iMusic – WORO & The Night Owls merilis album penuh
perdana berjudul Don’t Let This World Make Us Bitter sekaligus video klip dari
single debutnya, “For Once”.
Setelah menelurkan mini album Innervision (2017), akhirnya
WORO & The Night Owls kembali menggebrak dengan album penuh perdana
bertajuk Don’t Let This World Make Us Bitter. Album berisikan 12 lagu ini
dirilis pada 20 Maret 2020 dan didistribusikan dalam bentuk cakram padat dan
digital oleh Demajors.
Tema yang diangkat oleh WORO, solois yang memainkan beberapa
alat music dalam album terbarunya ini, sangatlah beragam. Diantaranya, tentang
fenomena sosial yang terjadi di masyarakat modern, ketidakadilan dan kaum
minoritas, pentingnya menjadi diri sendiri juga tentang harapan dan mimpi.
Mayoritas lagu-lagu di album ini ditulis WORO tiga tahun
lalu. Kemudian, WORO bersama musisi pendukungnya melakukan workshop di bulan
Desember 2017 hingga lima bulan lamanya untuk menyempurnakan keseluruhan
aransemen musik. Lalu dibutuhkan waktu sekitar 7 bulan untuk benar-benar
menyelesaikan proses rekamannya. Sedangkan, proses mixing dan mastering-nya,
memakan waktu satu tahun.
Dari segi nuansa music di album ini dapat dibilang cukup
berbeda dari album EP WORO & The Night Owls sebelumnya. Bila dalam album
Innervision nuansanya lebih terkesan gloomy, maka di album ini WORO lebih
banyak bereksplorasi, melalui alat musik tiup dan perkusi yang menjadikan
lagu-lagu terdengar lebih groovy, memasukkan elemen elektronik melalui drum programming,
serta kreativitas sound gitar yang bervariasi.
Dari segi ambience, sound dan aliran musik WORO & The
Night Owls masih memadukan beberapa genre, antara lain, downtempo, soul, chill,
ambient dengan sentuhan trip hop. “For Once”, menjadi single pertama yang
dirilis dari album ini. Lagu ini berkisah tentang sikap judgemental yang ada di
masyarakat, betapa mudahnya orang – orang berprasangka buruk dan menghakimi
hanya berdasarkan rumor, berdasarkan apa yang didengar, berdasarkan asumsi,
tanpa tahu keseluruhan fakta sesungguhnya.
Video klipnya juga menggambarkan lirik lagunya, dimana WORO
harus menghadapi tuntutan kejahatan dan ditahan dalam penjara karena apa yang
terlihat dipermukaan saja. Video klip ini dikemas layaknya film action-crime
yang kental dengan adegan kejar-kejaran yang menegangkan, perdebatan sengit
diruang pengadilan, serta perjalanan menguak rahasia terpendam.
WORO & The Night Owls adalah solo musik project dari
singer-songwriter, WORO (vocals, guitar, keyboards, synthesizer) yang dibantu
oleh musisi pendukung.
Project ini dinamakan WORO & The Night Owls karena sosok
burung hantu merupakan hewan malam yang memiliki keistimewaan karakteristik
serta keunikan tersendiri.
Sebagai hewan misterius yang soliter, burung hantu cenderung
lebih observan terhadap sekeliling, memiliki indera yang tajam, insting yang
kuat, sekaligus daya intelegensi yang tinggi. Karakteristik ini menggambarkan
nuansa lagu-lagu WORO & The Night Owls yang terkesan misterius dan gloomy,
namun mayoritas liriknya menyuarakan optimisme berdasarkan apa yang dilihat,
didengar dan dirasakan dari sekitar.
Sedangkan, dari segi ambience, sound dan aliran musik WORO & The Night Owls merupakan perpaduan antara genre downtempo, soul, chill, ambient dengan sentuhan trip hop. Inspirasi bermusik WORO & The Night Owls datang dari Zero 7, Sia, Corinne Bailey Rae, John Mayer, Bonobo, Tropics, Portishead, Radiohead, Coldplay, Honne, Chet Faker, Air, James Vincent Mcmorrow, James Morrison, Her, The Internet, Charlotte Day Wilson, FKJ, Yuna, Jamiroquai, Tom Misch, BadBadNotGood dan Mutemath. (FE)