iMusic – Menyambut penayangan Dear Nathan Thank You Salma, Rapi Films dan Screenplays mengadakan jumpa pers virtual yang diadakan pada Selasa 14 Desember 2021. Dalam acara ini ikut hadir para pemain di antaranya; Jefri Nichol sebagai Nathan, Amanda Rawles sebagai Salma, Indah Permatasari sebagai Zanna, Susan Sameh sebagai Rebecca, dan Diandra Agatha sebagai Pemeran Rahma.
Dihadiri juga oleh filmmaker seperti Bagus Bramanti selaku Penulis Skenario, Kuntz Agus selaku sutradara, Sunil Samtani dan Wicky V. Olindo selaku eksekutif produser. Sebagai film adaptasi dari novel berjudul sama, acara ini juga dihadiri oleh penulis novel, Erisca Febriani.
Film Dear Nathan Thank You Salma ini rencananya akan mulai tayang perdana di bioskop pada 13 Januari 2021. Dengan dirilisnya film ini, juga menjadi penutup dari rangkaian trilogi kisah Nathan dan Salma. Sebagai pelengkap kisah, film ini akan hadir dengan cerita yang lebih kompleks, sebagaimana yang diungkapkan oleh Kuntz Agus selaku sutradara.
“Ceritanya tentu masih mengangkat kisah romansa antara Nathan dan Salma. Tapi sebagai penutup, akan ada isu-isu yang lebih mengisi, seperti isu pelecehan atau kekerasan seksual di kampus,” ungkap sang sutradara.
Menambahkan pernyataan dari sutradara, Jefri Nichol juga sependapat, bahwa film Dear Nathan Thank You Salma ini berbeda dari sekuel sebelum-sebelumnya. “Ini bukan cuma tentang cinta antara Nathan dan Salma, tapi ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil di dalamnya,” ujar sang aktor.
Selain adanya isu-isu menarik, Dear Nathan Thank You Salma juga semakin berwarna dengan hadirnya pemeran-pemeran baru. Dua nama yang baru bergabung di film ketiga ini antara lain Ardhito Pramono dan Indah Permatasari.
Sebelum menyaksikan kisah Dear Nathan Thank You Salma di bioskop pada 13 Januari 2021 mendatang, bisa terlebih dulu menyaksikan trailernya yang secara official dirilis di Youtube Rapi Films tanggal 14 Desember 2021 pukul 17.00 WIB.
Sinopsis Dear Nathan Thank You Salma:
Masa paling romantis dalam hubungan cinta Nathan dan Salma baru saja dimulai. Tahun ini, mereka mulai memasuki dunia aktivisme sosial, walaupun dengan prinsip berbeda. Salma cenderung memilih berekspresi secara digital sementara Nathan memilih turun ke jalan.
Perbedaan prinsip ini memicu pertengkaran besar ketika Nathan terlibat kerusuhan besar di sebuah demonstrasi. Seketika kemesraan indah mereka berakhir dengan keputusan untuk break. Salma minta waktu kepada Nathan untuk memikirkan lebih jauh mengenai hubungan mereka.
Nathan berusaha memperjuangkan Salma agar melanjutkan hubungannya. Sayangnya, waktu Nathan terbelah setelah Rebecca memintanya untuk membantu Zanna, mahasiswi seangkatannya yang mengalami pelecehan seksual. Menangani kasus pelecehan seksual ini membuat Nathan ada dalam posisi sulit, karena harus melindungi privasi Zanna dan merahasiakan persoalan ini kepada siapapun termasuk Salma.
Sikap Nathan yang diam kepada Salma ini menimbulkan kecurigaan dalam diri Salma. Masalah bertambah ketika Salma dekat dengan Afkar, seorang musisi dan kakak angkatan Salma yang terlibat dalam klub puisi Bumi Syair yang sejak lama diidolakan oleh Salma. Hubungan keduanya makin akrab bahkan keakraban itu diketahui oleh Nathan. Namun Nathan menghadapi kemunculan Afkar dengan sangat bijak. Sikap Afkar yang simpatik dan bersahabat juga membuat Nathan tidak punya alasan untuk memusuhinya.
Sejak Afkar hadir di hati Salma, tantangan Nathan bertambah. Bukan hanya meyakinkan Salma bahwa dia masih mencintai Salma, namun dia juga harus membuktikan bahwa dirinya lebih baik dari Afkar. Nathan tidak pernah berhenti memperjuangkan keadilan untuk Zanna, namun di saat yang sama dia juga tidak rela kehilangan Salma. Sayangnya semakin Nathan larut dalam perjuangannya semakin dekat juga Salma mengenal Afkar.
Tentang Rapi Films
Berdiri sejak 1968, Rapi Films adalah salah satu rumah produksi Indonesia yang telah menghasilkan lebih dari 180 film untuk pasar lokal dan internasional. Rapi Films didirikan oleh Gope T. Samtani dan saat ini dijalankan oleh generasi kedua, Sunil G. Samtani sebagai Executive Producer. Dari ratusan karya, genre horor dan drama bisa dibilang mendominasi filmography Rapi Films.
Beberapa yang paling sukses diantaranya Pengabdi Setan (2017), Ratu Ilmu Hitam (2019), Hangout (2016), Dear Nathan Hello Salma (2018). Selain film layar lebar, Rapi Films juga memproduksi karya untuk televisi berupa sinetron dan FTV. Ranah lain yang dikerjakan oleh Rapi Films adalah impor film dan film servicing. Berikutnya, Rapi Films juga ikut dalam film ‘Perempuan Tanah Jahanam’.
Tentang Screenplay Films
Screenplay Films merupakan rumah produksi inovatif dan terbesar di Indonesia yang telah memproduksi film dengan berbagai macam genre: drama, komedi, aksi dan horor. Pencetak film Box Office diantaranya Gundala, Orang Kaya Baru, Headshot, London Love Story, Sebelum Iblis Menjemput, ILY From 38.000 Feet, Surat Cinta Untuk Starla.
Screenplay Films berkomitmen penuh untuk melahirkan karya dengan kualitas terbaik tak hanya untuk distribusi lokal namun juga internasional. Berkolaborasi bersama jaringan global, film-film produksi Screenplay Films turut berjaya di festival film internasional seperti Toronto International Festival, BFI London Film Festival, Fantastic Fest Austin Texas, SITGES Film Festival Spanyol, L’etrange Film Festival Prancis. (FE)
iMusic.id – Produser film, Chand Parwez Servia, mengumumkan proyek film terbaru dari Starvision berjudul ‘Modal Nekat’ yang ditulis dan disutradarai oleh Imam Darto. Film ini bergenre komedi drama yang di klaim bakal menunjukan proses kreatif luar biasa.
‘Modal Nekat’, siap membuat penonton di bioskop merasakan serunya aksi komedi dan drama dari setiap karakter di dalam Film. Skenario ditulis oleh Imam Darto yang telah berhasil dengan karya naskah film ciamik seperti “Pretty Boys, Selesai” dan “Baby Blues”.
Pada Cast Reveal film ‘Modal Nekat’ yang digelar oleh tim produksi Starvision, Chand Parwez Servia mengumumkan para pemain dan pelaku di balik layar yang akan mengarahkan film ini,
Sorotan utama dalam acara ini adalah pengumuman para pemain utama yang akan memerankan karakter pada film ‘Modal Nekat’ seperti Gading Marten, Tarra Budiman, Fatih Unru, Bucek, Sahila Hisyam, Gisella Anastasia, Gempita Nora Marten, Mike Lucock, Prisia Nasution, Sadana Agung, Coki Anwar, Fajar Nugra, Tanta Ginting, Reza Hilman, Budi Ros, Astri Nurdin, Joe P Project, Tora Sudiro, Ananda Omesh, Stevi Item, Angga Nggok, Augie Fantinus, Sarah Tumiwa, Sinyorita, Chika Waode, Inyonk, Farhan Frisia, Fabio Rayzhan, Jehezkiel, Arsenio, Freya Mikhayla dan lain-lain .
Produser Chand Parwez Servia menyampaikan film ‘Modal Nekat’ akan menjadi hiburan yang hangat, berbicara tentang keluarga dengan situasi yang berbeda dan baru pertama kali di perfilman Indonesia. ‘Modal Nekat’ juga menghadirkan komedi yang cerdas, membuat tertawa sekaligus menyadarkan diri kita dalam menjalankan hidup harus terus berkembang, berusaha dan berjuang, dengan itu kita bisa mencapai sesuatu yang jauh lebih baik.
“Proyek film ini berawal dari keresahan saya untuk membuat karya dengan genre komedi drama, ide cerita yang saat itu masih dalam proses pengembangan namun sudah ditantang oleh produser untuk segera melakukan proses produksi membuat saya dengan ‘Modal Nekat’ tapi tentunya juga dengan kalkukasi dan support sistem yang sangat baik siap menerima tantangan tersebut”, kata sutradara Imam Darto.
Gading Marten mengatakan “Saya percaya dengan Imam Darto yang sudah terbukti pernah meraih nominasi penulis naskah terbaik pada film “Pretty Boys”, apalagi untuk film ini berada di bawah naungan Starvision yang sudah kita kenal karya-karya baiknya, ini membuat saya yakin untuk menerima peran sebagai Saipul di film ‘Modal Nekat’. Semoga film ‘Modal Nekat’ dapat segera menghibur penonton di bioskop”.
Pengumuman para pemain utama di film ini, juga menjadi tanda dimulainya proses syuting film ‘Modal Nekat’ yang akan segera tayang di bioskop.
iMusic.id – IDN Pictures kembali hadir dengan karya terbaru yang siap mencuri hati penonton Indonesia berjudul “Seni Memahami Kekasih”, film “Seni Memahami Kekasih” adalah film drama komedi romantic yang akan membawa penonton menyelami kisah cinta yang sederhana namun sarat makna.
Disutradarai oleh Jeihan Angga, film “Seni Memahami Kekasih” ini menampilkan jajaran aktor dan aktris muda berbakat seperti Elang El Gibran, Febby Rastanty, Devina Aureel, dan Sisca Saras. Diadaptasi dari buku populer ‘Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih’ karya Agus “Magelangan” Mulyadi, film ini mengisahkan perjalanan cinta Agus dan istrinya, Kalis Mardiasih.
Film “Seni Memahami Kekasih” menumpahkan kisah Agus dan Kalis sebagai pasangan penulis dengan karakter yang bertolak belakang, mereka menghadapi berbagai tantangan dalam hubungan mereka. Agus dikenal sebagai penulis komedi yang kerap mengangkat kehidupan sehari-hari dan isu-isu viral, sementara Kalis adalah penulis yang lebih serius, fokus pada isu-isu sosial dan Perempuan, Namun, hubungan mereka diuji ketika Kalis dihantui oleh trauma yang dialami sahabatnya, Rahayu, akibat kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini membuat Kalis menjaga jarak dari Agus, hingga akhirnya Agus merasa lelah dan memutuskan hubungan mereka. Kalis pun harus menghadapi rasa penyesalan yang mendalam, hingga akhirnya dia belajar tentang konsep “soulmate” dari ayahnya.
Winston Utomo, CEO IDN, menyampaikan antusiasmenya terhadap proyek film ini, “Seni Memahami Kekasih” adalah proyek yang sangat dekat di hati kami. Film ini bukan hanya sebuah hiburan, tetapi juga cerminan dari kehidupan dan cinta yang sederhana namun bermakna. Kami sangat bangga bisa menghadirkan cerita yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, dan kami berharap film ini bisa menyentuh hati banyak orang.”
Proyek film ini awalnya sempat diragukan oleh Kalis Mardiasih, namun keraguan tersebut sirna berkat keyakinan Susanti Dewi, Head of IDN Pictures sekaligus Produser Film Seni Memahami Kekasih.
“Kami sangat bersemangat untuk menggarap film Seni Memahami Kekasih karena kisah cinta yang ditampilkan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Film ini mengangkat cerita yang begitu relatable, dan kami yakin akan mampu menyentuh hati banyak orang,” ujar Santi.
Agus “Magelangan” Mulyadi, penulis dari ‘Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih’, menjelaskan bahwa cerita dalam film ini tidak sepenuhnya sama dengan bukunya.
“Kalau ditanya seberapa mirip film dengan bukunya, jawabannya tidak mirip. Di film ini, kami justru banyak membuat cerita baru yang sebelumnya tidak ada di buku. Misalnya, alih-alih full komedi seperti di buku, di versi film kami tambahkan sisi sentimental untuk menambah unsur drama melalui karakter Rahayu yang sama sekali tidak ada di buku,” jelas Agus.
Jeihan Angga, sang sutradara, juga menambahkan bahwa ia melihat potensi besar dalam komedi buku ‘Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih’.
“Karena bukunya ber-genre komedi, saya ingin memaksimalkan potensi komedinya. Saya beberapa kali meeting dengan Mas Agus dan penulis skenario untuk menemukan adegan-adegan mana saja yang bisa dibuat lebih lucu, termasuk adegan yang menurut Mas Agus di bukunya tidak lucu. Bahkan saat proses produksi pun, saya masih melakukan improvisasi demi menambah unsur komedi,” ungkap Jeihan.
Febby Rastanty, yang memerankan karakter Kalis, juga berbagi pengalamannya dalam mendalami peran ini.
“Memerankan Kalis adalah tantangan tersendiri bagi saya karena karakter ini memiliki banyak lapisan emosi yang kompleks. Saya berusaha memahami latar belakang dan pemikiran Kalis, terutama bagaimana dia menghadapi trauma masa lalu yang memengaruhi hubungannya dengan Agus. Saya berharap penonton dapat merasakan kedekatan emosional dengan karakter ini dan mendapatkan pesan positif dari perjalanan cintanya,” ujar Febby.
Seni Memahami Kekasih adalah film ketujuh dari IDN Pictures yang akan tayang di bioskop Indonesia. Sebelumnya, IDN Pictures sukses merilis film horor ‘Pasar Setan’ pada Februari lalu yang berhasil menarik lebih dari 400.000 penonton dalam sebulan penayangan. Ikuti terus perkembangan terbaru dari film drama komedi romantis ini melalui akun Instagram resmi @idnpictures dan @film__smk. Jangan lewatkan penayangannya di seluruh bioskop Indonesia mulai 5 September 2024.
iMusic.id – Setelah merilis teaser poster dan trailer yang mendapat sambutan positif dari penonton Indonesia, film horor persembahan Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, ‘Kuasa Gelap’ merilis official poster dan trailer resminya.
Poster film ‘Kuasa Gelap’ tersebut menampilkan dua sosok dalam sebuah gereja yang penuh nuansa kelam, dengan sosok perempuan bergaun putih sebagai pusat perhatian, merefleksikan seorang suster di bawahnya.
Official trailer ‘Kuasa Gelap’ menampilkan ritual eksorsisme yang dilakukan Romo Rendra (Lukman Sardi) dan Romo Thomas (Jerome Kurnia) terhadap Kayla (Lea Ciarachel), seorang remaja perempuan yang mengalami kerasukan. Dalam trailer tersebut, terlihat bagaimana trauma masa lalu Romo Thomas digunakan oleh iblis untuk mencobai jiwa yang lemah dan mengancam kehidupan manusia.
Penonton Indonesia menyambut dengan penuh antusias kehasiran film ‘Kuasa Gelap’ ini. Melalui media sosial, sangat banyak komentar dari penonton yang tak sabar ingin segera menyaksikan film horor dengan warna dan cerita baru.
“Excited banget! Akhirnya bakal ada film horor Indonesia yang bertemakan Kristiani. Semoga bakal ada ciri khas dan citranya sendiri, dan ga ngikut-ngikut gaya film horor luar dengan tema yang sama!” Kata akun fungkianrei3798 di kolom komentar kanal Youtube Paragon Pictures.
“GOKILLLLLLL aku bkn pecinta horor tapi kalo ini mau nnton!” seru akun @esthernataliaa di Instagram XXI.
“Akhirnya ada film Indonesia exorcism yang ngusir iblisnya romo,” kata akun GebrieLLaRisty di akun TikTok XXI.
“INDONESIA NEED MORE MOVIE LIKE THIS,” demikian komentar Eung Cha.
Film horor ‘Kuasa Gelap’ dibintangi oleh Lukman Sardi, Jerome Kurnia, Astrid Tiar, Lea Ciarachel, Freya JKT48, dan Delia Husein. Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, film ini diproduseri oleh Robert Ronny, Andi Boediman sebagai Eksekutif Produser, dan Arvin Sutedja serta Pandu Birantoro sebagai Co-Produser.
Jerome Kurnia, yang memerankan Romo Thomas, mengaku menghadapi tantangan baru dalam perannya. Melalui karakter tersebut, ia mempelajari ritual eksorsisme secara mendalam dan mengeksplorasi berbagai kasus yang terjadi di Indonesia maupun di dunia. “Menjadi Romo Thomas, saya harus mendalami karakter yang kompleks dan penuh emosi. Penonton akan merasakan perjuangan batin yang dialami Romo Thomas, melalui kisah masa lalunya dan bagaimana ia diuji untuk tetap teguh di jalan Tuhan, serta melawan kekuatan jahat yang mengancam,” ujar Jerome Kurnia.
Lukman Sardi, yang memerankan Romo Rendra, mengatakan, “Peran ini sangat menantang karena saya harus mendalami dunia eksorsisme yang jarang terekspos. Saya berharap film ini tidak hanya memberikan ketegangan, tetapi juga menggugah pemikiran penonton tentang hal-hal yang mungkin tak terlihat namun ada di sekitar kita.”
Produser ‘Kuasa Gelap’, Robert Ronny, menyatakan bahwa film ini akan menghadirkan pengalaman horor baru dan berbeda bagi penonton Indonesia. “Kami melakukan riset yang mendalam tentang eksorsisme sesuai dengan iman gereja Katolik, supaya otentik dan sesuai dengan ajaran gereja Katolik. Riset selama kurang lebih dua tahun dengan menghadiri seminar eksorsisme di Pontianak dan mempelajari ritual eksorsisme di Solo dan Jakarta. Kami memastikan integritas ritual eksorsisme melalui audiensi dengan institusi gereja Katolik Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas izin dan dukungan yang diberikan oleh gereja Katolik Indonesia.,” ujar Robert Ronny.
“Selain kolaborasi antara Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, ‘Kuasa Gelap’ didukung oleh mitra seperti Anami Pictures, Netzme, Nuon Digital Indonesia, KMIF, dan Legacy Pictures, menunjukkan film nasional telah mendapat dukungan luas dari berbagai pihak.” tambah Eksekutif Produser ‘Kuasa Gelap’ Andi Boediman.
Ikuti informasi terbaru tentang film horor ‘Kuasa Gelap’ melalui akun Instagram resmi @kuasagelap.id dan @paragonpictures.id. Film horor “Kuasa Gelap tayang di bioskop Indonesia mulai 3 Oktober 2024!