iMusic.id – Berselang 4 bulan dari single sebelumnya, solois muda Weda Mauve kembali dengan single Dinner. Masih seputar kisah patah hati dan kemarahan yang dialami seorang remaja.
“Lagu ini bercerita tentang seseorang yang nggak dipilih sebagai pilihan pertama bahkan kedua oleh seseorang yang dikenal bahkan memiliki perasaan sayang. Malah orang ini memilih bersama dengan orang yang tidak sedekat itu. Mungkin lebih tepat disebut amarah dibanding patah hati karena dengan segala usaha yang dilakukan, kalah dengan orang lain yang tidak memiliki usaha sebesar itu,” ucap Weda.
Lagu bernuansa alternative rock mid tempo dengan raungan gitar crunchy ini memiliki bait penutup yang berbunyi ‘I saw u dinner, I saw u dinner with my family guess it’s a dream i’ll never get to live through’. Menurut Weda lirik itu sebenarnya kesimpulan atas kemarahan atas perasaan tak terpilih itu.
“Gue menganalogikan sebagai situasi tersebut, di mana mungkin aja gue masih bisa makan malam sama orang tersebut dan keluarga, namun karena amarah gue, hal itu nggak bisa terjadi sebaliknya.”
Uniknya, lagu Dinner yang diproduseri oleh Rama dan Kiky dari D’Masiv ini menurut Weda ditulis bukan lah sebagai metafora dari perasaan tersebut. Melainkan diangkat dari kejadian nyata. “Inspirasinya datang pas lagi dinner bareng si doi,” tambah Weda.
Penggarapan lagu Dinner diakui Weda cukup panjang. Sekitar bulan November 2022 ia mulai menulis lagu ini lalu baru digarap serius di studio di pertengahan tahun 2023. Weda pun merasa beruntung mendapatkan produser yang cukup bisa mengakomodir keinginannya untuk memproduksi lagu ini.
Terdengar cukup berbeda dari musisi seangkatannya, Weda mengaku tidak terinfluens dari salah satu musisi yang spesifik. Namun, ia mengakui kalau mengambil referensi ke lagu-lagu yang ada sebelum dirinya lahir. Sehingga tidak dipungkiri terdengar nuansa alternative rock yang cukup familiar terdengar di era 90-2000an awal.
“Dinner” oleh Weda Mauve dirilis di bawah naungan label Semesta Records dan bisa didengarkan di semua digital streaming platform (DSP).
Tentang Weda Mauve
Lahir dan besar di Surabaya, Weda Mauve mendeskripsikan dirinya sebagai musisi yang merdeka dari partisi genre dan pribadi yang “too mature for my own age”. Sejak Weda Mauve pertama kali belajar cara menulis lagu, pemuda berusia 16 tahun ini kerap mengungkapkan perasaannya melalui karya musik orisinil – bahkan, hingga saat ini, lebih dari 100 lagu sudah tersimpan dalam buku jurnalnya.
Berpegang teguh pada prinsip bahwa evolusi dan kebebasan sangatlah esensial bagi seorang pekerja seni, Weda Mauve merilis album debutnya yang bertajuk DENIAL pada tanggal 21 Juni 2022, yang mana sang musisi muda tersebut bereksperimentasi dengan ragam musik seperti alternative, punk, post-rock, dan R&B.
Album DENIAL ini kemudian disusul dengan bonus track berjudul “Loving U is a Sin” pada bulan Desember 2022 dan epilog album yang berjudul “Easy For You” pada bulan Mei 2023. Berkat lagu “Distraction”, Weda Mauve berhasil beroleh nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) pertamanya untuk kategori Video Musik Terbaik. Weda Mauve berkarya di bawah naungan label musik Semesta Records. (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”