iMusic.id – Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April merupakan momentum penting dalam sejarah Indonesia yang memperingati perjuangan dan dedikasi Raden Ajeng Kartini dalam memajukan perempuan Indonesia melalui pendidikan dan emansipasi.
Memperingati hal tersebut, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan sebuah pementasan dramatic reading yang bertajuk Mahkota yang berlangsung pada hari ini (29/4) di Galeri Indonesia Kaya.
Pementasan dramatic reading Mahkota dibawakan oleh tiga seniman perempuan Indonesia yang merefleksikan sebuah filosofi rambut dan rahasianya dari sudut pandang perempuan. Pertunjukan ini juga merupakan showcase berbagai disiplin seni para pemain yang dihadirkan dalam satu panggung.
Ada Happy Salma yang sudah menjajal berbagai layar dan pentas, Ariel Tatum yang semakin jatuh cinta pada panggung seni, dan Artasya Sudirman yang berlatar belakang teater. Diiringi dengan permainan biola yang mendayu dari Danu Kusuma dan gerak tubuh dari penari Dayinta Melira semakin menambah kesyahduan pementasan ini.
“Pertunjukan Mahkota merespon dan ikut merayakan semangat perempuan Indonesia. Pementasan ini hadir bukan sekadar untuk menghibur, namun untuk merangsang pikiran dan menyentuh hati para penonton melalui medium dramatic reading yang mengangkat makna dari suatu hal yang mungkin belum banyak dibahas, yaitu rambut sebagai mahkota dari seorang Wanita.
Harapan kami agar Mahkota dapat menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia dan penggiat maupun penikmat seni, kami mengajak masyarakat untuk hadir dan bergabung bersama kami dalam merayakan keindahan, kekuatan, dan keberanian kaum wanita Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Mahkota ini terinspirasi dari sejumlah sumber sejarah ihwal rambut dalam konteks sejarah dan budaya, yang diolah dengan interpretasi dan dimaknai kembali ke dalam konteks hari ini. Rambut juga menjadi simbol kekuatan yang telah menemani perjalanan dan perjuangan perempuan Indonesia dari abad ke abad.
Selama 45 menit, para penikmat akan mengikuti sebuah perjalanan emosional dari 3 sudut pandang yang berbeda tentang tokoh perempuan yang menghadirkan peristiwa tentang diri dan mahkotanya. Ketiga kisah peristiwa tersebut berlatar ruang dan waktu yang berbeda namun akan dijembatani oleh narator dan penampilan pemain biola dan penari yang semakin menguatkan peristiwa yang dihadirkan.
“Rambut sebagai mahkota wanita akan terus menghadirkan makna keindahan, kekuatan, dan kerapuhan. Melalui rambut, perempuan dapat melakukan banyak hal, mulai dari aktualisasi identitas diri, menjaga rahasia, hingga menyatakan penolakan terhadap apa yang ditentangnya.
Laksana seseorang yang memiliki mahkota, si empunya akan dianggap agung. Kilau mahkota tentu menjadi daya pikat yang kuat. Dalam waktu bersamaan, terkendali atau tidak, kilau mahkota akan membuat si empu dilanda rasa tidak aman karena begitu banyak pihak yang ingin memiliki mahkota yang sama. Rambut adalah mahkota milik perempuan. Dan biarlah mahkota itu tetap dimiliki perempuan dengan segala ekspresi keindahan dirinya,” ujar Happy Salma. (FE)
Sekilas Galeri Indonesia Kaya (GIK)
Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang publik berbasis digital yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia sebagai wujud komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia.
Ruang publik yang berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8 ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
Sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah dikunjungi lebih dari 700.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian. Selama itu pula, lebih dari 700 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan sebagainya.
Tempat seluas 635 m² ini juga memiliki auditorium berkapasitas 150 penonton yang didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.
Selain menampilkan ragam budaya nusantara di panggung budaya auditorium, konsep desain Galeri Indonesia Kaya tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling). Berbagai aplikasi terbaru dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan menyenangkan. Secara keseluruhan, terdapat 7 aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia, antara lain: Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.
Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia. (FE)