iSeleb

“Endah Widiastuti” dan “Ruth Priscilla” Rilis Gerakan Solidaritas “Tangan Terima Kasih”.

Published

on

iMusic – Pandemi membuat orang lebih banyak “bergerak” memberikan dampak. Tak terkecuali dengan kolaborasi dua perempuan, Endah Widiastuti bersama Ruth Priscilla (RudeRuth) yang menjalankan gerakan solidaritas Tangan Terima Kasih sejak akhir tahun 2019 secara gerilya.

Kini gerakan solidaritas Tangan Terima Kasih dirilis secara resmi pada 22 Januari 2021 dengan berharap bisa dapat memperluas libatan lapisan masyarakat yang lain. Endah Widiastuti yang berprofesi sebagai musisi ini ikut serta dalam Tangan Terima Kasih karena gerakan ini dianggap mampu memberikan spirit baru di masa pandemi.

“Gerakan solidaritas Tangan Terima Kasih ini merupakan gerakan yang memberikan satu spirit baru di masa pandemi. Yang saya suka adalah bagaimana Priscil mengharuskan saya untuk menulis surat dengan tulisan tangan tentang bagaimana perasaan dan keadaan saya selama pandemi ini dan kemudian ia merespon surat yang saya buat dengan interpretasinya melalui sulamannya di rompi saya,” ungkap Endah

Rompi milik Endah menjadi begitu personal baginya. “Saya sangat suka dan tersentuh sekali dengan hasil interpretasinya. Saya sangat senang, ini bukti nyata kita bisa mendukung satu dan yang lain dengan kreativitas dan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung dan menginspirasi satu dan lainnya, Tangan terima kasih memang luar biasa,” tambah Endah.

Pada bulan Desember lalu, RudeRuth memasuki 8 tahun berkarya. Untuk merayakannya, Priscil selalu membuat gerakan amal dengan karyanya. Kini ia alihkan menjadi gerakan solidaritas. Baginya pandemi hanya bisa dihadapi dengan kemampuan kita untuk bergerak bersama.

“Menulis surat sebagai salah satu self-healing dan karena bagi saya crafting adalah tentang relationship, maka surat kalian adalah sumber inspirasi saya membuat karya personal bagi kalian. Gerakan ini juga berkontribusi untuk mengurangi limbah tekstil demi bumi serta mengangkat brand lokal buatan Indonesia juga menjadi pembelajaran pribadi bagi saya selama pandemi ini,” ungkap Priscil.

Nilai-nilai tersebut dituangkan dalam lingkaran solidarias Tangan Terima Kasih yang memiliki makna sederhana “jika kamu TERIMA, sebaiknya kamu juga KASIH”. Untuk mengikuti gerakan ini ada beberapa hal yang bisa kalian pahami dan lakukan.

Kirimkan pakaian kesayangan lama kamu yang masih layak pakai berserta surat dari tulisan tangan berisikan tentang apapun yang berkaitan dengan hidupmu. Tulisan tangan ini berfungsi sebagai expressive writing dan self healing. Lalu nantinya Priscil akan merespon dengan karya sulaman berdasarkan kisahmu.

Kamu memberikan kompensasi senilai Rp150rb sampai Rp1,5 juta dalam bentuk pembelanjaan produk lokal buatan Indonesia. Produk tersebut harus produk kamu sendiri atau membeli dari teman-teman UMKM lainnya yang harus dikirim sebelum proses pengerjaan karya.

“Karya saya di pakaian kamu bersifat bebas, no request design, warna, dll, dan bukan bertujuan memperbaiki pakaian rusak atau lubang dll,” tutup Priscil. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa kunjungi gerakan Tangan Terima Kasih di Instagram @ruderuth_id.

Ruth Priscilla, seorang ibu rumah tangga yang berkarya lewat media musik dan handcraft. Semua dimulai dari kecintaannya terhadap handcraft, design, dan warna serta diperlengkapi warisan skill crafting dari Mama dan Oma. Lahir dan besar dalam perpaduan beragam suku serta kagum akan tradisi dan handcraft dari kota/pulau di Indonesia yang saya kunjungi pun menjadi akar dari setiap karya RudeRuth. Dan karena setiap karya bagaikan seorang anak, maka menyematkan nama sendiri dalam label adalah pertanda bahwa RudeRuth adalah buah cinta dan mimpinya. Mulai percaya diri memakai nama RudeRuth sejak 2012, di kota Surabaya, kampung halamannya.

RudeRuth berdiri sebagai small business berkaca dari Mama nya yang berkarya dan bekerja dari rumah sembari menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga. Karena itu terpikir untuk memperluas lingkup kerja, selain memproduksi karya sendiri, Priscil bekerjasama dengan beberapa artisan daerah yang memang bekerja dari rumah atau comfort zone sembari menjalankan perannya di rumah. Tujuannya untuk mempertahankan dan mengangkat warisan budaya, yaitu wastra Indonesia dan kerajinan kriya yang dibuat secara handcraft di mata bangsa sendiri, melebarkan pasarnya di luar Indonesia dan akhirnya memperbaiki perekonomian artisan.

Pada perkembangannya, RudeRuth berusaha berkarya dengan tetap menjaga lingkungan dengan memilih material yang ecofriendly, seperti benang yang 100% cotton, serta mengolah kembali limbah tekstil menjadi karya baru. RudeRuth juga berusaha merutinkan kembali workshop handcraft ataupun visitasi ke artisan daerah agar warisan ini terpelihara dan diturunkan ke generasi berikutnya.

Selain mengerjakan sendiri karya-karya RudeRuth, Priscil bekerjasama dengan beberapa artisan daerah yang memang bekerja dari rumah atau comfort zone sembari menjalankan perannya dirumah. RudeRuth bertujuan untuk mempertahankan dan mengangkat warisan budaya, wastra dan kriya Indonesia di mata bangsa sendiri, melebarkan pasarnya di luar negeri dan akhirnya memperbaiki perekonomian dan ekosistem artisan. (FE)

Exit mobile version