Connect with us

iMusic

“Gia Sabila” ceritakan imajinasinya di single perdananya, “Halu Merindu”.

Published

on

iMusic – Mengagumi atau menyukai seseorang adalah sesuatu yang menyenangkan sekaligus menggemaskan. Setiap hari, yang kita lakukan adalah membayangkan paras, perilaku, dan segala tentangnya hingga secara tak sadar, kita membuat dunia sendiri akan sosoknya. Hal ini disampaikan Gia Sabila lewat single perdananya, “Halu Merindu”.

Lagu tersebut terinspirasi dari kekaguman Gia Sabila pada seorang aktor asal Korea Selatan. Menurut Gia Sabila—yang belum pernah pacaran—, sang aktor memiliki karakter boyfriend material dan hal itu terus berada dalam imajinasinya. Ia ingin suatu hari nanti dapat bertemu dan bersenda gurau dengan sang idola serta mendapatkan sosok seperti dirinya.

Musik dari “Halu Merindu” dibuat sesuai suasana hati Gia Sabila yang sedang jatuh cinta dengan sentuhan French style music. Didominasi permainan gitar akustik dan piano, “Halu Merindu” memvisualisasikan sisi manis Gia Sabila sebagai seorang pengagum rahasia.

Soal video klip, Bonita Rachel didapuk menjadi sutradara “Halu Merindu”. Konsepnya menggambarkan seseorang yang punya dunianya sendiri sesuai apa yang tengah dirasakan oleh Gia Sabila. Tentunya, disesuaikan dengan warna-warna favoritnya.

“Lewat “Halu Merindu”, aku ingin mengekspresikan perasaanku dari apa yang sudah aku lalui. Aku ingin mempersembahkan lagu ini untuk teman-teman yang juga merupakan seorang secret admirer. Nikmati rasa itu dan semoga suatu saat nanti, kita bertemu dengan idola kita. Semoga kalian menyukai lagu perdana aku dan membantu kalian berekspresi,” ujar Gia Sabila.

“Gia Sabila bergabung dengan Trinity Optima Production melalui training program talent scout kami, yaitu Trinity Inkubasi, di tahun 2020. Kami melihat Gia Sabila sebagai penyanyi yang ramah, ceria, hangat, tipikal ‘the girl next door’ yang manis apa adanya, dan approachable. Musikalitasnya bagus dan suaranya lembut. Sosoknya ini sesuai dengan visi kami yang ingin menginspirasi kebahagiaan pada banyak orang lewat musik. Semoga “Halu Merindu” membantu Gia Sabila dalam berproses dan berkembang untuk menjadi penyanyi yang cakap dan dicintai pendengarnya,” tutup Dwi Santoso, Head A&R (Music Production & Talent Scouting) Trinity Optima Production. (FE)

iMusic

Indra Lesmana luncurkan album “Sydney Reunion” di Manly Jazz Festival, Australia

Published

on

iMusic.id – Komposer, penulis lagu, dan maestro jazz Indonesia, Indra Lesmana kembali tampil di festival jazz terlama di Australia, Manly Jazz Festival pada 22 September 2024 dan meluncurkan album baru berjudul “Sydney Reunion” dalam acara premium terbatas di gedung ikonik Sydney Opera House pada 23 September 2024.

Album “Sydney Reunion” menampilkan Indra Lesmana pada keyboards, Steve Hunter pada bass elektrik, Dale Barlow pada saxophone, dan Andy Gander pada drum. Steve Hunter, Dale Barlow, dan Andy Gander adalah beberapa musisi terbaik dari Sydney, Australia yang dikenal Indra dan telah bermusik sejak 1982 saat Indra tinggal di Sydney dan belajar di Conservatorium of Music.

Dale Barlow terlibat dalam proyek Children of Fantasy, Steve Hunter terlibat dalam grup Nebula pada album No Standing yang dirilis di Amerika Serikat pada 1984. “Sydney Reunion” yang beraliran jazz fusion juga menandai album Indra Lesmana yang ke-100. Album ini berisi 10 lagu instrumental baru dan 5 di antaranya ditulis oleh Indra Lesmana.

Semua lagu direkam secara langsung selama dua hari di Rancom St Studio, Sydney New South Wales, Australia pada awal Mei 2024. Indra Lesmana melakukan semua mixing dan mastering di studio miliknya di Bali.

Single “Fairlight” dari album ini telah dirilis pada bulan Juni 2024. Video musik yang menampilkan suasana pada saat rekaman telah tersedia di YouTube. Indra Lesmana yang juga penerima Australian Alumni Award 2010 menjelaskan : “Saya sangat senang dan bersyukur dapat terus berkarya dan bermusik dengan teman-teman lama saya di Sydney. Terakhir kali saya bermain di Manly Jazz adalah pada tahun 1982. Tampil kembali dan khususnya memperkenalkan album baru kami di Sydney Opera House pada bulan September ini tentu akan menjadi momen bersejarah yang tak ternilai. Kami sangat berharap kolaborasi musik kami dapat memperkuat dan menginspirasi generasi musik karena tahun ini sekaligus merupakan perayaan 75 tahun hubungan diplomasi Australia dan Indonesia”.

Proyek musik Indra didukung penuh oleh Paulus Family Pty Ltd. yang dimiliki oleh diaspora Indonesia di Australia, Ivan Paulus dan istrinya Shirley Lim. Selain menjadi pengusaha dan pelaku ekonomi sukses di Australia, Ivan juga menjadi penasihat di Indonesia Business Council (IBC) Australia dan juga menjadi salah satu produser eksekutif pada proyek rekaman album Indra Lesmana di Sydney.

Album “Sydney Reunion” tersedia dalam bentuk CD, dan segera tersedia dalam platform digital dan double vinyl.

Continue Reading

iMusic

Kembali ke Jalur Indie, “Febinda Tito” Rilis “Berakhir Sebelum Dimulai”.

Published

on

iMusic.idFebinda Tito, penyanyi dan penulis lagu asal Tulungagung, Jawa Timur, merilis lagu terbaru berjudul ‘Berakhir Sebelum Dimulai’. Lagu ini menjadi karya terbaru Tito yang dirilis secara independen setelah sebelumnya bergabung dengan major label Warner Music Indonesia selama 2 tahun.

Sebelumnya, Tito telah merilis 2 album studio. Album pertama berjudul ‘Perayaan Rasa’, berisi 14 lagu orisinal, dirilis pada awal tahun 2022. Album kedua berjudul ‘Romansa 3 Babak’, berisi 10 lagu orisinal, dirilis pada awal tahun 2024.

Lagu ‘Berakhir Sebelum Dimulai’ mengangkat tema tentang sebuah hubungan yang berakhir bahkan sebelum statusnya jelas. Tito mengungkapkan cerita di balik lagu tersebut, “’Berakhir Sebelum Dimulai’ menceritakan tentang berakhirnya sebuah hubungan yang belum sempat dimulai.

Istilah jaman sekarangnya adalah putus sebelum jadian. Fenomena ini cukup marak di kalangan anak muda saat ini, banyak yang terlanjur memberikan tenaga, waktu, dan cinta di awal tanpa mengetahui kejelasan hubungan. Karena hal ini, biasanya ‘galau’ nya jadi lebih parah dan sedihnya menjadi berlebihan,” ujar Tito.

Lagu pop easy-listening berdurasi 04:03 menit ini diciptakan dan diproduseri oleh Febinda Tito, Wildan Ruruh, dan Windu Airlangga di sebuah studio kecil di Tulungagung. Tito sebagai penulis lirik mendapatkan inspirasi dari perpaduan antara pengalaman pribadinya dengan kisah yang dibagikan oleh para pengikutnya.

Ia berharap penggemar dan pendengar musik di Indonesia akan menyukai karyanya dan terus mendukungnya dalam berkarya. “Semoga dengan dirilisnya lagu ini, semakin banyak pejuang hubungan tanpa status dan yang kandas sebelum sempat memiliki, dapat merasa terwakili serta tidak merasa sendiri,” tutup Tito.

‘Berakhir Sebelum Dimulai’ sudah dapat dinikmati di platform streaming digital di Indonesia, dan video lirik resminya dapat ditonton di kanal YouTube Febinda Tito.

Febinda Tito adalah penyanyi dan penulis lagu kelahiran Tulungagung, Jawa Timur yang memulai karir bermusik di awal tahun 2020 sebagai musisi independent. Lagu-lagunya yang bergenre pop easy-listening juga lirik yang mengambil tema relatable dengan anak muda jaman sekarang menjadi ciri khasnya sendiri.

Pria kelahiran 2 Februari 1998 ini menarik perhatian setelah lagunya yang berjudul ‘Tak Lagi Lagi’ viral di platform TikTok. Hingga kini, ‘Tak Lagi Lagi’ telah distreams lebih dari 9 juta kali di Spotify dan official music video sudah ditonton lebih dari 1,6 juta kali di youtube. Tak Lagi Lagi masuk ke dalam album kedua Tito bersama Warner Music Indonesia yang berjudul ‘Romansa 3 Babak’ dan dirilis di bulan Februari 2024. Ia juga aktif membuat konten sosial media baik di Instagram dan Tiktok.

Kembali independen setelah setelah bergabung dengan Warner Music Indonesia di tahun 2022, Tito tengah bersiap mengeluarkan album ketiga nya. ‘Berakhir Sebelum Dimulai’’ merupakan single pembuka dari album ketiga Febinda Tito. (FE)

Continue Reading

iMusic

“The Weeknd” Rilis Lagu Baru “Dancing In The Flames”.

Published

on

iMusic.id – Penyanyi superstar international The Weeknd telah resmi  merilis lagu dan video musik terbarunya, “Dancing In The Flames”, dari album  mendatangnya “HURRY UP TOMORROW”.

Disutradarai oleh Anton Tammi, video musik ini direkam seluruhnya dengan Iphone  16 Pro baru. Cuplikan langka di balik layar dari visual baru yang menakjubkan ini  ditayangkan perdana awal pekan ini selama acara Apple “It’s Glowtime”.

The Weeknd dengan nama aslinya Abel Tesfaye mengumumkan album terbarunya  “HURRY UP TOMORROW” pada awal September, yang merupakan album terakhir  dan penutup dari trilogi album The Weeknd yang dimulai dengan After Hours (2020)  dan Dawn FM (2022). Abel sebelumnya telah menyatakan bahwa album ini akan  menjadi rilisan terakhirnya sebagai artis The Weeknd.

Album terbaru ini dirancang untuk mengangkat narasi artistiknya, merangkum tema tema eksistensial dan referensial diri yang telah menangkap imajinasi para  penggemar. Antisipasi seputar penutup triologi album ini sangat jelas, karena album  ini menjanjikan bukti kuat evolusi The Weeknd sebagai seorang seniman.

The Weeknd juga mengejutkan fans nya dengan melakukan promo foto cover art lagu  terbarunya “Dancing In The Flames” di billboard ikonik di Bundaran HI, Jakarta. (FE)

Continue Reading