Connect with us

iMusic

“Bernadya” Luncurkan Mini Album “Terlintas”.

Published

on

iMusicBernadya hari ini meluncurkan mini album pertamanya berjudul Terlintas, setelah memulai langkah awalnya dengan lagu Apa Mungkin dan Masa Sepi yang mencapai 30 juta streaming dengan data pendengar bulanan lebih dari 2,5 juta kali pemutaran di digital streaming platform. “Terlintas” Ini adalah mini album teranyar yang digarap bersama label JUNI Records.

Terlintas bercerita tentang banyaknya pertanyaan-pertanyaan random yang muncul pada malam hari di pikiran. Pertanyaan tersebut tidak hanya mengenai hubungan melainkan banyaknya pertanyaan hidup yang berasal dari isi hati Bernadya maupun cerita dari sahabat terdekatnya yang belum mendapatkan jawaban pasti hingga akhir cerita dari pertanyaan yang sering terlintas.

Tiga lagu baru hadir melengkapi mini album ini diantaranya Terlintas, Sinyal-Sinyal dan Satu Bulan. Lagu Terlintas menjadi focus track dalam mini album ini dengan harapan mini album ini bisa mewakili perasaan para pendengar dan bisa memeluk mereka seperti seseorang yang lagi dengerin temennya curhat.

“Alasan aku memilih Terlintas menjadi salah satu focus track adalah ini sebuah rangkuman yang mewakili lagu-lagu di dalam mini album ini yang kurang lebih berisi tentang pertanyaan dan hasil overthinking mengenai apapun sebelum aku tidur. Yang pasti lega dirilis dan nggak sabar untuk orang-orang dengar,” ungkap Bernadya.

Dalam proses kreatifnya, Bernadya ditemani oleh Rendy Pandugo selaku music producer. Kreativitas musik dan chemistry Rendy Pandugo sangat cocok dengan Bernadya sehingga menghasilkan musik fresh dan memantapkan karakter musik dari Bernadya. Selain Rendy, juga ada Lafa Pratomo yang menjadi produser untuk lagu Masa Sepi.

“Saya senang sekali bisa mendampingi Bernadya sebagai produser musiknya. Selama proses penggarapan juga alhamdulillah tidak ada kesulitan. Di sini saya juga ikutan jadi vokal latar di lagu Terlintas dan harapannya apa yang telah kita kerjakan bersama dapat sukses serta diterima oleh pendengar,” bilang Rendy Pandugo.

“Pencapaian Bernadya sejauh ini sangat memuaskan. Dia memperlihatkan perkembangan pesat. Saya ingat excited-nya kami di JUNI ketika mendengar demo Apa Mungkin dan Sinyal-Sinyal. Saya berharap lagu ini menjadi langkah lanjutan untuk Bernadya.

Dengan torehan data streaming yang bagus untuk Bernadya, harusnya bisa mengantarkan dia ke level selanjutnya. Saya dan Raisa selalu membanggakan karya-karyanya dan berharap dia bisa menggapai mimpinya besarnya,” ujar Adryanto Pratono CEO JUNI Records.

Mini Album Terlintas kini sudah bisa didengarkan hari ini di layanan digital streaming platforms seperti Spotify, Apple Music, Resso, Deezer, YouTube Music, Langitmusik dan lain-lain. (SPR)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading