iMusic – Sal Priadi merilis official
short film untuk single “Serta
Mulia”. Sal menggandeng sutradara muda Aco Tenri untuk menggarapnya. Selain menampilkan Sal sebagai pemilik kafe, video
ini dibintangi oleh komika / sutradara animasi Ryan
Adriandhy dan Januarizen. Official short film “Serta Mulia” dapat disaksikan di YouTube Sal Priadi.
Berdurasi 15 menit, official short film ini bercerita tentang Adit,
seorang pria muda yang mengalami kesulitan dan kegagalan dalam segala hal,
mulai dari mencari kerjaan, mencari pasangan, bahkan dalam mencari passion-nya
sendiri. Hingga suatu hari ia harus bekerja di sebuah kafe bersama GOBRADINZOR
(512), sesosok monster yang membuatnya takut. Namun, seiring waktu berjalan
Adit semakin belajar dan berani menghadapi monster tersebut dan mencari cara
untuk merayakan perjumpaan mereka.
Lagu yang sebenarnya telah dirilis sejak Februari 2021 ini menemukan
waktu yang lama untuk kemudian dibuatkan videonya. Sal mengaku banyak yang
bertanya kepadanya mengenai video untuk lagu “Serta Mulia”, namun ia seperti
tidak dapat menemukan alasan untuk membuatnya. Sampai ia bertemu dengan Aco.
“Pertemuan pertama dengan Aco karena ada pekerjaan lain. Gue lihat karya – karya
Aco, kemudian gue menemukan ada hal yang jarang gue temukan di film maker lain. Ada kepolosan, kesederhanaan. Kalau melihat Aco dan karyanya, ya
sesuai. Aco ya kayak gitu.”
Ia melanjutkan, “Apa yang berusaha gue lakukan di penulisan lirik ‘Serta
Mulia’ adalah berusaha tulus, tanpa banyak dekorasi. Persis seperti karya-karya
Aco.”
Untuk official short film terbarunya, Sal Priadi melakukan sesuatu yang
baginya tak biasa, “Gue berusaha memberikan kepercayaan penuh kepada orang lain
atas apapun yang mereka lakukan untuk karya yang gue buat.” Kepercayaan ini
syukurnya berbuah baik. Kolaborasi antar keduanya menghasilkan karya yang
mereka anggap memuaskan. Sal bahkan mengatakan ibunya menangis ketika menonton official
short film “Serta Mulia”. Sebuah momen yang langka terjadi.
Aco Tenri, yang sebelumnya menyutradarai salah satu segmen film “Quarantine Tales”, mengatakan bahwa Sal adalah partner yang menyenangkan diajak bekerja
sama, “Dari awal, dia sudah memberi tahu apa yang dia mau. Gue bergeraknya
tetap berawal dari ekspektasi dia.” Tapi setelahnya, ia diberikan kebebasan.
Sal menambahkan, “Sampai editing pun, gue membiarkan Aco berkreasi.”
Mengambil lokasi di klab Jazz
Fabster Kemang, video ini menampilkan suasana kafe yang
menyenangkan. Sal yang berperan sebagai pengelola kafe muncul di awal video mengobrol
dengan Adit, yang kemudian mencoba open mic namun gagal. Adit kemudian makin
kaget karena rekan kerjanya, GOBRADINZOR (512) atau dipanggil Din, tidak sesuai
bayangannya. Seiring waktu, tumbuh persahabatan di antara keduanya.
Dengan lokasi syuting yang hanya satu, bukan berarti semuanya menjadi
mudah. Aco menjelaskan bahwa ia banyak terbantu prosesnya dengan tim yang
sepakat memberikan yang terbaik, di tengah segala keterbatasan. Kunci dari
pembuatan video ini adalah kolaborasi Aco dengan berbagai orang, salah satunya
adalah Ryan Adriandhy yang menjadi bintang utama. “Semua udah tahu bahwa dia
adalah sosok yang lucu, juara satu acara stand
up comedy, tapi dia juga udah lama banget nggak tampil
sebagai komika.
Gue sebagai sutradara pastinya ingin bekerja sama dengan orang yang
memudahkan. Ryan itu comedy timing-nya udah selesai. Dan terbukti saat syuting,
semua adegan stand up selesai dalam satu kali take. Dia tahu kapan harus
berhenti, harus menahan.” Meski Ryan juga merupakan seorang penulis, untuk video
ini Aco mengatakan bahwa semuanya scripted. Untuk bit stand up comedy, Ryan dan
Aco mempunyai sesi menulis yang terinspirasi dari video-video YouTube atau
teman-teman komika lainnya.
Kolaborasi lainnya adalah sinematografi. Aco bekerja sama dengan Goenrock,
sinematografer iklan yang sudah cukup berpengalaman, dan dukungan penuh dari
yourock studio. Dengan partner yang perfeksionis, Aco meyakinkan Goenrock bahwa
mereka bisa mengerjakan video ini dengan sentuhan yang tidak umum. “Beberapa shot
gue harus menjelaskan bahwa lebih penting mengikuti cerita dan emosi, ketimbang
mengejar keindahan,” ujar Aco.
Proses lain yang dialami Aco adalah sentuhan make up efek spesial untuk
karakter Din. Ia dibantu oleh Dodi Setiadi dan tim dalam pengerjaannya. Dengan
waktu yang sedikit, ternyata biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan
make up sesuai yang diinginkan teramat besar. Untungnya Dodi bersiasat hingga
akhirnya dapat menemukan cara agar Aco mendapatkan apa yang ia mau. Aco mengatakan,
“Gue harus sangat berterima kasih pada mas Dodi, karena tanpanya mungkin video
ini nggak bisa tercipta.”
Aco juga bersyukur dapat bertemu dengan Januarizen yang berperan sebagai
Din. “Gue punya pikiran spesifik mengenai karakter ini dan syukurnya dipertemukan
oleh Teuku Rifnu Wikana dengannya. Ia bisa memberikan dimensi sesuai bayangan
gue.”
Setelah perjalanan yang penuh lika liku Aco menutup dengan harapan,
“Semoga video ini dapat membuat orang-orang semakin berani menghadapi monster
atau ketakutan dalam hidup mereka.” Baginya penting untuk merangkul monster
dalam diri, “Jangan lari terus dari monster lu, monster itu akan tambah gede.
Hadapin saja.”
Sal dengan serius mengamininya, “Apa yang diberikan Aco melalui videonya, konsep monster dan lainnya menambah horison lebih luas mengenai lagunya. Gue rasa sekarang lagunya sudah lengkap. Memang ini yang mau gue persembahkan secara utuh. Semoga teman-teman juga bisa senang menikmati karya ini.” (FE)