Connect with us

iMusic

“DJ Stroo” Rilis Single “This Feeling” Feat “Tasya Crestada” Di Tengah Pandemi.

Published

on

iMusic – Saat pandemi Covid 19 terjadi, banyak hal yang akhirnya menjadi stuck. Termasuk kegiatan bermusik, yang juga terkena imbasnya. Bukan sebuah alasan, hal ini juga akan menghambat sisi kreatifitas.

Hal ini di buktikan, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), DJ Stroo berhasil merampungkan single terbarunya “This Feeling”. Lagu berkarakter Pop-Dance yang terasa lebih ringan jika di bandingkan single terdahulu.

Kali ini, DJ Stroo menggaet (featuring) pendatang baru asal Jakarta, TASYA CRESTADA (nama ditulis dengan huruf Kapital). Lagu ini sebenarnya sudah ditulis dan mulai di garap pada pertengahan tahun 2019 kemarin, yang pada awalnya akan berkolaborasi dengan nama lain.

Akan tetapi melalui sosial media (sosmed), DJ Stroo di pertemukan oleh TASYA CRESTADA yang kemudian bersepakat untuk bekerjasama dalam lagu ini. Keduanya melakukan proses workshop pada periode November 2019 hingga Januari 2020.

Kemudian pada pertengahan bulan Februari 2020 melakukan take vocal. Dimana beberapa saat setelah melakukan take vocal masa PSBB di berlakukan di Jakarta. Total selama masa Pandemi, DJ Stroo dan TASYA CRESTADA tidak bisa melakukan pertemuan, dan hanya bisa berkomunikasi lewat telepon atau sosmed.

Selama proses pembuatan single ini, DJ Stroo dan TASYA CRESTADA melakukan himbaun social distancing, dengan tidak bertatap muka sampai PSBB sudah mulai di longgarkan. Bahkan proses pemotretan di lakukan di rumah masing-masing, tanpa harus melakukan pemotretan secara bersamaan.

Bukan berarti proses berkarya tidak bisa berlanjut. Di masa inilah DJ Stroo memperbaharui dan menyelesaikan aransemen lagu ‘This Feeling’ di studio. Menurut DJ yang juga seorang jurnalis ini mengungkapkan, justru merebaknya Corona Virus bisa membuatnya lebih fokus untuk merampungkan lagu ini, di saat tidak bisa melakukan banyak aktifitas di luar rumah. Lagu sudah final pada pada akhir Maret 2020. Akan tetapi dengan berbagai pertimbangan, lagu ini baru di rilis di media streaming pada bulan Juni 2020.

Kolaborasi DJ Stroo dengan TASYA CRESTADA, juga mempengaruhi karakter lagu ‘This Feeling’ jika di bandingkan aransemen dasar pada awal lagu ini diciptakan. Selain menyesuaikan dengan karakter vocal TASYA CRESTADA, juga mendapat masukan dari penyanyi yang juga seorang penulis buku ini.

Lagu menjadi semakin enerjik, apalagi TASYA CRESTADA juga memasukan dan menulis lirik Rap yang masuk pada interlude. Walaupun muncul secara spontan, justru menurut DJ Stroo lagunya tampil lebih dinamis. Disinilah aransemen yang awalnya simple, di buat menjadi lebih lebar.

TASYA CRESTADA sebenarnya bukan benar-benar baru di industri entertainment tanah air. Gadis cantik kelahiran 16 Januari 1999 ini juga pernah menjadi artis cilik, dan telah terlibat di hampir 40 judul sinetron seperti ‘Mereka Ada Dimana Mana’, ‘Sinema Hidayah’ dan banyak lagi.

Membintangi iklan St. Dupont dan menjadi bintang video clip di single ‘People Power’ milik DJ Stroo. Menulis beberapa buku, termasuk menulis novel berbahasa Inggris. TASYA CRESTADA juga aktif menyerukan kesetaraan gender lewat beberapa artikelnya yang dimuat di Magdalene, the Affinity Magazine dan Women’s Republic. Bahkan memiliki kanal podcast, Tasya Talks, yang dapat didengarkan di beberapa media streaming

Single ‘This Feeling’ bercerita tentang perasaan seseorang yang tanpa di sadari merasa terlalu nyaman dengan sahabatnya. Tentu saja di lagu ini, DJ Stroo tetap menampilkan karakter Electronic Dance Music (EDM), akan tetapi di kemas dengan sentuhan pop yang ringan.

Dan lebih banyak menampilkan sound dari isntrumen analog saat proses penggarapan lagu. Single ini akan di rilis dalam 2 versi. Pada rilisan awal, lagu dengan lirik full berbahasa Inggris, dan versi bahasa Indonesia akan di rilis kemudian, dengan aransemen yang tetap sama. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading