iMusic

“Fhsale” meluncurkan lagu terbarunya, bertajuk “Senja di Depok Itu Kamu.”

Published

on

iMusic – Hadir dalam balutan single kedua, Fhsale kembali meluncurkan lagu terbarunya, bertajuk “Senja di Depok Itu Kamu.” Lagu ini merespon frekuensi romansa dari momen di penghujung hari dengan latar sebuah kota, namun tetap menjadi sangat relevan untuk di manapun saat pendengarnya memiliki rasa yang sama dengan apa yang disampaikan lirik lagunya. Single yang tersebar di seluruh platform music digital ini sudah dapat diakses mulai tanggal 25 Maret 2022.

Berbeda dari single pertamanya yang berjudul “Oh Zamanku”, di mana Fhsale merespon fenomena kehidupan sosial secara eksplisit dan perenungan personal akan gaya hidup masyarakat hari ini, “Senja di Depok Itu Kamu” dibungkus dengan nada hangat yang disertai dengan sentuhan manis dari lirik yang romantis.

“Demi setiap lorong-lorong sempit di sana, demi setiap tempat-tempat yang mungkin hampir dilupakan, Depok selalu punya hal manis yang memberitahu bahwa selalu ada alasan untuk kembali ke sana. Karena rindu dari Depok itu tidak pernah mati.” Tutur Fhsale mengenai lagu yang diangkat dari puisinya tersebut. Dalam lagu ini, Kota Depok seperti tokoh utama dari frasa cerita yang dinyanyikan secara lirih, meski tetap menorehkan garis senyum saat pendengarnya membawa serta memori akan momen yang sejalan dengan lagunya.

Di sela lirik lagunya, Fhsale juga menghadirkan larik-larik yang mensisipi bagian refrain kedua dengan puisi berjudul “Surat Pagiku”. Dalam pengantarnya, saat pertama kali ia membawakan lagu ini secara live jauh sebelum waktu rilis, ia mengatakan, “Aku kembali memetik riwayat pagi dalam diam, kemudian aku hantarkan dirimu dalam satu puisi yang akan dibawa terbang angin, dirawat cahaya, dijatuhkan air hujan, lalu berjalan di bumi dalam wujud dirimu.” Sebuah paket musikalisasi puisi dengan warna suara berat berderap yang menjadikan hal ini sebagai kekhasan musik dari seorang Fhsale.

Lagu “Senja di Depok Itu Kamu” diproduseri oleh sebuah wadah ruang dengar dan ekspresi bernama Tersajakkanlah, yang berangkat dari ranah komunitas dengan identitasnya yang berbunyi ‘Seni Literasi’. Lagu ini merupakan perwakilan dari sedikitnya cerita di balik layar tentang bagaimana Tersajakkanlah itu sendiri hadir secara rill dan memulai eksistensinya di panggung sastra nasional. Di mana Depok, merupakan saksi bisu dari sejarah lahirnya Tersajakkanlah, dan Fhsale adalah penggawanya. (FE)

Exit mobile version