iMusic – Setelah pending selama 8 tahun lebih
akhirnya Slylab merilis album penuh Andromeda dibawah naungan
label Humane Records.
Dibentuk di bulan Mei 2005, Slylab merupakan proyeksoloDean (Programming,
Songwriter). Pada akhirnya bertemu dengan RayhanSudrajat di Kampus UNPADJatinangor tahun 2009 untuk
mengisi Gitar, tak lama kemudian Devita bergabung sebagai Vokalis.
Album Andromeda merupakan diskografi perjalanan
panjang Slylab di skena komunitasindependent kota Bandung. Materi dibuat
dikurun waktu 2009-2012, beberapa diantaranya sudah terlebih dahulu rilis di
kompilasi dan Singles. Nama-nama seperti DewiDona, Jajat & Aditya (Ansaphone) pun pernah ikut
andil dalam pembentukan karakter Slylab di era awal. Tak bertahan lama,
akhirnya Slylab bertahan dengan formasi trio.
4 tahun vakum, kemudian tahun 2016 Slylab
kembali dengan single IcarusParadox. Namun
dikarenakan kesibukan masing-masing anggota rencana rilis album pun pending.
Setahun kemudian, Devita resign, Slylab melanjutkan perjalanan musiknya
menyisakan Dean & Rayhan. Di tahun 2020, Slylab akhirnya bertemu dengan
Humane Records yang memiliki satu visi dengan kebutuhan Slylab untuk merilis
album. Berisikan 9 track, 5 merupakan lagu original dan 4 lagu versi remix.
Andromeda sendiri dikisahkan sebagai ungkapan
cinta pertama yang akan selalu membekas di ingatan seseorang. Klise memang,
namun itu yang ingin Slylab sampaikan disini. Andromeda tells about first love.
Sometime it gives you joy and sometime it brings you tears. It is a tribute of
an appreciation and a proof that they’re here, they’re everywhere, but when
they’re apart from you, your life feels like misery.
Menyampaikan pesan tentang kegalauan hati
dengan chord minor, drum beat glitchy, strings bernuansa gelap
dan dreamy terkadang bercampur menjadi satu dengan
balutan suara angelic dari Devita.
Andromeda sudah dapat
dinikmati di Spotify, AppleMusic, Deezer, Bandcamp, dan iTunes, serta platformstreaming musik digital lainnya. (FE)
iMusic.id – Marion Jola selalu memberikan sesuatu yang berbeda dalam setiap karya yang dihasilkannya. Kali ini, Marion Jola memberikan suguhan yang menarik lewat single terbarunya berjudul “Aku Takdirmu”. Lagu yang dirilis di bawah label rekaman Universal Music Indonesia ini mengusung warna musik pop R&B yang manis dengan sentuhan yang seksi, baik dari aransemen lagu dan juga musik videonya.
Single “Aku Takdirmu” ini diciptakan langsung oleh Marion Jola bekerja sama dengan S/EEK dan juga Clara Riva, songwriter sekaligus seseorang pencipta hits lagu “Bunga Hati” milik Salma Salsabil dan “Ku Ingin Pisah” milik Nabila Taqiyyah.
Lagu “Aku Takdirmu” menceritakan tentang seseorang yang meyakinkan pasangannya bahwa ia adalah pasangan yang ditakdirkan untuknya, hanya untuknya, bukan orang lain. Dan, itu yang dia rasakan selama ini sejak bertemu dengan pasangannya ini.
“Intinya sih lagu “Aku Takdirmu” itu memang suatu pernyataan seseorang yang sangat mencintai pasangannya itu, dan berusaha untuk meyakinkannya, kalau mereka berdua adalah pasangan yang ditakdirkan untuk bersama,” ujar Marion Jola.
Untuk aransemennya, seperti yang telah dikatakan di atas lagu ini memang diaransemen sangat manis dengan mengedepankan nuansa musik pop R&B yang simpel dan santai. Menjadi seksi, karena Marion Jola menunjukkan sisi centilnya di suara vokal yang disajikan. Lagu ini seolah menyatu dengan karakter suara dari Marion Jola sejak pertama ia diciptakan.
Sementara, untuk musik videonya, walaupun terkesan sederhana, namun disajikan dengan konsep yang sangat-sangat brilian dan super seksi. Marion Jola terkesan ingin menegaskan sisi sensualitas yang ada dalam dirinya, baik itu secara musikal hingga visual.
Musik video ini sendiri dikerjakan oleh Maha Pictures dengan Ryoichi Hutomo sebagai sutradaranya. Marion Jola juga ikut andil sebagai co-director untuk music video ini, sehingga membuat visual music video “Aku Takdirmu” benar-benar menunjukkan identitasnya. Visual sebuah ruangan rumah yang estetik diambil sebagai background dari musik videonya.
Ditambah dengan akting Marion Jola dalam berbagai outfit yang dikenakannya membuat musik video ini semakin lengkap sebagai kesatuan keindahan dari sosok Marion Jola yang tampil super seksi.
Tanda tanya besar mungkin terjadi di akhir musik videonya, yang memang sulit untuk ditebak apa yang ingin disampaikan, dan penonton akan dibuat penasaran dengan akhir musik videonya.
“Harapannya sih untuk laki-laki yang mendengarkan lagu ini semoga kalian jatuh cinta sama karakter perempuan dalam lagu ini. Sementara untuk teman-teman perempuan semoga kalian jadi ada perasaan ingin menjadi karakter perempuan yang diperankan dalam lagu ini,” harap Marion Jola.
Lagu “Aku Takdirmu” sudah bisa di dengar di seluruh platform layanan musik digital.
iMusic.id – Artis soloist dengan genre Pop Folk Indie dibentuk tahun 2022, DAISY terus menunjukkan eksistensinya di industri musik Indonesia lewat single yang relateable namun tetap eat-catchy. Setelah merilis single “SULAM RINDU” yang mengambil inspirasi dari seseorang yang mengubah pandangannya tentang cinta.
Kini DAISY meluncurkan single lagu terbarunya yang berjudul “LARA”. Bunyi baris pertama bagian refrain lagu “LARA” tersebut menggambarkan seseorang bernama “LARA” yang namanya kerap disebut sepanjang lagu. Faktanya “LARA” memang nama seseorang yang menjadi latar belakang lahirnya lagu ini.
Lagu ini bercerita tentang seorang “LARA” yang berusaha untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada seseorang yang sangat istimewa namun ternyata yang dia dambakan bukan bagian dari takdirnya. Disini “LARA” menggambarkan bahwa hadirnya seseorang yang ada dihidupnya telah memberikan banyak harapan untuk bisa hidup bersama.
Namun “LARA” juga tetap mensyukuri apapun ending yang akan terjadi dengan seseorang tersebut. Dalam lagu ini terbesit makna bahwa ternyata ada jenis cinta yang ditakdirkan untuk tidak bisa saling memiliki namun mereka saling memiliki ikatan batin yang sangat kuat, saling tau bahwa sedang saling memikirkan, tetapi mustahil untuk bisa bersama dan pada akhirnya “LARA” memilih untuk merindu seumur hidup.
Lagu ballad yang bernuansa alternative pop ini sebenarnya sesuatu yang baru bagi DAISY. Sebagai penyanyi pendatang baru DAISY sukses menyuguhkan lagu ini dengan penuh kesungguhan dan kekuatan emosi. DAISY mampu menyampaikan pesan cinta yang abadi namun tak bisa terungkap secara nyata.
Lagu ini mampu merangsang perasaan dan memberikan dorongan bagi mereka yang tengah mengalami perasaan yang serupa. Diiringi oleh melodi yang menghentak dan penuh emosi lagu “LARA” menghanyutkan pendengar dengan melodi yang merangsang untuk menari-nari namun dengan lirik penuh kepedihan.
Cover dari “LARA” diciptakan oleh alLuz dengan gambar seseorang yang sedang menari diatas luka mengenai alur kisah cinta nya yang tidak berujung lalu diangkat menjadi sebuah lagu yang berjudul “LARA” yakni single ke-12 DAISY.
Tak hanya sampai situ saja, DAISY nantinya akan merilis lagu-lagu terbaru selanjutnya di tahun 2024. Sembari menunggu single terbaru nya yang lain. Semoga kalian bisa menikmati “LARA” dimanapun kalian berada. (FE)
iMusic.id – Fanny Soegiarto atau yang lebih akrab dikenal sebagai Fanny Soegi, merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu dari sebuah band Folk Pop asal Indonesia yang begitu melejit dengan single ‘Asmalibrasi’ di tahun 2019 lalu.
Setelah empat tahun berkarya dengan band lamanya, Fanny Soegi memutuskan untuk melakukan solo karir pada awal tahun 2024 dengan memilih VTMND (Record Label oleh Vindes) sebagai partner untuk berkarya, serta di awal tahun ini Fanny Soegi langsung merilis single terbaru yang berjudul ‘Dharma’.
Karya-karya yang dibawakan oleh Fanny begitu dipengaruhi oleh eksplorasi sastra dan bunyi nusantara yang mengajak pendengar untuk petualangan nada. Kini di tengah pencariannya, Fanny terus membangun ikatan dan ingatan. Cinta, rasa dan pandangannya terhadap dunia kian mendorongnya untuk berkarya.
Di awal tahun 2024 ini, Fanny Soegi melakukan peluncuran single terbarunya sebagai seorang pribadi yang dilahirkan dan dibesarkan dari lingkungan yang multi etnis. Mengagumi kultur dan budaya Indonesia, Fanny memiliki manifes karya yang begitu luas dalam satu rangkaian yang begitu personal.
Karya terbarunya yang berjudul ‘Dharma’ ini mencoba mengikat kembali hubungan tentang cinta, ruang dan friksi hidup sebagai monumen akan kesedihan pada 2023 silam. Lagu ini bagian dari caranya untuk melangitkan doa dan membumikan dharma. (FE)