iMusic – Musisi berusia 18 tahun yang sedang naik
daun, Alfie Templeman, baru saja membagikan single terbarunya
yang berjudul ‘Everybody’s Gonna Love Somebody’, sekaligus mengumumkan
detail terkait mini album terbarunya Forever Isn’t Long Enough
yang akan dirilis pada 7 Mei mendatang via Chess Club Records. Lagu ini
diputarkan perdana di Annie Mac’s Hottest Record In The World di BBC
Radio 1 – lagu keempatnya berturut-turut yang masuk ke Hottest Record. Forever
Isn’t Long Enough, yang menjadi album terakhir Templeman sebelum ia memulai
rekaman untuk album debutnya.
‘Everybody’s Gonna Love Somebody’ adalah single
pertama Alfie Templeman setelah terakhir kali ia menyapa penggemar lewat
‘Forever Isn’t Long Enough’ pada September 2020 lalu. Sejak saat itu, Templeman
telah masuk ke berbagai list 2021, termasuk BBC Sound Of 2021, Radio
X Great X-Pectations, MTV, Amazon Music, Vevo, The
Sun, Sunday Mirror, The Independent, The Telegraph, The
Official Charts UK, Wonderland Magazine, Huffington Post, dan
banyak lagi. Templeman juga tampil di edisi spesial tahun baru Top Of The Pops.
Single terbarunya – ditulis, direkam, dan
diproduseri seluruhnya oleh Templeman di kamarnya, mengambil inspirasi dari pop
80an yang groovy, dengan irama saxophone yang mengalun beriringan dengan
petikan gitar. Remaja asal Bedfordshire ini menjelaskan “Aku pertama
kali menulis dan merekam Everybody’s Gonna Love Somebody’ pada tahun 2017 lalu
saat aku masih 14 tahun dan aku terus mengingatnya hingga saat ini. Aku selalu
berusaha kembali dan merekam ulang lagu ini, tapi aku nggak bisa membuatnya
sesuai yang aku inginkan. Hingga akhirnya aku menonton Tears For Fears
lalu sadar kalau lagu ‘Everybody Wants To Rule The World’ cocok dengan gaya
produksinya. Aku kembali ke studio, mengubah beberapa liriknya hanya dalam
beberapa jam saja. Ini bisa dibilang lagu favoritku di antara lagu-lagu baruku”.
Tentang video klipnya yang disutradarai oleh Thomas
Davis yang juga sudah beberapa kali berkolaborasi dengannya, Templeman berkomentar:
“Ini adalah videoku yang paling eksperimental. Aku ingin mencoba pengalaman
sinematik untuk ‘Everybody’s Gonna Love Somebody’ dan Thomas adalah orang yang
tepat untuk itu. Aku juga senang bekerja bersama Brian dan Suzie, dan luar
biasa sekali melihat mereka berbaikan kembali di akhir video. Aku sangat
menyukai pasangan ini!”
Ia menambahkan tentang mini-albumnya: “Aku ingin
membuat album yang matang – sesuatu yang lebih luas dari EP tetapi lebih
ringkas dibanding album full-length – yang rasanya seperti di tengah-tengah
antara Rumours oleh Fleetwood Mac dan Currents dari Tame Impala.
Ketika membuat Forever Isn’t Long Enough, aku menyadari bahwa aku harus
berhenti sejenak dan mengerjakan semuanya lebih hati-hati. Lagu-lagu di album
ini ada yang kuselesaikan dalam sehari, ada yang 4 bulan, ada yang 2 tahun,
tetapi aku memastikan semuanya sempurna dan aku bangga dengan semua
lagu-laguku.”
Happiness In Liquid Form melanjutkan
kesuksesan album-album Templeman sebelumnya, Like An Animal (2018), Sunday
Morning Cereal (2019), dan Don’t Go Wasting Time (2019). Lewat
ketiga album itu, Templeman berhasil menempatkan dirinya sebagai musisi,
penulis lagu, produser, dan performer muda jenius yang penuh bakat.
Popularitas remaja kelahiran Bedofrdshire ini
langsung meroket, menempatkan dirinya sebagai musisi indie UK paling bersinar
lewat dukungan dari BBC Radio 1 (lagu-lagunya diputar lebih dari 200 kali),BBC
Radio 2, BBC Radio 6 Music, Apple Music 1, Radio X, Virgin, dan banyak lagi.
Single utama dari album Happiness In Liquid Form dan single lanjutannya ‘Obvious
Guy’, mendapat dukungan luar biasa dari DJ di BBC Radio 1 seperti Annie Mac
dan Jack Saunders, hingga kedua lagu tersebut menjadi bagian dari C-List BBC
Radio 1. Lagu ‘Forever Isn’t Long Enough’ juga masuk ke B-List BBC Radio 1,
sekaligus menjadi Greg James’ Tune Of The Week. Lagu ini juga masuk ke
playlist siang hari Radio X (setelah juga menjadi after being made Record Of
The Week), Virgin, dan Absolute ‘20s.
Sejak debutnya lewat ‘Like An Animal’, Alfie Templeman telah melangkah jauh. Ia kini memiliki lebih dari 105rb follower di Instagram sejak postingan pertamanya pada tahun 2019, lebih dari satu juta pendengar di Spotify setiap bulannya, dan lebih dari 50 juta stream kumulatif. Pada tahun 2020, Templeman bahkan menempatkan tiga buah lagunya di Music Moves Europe Talent Chart Top 20; menjadi cover untuk Dork Magazine; berpartisipasi dalam soundtrack FIFA 2021; menjadi H&M Artist of The Month di bulan Februari 2020. Ia juga masuk ke dalam list rising artist global Apple yang ikut serta dalam campaign #shotoniphone dan masuk ke playlist ‘Foundry Artist’ tahun 2020, mengikuti jejak musisi lain seperti Dua Lipa dan Rosala, dan tampil di billboards Times Square NYC dan Central LA. (FE)
iMusic.id – Setelah dua single nya yaitu “Mungkin Satu Kebetulan” dan “Hingga Akhir Nafasku” mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya, Thito Tangguh akhirnya merilis mini album / EP bertajuk “Tetap Tangguh”.
Masih di bawah payung AFE Records selaku label yang menaungi, Thito Tangguh yang mempunyai nama lengkap Tito Hitler Tetap Tangguh Hutasoit ini merepresentasikan perjalanan musikal dan sisi emosionalnya melalui mini album ini.
Di mini album “Tetap Tangguh” ini, Thito Tangguh mempersembahkan 5 lagu pilihan yaitu “Mungkin Satu Kebetulan, Hingga Akhir Nafasku, Cinta Sampai Abadi, Tetap Salah” dan “Tiba Waktuku” yang apabila kita simak keseluruhan lagunya memperlihatkan kedewasaan bermusik Thito sekaligus menyampaikan pesan bahwa dalam setiap perjalanan hidup, selalu ada kekuatan untuk bertahan, meski penuh rintangan.
Setiap lagu di album Thito Tangguh ini dikemas dengan warna musik pop yang emosional dan lirik yang mudah dimengerti serta menyentuh hati pendengar. Beberapa song writer terlibat menyumbangkan lagunya untuk dinyanyikan oleh Thito, mereka Adalah Ferdy Tahier dan Mario Kacang, sementara itu Aditia Sahid a.k.a Acoy dan Johnwill Dama ikut membantu mengaransemen lagu – lagunya.
Mini album “Tetap Tangguh” resmi dirilis pada 12 September 2025 dan tersedia di seluruh platform musik digital. Dengan kualitas vokal yang khas dan penulisan lirik yang jujur, Thito yakin mampu menjangkau hati pendengar lebih luas. Salam Musik Indonesia!
iMusic.id – Seniman serba bisa asal Bogor Vikri Rahmat baru saja meluncurkan album musik solo keduanya bersama Vikri and My Magic Friend bertajuk “Renung“. Menawarkan sebelas lagu, proyek album tersebut dikerjakan selama Vikri dan tim mengasingkan diri di tengah hutan konservasi kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam album terbarunya yang bertajuk “Renung” ini, Vikri Rahmat Bersama Vikri And My Magic Friend mengajak pendengarnya untuk sejenak merenungkan tentang sebuah perjalanan hidup dari setiap Individu.
Sebelas lagu antara lain “Intro, Malaikat Kecil, Tak Sama, Bukan Benda Mati, Bumi Menua, Pengen Ini Itu, Tanah dan Janji, Bu…, 411, Nasihat Bapak” dan “Jagain Ibu” disajikan Vikri And My Magic Friend untuk menemani hari-hari pendengarnya.
Perjalanan karier yang bisa dibilang cukup Panjang di industri seni Indonesia sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang musisi. Sebelumnya Vikri Rahmat Bersama dengan Vikri And My Magic Friend menciptakan lagu-lagu berkualitas yang menghiasi industri musik Indonesia hingga menemani telinga para pendengar setianya. Namun, pencapaian tersebut bukan berarti dapat membuat Vikri Rahmat berhenti.
Sempat tak terdengar kabarnya, ternyata Vikri Rahmat mempersiapkan karya-karya terbaru dalam bentuk album terbaru. Album “Renung” ini mencoba mengangkat perjalanan perenungannya sejauh ini. Lika-liku perjalanannya menjadi salah satu musisi eksis Indonesia akan dapat kita nikmati melalui album ini.
“Renung itu adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut yang mencerminkan sebuah ‘proses’ menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Segala macam proses tersebut ada pada tiap trek di dalam album “Renung”, jelas musisi kelahiran 13 Januari ini.
Album ini sendiri terasa sangat personal bagi dirinya. Banyak sekali kisah-kisah yang menginspirasi terbentuknya album “Renung” ini. Bahagia hingga perasaan gelisah, semua terangkum di album ini. Dalam pembuatan album ini, Vikri Rahmat dibantu oleh beberapa rekannya. Mulai dari Ahmad Saharie dan Aditia Sahid alias Acoy yang sudah menjadi salah satu bagian dari tim produksi Vikri And My Magic Friend.
Vikri mengaku bahwa album ini diproduksi dalam waktu yang tidak lama. Walaupun begitu, ia mengaku bahwa album ini butuh dorongan kuat untuk segera dirilis.
“Proses produksi bisa dibilang tidak begitu lama. Menentukan untuk merilisnya itu yang bisa dibilang memakan waktu yang lumayan panjang, sekitar 2 tahun. Karena album ini kan menceritakan tentang sebuah proses perenungan setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, yang menjadi pertentangan adalah: ‘apakah setelah proses tersebut kita semua siap untuk memjadi Pribadi yang baru?”, cerita sang musisi.
Album “Renung” menampilkan 11 karya, dua diantaranya sudah ia rilis terlebih dahulu sejak 2023 silam dengan judul “Nasihat Bapak” dan “Pengen Ini Itu”. Sedangkan untuk trek fokus di dalam album ini adalah “411”. Melalui lagu-lagu ini, pendengar akan diberikan pengalaman spiritual yang bisa di bilang cukup dalam dan pesan bahwa serahin semua masalah kita kepada Allah, karena hanya Cuma Dia yang bisa kita harapkan.
“411 itu kalo kita liat secara detail ya, seperti tulisan Arab Allah” jelas Vikri Rahmat.
iMusic.id – Industri musik Indonesia kedatangan wajah baru dari generasi muda, yaitu Farell Noviandhika putra kedua vokalis legendaris Radja, Ian Kasela. Farell yang biasa dipanggil dengan Farell Kasela resmi merilis single debut berjudul “Tetaplah Kau Jadi Milikku” pada tanggal 25 July 2025 lalu. Lagu ini diciptakan oleh Moldy dan diproduseri langsung oleh Ian Kasela dibawah bendera label Kasela Musik.
“Lagu ini bercerita tentang perasaan cinta yang tulus, tentang keinginan sederhana untuk tetap bisa bersama seseorang yang spesial. Dari awal dengar notasi lagunya, saya langsung merasa dekat dengan makna yang terkandung. Saya pikir, ini bukan cuma soal cinta romantis, tapi juga tentang bagaimana kita menghargai orang-orang yang berarti dalam hidup”, Jelas Farell Kasela.
“Musiknya sendiri saya coba hadirkan dengan nuansa yang lebih fresh, ringan, dan relevan buat anak-anak Gen Z yang mencari lagu pop bermakna, tapi tetap easy listening,” tambah Farell Kasela panjang lebar tentang musiknya dan alasan memilih “Tetaplah Kau Jadi Milikku” sebagai karya perdana.
Lebih lanjut, Farell Kasela menegaskan bahwa single ini memang menjadi tonggak awal kariernya. “Ini single pertama saya, dan sengaja saya pilih untuk rilis tepat di ulang tahun saya yang ke-17, karena saya ingin menjadikannya momen spesial. Rasanya kayak hadiah untuk diri sendiri, tapi juga bentuk persembahan untuk pendengar”.
“Sekarang lagunya sudah tersedia di semua platform digital Spotify, TikTok, Apple Music, YouTube Music, Deezer jadi siapa pun bisa menikmati. Saya excited banget menunggu reaksi dari teman-teman dan penikmat musik Indonesia,” katanya antusias.
Tak hanya sibuk didunia musik, Farell juga baru saja mengawali langkah akademisnya di Universitas Indonesia (UI).
“Saya bersyukur banget bisa masuk UI lewat jalur undangan. Bagi saya pendidikan tetap penting, meski passion saya di musik. Jadi sekarang saya sedang berusaha menyeimbangkan dunia akademis dan musik. Memang nggak mudah, tapi saya percaya keduanya bisa berjalan beriringan kalau kita punya komitmen,” ujarnya.
Menariknya, Farell mengaku sudah jatuh cinta pada musik sejak kecil, meski baru kini berani melangkah ke industri profesional.
“Saya sejak kecil sudah sering melihat bagaimana ayah saya berkarya, rekaman, manggung, berinteraksi dengan penggemar. Itu secara tidak langsung menular. Musik bagi saya bukan cuma hiburan, tapi cara untuk mengekspresikan diri. Setiap nada, setiap lirik, punya jiwa yang ingin saya sampaikan. Jadi meski baru debut sekarang, perjalanan ini sebenarnya sudah panjang sejak saya belajar gitar, vokal, sampai akhirnya rekaman,” tutur remaja yang kini berusia 18 tahun itu.
Farell juga menjelaskan alasan mengapa dirinya memilih genre pop RnB dalam karya perdananya, berbeda dengan jejak ayahnya yang identik dengan rock.
“Kalau dulu mungkin orang lebih kenal Farell Kasela dengan warna musik rock, tapi saat ini saya ingin hadir dengan sesuatu yang lebih ringan, lebih dekat dengan telinga generasi saya. “Tetaplah Kau Jadi Milikku” adalah pop yang lembut tapi tetap punya spirit. Saya ingin musik saya bisa jadi soundtrack untuk banyak anak muda yang lagi jatuh cinta atau bahkan berjuang mempertahankan cinta,” jelasnya penuh percaya diri.
Meski lahir dari keluarga musisi, Farell menegaskan bahwa ia ingin dikenal karena karyanya sendiri, bukan semata-mata karena nama besar ayahnya.
“Saya sadar banget orang mungkin akan bilang, ‘Oh, ini anaknya Ian Kasela’. Tapi saya ingin membuktikan bahwa saya bisa berdiri dengan karya saya. Saya berusaha totalitas dari sisi vokal, interpretasi, sampai promosi. Ayah saya sebagai produser lebih banyak jadi mentor, bukan pengarah yang mendikte. Justru beliau membebaskan saya untuk menemukan suara saya sendiri,” ucap Farell.
Dengan semangat baru, Farell berharap single debutnya bisa menjadi pintu pembuka untuk karier panjang di industri musik Indonesia.
“Harapan saya sederhana, semoga lagu ini bisa menemani banyak orang di momen-momen penting hidup mereka. Kalau orang bisa merasa terhubung dengan liriknya, itu sudah jadi pencapaian besar buat saya. Ini baru awal, dan saya berjanji akan terus belajar, terus berkarya, dan semoga suatu saat bisa memberi warna baru di musik Indonesia,” pungkasnya. Dan untuk MV dari lagu “Tetaplah Kau Jadi Milikku” ini akan segera tayang di channel youtube Farell Kasela.
Tambahan informasi buat teman-teman bahwa Farell juga sudah beberapa kali hadir diatas panggung besar dijakarta seperti acara musik synchronize fest hingga ke negara tetangga Malaysia sebagai featuring bersama band Radja.