Ambyar Superclub hadir Kawasan Senopati yang dikenal sebagai pusat hiburan eksklusif di Jakarta di dengan membawa konsep unik yang memadukan nuansa modern dengan budaya lokal, yakni musik dangdut koplo.
Ambyar Superclub menghadirkan konsep dangdut koplo yang biasa kita kenal di panggung rakyat ke tengah-tengah atmosfer urban dan elegan. Dengan perpaduan tata suara kelas dunia dan lantai dansa yang luas, pengunjung dapat menikmati irama dangdut koplo dengan cara yang lebih modern.
Namun kali ini merupakan langkah berani HW membuka club dengan konsep dangdut dan koplo di kawasan yang identik dengan musik EDM dan suasana eksklusif.
“Kami ingin menciptakan ruang di mana semua orang, baik pencinta musik modern maupun musik lokal, bisa bersatu dan bersenang-senang,” ujar PR Ambyar Superclub.
Sebelum resmi membuka pintunya, tim dari Ambyar Superclub telah melakukan langkah unik yang mencuri perhatian masyarakat di kawasan Senopati. Sebuah eksperimen sosial dilakukan di trotoar jalan Senopati dengan membawa alat musik sederhana seperti gendang dan mikrofon, serta sebuah papan bertuliskan, “Coba nyanyiin 1 lagu dangdut/koplo favorit lo.”
Hasilnya? Respons masyarakat luar biasa! Antusiasme orang-orang yang biasanya berlalu-lalang di kawasan elit ini menunjukkan bahwa musik dangdut, terutama koplo, memiliki tempat di hati semua kalangan.
Hal ini membuktikan bahwa ternyata warga senopati juga seneng dangdutan!
Ambyar Superclub, nightclub pertama di Senopati yang mengusung konsep dangdut koplo, telah menyiapkan acara grand opening spektakuler. Salah satu daya tarik utamanya adalah kehadiran dua penyanyi dangdut cantik dan berbakat, VENI NUR dan NABILA GOMEZ, yang siap memeriahkan malam spesial ini.
Tidak hanya membawa musik dangdut koplo ke level yang lebih modern, tetapi juga menghadirkan pengalaman unik yang identik dengan budaya dangdut, yaitu saweran! Pada grand opening-nya, pengunjung tidak hanya bisa menikmati penampilan Nabila Gomez dan Veni Nur, tetapi juga berpartisipasi dalam tradisi sawer dengan cara yang eksklusif dan mewah.
Di Ambyar Superclub, tradisi sawer diangkat menjadi bagian dari hiburan yang elegan. Para tamu dapat memilih berbagai item sawer yang tersedia, seperti: bunga bucket hingga jubah emas seharga 25 juta!.
Ambyar Superclub Senopati benar-benar tidak main-main dalam menghadirkan inovasi untuk memanjakan para pecinta hiburan malam. Berbeda dari cabang Ambyar Superclub di kota lain, kali ini mereka menghadirkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya: model bule sebagai manekin sawer.
Siapkan diri Anda untuk malam yang penuh energi dan kebahagiaan, karena Ambyar Superclub siap mengguncang kawasan Senopati dengan irama dan goyangan dangdut koplo yang tak tertandingi. Dengan grand opening yang spektakuler, Ambyar Superclub akan menjadi pusat hiburan malam yang membawa semangat musik Nusantara ke level yang lebih tinggi.(EH).
iMusic.id – Solois sekaligus lady rocker, Tia Veres kembali membuka cabang usaha kulinernya yang diberinama “Farstan Food And Drink”. Berlokasi di Pusat Grosir Cililitan (PGC) lantai Ground BG 85, usaha kuliner dari Tia Veres ini merupakan cabang ke empat yang dia buka setelah tiga cabang sebelumnya berjalan dengan sukses.
Outlet ke empat dari “Farstan Food And Drink” milik Tia Veres ini tampak di tata dengan sangat elegan dan menarik. Dengan tampilan segar dan menu beragam, outlet milik Tia Veres ini udah membuat pelanggan jatuh hati sejak cabang pertama.
“PGC ini memang saya pilih karena dekat dengan rumah, jadi lebih mudah buat saya kontrol. Apalagi konsepnya baru, logonya juga baru, lebih fresh dengan warna putih, hitam dan oranye”, terang Tia Veres.
Sejak berdirinya usaha kuliner yang namanya terinspirasi dari kedua anak Tia ini, Tia sudah berusaha manghadirkan menu – menu makanan yang variative, mulai dari Chicken Katsu, Chicken Teriyaki, Brulee Bomb Mozzarella, hingga menu tradisional seperti Ayam Kremes Langkuas dan Nasi Goreng.
Di cabang terbaru ini, pengunjung bisa menemukan menu dengan harga ramah di kantong seperti : Menu Spesial : Ayam Iris Crispy, Chicken Katsu, Chicken Teriyaki (Rp15.000–Rp30.000), Menu Tradisional: Ayam Kremes Langkuas, Nasi Goreng (Rp7.000–Rp25.000), Menu Pasta: Spaghetti, Ramen, Indomie Spesial (Rp15.000–Rp25.000), Camilan: Brulee Bomb Mozzarella, Mpek-Mpek Palembang, Dimsum (Rp12.000–Rp20.000) dan Minuman: Thai Tea, Taro Latte, Lychee Tea, Pink Lava (Rp5.000–Rp18.000).
“Favorit konsumen tetap Chicken Katsu, Chicken Teriyaki, dan Brulee Bomb Mozzarella, itu menu yang selalu laris di setiap cabang”, tutur Tia Veres.
Meski sibuk mengurus cabang kuliner, Tia Veres tidak meninggalkan panggung musik, tahun ini Tia tengah menyiapkan single baru lengkap dengan video klip, yang masih ia rahasiakan judulnya.
“Sahabat Tia Veres tungguin ya, kali ini video klipnya seru banget. Nanti kalau sudah tayang di YouTube, jangan lupa ditonton sampai selesai”, ujarnya bersemangat.
Membuka cabang di PGC bukan keputusan kecil. Tia Veres mengaku menggelontorkan modal di atas 100 juta untuk outlet keempat ini. Meski begitu, ia masih ingin fokus mengembangkan empat cabang yang ada sebelum membuka cabang kelima.
“Kalau nanti berkembang bagus seperti di Kalibata City, saya pasti lanjut buka cabang kelima. Tapi untuk saat ini, fokus dulu di empat cabang ini”, kata Tia Veres menutup percakapan.
Lewat usaha kulinernya ini, Tia Veres membuktikan dirinya bisa hadir di dua panggung sekaligus, dapur kuliner yang ramai pengunjung, dan panggung musik yang selalu dinanti penggemarnya.
iMusic.id – Sigit Wardana, penyanyi dan aktor yang juga vokalis band Basejam ternyata merupakan pengguna transportasi publik dalam melakukan aktifitas sehari – hari. Kegiatannya seperti miting, latihan band rutin dan pekerjaan tetapnya sehari – hari di Jakarta dilewati dengan memanfaatkan fasilitas transportasi umum sebagai sarana penunjangnya.
Sigit Wardana bukan tanpa alasan menggunakan transportasi umum dalam aktifitasnya sehari – hari, menurutnya transportasi umum saat ini sudah nyaman, cepat, terkoneksi dengan berbagai fasilitas publik dan terintegrasi dengan berbagai moda angkutan umum yang kita butuhkan.
“Sebenernya dari waktu sekolah di Bogor sampai kuliah kemana-mana pakai kendaraan umum, bahkan waktu Basejam udah punya album juga masih pakai kendaraan umum. Tapi memang baru mulai menggunakan transportasi umum lagi sekitar 2 tahun terakhir”, tegas Sigit Wardana.
“Alasan lainnya ya klasik, macet, males nyetir dan suprisingly menghemat pengeluaran banget, apalagi sekarang semua udah terintegrasi dan nyaman”, tambah Sigit Wardana lagi.
Dalam beraktivitas diluar rumah, Sigit yang selain masih aktif di Basejam juga memiliki karir sebagai solois ini menggunakan semua fasilitas transportasi umum tanpa kecuali.
“Tiap hari pakai Ojek online dan Transjakarta buat ke kantor, studio rekaman, meeting, latihan band dll. Kadang – kadang pakai LRT, MRT atau KRL, tergantung tujuan. Jalan-jalan sama keluarga juga kadang-kadang pakai transportasi umum. Paling jauh pernah beberapa kali ada urusan kantor ke daerah Cikarang. Karena rumah gue di Bintaro, jadi jaraknya lumayan jauh. Tapi ternyata gw bisa bolak balik Bintaro – Cikarang pakai transportasi umum dengan lancar dan nyaman”, terang Sigit.
Sebagai publik figur biasanya akan dikenalin saat berada di fasilitas umum bahkan ada yang minta foto, namun menurut Sigit ia merasa seperti masyarakat pada umumnya yang menikmati fasilitas umum.
“Yang ngenalin mungkin ada aja, tapi kalo sampe minta foto belum ada sih. Mungkin pengguna transportasi umum yang sekarang kebanyakan Gen Z yang gak tau gw ya,”ucap Sigit tertawa.
Selama menggunakan transportasi umum Sigit mengaku ada perubahan hitungan biaya pengeluaran saat yang lumayan signifikan. Tidak tanggung – tanggung, dengan menggunakan transportasi Umum biaya pengeluaran saat beraktifitas diluar rumah bisa ditekan sampai dengan 50 persen lebih irit.
“Pengeluaran untuk transport setelah menggunakan transportasi umum berkurang hampir 50% dibanding menggunakan kendaraan pribadi. Dan jujur gw baru aja jual mobil gw karena selama 2 tahun lebih ini, mobil cuma dipakai 2-3 kali tiap bulannya. Daripada uang keluar untuk maintenance mobil, mending ditabung. Kalo perlu mobil tinggal pakai taksi online atau sewa, Lebih hemat”, jelas Sigit.
Saat ditanya Transportasi umum saat ini sering ia gunakan yang paling nyaman, Pentolan Band Basejam ini mengatakan MRT.
“Sebenernya paling nyaman dan cepet itu MRT ya, tapi mobilitas gw tiap hari lebih efektif pakai Transjakarta. So far sih transportasi umum sekarang jauh lebih nyaman, aman, bersih, fasilitasnya lengkap dan mudah diakses dibanding beberapa tahun lalu. Dan udah terintegrasi kemana-mana jadi gak bikin repot kalo mau kemana-mana. Tinggal duduk, bisa istirahat atau ngerjain kerjaan yang belum selesai. Ga perlu capek nyetir dan macet-macetan. Hopefully membantu mengatur tingkat stress kita”, tutup Sigit.
iMusic.id – Ervin Nanzabakri yang dikenal sebagai vokalis band legendaris Edane kali ini mengeluarkan karya sendiri di projek solonya yang berjudul “Cintamu Jangan Pernah Mati”.
Lagu Ervin Nanzabakri yang dirilis Musicblast.id pada tanggal 17 April 2025 ini menceritakan tentang sebuah kesetiaan,
“Jujur gw tulis ini karena merasa senang melihat pasangan yang bisa sampai kakek nenek, seru aja, jadi terinspirasi”, jelas Ervin Nanzabakri.
Projek solo Ervin Nanzabakri ini adalah karya kedua setelah merilis album solo “Seperti Matahari” yang dirilis tahun 2017. Proses single ini memakan waktu yang lama, dikarenakan beberapa faktor seperti jadwal rekaman, ganti aransemen, mixing ulang, jadwal post-pro audio dan juga pembuatan video klipnya,
“Aduh ini paling lama mengerjakan mixing mastering, dikarenakan harus mixing ulang dan ada beberapa part yang harus di-take ulang, ditambah Bayu Randu yang mixing mastering ulang ini super sibuk, waktunya ga ketemu terus” cerita Ervin.
Ada yang menarik di single terbaru ini, yaitu keterlibatan istri Ervin yang bernyanyi di satu part di tengah lagu, menjadikan lagu ini menjadi sangat berarti bagi Ervin. Lagu ini diciptakan, diproduseri dan diaransemen oleh Ervin.
“Khusus aransemen gw dibantu Fajar, Ade, Martin dan Angger. Sedangkan pembuatan musik video dan video lyrics dibantu oleh rekan gw, Erik Cahya. Dan yang terakhir untuk lokasi pengambilan video-clip di tempat yang sangat estetik, unik dan bagus yaitu di kafe Oemah Coffee, Karawang Timur” lanjut Ervin.
Ervin berharap lagu ini bisa diterima masyarakat dan menjadi inspirasi bagi pendengar dengan selalu setia dan cinta pada pasangan masing masing.