iMusic.id – Jakarta Mods May Day 2023 Sukses Digelar tepat pada 1 mei 2023 di Cibis Park, Cilandak, Jakarta Selatan senin kemarin. Acara yang digelar selalu berbarengan dengan hari Buruh Internasional tersebut berhasil mengumpulkan massa pengusung sub kulture mods di Indonesia dalam sebuah art and music event di satu area.
Pada Jakarta Mods May Day 2023 ini Warriors Jakarta sebagai penyelenggara utama bekerjasama dengan Threego Indonesia mengusung tema “Going Underground”, yang diambil dari lagu band mod Inggris legendaris The Jam. Hal ini bukan tanpa alasan, karena besar harapan dengan tema tersebut dapat membawa kembali semangat “kembali ke akar” yang mengingatkan akan semua tentang awal mula subkultur ini berkembang di Indonesia.
Mod yang meginspirasi Jakarta Mods May Day 2023 merupakan subkultur yang berawal di London pada sekitar 1958, yang kemudian segera menyebar ke segala penjuru Inggris hingga dunia. Mods bisa dikenali melalui ketertarikan mereka pada fashion dan musik: berbusana rapi dan mendengarkan soul, ska, R&B, mengendarai skuter (Lambretta atau Vespa). Bagaimanapun identitas fashion menjadi penting di sini ketika mereka sebetulnya berasal dari kalangan kelas pekerja hingga akhirnya timbul relevansi antara Mod dengan hari Buruh Internasional.
Aktivitas kegiatan yang dilaksanakan pada Jakarta Mods May Day 2023 kali ini tentunya banyak memberi warna baru perhelatan acara tersebut. Diantaranya : Scooter Riding, Scooter, Art Instalation, Fashion Exhibition, Mods Indonesia Exhibiton, dan Music Concert.
Berikut kegiatan pendukung acara diluar musik Jakarta Mods May Day 2023 yang berjalan sukses dan lancar dengan tema nya sendiri – sendiri seperti :
Scooter Riding :
Acara scooter riding Jakarta Mods May Day 2023 mengambil lokasi titik kumpul di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, menuju tempat puncak acara di CIBIS Park Cilandak, Jakarta Selatan. Scooter riding resmi dibuka oleh Ketua Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo dengan ditemani oleh Rifat Sungkar. Juga tidak ketinggalan ratusan para rider yang memadati Lapangan Banteng untuk riding bersama.
Scooter Exhibition :
Tahun ini Jakarta Mods May Day berkolaborasi dengan The Eclipse Mods untuk menampilkan koleksi skuter dengan gaya khas Mods mereka. Pastinya, ini akan menjadi kegiatan yang mampu mencuri perhatian para pengunjung yang hadir dengan adanya koleksi skuter yang ciamik dari mereka.
Art Instalation :
Instalasi seni Jakarta Mods May Day 2023 berkolaborasi dengan Morehope. Hal ini dikarenakan visi dan misi yang sejalan dengan semangat Warriors Jakarta yang juga lahir dari komunitas kolektif. Morehope adalah komunitas desainer kolektif yang berbasis di Jakarta, banyak karya Morehope yang diperdagangkan dalam bentuk aset digital (NFT).
Fashion Exhibition :
Jakarta Mods May Day sudah tentu tidak lepas dengan gaya fashion. Kali ini untuk fashion exhibiton di Jakarta Mods May Day berkolaborasi dengan Wondersoul untuk memamerkan desain pakaian mereka. Wondersoul merupakan clothing line asal Jakarta yang dibentuk pada tahun 2010, desain pakaian wondersoul terinspirasi dari Mods dan Skinhead.
Kegiatan lainnya :
Selain beberapa aktivasi kegiatan di atas, untuk memberikan lebih banyak pengalaman dan memahami kebutuhan pengunjung, Jakarta Mods May Day 2023 juga menambahkan lebih banyak konten termasuk melibatkan penjualan F&B di venue.
Dan, untuk memenuhi keinginan pengunjung yang berhubungan dengan hobi dan mengumpulkan barang-barang bagus, Jakarta Mods May Day 2023 juga menghadirkan Pasar Barang di mana setiap orang dapat menemukan pakaian, aksesori, sepatu, piringan hitam, dan lain sebagainya.
Seperti tahun sebelumnya, Jakarta Mods May Day juga memberikan banyak hadiah kepada para pengunjung yang hadir. Kali ini pengunjung yang datang berkesempatan untuk mendapatkan hadiah utama yaitu satu unit Vespa LX.
Music Concert :
Yang istimewa dari konser musik di Jakarta Mods May Day 2023 adalah tampilnya para musisi atau band yang mewakili dari beberapa sub kultur mod seperti kehadiran musisi asal Inggris Bad Manners yang menjadi salah satu penampil yang ditunggu oleh para pengunjung, band ska asal Philipina Easy Sunday didampingi beberapa nama band lokal keren seperti Shaggy Dog, Sisitipsi, Monkey Boots, dan Warrior all star. Ini menjadi sajian terbaik karena Indonesia diketahui salah satu negara dengan komunitas musik ska / rocksteady terbesar di Asia.
Bad Manners sendiri tampil sangat apik malam itu dengan membawakan banyak lagu hitsnya seperti; ‘This is Ska’, ‘Lip Up Fatty’, hingga ‘Skinhead Love Affair. Dengan durasi sekitar 1,5 jam permainan mereka tampak tetap konsisten dan tampil sangat energik. Bahkan, sang vokalis Buster Bloodvessel masih terlihat prima di atas panggung. Penampilan mereka akhirnya ditutup dengan lagu ‘Can Can’.
Selain Bad Manners ada Shaggy Dog yang juga tampil apik membawakan lagu – lagu hits nya seperti ‘Sayidan’, ‘Jalan – jalan’ dan single terbarunya yang berjudul ‘Mudik’ serta Monkey Boots dan Sisitipsi yang hadir memanaskan suasana acara tersebut. Sampai jumpa lagi di Jakarta Mods May Day berikutnya!
iMusic.id – Prison Of Blues sukses menyelesaikan total 50 Gigs Tour selama 3 bulan di Indonesia dan Eropa. “Untuk Tour Eropa ini kami adalah kali ke 5 memenuhi undangan salah satu festival Psychobilly terbesar dunia, yang diadakan di Oberhausen-Jerman, dan kali ini kami juga mengajak kolaborator untuk vokal yaitu Dellu Uyee”, kata Bayu Randu gitaris dan juga produser dari Prison Of Blues.
Band Psychobilly Punk ini menyambangi 6 Negara Eropa sekaligus, yaitu German, Ceko, Belgia, Hungaria, Austria, dan Belanda, serta beberapa kota di indonesia dengan total 50 gigs, dan ini tentunya menjadi pencapaian tersendiri dari band dengan genre minoritas ini.
Prison Of Blues adalah band beraliran Psychobilly yang lahir di kota tembakau Temanggung pada 2007, Kali ini Prison Of Blues lebih fresh dengan masuknya Endy Barock pada drum, Topan Murdox pada gitar 2, Dhana pada Contra Bass, 2 personil lama yaitu Bowo pada Vocal & gitar, serta Bayu Randu pada gitar 1 yang juga merangkap sebagai produser.
Hingga saat ini sudah mempunyai 11 album kompilasi yang release di Eropa dan Amerika, dan 4 album solo Prison Of Blues. “Kan saya baru pertama ikut di tour eropa bareng POB, jujur kaget banget, band ini disini besar dan sangat banyak penggemarnya, sampai ada yang bela belain dari California, Spanyol, Italia datang buat nonton POB”, cerita Dellu Uyee.
“Tour 50 titik Indonesia-Eropa ini juga sebagai promo album ke 4 kami, dan seperti biasa kami membawa misi promosi untuk Indonesia, selain bawa atribusi kain Indonesia kami juga secara khusus mempromosikan hantu-hantu Indonesia, seperti Pocong, Kuntilanak, Santet, dll”, ujar Bowo sang vokalis dan founder band ini.
Band ini melakukan tour Eropa mulai tanggal 3-31 Oktober, titik terakhir sukses memukau fans Prison Of Blues di Festival “Psychobilly Earthquake 2025”. Sebelumnya Prison Of Blues sudah langganan memenuhi undangan festival Psychobilly, pada tahun 2016 Bedlam Breakout Festival di Inggris, 2017 Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, 2018 tour 7 negara Eropa, 2024 kembali bermain di Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, dan 2025 Pyschobilly Earthquake di German.
“Ada hal yang unik dan selalu membuat kami selalu ingin kembali ke festival ini di Eropa, yaitu fanbase kami yang di Eropa, ini unik karena kami sendiri di Indonesia masih kurang diminati, mungkin karena genrenya ga ada yang memainkan di Indonesia sekarang. Lucunya banyak yang mengira kami di Indonesia adalah band besar, setelah kami ceritakan tentang tidak adanya scene Psychobilly di Indonesia baru mereka kaget, haha” tambah Endy Barock, sang drummer.
Prison Of Blues juga memberikan gambaran tentang bagaimana sistem royalti di Eropa berjalan, “tiap titik disini, sebelum main kami harus isi form dari Gema, CMO atau LMK nya Eropa, isi detail lagu yang akan dibawakan lengkap dengan pencipta lagunya, sangat tertib, bahkan kami bawakan lagu artis besar seperti Motorhead atau Queen pun tidak perlu repot dan takut ijin ijin” cerita Dhana dan Topan.
Tour ini disupport oleh kementerian kebudayaan dan juga beberapa sponsor swasta.
iMusic.id – Ajang kompetisi menyanyi nasional tertua di Indonesia, Bintang Radio Indonesia, kembali digelar tahun ini dengan format yang lebih segar dan dinamis. Setelah sukses diselenggarakan di Surabaya tahun lalu, Bintang Radio Indonesia 2025 kini hadir di Jakarta dengan rangkaian pertunjukan spektakuler yang akan berlangsung pada 4, 5, dan 6 November 2025, dan ditutup dengan Result Show pada 8 November 2025.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1951, Bintang Radio Indonesia telah menjadi wadah lahirnya para penyanyi legendaris tanah air seperti Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Vina Panduwinata. Di era modern, ajang ini terus melahirkan bintang-bintang baru seperti Josh Florentino, Maria Pudesa, dan Shabrina Leanor, yang membuktikan bahwa semangat Bintang Radio tetap relevan lintas generasi.
Tahun ini, Bintang Radio Indonesia hadir dengan format tiga putaran penampilan, di mana para finalis akan menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam tiga genre musik: pop, rock, dan lagu daerah. Tak hanya menonjolkan vokal, para peserta juga akan dinilai dari karakter, penghayatan, dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai gaya musik.
Menariknya, tahun ini Bintang Radio juga memperkenalkan sistem voting, yang memungkinkan publik ikut menentukan siapa yang akan menjadi bintang baru Indonesia.
Rangkaian Grand Final akan diakhiri dengan penampilan spesial dari Maliq & D’Essentials pada malam puncak tanggal 6 November 2025, serta Result Show spektakuler pada 8 November 2025 yang akan menampilkan Shabrina Leanor, salah satu bintang muda hasil ajang ini, dalam pertunjukan istimewa.
Melalui format dan konsep baru ini, Bintang Radio Indonesia 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perayaan keberagaman musik Indonesia dan bukti bahwa semangat Bintang Radio terus menyala, dari generasi ke generasi.
Tentang Bintang Radio Indonesia
Diselenggarakan pertama kali pada tahun 1951 oleh RRI (Radio Republik Indonesia), Bintang Radio Indonesia merupakan kompetisi menyanyi nasional tertua di tanah air. Selama lebih dari tujuh dekade, ajang ini telah menjadi batu loncatan bagi banyak penyanyi yang kini menjadi ikon musik Indonesia. Dengan semangat inovasi dan regenerasi, Bintang Radio terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman, menggabungkan tradisi, kreativitas, dan teknologi untuk mencari talenta terbaik bangsa.
iMusic.id – Hip Hop Reggae Connection (HRC) siap menyajikan gerakan kolaboratif lintas genre “Rise Up Unity 2025” yang siap mengguncang Jakarta pada 8 November 2025 di Cibis Park, TB Simatupang.
Acara yang di inisiasi Hip Hop Reggae Connection (HRC) ini menghadirkan empat sosok berpengaruh di kancah musik urban Indonesia, Ras Muhamad, Tuan Tigabelas, Conrad Good Vibration, dan Dirayha bersama para seniman lintas scene seperti Laze, Kapala Itang, Iqbal N.G.A., Joe Million, Mister Nobody dari kubu hip hop serta dari scene reggae Radit Echoman, Namoy Budaya, Andrez and The Babylion, Alien Punk, dan masih banyak lagi.
Acara ini bukan sekadar konser, melainkan sebuah movement yang menyerukan semangat kebangkitan, solidaritas, dan aksi nyata untuk perubahan sosial. Lahir dari inisiatif Hip Hop Reggae Connection (HRC) sebuah kolektif yang muncul di masa pandemi 2020 Rise Up Unity hadir sebagai simbol persatuan dan keberlanjutan kreativitas. Melalui power track “Rise Up Unity” yang bisa didengarkan di semua platform streaming digital, proyek ini mengajak generasi muda untuk bersuara dan beraksi bersama.
“Gerakan dari Hip Hop Reggae Connection (HRC) Ini bukan sekadar musik, tapi ajakan untuk menyatukan energi positif dan mengubah kesadaran menjadi tindakan,” ujar Dirayha, produser proyek ini sekaligus salah satu performer utama.
Rise Up Unity bukan sekadar konser. Ini adalah ruang di mana musik, komunitas, dan kreativitas berjalan bersama dalam satu energi. Di sini, hip hop dan reggae bukan hanya didengar, tapi juga dirasakan, dilihat, dan dihidupkan melalui kolaborasi lintas kultur yang segar dan menggerakkan semangat. Selain pertunjukan musik yang penuh semangat positif dan respon sosial, acara ini juga menghadirkan pop-up market berisi karya-karya independen, serta aktivitas komunitas yang merefleksikan semangat gerakan akar rumput dari Rise Up Unity.
“Musik adalah keluarga. Rise Up Unity itu seperti rumah bagi semua orang yang percaya pada kasih, cinta, dan kolaborasi,” tutur Conrad Good Vibration, kolaborator sekaligus performer utama.
Di tengah hiruk-pikuk kota dan industri musik yang mulai meninggalkan akar, Rise Up Unity hadir untuk menandai bahwa kekuatan musik selalu tumbuh dari kebersamaan dan kesadaran. Di panggung ini, hip hop dan reggae berpadu dalam satu ritme yang sama: jujur, lantang, dan membangkitkan. Setiap orang yang datang bukan sekadar penonton, melainkan bagian dari cerita. Cerita tentang musik yang menyatukan, tentang gerakan yang tumbuh dari bawah, tentang energi positif yang menular dan mempersatukan. Karena pada akhirnya, Rise Up Unity bukan hanya soal genre, panggung, atau crowd tapi tentang bagaimana kita semua bisa berdiri dalam satu getaran yang sama. One Vibration. One Movement. Rise Up Unity!
Untuk info lengkap mengenai line up, harga tiket dan lain-lain bisa disimak di https://riseup-unity.com/ dan IG @hiphop_reggae_connection .