iMusic – Fraud yang beranggotakan Bayu Hastutama (vokal), Keceng (gitar), Soullamb (bas), dan Rama
Nada (dram) ini meluncurkan
album
ketiga dengan tajuk Sanctuary lewat Blackandje Records tanggal 31 Agustus 2020. Perilisan Sanctuary sekaligus sebagai monumen peringatan satu dekade perjalanan mereka.
Di album ini, Fraud berkesperimen dengan proses kreatif penulisan lagu. Direkam di dua studio yang berbeda, guna
mewujudkan kualitas sound yang paripurna. Studio
teresebut adalah Inferno Studio (Surabaya) serta Fun House Studio (Bandung).
Dibanding dua album sebelumnya, komposisi musik Sanctuary
terdengar lebih metalik. Riff gitar yang thrashy, bersilang sengketa dengan beat dram yang eksplosif dari drummer anyar
mereka, Rama Nada. Terlebih, deru nyalak suara parau Bayu Hastutama membuat
album ini terdengar lebih gelap dibanding album-album sebelumnya.
Selain itu, Fraud juga bereksperimen dengan
penulisan lirik. Jika
dirangkai, tiap-tiap fragmen yang termaktub di tiap repetoar mereka, akan membentuk sebuah kisah
terkait mitos yang mulai ditepikan oleh zaman. Salah
satunya dimampatkan dalam klip video pertama mereka yang bertajuk “The Prophechy”.
Dalam proses penulisan lirik, di album ini Fraud
berupaya untuk merangkai sebuah kisah tentang manusia-manusia yang menyangkal doktrin lunatik warisan leluhurnya. Sanctuary atau yang
berarti ‘suaka’, dimaksudkan Fraud sebagai ruang
eksplorasi manusia untuk menemukan kebenaran masing-masing.
Lewat caranya masing-masng. Sekaligus, album ini
adalah deklarasi sikap
dari Fraud yang mengutuk kelompok-kelompok intoleran. Yang memaksakan dunia menjadi seragam, dan mengikuti jalan mereka, para
pemuja dogma lama dan mengandaikan kebenaran adalah milik mereka semata.
Narasi yang dibangun oleh Fraud, diwujudkan dalam
ilustrasi karya Redi
Murti (seniman yang
kerap menjadikan konflik horizontal dan narasi marjinal sebagai landasan
kekaryaannya. “Di album ini, saya mau menceritakan tentang upaya sebuah
generasi keluar dari dogma sesat yang diwariskan leluhurnya. Menurutku, tidak
semua doktrin warisan harus ditelan mentah-mentah. Kita sebagai manusia
memiliki hak untuk mencari kebenaran menurut kita masing-masing, dan memangkas
rantai doktrin,” ujar Bayu Hastutama, vokalis Fraud.
Selamat menkmati suguhan prima
yang bersiap menhajarmu dengan nikmat dalam bentuk: Sanctuary! (FE)