iMusic
– Duran Duran baru saja merilis lagu ‘ANNIVERSARY‘ yang mereka
produksi bersama dengan DJ/produser ternama asal Inggris, Erol Alkan.
Lagu ‘ANNIVERSARY’ sendiri merupakan lagu ketiga yang diambil dari album studio
kelima belas mereka, ‘FUTURE PAST‘, yang nantinya akan dirilis secara
global pada tanggal 22 Oktober melalui Perusahaan rekaman TAPE MODERN untuk
BMG.
Lagu
‘ANNIVERSARY’ menunjukkan penampilan bermusik terbaik Duran Duran sebagai
sebuah grup musik dan juga, sebagai karya, lagu ini menunjukkan kenapa Duran
Duran tetap menjadi salah satu band yang band yang paling menarik serta
progresif dalam perkembangan musikal yang ada di planet ini. Sembari merayakan
ulang tahun yang ke 40 di tahun ini, Duran Duran juga yakin bahwa lagu
‘ANNIVERSARY’ ini nantinya akan menjadi salah satu lagu terfavorit untuk
dibawakan secara langsung. Dengarkan disini
John
Taylor, pemain bass sekaligus salah satu
pendiri Duran Duran, menyempatkan waktu untuk berkomentar mengenai
‘ANNIVERSARY’ di sela-sela kesibukannya di London, saat sedang berada
dalam sesi latihan bersama Duran Duran untuk persiapan tur mereka ke depan,
menurut John ‘Anniversary adalah lagu yang sangat berarti untuk kami.
Jelas
sekali bahwa kami menyadari tentang perayaan ulang tahun kami yang ke 40
mendatang sebagai satu band, namun terlepas dari arti tersebut, kami juga ingin
agar arti dari lagu ini juga bisa mencakup banyak hal lain secara luas. Setelah
bersama-sama bermain dan bekerja dalam satu band untuk sekian lama.
Kami
belajar apa esensi atau arti sebenarnya dari ‘being together’ and ‘staying
together’ itu, hal ini pasti tidak
akan kami anggap sebagai sebuah hal yang layak untuk jadikan sebuah lagu, bila
berada di 40 tahun lalu, tapi hari ini kami merasa ‘ya kami perlu membicarakan
tentang ini, hari ini!’. Proses pembuatan lagu ini juga sangat menyenangkan
karena di dalam lagu ini sebenarnya banyak ‘bagian khusus’ yang kami ambil dari
lagu-lagu hits Duran Duran sebelumnya, jadi lagu ini juga bisa dilihat seperti
lomba berusaha menemukan Telur Paskah bagi para fans dan pendengar sejati.”
ungkap John Taylor mengenai lagu ini.
Menampilkan
bantuan dari beberapa nama kolaborator paling menarik di Industri Musik dalam
50 tahun terakhir, Duran Duran melalui ‘FUTURE PAST’ telah memberikan satu lagi
karya musik luar biasa yang mencakup berbagai genre, sehingga, sekali lagi,
berhasil membedakan mereka dari grup musik manapun.
Bekerja
sama dengan DJ / produser asal Inggris Erol Alkan dan produser / komposer / salah satu pionir musik dance
asal Italia, Giorgio Moroder, band ini juga menggaet dengan
beberapa nama lain yang paling tak diduga cocok untuk bekerjasama dengan mereka,
namun juga paling menginspirasi dalam Industri Musik Pop.
Salah
satunya termasuk pembuat lagu hit dan pemenang penghargaan multi-platinum asal
Swedia, Tove Lo, lalu ada Ivorian Doll atau ‘Queen of Drill’ serta grup musik
asal Jepang, CHAI di lagu ‘MORE JOY!’.
Selain
itu, gitaris Graham Coxon juga ikut menulis dan bermain gitar di
beberapa lagu dalam sesi rekaman, dan Mike Garson, mantan pianis David
Bowie, yang bertanggung jawab dalam menambahkan nuansa lapisan sonik yang
indah ke dalam lagu penutup di album
yang berjudul ‘FALLING‘. Album ‘FUTURE PAST’ ini direkam di
beberapa studio di London dan LA selama masa lockdown, juga menampilkan
kolaborator terdahulu seperti Mark Ronson yang ikut menulis dan
berkontribusi di lagu ‘WING’, keseluruhan album ini di mixing oleh MarkStent.
Pada
awal tahun ini, Duran Duran juga sempat membuat para penonton Billboard
Music Award terkesima dengan penampilan live mereka yang menakjubkan,
dimana pada saat itu mereka mempertunjukkan pertama kali lagu ‘INVISIBLE’ dan
juga memainkan single klasik terdahulu seperti
‘Notorious’ dan ‘Hungry Like The Wolf,’.
Album FUTURE PAST akan dirilis di berbagai platform musik digital dan juga dengan beberapa format album fisik seperti CD, kaset dan versi limited edition deluxe hardback book CD yang menampilkan tiga lagu tambahan yang hanya tersedia di format ini dan juga nantinya akan tersedia dalam format piringan hitam dengan tampilan colored vinyl. (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”