iMusic.id – Rasa-rasanya tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan menjadi langkah Marcello Tahitoe selanjutnya. Setelah mengejutkan seantero audiens musik Indonesia dengan menjadi vokalis tamu untuk band pop-rock legendaris Dewa 19 pada tahun 2022 yang lalu, ternyata sang musisi berdarah Batak-Maluku tersebut telah kembali ke dapur rekaman dan siap memulai petualangan yang baru di karir solonya – diisyaratkan dengan single bertajuk “Do Over“.
Marcello Tahitoe pun menyarankan para audiens musik di luar sana untuk tidak segera berasumsi yang macam-macam, terlebih mengingat lagu “Do Over” ini menawarkan lebih banyak kejutan yang bahkan sanggup membuyarkan ekspektasi penggemar paling setia sekalipun.
Ditulis dan diproduseri sepenuhnya oleh Marcello Tahitoe, “Do Over” tidaklah mengusung gelora musik traditional rock laksana album solonya yang bertajuk 99 yang dirilis pada tahun 2020 silam. Justru sebaliknya: Melalui lagu “Do Over”, Marcello Tahitoe tidak menghiraukan partisi genre dan meleburkan pengaruh musik alternative, R&B, blues-rock, dan pop menjadi karya midtempo berdurasi 3 menit dan 56 detik tersebut.
Yang tidak kalah mencengangkan, Marcello Tahitoe melantunkan romansa vokal yang rasa-rasanya sudah lama tak menyapa para pendengar sejak era “Masih Ada” yang sempat mendominasi blantika musik Indonesia pada tahun 2008 silam.
Para audiens musik pun pastinya bisa menangkap seluruh ratap, racau, dan rayu Marcello Tahitoe ketika dia melagu: “I think I have to do it again / Losing you is hard to comprehend / I guess I have to do it all over / Find the way to make it better / You, I want you / Nothing else matters / We, why don’t we / Just getting back together, baby?”
Produksi dan lirik lagu “Do Over” ini mungkin akan menjadi buah bibir yang menarik di blantika musik Indonesia. Marcello Tahitoe pun mengisyaratkan bahwa, melalui lagu “Do Over” ini, dia hendak meleburkan era bermusiknya sebagai musisi pop bernama ‘Ello’ dari dekade 2000-an silam dengan era bermusiknya sebagai musisi rock bernama ‘Marcello Tahitoe’ dari dekade 2010-an.
“Aku sudah tidak lagi menghiraukan karya musik aku masuk ke dalam kotak genre apa,” ujar Marcello Tahitoe, yang pernah memenangkan piala AMI Award untuk kategori Album Rock Terbaik lewat album solonya yang bertajuk 99. “Ketika aku melihat ke belakang, aku semakin mengapresiasi seluruh kerja kerasku dalam bermusik – baik sebagai ‘Ello’ maupun sebagai ‘Marcello Tahitoe’.
Itulah mengapa aku semakin bersemangat untuk tidak lagi menciptakan batasan untuk diriku sendiri. Dan, setelah para pendengar menikmati lagu ‘Do Over’ ini, mungkin saja mereka malah penasaran dengan seperti apa karya-karyaku yang terdahulu sebagai seorang ‘Ello’.”
Seberapa personal narasi lirik yang disuguhkan dalam lagu “Do Over” ini? Menurut Marcello Tahitoe, sudah saatnya baginya untuk menciptakan karya yang tidak lagi bersifat internal – terlebih setelah meniti karir bermusik yang kini menginjak usia 18 tahun.
“Aku merasa aku sudah mencapai titik di mana sudah saatnya bagiku untuk tidak lagi menceritakan perspektif personal dari seorang ‘Marcello Tahitoe’ dan mulai mencoba melihat potret kehidupan dan relationship dari perspektif yang berbeda,” imbuhnya. “Saatnya bagiku untuk memilih cerita yang berbeda sebagai sumber kreativitas. Saatnya bagiku juga untuk tidak hanya menyaksikan apa yang terjadi di dalam diriku, tetapi juga menyaksikan apa yang terjadi di duniaku dan sekelilingnya.”
Video klip “Do Over”, yang dibintangi oleh Marcello Tahitoe bersama DJ Ninda Felina, juga siap ditayangkan di YouTube pada tanggal 6 Oktober 2023. Sama seperti lirik lagunya, rona marun romansa kembali menjadi estetika utama yang menaungi video klip yang disutradarai oleh Faris Shidqi, yang juga pernah membantu mengarahkan video klip untuk musisi seperti Danilla Riyadi dan Barasuara.
Marcello Tahitoe siap menyuguhkan lebih banyak kejutan lagi di masa depan. Setelah bergabung bersama label musik MK Records, musisi berusia 40 tahun tersebut melihat bahwa sudah saatnya baginya untuk menjadikan “kebebasan” sebagai fokus utamanya dalam berkarya. Satu hal yang pasti: Marcello Tahitoe berniat untuk memecahkan formula konvensional seorang solois pria di industri musik Indonesia.
“Mungkin sudah saatnya bagiku untuk menciptakan semacam ‘tabrakan’ antara dunia ‘Ello’ dan dunia ‘Marcello Tahitoe’. Bisa dibilang enam album aku yang sebelumnya barulah sekedar ‘pemanasan’ saja. Intinya, sih, memang tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi seperti apa langkah musik aku selanjutnya. After all, being character-less is my signature character,” tutup Marcello Tahitoe dengan seringai nakal.
“Do Over” oleh Marcello Tahitoe dirilis di bawah label musik MK Records dan bisa didengarkan di semua digital streaming platform (DSP) mulai Jumat, 6 Oktober 2023.
Tentang MARCELLO TAHITOE (IG @marcello_tahitoe)
Sulit rasanya untuk menjelaskan secara sederhana apa warna musik Marcello Tahitoe yang sesungguhnya – terlebih karena memang itulah yang menjadi visi dan misi Marcello Tahitoe dalam berkarya sedari awal.
Memulai karirnya dengan nama panggung ‘Ello’, Marcello Tahitoe tidak butuh waktu lama untuk dinobatkan menjadi masa depan musik pop Indonesia berkat popularitas album Ello (2006) dan Realistis/Idealis (2008), yang kemudian mendulang piala AMI Awards untuk kategori Pendatang Baru Terbaik Terbaik dan prominensi untuk lagu-lagu seperti “Masih Ada” dan “Pergi Untuk Kembali”.
Terlepas demikian, ‘Ello’ kemudian mengguncang status quo dengan mengeksplorasi subgenre pop-rock lewat album studio ketiganya yang bertajuk Taub Mumu (2012), yang popularitasnya didukung oleh lagu “Gak Kayak Mantanmu”.
Tahun 2014 menjadi milestone yang signifikan bagi ‘Ello’ ketika dia memutuskan untuk berganti nama panggung menjadi ‘Marcello Tahitoe’ dan merilis re-interpretasi rock untuk mahakarya klasik Sheila on 7 yang bertajuk “Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki”.
Komitmen Marcello Tahitoe untuk musik rock semakin terbukti dengan lahirnya album Jalur Alternatif (2016) dan Antistatis (2019). Terlepas demikian, album 99 (2020) miliknya yang kemudian beroleh predikat sebagai mahakarya rock modern Indonesia, menahbiskan kesuksesan Marcello Tahitoe sebagai solois rock yang berdikari sekaligus inovatif.
Berisi 9 lagu berbahasa Inggris dan 9 lagu berbahasa Indonesia, album 99 berhasil membawa pulang AMI Award untuk kategori Album Rock Terbaik, menjadikan Marcello Tahitoe sebagai solois ketiga yang memenangkan kategori prestisius tersebut (setelah Once Mekel dan Nicky Astria). Marcello Tahitoe kembali mencuri perhatian Tanah Air ketika, pada tahun 2022, solois berdarah Batak-Maluku tersebut digaet untuk menjadi vokalis tamu untuk band pop-rock legendaris Dewa 19.
Kini bergabung bersama MK Records, Marcello Tahitoe kembali berfokus pada karir solonya di tahun 2023 dengan karya pembuka yang bertajuk “Do Over” yang mana, untuk pertama kalinya, Marcello Tahitoe melahirkan karya yang bersifat genre-free. Marcello Tahitoe kini berkarya di bawah naungan label musik MK Records. (FE)
iMusic.id – Prinsa Mandagie kembali menyapa penikmat musik Indonesia lewat karya terbarunya yang berjudul “Bertahan Sendiri”. Ini merupakan single pertama dari Prinsa selepas bulan November 2024 yang lalu telah merilis “Coba Jadi Aku”. Lagu ini, kata Prinsa, merupakan kelanjutan dari “Coba Jadi Aku”.
Lagu “Bertahan Sendiri” ceritanya tentang seseorang yang berusaha bertahan sendiri di dalam sebuah hubungan dan mengalami kekecewaan yang mendalam, Tema ini sih sebenernya selain dari cerita aku sendiri, aku juga banyak dengar cerita-cerita yang sama dari circle terdekat aku”, jelas Prinsa Mandagie.
Prinsa Mandagie sendiri juga menyadari bahwa di luar sana tentu banyak yang juga relate dengan kisah yang dia hadirkan di “Bertahan Sendiri”. Menurutnya, seseorang terus berusaha untuk bertahan sendiri karena merea menganggap bisa memperbaiki hal – hal salah dari orang di sayangi.
“Bertahan Sendiri” menampilkan Clara Riva sebagai Composerserta Tohpati sebagai Producer nya. Walau mengaku sempat merasa tidak percaya diri dalam membawakan lagu ini, tapi Prinsa Mandagieberharap lagu ini dapat mendapatkan tempat di para penikmat musik di Indonesia.
“Semoga lagu ini bisa menemani kalian, para pendengar di semua momen, apalagi di momen – momen bertahan sendiri, Trus, jangan lupa masukin lagu ini ke playlist kamu yaa!”, kata Prinsa.
Prinsajuga berpesan untuk orang-orang yang tengah mengalami momen bertahan sendiri untuk let go karena bertahan sendiri hanya akan menambahkan kekecewaan.
“Kalau memang sudah menyadari bahwa cuma kamu yang bertahan sendiri, lebih baik pelan-pelan let go dan let God. Karena bertahan sendiri itu hanya akan menambah kekecewaan kamu aja,” tutupnya.
Simak single terbaru Prinsa Mandagie, “Bertahan Sendiri” yang kini sudah tersedia di seluruh digital streaming platform di Indonesia.
iMusic.id – Tidak hanya menggeluti dunia tarik suara saja. Lady rocker asal Jakarta, Tia Veres, ternyata punya bisnis F&B yang sudah ditekuninya selama beberapa tahun belakangan ini. Penyanyi yang sudah malang melintang di berbagai café dan club ternama ibukota Jakarta ini meluncurkan bisnis kuliner berbentuk kedai yang ketiga di kawasan apartemen Kalibata City, Tower Kemuning, Jakarta Selatan.
Kedai yang diberinama “Farstan Food and Drink” di apartemen Kalibata City ini merupakan gerai yang ketiga setelah sebelumnya Tia Veres membuka juga di rumah tinggalnya di kawasan Rawajati dan Kampus Lia di daerah Pengadegan, Jakarta Selatan.
Bagi Tia Veres, bisnis kuliner yang dia tekuni ini merupakan kegiatan sampingan selain karirnya sebagai penyanyi, pencipta lagu, produser dan juga MC. Tia yang sudah merilis banyak single dan EP ini berupaya melebarkan sayap ke dunia kuliner sebagai bagian dari bisnis pribadinya.
Di kedai “Farstan Food and Drink” ini, Tia Veres menyajikan banyak menu dengan berbagai variant yang mengkolaborasikan menu – menu kekinian seperti : Ayam Iris Crispy, Sausage Spaghetti, Carbonara, Brulee Bom Mozarella, Kebab, Jasuke sampai dengan ice cream Singapura dan banyak lagi.
“Akhirnya saya buka cabang ketiga “Farstan Food and Drink” disini, alasan saya memilih apartemen kalibata City ini adalah karena Deket dengan tempat tinggal ku hingga bisa mudah memantaunya,” ujar Tia Veres ditemui di kedainya.
“Diantara banyak menu yang enak – enak di “Farstan Food and Drink”, kalo ada yang tanya menu apa yang jadi unggulan maka saya sarankan tamu – tamu yang mampir kesini untuk mencoba Ayam Iris Crispy saya. Ayam Iris Crispy disini ada dua toping yaitu toping tabur ada Balado, BBQ, Keju, Jagung Bakar, Jagung Manis, Pedas dan untuk toping basah ada Korean Spicy, Korean Spicy Honey, Korean Sambal, Korean, Korean Mayo Cheese dan Chicken Katsu Teriyaki, pokoknya harus Cobain deh”, terang Tia Veres.
Menurut Tia Veres, profesinya diluar musik sebagai pebisnis kuliner ini memang cukup berat untuk dijalankan. Banyak faktor yang harus disiapkan mulai dari modal, sewa tempat, mempekerjakan karyawan, promosi dan tentu saja menciptakan berbagai menu yang enak untuk di konsumsi customer.
“Aku biasanya suka Turun langsung apalagi kalau lagi rame customer, otomatis semua tim di kerahin. Kalau disini Kalibata sini hari biasa rame banget apalagi kalau malam sempat kewalahan sih tapi ramai dan menyenangkan siy, walaupun tetap aja paling enak siy kalau saya dapet job nyanyi dan ngemci…lebih simpel”, Ujar Tia tertawa.
Tia Veres pernah merilis beberapa single seperti “Tetap Cinta, Kau, Rasa Cintaku” dan “Tak Akan Kembali” serta mini album bernafaskan religi yang berjudul “Marhaban Ya Ramadhan”, selain itu Tia juga memproduseri beberapa produk penyanyi lain seperti penyanyi anak – anak Aisyah Sabrina dengan singlenya “Sepatu baru”. Untuk tahun 2025 ini Tia juga sedang menyiapkan mini album baru yang akan diluncurkan segera sambil menjalani bisnis kulinernya.
“Saat ini saya lagi proses pembuatan mini album baru, rencananya ada 5 lagu yang saya persiapkan dan kalau gak ada halangan tahun ini juga saya akan rilis, sambil terus menjalani profesi nyanyi, saya juga masih punya Impian untuk mengembangkan bisnis kuliner saya paling tidak ke depan pengen punya restaurant lah”, jelas Tia Veres menutup pembicaraan.
iMusic.id – Sindikat Lantai Dansa kembali menghadirkan karya terbaru mereka, “Place I Knew“, sebuah lagu yang memaksa kita untuk mengingat tentang tempat yang nyaman sebagai ruang di mana hati merasa tenang, aman, dan bahagia.
Dalam singel kedua “Place I knew”, Sindikat Lantai Dansa mengajak pendengar untuk menemukan arti kenyamanan dengan versi masing masing pendengar, baik itu rumah, seseorang yang dicintai, atau momen-momen yang menenangkan. Dengan lirik yang penuh makna dibalut bahasa inggris standar LIA level prebasic dan aransemen musik yang manis tanpa mengenyampingkam marwah dari musik ska, lagu ini menciptakan atmosfer yang ceria, hangat dan menenangkan.
“Lagu yang terinspirasi dari perasaan masa muda para personil yang banyak dihabiskan untuk “kemana-mana” dan si paling “coba-coba” tapi ketika kita menemukan tempat di mana kita bisa benar-benar menjadi diri sendiri, tanpa tekanan atau kekhawatiran. Bisa berupa rumah, seseorang, atau bahkan suasana tertentu yang memberikan rasa damai,” ujar Sindikat Lantai Dansa
Proses creative dan produksi yang dikerjakan bersama, dan mencoba membawa nuansa era bubblegumSka, membuat perpaduan vokal khas Iwanbossman selaras instrumen yang harmonis dan jauh dari miris, malah semakin memperkuat emosi dalam lagu ini, menjadikannya Place I Knew teman yang sempurna untuk Memulai hari, refleksi atau menemani dalam hiruk pikuk kota setelah hari yang panjang.
“PLACE I KNEW” sudah tersedia di digital platform seperti Spotify, Apple Music, YouTube. Dengarkan sekarang dan biarkan lagu ini membawa Anda ke tempat yang paling nyaman di hati Anda atau kembali kemasa masa yang pernah ada anda di zamannya. (FE)