iMusic – Setelah sukses dengan Kucumbu Tubuh Indahku, Abracadabra,
dan Sekala Niskala, Fourcolours Films membuka tahun 2021 dengan karya
film panjang terbarunya, ’YUNI’.
Dengan optimisme dan kreativitas, Fourcolours Films
kembali menghadirkan film panjang karya Kamila Andini, ‘YUNI’. Sebuah film
tentang mimpi dan pilihan seorang remaja perempuan bernama Yuni.
Kamila Andini, Sutradara film panjang YUNI, menuturkan Ia
sangat bersemangat dengan film panjang terbarunya., “Setelah cukup lama jeda,
saya sangat ingin membawa karya terbaru saya ke masyarakat. Cerita yang kami
angkat di film ‘YUNI’ tentang mimpi dan pilihan seorang remaja perempuan.”
Ifa Isfansyah, Produser film panjang YUNI, menuturkan, “Saya bersyukur,
film ‘YUNI’ telah melalui proses pengambilan gambar sebelum pandemi.
Saat ini kami menanti waktu yang tepat agar bisa bertemu penonton.”
‘YUNI’ merupakan proyek film yang disiapkan sejak tahun 2017,
diproduksi Fourcolours Films dengan Produser Ifa Isfansyah. YUNI merupakan
produksi kerjasama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny
Films (Perancis) dan Kedai Film (Indonesia).
Produksi ini memperoleh dukungan pendanaan dari Infocomm
Media Development Authority (IMDA), Singapore Film Comission, Aide Aux
Cinémas Du Monde CNC France,Visions Sud Est Switzerland, Purin
Pictures Thailand, MPA-APSA Academy Film Fund Australia dan
terseleksi menjadi bagian dari Torino Film Lab di Italia.
Kerinduan akan menikmati karya film panjang baru dalam
negeri, semoga akan dapat terobati dengan film panjang ‘Yuni’ di 2021. Mari
kita berkenalan dengan YUNI, berkenalan dengan semua mimpi dan dunianya.
Fourcolours Films adalah rumah produksi independen yang
berbasis di Yogyakarta, aktif sejak tahun 2001 memproduksi berbagai film
pendek yang mendapat penghargaan di festival film internasional, seperti
Rotterdam, Busan, Hamburg, Tokyo, Tampere
dll. Setelah sepuluh tahun berproses, Fourcolours Films mulai memproduksi film
panjang pertamanya pada tahun 2012 dengan ONE DAY WHEN THE RAIN FALLS
(Ifa Isfansyah, International Film Festival Rotterdam 2013).
Lalu diikuti dengan produksi karya-karya berikutnya yang juga
menuai penghargaan, SITI (Eddie Cahyono, Telluride Film Festival 2015 &
Film Terbaik FFI 2015), TURAH (Wicaksono Wisnu Legowo, Singapore International
Film Festival 2016 & Entri Resmi Bahasa Indonesia untuk Academy Awards
2018), dan SEKALA NISKALA (Kamila Andini, Official Selection Busan International
Film Festival 2017) dan KUCUMBU TUBUH INDAHKU (Garin Nugroho, Film Terbaik FFI
2019). (FE)