iMusic – Lewat gelaran “Live Chat
Streaming” via Cokelat Band Official Channel di YouTube pada Minggu malam, 29 November 2020, COKELAT akhirnya menetapkan AIU
RATNA sebagai vokalis tetapnya. Sebelumnya, kedua pihak telah berkolaborasi
di panggung selama lebih dari setahun. Bahkan sempat menelurkan sebuah single
rekaman bertajuk “Anak Garuda” pada Agustus 2020 lalu.
Bagi COKELAT, bergabungnya Aiu telah
menyuntikkan semangat berkarya yang semakin menggebu di tubuh band ini. Seolah
menjadi pelengkap dari sebuah puzzle, dari sebuah kekuatan berdaya ledak tinggi
yang telah dibangun oleh EDWIN MARSHAL SJARIF (gitar), ERNEST
FARDIYAN SYARIF (gitar), RONNY FEBRY NUGROHO (bass) dan AXEL
ANDAVIAR (drum) sebelumnya. Inilah formasi terbaik COKELAT. Juga
merupakan formasi paling diimpikan oleh Bintang Cokelat dan Aishiteru,
sebutan untuk para penggemar COKELAT dan Aiu.
“COKELAT akhirnya kembali menemukan
penyanyi yang sepadan. Benar-benar sesuai dengan apa yang gue inginkan,” seru
Edwin menegaskan.
Kenapa COKELAT memilih Aiu?
“Saat ini, Aiu itu penyanyi wanita
terbaik untuk nyanyi di sebuah band. Karena standar penyanyi di COKELAT harus
tinggi, dan Aiu memiliki benang merah dengan musik COKELAT dari segi karakter
dan ciri khas vokal. Jadi saat bertemu dengan Aiu, gue merasa ini sebuah puzzle
yang komplit,” cetusnya meyakinkan.
“Jika ada yang tanya kenapa memilih
Aiu, dari sekian banyak vokalis wanita di Indonesia yang bagus-bagus… ya
karena memang Aiu yang paling bagus. Aiu yang paling pas. Baik secara musikal,
maupun progresi bermusiknya matching banget dengan kami,” seru Ronny
menimpali.
Aiu Ratna sendiri sudah memiliki jam
terbang cukup tinggi di dunia panggung dan rekaman. Mulai berkarir sejak 2006
lewat film bertema musikal, “Garasi” garapan Miles Films
dan bahkan sempat pula mengembara selama kurang lebih lima tahun di Negeri
Sakura Jepang, demi mengasah karirnya sebagai penyanyi solo.
Kini, COKELAT telah menjadi rumah dan
keluarga barunya, dan Aiu merasa sedang memasuki sebuah fase baru yang
sekaligus menetaskan semangat baru baginya. Dan yang paling melegakan bagi Aiu,
terlibat di COKELAT sama sekali tidak terasa seperti bergabung dalam lingkungan
baru.
“Karena para personelnya sudah kenal
lama, dan lagu-lagunya pun sudah sangat familiar. Jadi proses adaptasinya tidak
sulit dan bahkan bisa langsung terjalin chemistry-nya,” ucap Aiu
terus-terang.
Dengan formasi barunya, COKELAT saat
ini tengah menyiapkan sebuah single yang akan dirilis dalam waktu dekat. Sebuah
karya rekaman baru yang benar-benar menunjukkan kolaborasi terbaik dari sebuah
formasi terbaik.
Sekilas tentang COKELAT:
Dua dekade bukan waktu yang sebentar,
dan bukan pula perjalanan waktu yang gampang untuk mempertahankan eksistensi,
terutama untuk ukuran sebuah grup band. Tapi COKELAT, adalah satu dari sedikit
band dari era pertengahan ‘90an yang sampai saat ini masih bisa berdiri tegak.
Bergeming kokoh walau diterpa badai kegalauan industri musik Tanah Air,
perpecahan formasi dalam tubuh band hingga riuhnya kelahiran band-band generasi
berikutnya yang sewaktu-waktu mengancam eksistensi mereka.
Sejak terbentuk di Bandung,
COKELAT telah melahirkan delapan album studio, dan berhasil melejitkan sejumlah
hits seperti “Karma”, “Segitiga”, “Pergi”, “Jauh”,
“Luka Lama” dan “Bendera”. Tahun 2020 ini, COKELAT juga merilis single “Anak
Garuda” yang berhasil masuk nominasi AMI Awards 2020 untuk kategori “Band Rock
Terbaik”. (FE)