Bams di Keyboardist.
ALHAMDULILLAH dapat dinikmati di berbagai platform musik seperti Spotify, iTunes, Deezer, Joox, Langit Musik dan lain-lain, dan nantikan music video dan lyric video lagu ini juga yang dapat dinikmati di channel YouTube resmi MD Music. (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”