Connect with us

iMusic

Bangkutaman rilis repackaged album “Dinamika” di Record Store Day 2023

Published

on

iMusic.idBangkutaman secara resmi melepas album Dinamika repackaged. Album ketiga dari grup asal Yogyakarta ini resmi dirilis pada 6 Mei 2023 sekaligus merayakan Record Store Day 2023 di bawah label rekaman demajors

Sebelumnya, album Dinamika telah hadir dalam format fisik berupa kaset pita pada 13 Oktober 2021 sebagai awalan dari LKK (La Munai Kaset Klab), sebuah program kaset yang diinisiasi oleh La Munai bekerja sama dengan Les Siebon. Kemudian album ini sempat dirilis ulang dalam bentuk CD oleh SRM namun hanya diedarkan dalam jumlah terbatas sebagai bagian dari program #TauTauTur mereka.  

Album Dinamika Repackaged berisi 8 rekaman terbaru dari Bangkutaman ditambah 3 track single yang menjadi bagian dari bonus track.  

Album Dinamika sendiri tercipta setelah menghabiskan jeda cukup lama sejak album Ode Buat Kota di 2010, meskipun dalam perjalanannya di 2016 mereka sempat merilis mini album bertajuk Rileks.

Ikhwal album baru ini berhembus sejak tahun 2020, ketika itu mereka melepas dua single terbaru, “Dinamika” dan “Badai”. Di tahun 2021, mereka kembali melepas single terbaru bertajuk “Tabib”. Tiga single ini menjadi jembatan bagi album terbaru ini, meskipun kenyataanya tak satupun dari ketiga single ini yang masuk dalam album ini pada awalnya. Sebuah strategi menarik tengah dilakukan Bangkutaman. 

Lagu “Peristiwa” didapuk sebagai fokus track dari album Dinamika. Lagu yang menjadi track kedua dari album ini ditulis oleh Wahyu Nugroho dengan menampilkan beberapa musisi tamu dalam proses rekamannya, Dharmo Soedirman, Agustinus Panji Mardika serta tak ketinggalan Widi Puradiredja. Nama terakhir yang disebut ini dikenal sebagai drummer MALIQ & D’Essentials yang di rekaman ini mengisi string section dari lagu “Peristiwa.   

Seluruh pengerjaan baik penulisan lagu, lirik dan rekaman semua dikerjakan di tahun 2019 silam. Rekaman dilakukan di dua studio di Jakarta, Doors Studio dan Palm House Studio. Dua studio ini merepresentasikan dua generasi. Doors sendiri adalah studio legendaris yang menjadi tempat rekaman band-band macam The Brandals, Superglad dan Seringai di awal tahun 2000an, sedangkan Palm House adalah rumah bagi band dan musisi generasi baru dari Sirati Dharma, Sasanfai sampai Sleep Shelter.

Pandji Adhi Dharma didapuk menjadi produser rekaman di album Dinamika, sedangkan Dharmo Soedirman menjadi pengarah musik di sesi rekamannya. Nama-nama musisi banyak terlibat di album Dinamika. Diantaranya Indra Perkasa (Tomorrow People Ensemble), Widi Puradiredja (MALIQ & D’Essentials), Dharmo Soedirman (Sentimental Moods), Agustinus Panji Mardika (Efek Rumah Kaca, Leonardo & His Impeccable Six) serta sang produser, Pandji Adhi Dharma (Sirati Dharma, Sleep Shelter).   

Di Luar itu, single-single terbaru Bangkutaman yang dibuat di kurun 2020 – 2021 juga tak luput dari musisi-musisi terbaik yang diajak berkontribusi, sebut saja dari Adra Karim yang mengisi piano di “Dinamika” sampai Adrian Adioetomo yang mengisi gitar di lagu “Tabib”.

Dinamika juga mencatat album Bangkutaman pertama yang dibuat pasca keluarnya dua personil awal band ini, yaitu Irwin Ardy, gitaris awal mereka dan sang drummer Dedyk Eryanto pasca Ode Buat Kota.  

Boleh dibilang, Dinamika adalah keseluruhan ide, imajinasi dan ekspresi dari bangkutaman yang rumit dari album-album yang pernah dibuat bangkutaman. 

“Dinamika adalah sebuah pembuktian bahwa band ini masih ada dan masih bisa dan mampu berkarya, di tengah cobaan yang dihadapinya,” ungkap Wahyu Acum, satu-satunya personil awal yang masih ada. 

Sebagai penulis lirik dan lagu, vokalis dan gitaris yang disapa Acum ini memandang album Dinamika sebagai rekaman peristiwa hidup, baik dari dirinya secara pribadi, lingkungan sekitar maupun dari apa yang terjadi di Bangkutaman itu sendiri. 

“Semua hal mengalami dinamikanya, semacam ada kebahagiaan dan kesedihan di satu ruang, gelap dan terang, hitam putih, abu-abu dan warna-warni, semua di satu ruang, satu lingkaran,” tutupnya. 

Semua nyata sekali dari catatan pengantar atau liner notes yang dibuat oleh jurnalis musik senior Denny MR yang menulis tajuk pengantar album ini sebagai sebuah ‘Kemurungan dan Kegembiraan’. 

Format compact disc album Dinamika Repackaged ini diproduksi dan diedarkan oleh demajors records lewat seluruh jaringan edar yang tersebar di hampir seluruh kota-kota di tanah air. Selain itu, album ini juga tersedia dalam format digital di layanan streaming musik digital bersama dengan 3 single bonus track yang menjadi satu dengan albumnya. 

Videoklip terbaru bertajuk “Lala(lala)” dirilis menjadi pendukung dari dirilisnya album Dinamika Repackaged ini. Videoklip ini disutradarai oleh Satria Ramadhan ini diambil ketika mereka tengah menjalani Tur ke Jepang. Videoklip terbaru ini menambah daftar videoklip terbaru mereka setelah “Dinamika”, “Badai” dan “Tabib” yang lebih dulu diluncurkan pada 2021. 

Dengan cover dan tata letak yang digarap manis oleh Bujangankota dan foto cover oleh Rakasyah Reza, Album Dinamika Repackaged siap dan layak dilepas untuk diperdengarkan kepada fans dan pecinta musik di seluruh Indonesia.

iMusic

Ayuenstar rilis single ke empat “Titik Buntu”

Published

on

iMusic.idAyuenstar, penyanyi jebolan dari Indonesian Idol TOP 4 Season 9 tahun 2018 ini rupanya semakin unjuk gigi di dunia tarik suara dan sebagai pencipta lagu. Setelah sukses dengan lagu “Manusia Putus Asa”, kini wanita yang akrab disapa Ayu kembali dengan single terbarunya yang berjudul “Titik Buntu”.

Lagu “Titik Buntu” yang ditulis oleh Ayuenstar sendiri berdasarkan pengalaman pribadinya ini, bercerita tentang sebuah hubungan yang sudah berada di ujung permasalahan yang tak terselesaikan. Hadir dengan genre Pop Ballad dengan melodi musik yang menggambarkan kekecewaan hati sang penyanyi akan hubungan yang sedang dialaminya, mengajak kita menikmati baik demi bait lagu ini yang dimulai dengan petikan gitar sendu dan diikuti suara Ayu yang bernyanyi dengan syahdu.

“Kalian pernah enggak berada di hubungan yang sudah stuck dan masalah yang ada udah enggak ada solusinya. Padahal awalnya kita sudah berekspektasi bahwa dia orang yang tepat dan akan bahagia dengannya. Kemudian hubungan hancur karena pemikirannya yang sudah tak sejalan dan hati yang sudah tidak bisa disatukan lagi. Akhirnya memutuskan untuk pergi dan baru sadar ternyata saat bertemu dia dulu, memang sedang merasa berada di titik terbawah kehidupan. Bukannya  orang ini menjadi obat untuk kita dan menyusun kepingan yang sudah hancur malah membuat semakin terpuruk dan merasa sehancur-hancurnya. Kurang lebih perasaan ini yang ingin di gambarkan di lagu ini”, ucap Ayuenstar.

Ayuenstar memang hadir berbeda di 2 lagu terakhir yang dirilisnya ini, lagu-lagu yang ditulisnya lebih deep dan meaningful. Rupanya Ayu ingin berbagi cerita tentang perjalanan kisah hidupnya.

“Aku ingin sharing dengan orang-orang yang mendengarkan lagu-laguku bahwa apa yang aku lalui itu memang sesulit, selelah dan sesakit itu. Dan juga lagu ini adalah lanjutan dari lagu Manusia Putus Asa yang diambil dari sebuah lirik di lagu itu, lalu dikembangin menjadi satu lagu yang utuh dan jadi lah lagu Titik Buntu ini”, jelas Ayu.

Meski proses pengerjaan lagu ini cukup cepat dilalui Ayu, namun ia mengakui bahwa lagu ini lebih sulit ia nyanyikan dibanding lagu-lagu sebelumnya.

“Karena lagu ini lebih mellow dan lebih sedih dari lagu Manusia Putus Asa, lagu ini punya tingkat kesulitan tersendiri, yaitu bagaimana bisa tetap menyanyikan lagunya dengan enak namun dengan penghayatan yang tepat”, ujar Ayu soal lagu ini.

Sebelumnya,  penyanyi berhijab yang memiliki karakter suara serak yang khas dan jago ngerap ini, telah sukses merilis 3 single yakni ‘Swagger‘, ‘Heart Is Dying‘ dan ‘Manusia Putus Asa’. Namanya semakin dikenal setelah beberapa video cover lagu yang menampilkan kepiawaiannya bernyanyi di akun sosial medianya menjadi viral dan disukai banyak orang. Di awal tahun 2023 ini, Ayuenstar akhirnya memutuskan berjalan di jalur independen dalam mengeluarkan karya-karyanya.

“Aku pengen mengajak pendengar lagu-laguku yang mungkin punya pengalaman hidup seperti aku untuk menelisik lebih dalam tentang makna dari setiap permasalahan dalam kehidupan. Bahwa selalu ada cara untuk optimis dan menjalani hidup dengan lebih baik lagi,” ucap Ayuenstar.

Continue Reading

iMusic

TB Aji rilis single ketiga berjudul “Jangan Datang Lagi”

Published

on

iMusic.id – Satu lagi musik berkualitas dirilis di 2023. Bersama Dumeca Records, TB Aji kembali merilis single baru yakni ‘Jangan Datang Lagi’. Ini menjadi single ketiga TB Aji selama berkarier di dunia musik setelah sebelumnya pernah merilis single ‘Tukar Rasa’ dan ‘Simpan Hati’.

“Badai berpendapat, lagu ini memang kelihatannya cocok dengan karakteristik dari warna vokal Aji”, ucap Aji mengenai prosesnya di awal produksi single-nya ini.

“Ini menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi Aji sendiri. Kenapa? Karena lagu ini diciptakan langsung oleh Badai ex-Kerispatih yang kita sudah tahu karyanya sampai sekarang masih dinikmati oleh masyarakat luas”, lanjutnya.

“Bisa menghasilkan karya-karya yang terbaik adalah kebanggaan bagi seorang musisi. Karena musik itu bisa menggambarkan perasaan seseorang”, ungkap TB Aji mengenai karya yang ia rilis selama ini.

Proses rekaman ‘Jangan Datang Lagi’ melibatkan musisi senior salah satunya Bowo Soulmate yang didapuk menjadi vocal director bersama JEDI, duo Jeffrey Stefanus & Dinno Taruprajoko, yang kembali memegang peran sebagai produser.

Created with RNI Films app. Profile ‘Fuji Superia 400’

“Aji diarahkan dengan sangat baik oleh mas Jeffrey Stefanus sebagai music arranger dalam menyanyikan lagu ini sampai Aji benar-benar bisa menyanyikan dan menyampaikan pesan dalam lagu tersebut. Mas Bowo juga merupakan sosok vocal director yang luar biasa. Berkat arahan dan ilmu yang diberikan mereka saya berhasil mengisi nyawa pada lagu ini”, pungkas Aji menjelaskan.

TB Aji berpesan untuk pendengarnya yang sedang dalam hubungan yang toxic. Baginya jika sudah toxic kita harus bisa merelakan terutama jika sama-sama tidak ada yang bisa mengalah.

Continue Reading

iMusic

Band Paper Heart asal tangerang siap rilis single “All Done”

Published

on

iMusic.id – Band asal Tangerang Selatan, Paper Heart, siap melakukan debut di Industri musik  Indonesia. Band pengusung genre power pop alternative sedang dalam proses produksi dan akan segera merilis single berjudul “All Done”.

Paper Heart yang dibentuk pada Januari 2022 dan beranggotakan Mikael (Gitar), Salvy (Vokal), Chiko (Bass) dan Hanin (Drum) ini baru saja merampungkan tahapan recording yang dilakukan di Musicblast Studio milik Bayu Randu di kawasan Jati Bening Bekasi, Jawa barat.

Ditemui awak media di lokasi rekamannya Mikael mengaku bahwa dari keempat personil yang menggawangi Paper Heart ini memiliki latar belakang bermusik yang berbeda – beda.

“Kami berempat sebetulnya memiliki latar belakang bermusik yang berbeda – beda, tetapi setelah beberapa kali diskusi ternyata kami memiliki visi yang sama, jadi kita sepakat membentuk band dengan menghidupkan semangat power pop yang melodik dan energik digabungkan dengan unsur alternatif,” kata Mikael, gitaris Paper Heart saat ditemui di sela – sela proses rekamannya.

Meskipun secara band tergolong baru, para personilnya sudah malang melintang di band sebelumnya. Mikael misalnya, sebelum membentuk Paper Heart ia pernah bergabung dengan Clairvoyant dan lain – lain. Sementara Salvy sang vokalis juga pernah bergabung dengan band Partitunes, lalu Chiko pernah bergabung dengan Ban Sakai dan Hanin pernah bergabung bersama Story Over Story.

Dengan latar belakang band serta musik yang berbeda ini maka Mikael mengaku yakin Paper Heart yang mengusung  genre baru ini bisa memberi warna lain di industri musik Indonesia.

“Pada dasarnya secara musik Paper Heart ini gabungan dari berbagai genre musik, Meskipun saya secara pribadi memiliki dasar musik rock dan punk yang kental, tetapi saya mencoba berasimilasi dengan music – musik yang ditekuni  Chiko, Salvy dan hanin.  Kemudian kami ramu menjadi genre musik yang kami namakan Power Pop Alternative ini,” lanjut Mikael.

Salvy memiliki latar belakang musik yang tidak jauh berbeda dengan Mikael yaitu rock. Sementara Chico memiliki latar belakang bermusik dengan genre R&B electronik, sedangkan Hanin berlatar belakang musik Heavy Metal. Ke empat personil tersebut melahirkan karya yang unik dengan menggabungkan electronik dalam musik campuran rock, pop dan punk alternatif.

“Selama ini saya memang lebih inten memainkan musik musik elektronik dan rapp, jadi nuansa elektronik juga dimasukkan dalam aransemen lagu agar lebih berwarna, kata Chiko.

Kini mereka sudah merampungkan proses recording untuk single pertamanya yang berjudul “All Done”, jika tak ada aral melintang single debut ini akan dirilis pada bulan Juni ini.

“Insya Allah kami akan merilis single pertama kami pada bulan ini, tapi belum tahu tanggalnya, sekarang baru merampungkan proses recording dan mixing yang dilakukan oleh mas Bayu Randu, do’ain ya semoga lancar,” kata Salvy kepada awak media.

“Kita juga masih merampungkan proses artwork dan video klipnya, jadi sebisa mungkin kami kebut supaya bisa rilis di bulan ini,” sambung Hanin.

Lagu “All Done” sendiri merupakan ciptaan dari Mikael, kemudian secara musik didiskusikan dan digarap secara bersama sama.

Ketika ditanya lagu “All Done” ini secara lirik bercerita tentang apa, dan mengapa liriknya berbahasa Inggris?, keempat personil sepakat untuk tidak menjawab dulu. Mereka mengaku nanti akan dijelaskan saat prosesi perilisan singlenya.

“Untuk lirik kenapa bahasa Inggris dan bercerita tentang apa, kami belum jawab dulu ya, nanti akan kami jelaskan disaat launching saja, biar nggak kehabisan bahan. ha..ha..ha.! ” tutup para personil Paper Heart kompak.

Continue Reading