Connect with us

iMusic

“Daniel Dyonisius” curi perhatian publik jazz Indonesia lewat “Miles to Go”.

Published

on

iMusic – Negeri dengan tradisi festival musik jazz yang cukup lama dan diakui oleh dunia sudah seharusnya menghasilkan banyak musisi jazz muda dan berbakat. Tak mengherankan ketika kemudian talenta seperti Daniel Dyonisius muncul dan mencuri perhatian publik jazz Indonesia. Komposer dan gitaris asal Jakarta ini merilis album debut yang diberi judul Miles to Go pada 17 Desember 2021 lewat kerja samanya dengan label rekaman demajors.

Musik album Miles to Go berada di persimpangan antara jazz, rock, dan blues, berisikan tujuh lagu orisinal dan sebuah interpretasi baru dari lagu jazz standard “Stella by Starlight”.

Album ini menampilkan Qadra Shakuhachi pada drums dan Hanhan pada bas. Gitaris Dewa Budjana tampil sebagai bintang tamu di lagu “Freedom”, menambahkan warna-warna yang unik pada komposisi pembuka album ini. Keterlibatannya sedikit banyak menjelaskan antusiasmenya terhadap kiprah Daniel.

“Daniel merupakan satu nama baru yang buat saya menarik dari cara bermain dan komposisinya. Dengan peran Qadra dan Hanhan yang kuat pada rhythm section, Miles to Go menampilkan perpaduan trio gitar yang solid,” ujar sang gitaris jazz yang juga dikenal sebagai personil Gigi.

Miles to Go juga dirilis sebagai sebuah penghormatan kepada komposer, penulis lagu, dan pemusik jazz Indonesia. Ia terasa seperti sebuah perjalanan spiritual melalui musik, dimulai dari solo gitar yang intens dan eksploratif hingga balada dengan tema melodi yang menenangkan dan sederhana.

Inspirasi karya-karya dalam album ini datang bukan hanya dari musisi jazz mancanegara seperti John Coltrane, Bill Evans, Keith Jarrett, Wes Montgomery, Lee Ritenour, dan Allan Holdsworth, namun juga dari melodi dan lirik puitis musisi Indonesia seperti Ebiet G. Ade, Guruh Soekarno Putra, Chrisye, Eros Djarot, Yockie Suryoprayogo, Tonny Koeswoyo, dan Dewa Budjana.

Daniel Dyonisius tumbuh di dalam sebuah keluarga pecinta musik dan seni. Sejak usia dini ia sudah dikelilingi oleh bunyi-bunyian musik tradisional, jazz, pop, dan rock dari berbagai Negara.

Ia mulai mempelajari gitar di usia 10 tahun, seperti umumnya anak-anak yang tertarik pada citra musisi di atas panggung atau jalanan Jakarta. Meskipun bermula dari gitar klasik, Daniel sudah bereksperimen dengan improvisasi dan menulis musik sedari awal.

Daniel berharap untuk terus memproduksi dan merilis musiknya sendiri. Ke depannya, ia ingin menggabungkan lebih banyak suara dan elemen dari berbagai sumber, termasuk musik tradisional Indonesia, dalam komposisinya. Tujuannya bermusik adalah agar karyanya bisa menjadi sumber terapi bagi pendengar, di mana pun mereka berada.

Album Miles to Go tersedia di berbagai platform streaming digital dan juga dalam format cakram padat (cd) di jaringan edar demajors.

“I first became aware of the very talented guitarist, Daniel Dyonisius, through my world wide Six String Theory Competition. Through my competition, I’ve been able to hear a wide variety of amazing guitarists from all over the world. When I heard Daniel Dyonisius’ new album, I was so pleased to see that he had created his own unique guitar style. Daniel combined his songwriting, arranging, sound, and (most importantly) played with so much feeling, into his project, Miles to Go… Congratulations Daniel! Your album deserves to be heard by many! Keep up the great work!” – Lee Ritenour (FE)

iMusic

Penyanyi Tia Veres, buka kedai “farstan Food And Drink” yang ketiga

Published

on

iMusic.id – Tidak hanya menggeluti dunia tarik suara saja. Lady rocker asal Jakarta, Tia Veres, ternyata punya bisnis F&B yang sudah ditekuninya selama beberapa tahun belakangan ini. Penyanyi yang sudah malang melintang di berbagai café dan club ternama ibukota Jakarta ini meluncurkan bisnis kuliner berbentuk kedai yang ketiga di kawasan apartemen Kalibata City, Tower Kemuning, Jakarta Selatan.

Kedai yang diberinama “Farstan Food and Drink” di apartemen Kalibata City ini merupakan gerai yang ketiga setelah sebelumnya Tia Veres membuka juga di rumah tinggalnya di kawasan Rawajati dan Kampus Lia di daerah Pengadegan, Jakarta Selatan.

Bagi Tia Veres, bisnis kuliner yang dia tekuni ini merupakan kegiatan sampingan selain karirnya sebagai penyanyi, pencipta lagu, produser dan juga MC. Tia yang sudah merilis banyak single dan EP ini berupaya melebarkan sayap ke dunia kuliner sebagai bagian dari bisnis pribadinya.

Di kedai “Farstan Food and Drink” ini, Tia Veres menyajikan banyak menu dengan berbagai variant yang mengkolaborasikan menu – menu kekinian seperti : Ayam Iris Crispy, Sausage Spaghetti, Carbonara,  Brulee Bom Mozarella, Kebab, Jasuke sampai dengan ice cream Singapura dan banyak lagi.

“Akhirnya saya buka cabang ketiga “Farstan Food and Drink” disini, alasan saya memilih apartemen kalibata City ini adalah karena Deket dengan tempat tinggal ku hingga bisa mudah memantaunya,” ujar Tia Veres ditemui di kedainya.

“Diantara banyak menu yang enak – enak di “Farstan Food and Drink”, kalo ada yang tanya menu apa yang jadi unggulan maka saya sarankan tamu – tamu yang mampir kesini untuk mencoba Ayam Iris Crispy saya. Ayam Iris Crispy disini ada dua toping yaitu toping tabur ada Balado, BBQ, Keju, Jagung Bakar, Jagung Manis, Pedas dan untuk toping basah ada Korean Spicy, Korean Spicy Honey, Korean Sambal, Korean, Korean Mayo Cheese dan Chicken Katsu Teriyaki, pokoknya harus Cobain deh”, terang Tia Veres.

Menurut Tia Veres, profesinya diluar musik sebagai pebisnis kuliner ini memang cukup berat untuk dijalankan. Banyak faktor yang harus disiapkan mulai dari modal, sewa tempat, mempekerjakan karyawan, promosi dan tentu saja menciptakan berbagai menu yang enak untuk di konsumsi customer.

“Aku biasanya suka Turun langsung apalagi kalau lagi rame customer, otomatis semua tim di kerahin. Kalau disini Kalibata sini hari biasa rame banget apalagi kalau malam sempat kewalahan sih tapi ramai dan menyenangkan siy, walaupun tetap aja paling enak siy kalau saya dapet job nyanyi dan ngemci…lebih simpel”, Ujar Tia tertawa.

Tia Veres pernah merilis beberapa single seperti “Tetap Cinta, Kau, Rasa Cintaku” dan “Tak Akan Kembali” serta mini album bernafaskan religi yang berjudul “Marhaban Ya Ramadhan”, selain itu Tia juga memproduseri beberapa produk penyanyi lain seperti penyanyi anak – anak Aisyah Sabrina dengan singlenya “Sepatu baru”. Untuk tahun 2025 ini Tia juga sedang menyiapkan mini album baru yang akan diluncurkan segera sambil menjalani bisnis kulinernya.

“Saat ini saya lagi proses pembuatan mini album baru, rencananya ada 5 lagu yang saya persiapkan dan kalau gak ada halangan tahun ini juga saya akan rilis, sambil terus menjalani profesi nyanyi, saya juga masih punya Impian untuk mengembangkan bisnis kuliner saya paling tidak ke depan pengen punya restaurant lah”, jelas Tia Veres menutup pembicaraan.

Continue Reading

iMusic

“Sindikat Lantai Dansa” Lepaskan Single Keduanya “Place I Knew”.

Published

on

iMusic.idSindikat Lantai Dansa kembali menghadirkan karya terbaru mereka, “Place I Knew“, sebuah lagu yang memaksa kita untuk mengingat tentang tempat yang nyaman sebagai ruang di mana hati merasa tenang, aman, dan bahagia.

Dalam singel kedua “Place I knew”, Sindikat Lantai Dansa mengajak pendengar untuk menemukan arti kenyamanan dengan versi masing masing pendengar, baik itu rumah, seseorang yang dicintai, atau momen-momen yang menenangkan. Dengan lirik yang penuh makna dibalut bahasa inggris standar LIA level prebasic dan aransemen musik yang manis tanpa mengenyampingkam marwah dari musik ska, lagu ini menciptakan atmosfer yang ceria, hangat dan menenangkan.

“Lagu yang terinspirasi dari perasaan masa muda para personil yang banyak dihabiskan untuk “kemana-mana” dan si paling “coba-coba” tapi ketika kita menemukan tempat di mana kita bisa benar-benar menjadi diri sendiri, tanpa tekanan atau kekhawatiran. Bisa berupa rumah, seseorang, atau bahkan suasana tertentu yang memberikan rasa damai,” ujar Sindikat Lantai Dansa

Proses creative dan produksi yang dikerjakan bersama, dan mencoba membawa nuansa era bubblegum Ska, membuat perpaduan vokal khas Iwanbossman selaras instrumen yang harmonis dan jauh dari miris, malah semakin memperkuat emosi dalam lagu ini, menjadikannya Place I Knew teman yang sempurna untuk Memulai hari, refleksi atau menemani dalam hiruk pikuk kota setelah hari yang panjang.

“PLACE I KNEW” sudah tersedia di digital platform seperti Spotify, Apple Music, YouTube. Dengarkan sekarang dan biarkan lagu ini membawa Anda ke tempat yang paling nyaman di hati Anda atau kembali kemasa masa yang pernah ada anda di zamannya. (FE)

Continue Reading

iMusic

”690” Hadir Dengan Lagu ”Terkunci Hati”  Sebagai Langkah Awal Di Ranah Musik Metal.

Published

on

iMusic.id – Band 690 siap meramaikan skena musik “METAL”  di tanah air dengan melempar single berjudul “TERKUNCI HATI”. Band yang mengusung aliran METAL ALTERNATIF dan terbentuk pertengahan agustus 2024 ini ber anggotakan 3 personil tetap yaitu Kevin Mattt (guitar 1) Bin (guitar 2) dan Petersally (vocal).

Mengusung aliran metal alternatif 690 menghadirkan suasana kesedihan yang di pergarang dengan alunan musik yang keras menghentak, memberikan pengalaman berbeda tentang rasa “galau” dari sudut pandang yang lebih kelam.

Single “TERKUNCI HATI”  menceritakan tentang kekecewaan dan sebuah luka yang memberikan dampak berlelanjutan. Single dari band 690 ini siap meramaikan persaingan di skena musik metal dan memberikan nostalgia musik musik metalcore khas tahun 2008an. (FE)

Continue Reading