Connect with us

iMusic

Gitaris Session, ADNIL, Melepaskan Single Solo Perdana “SUMARAH”.

Published

on

iMusic – Jakarta, 20 Juni 2020 – Apa jadinya jika seorang gitaris session melepaskan karya solo? Bukan cuma bermain gitar, tetapi juga menjadi eksekutor part vokal alias bernyanyi. Itulah yang dilakukan oleh ADNIL.

Menjalani karier sebagai gitaris session dari band panggung Bunga Citra Lestari (BCL) sejak tahun 2010, ADNIL kini tampil mandiri. Tak cuma itu, dia bahkan keluar dari zona pop yang selama 10 tahun terakhir melekat dalam dirinya.

Namun, jika kita menengok ke belakang. Tepatnya ke pertengahan tahun 2000-an. Sesungguhnya ADNIL merupakan gitaris yang lekat dengan stigma musik rock.

Saat membentuk band EVO bersama Didit Saad (gitar), Edwin Prast (bass), Ronald (drum), Angga (kibor), dan Elda (vokal), ADNIL memperlihatkan sisi ‘pemberontaknya’ melalui musik mengentak yang dikombinasikan dengan guyuran gitar berdistorsi.

Bersama band yang melakukan audisi vokalis melalui program Reinkarnasi ini, ADNIL melanjutkan unfinished business dalam album ketiga Base Jam sebelum ia meninggalkan band ini pada tahun 1999. Kala itu, untuk menambahkan isian gitar berkontur rock di lagu-lagu pop Base Jam, ADNIL hanya bisa melakukan ‘colongan-colongan’ tipis.

Sementara itu, dalam satu-satunya album EVO yang bertajuk “Evolution” (2007), perlahan ADNIL mulai bisa melepaskan energi yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan bersama Base Jam. Hanya saja, dengan format dua gitaris bersama Didit, pengagum gitaris Extreme, Nuno Bettencourt ini masih harus bermain sesuai kebutuhan lagu.

Sekarang adalah saat yang tepat bagi ADNIL untuk menuntaskan urusan yang belum selesai itu. Membuka gerbang menuju album solo perdananya, ADNIL melepas single solo bertajuk “SUMARAH” pada 20 Juni 2020 tepat pukul 20.00 WIB di akun Instagram pribadinya, @adnilfaisal. Mulai dari penulisan lirik, aransemen lagu, bernyanyi, bermain gitar, hingga proses produksi, ADNIL mengerjakannya sendiri.

Dari sisi musik, “SUMARAH” dibuka dengan riff gitar lincah yang serta merta ditimpali dentuman bass kuat dan pukulan drum yang menderu. Pada bagian verse, vokal natural ADNIL berkumandang dengan hanya diiringi riff gitar berdistorsi. ADNIL tidak memaksakan diri untuk bernyanyi dengan gaya rock. Baginya, rock adalah soul. Bukan dari seberapa garang dia bernyanyi.

Memasuki reff, emosi ADNIL menggelegar saat melakukan strumming pada dawai gitarnya. Sound yang disemburkannya pun menyalak lantang dengan perpaduan riff gitar yang menantang.

Tingkat kedewasaan ADNIL sebagai seorang musisi – khususnya gitaris – diuji pada bagian interlude. Ia memilih untuk melakukan akrobat dengan riff-riff genitnya ketimbang mengumbar solo gitar. Ya, ADNIL mengeksekusi bagian ini dengan baik dan benar hingga part reff kembali menghampiri.

Pada part coda, ADNIL mengajak kita untuk ber-sing along. Tak bisa dipungkiri, lagu ini memang cocok menjadi anthem panggung lantaran komposisinya sanggup mendongkrak gairah para pendengar.

“SUMARAH” dilepas bertepatan dengan era baru kehidupan di tengah pandemi COVID-19 yang belum jinak. ADNIL mengajak semua pihak untuk bangkit dan melanjutkan hidup. Bukan berdiam diri dan meratapi kondisi saat ini.

ADNIL mengungkap pada bagian verse, bagaimana setiap individu akan merasa berat ketika harus menjalani sebuah tatanan baru. Awalnya, kita bakal tersungkur dan bahkan tak berdaya.

Kala malam hujan tiada henti selimuti dinginku / Cahaya bersuara hampiriku / Tak terhindari dan sungkurkanku /Ku tak berdaya.

Namun, gitaris yang juga pernah bergabung dengan The Bangor – band pengiring Nicky Astria – ini memberikan motivasi kepada kita untuk selalu siap menghadapi semua tantangan. Bahkan jika kita tidak bisa kembali ke situasi sebelumnya sekali pun.

“Sesusah apa pun keadaan atau pekerjaan bila dijalani dengan nikmat, akan terasa lebih mudah,” kata ADNIL. “Kesusahan itu jalan menuju kesenangan.”

ADNIL mempertegas pernyataannya pada bagian reff lagu ini: Ketika semua t’lah berubah / Seakan memaksa tuk melangkah / Dan tak ada kesempatan untukku / Tuk mencari harapan tuk kembali / Seakan memaksa tuk melangkah / Dan kini yang ada hanya sumarah.

Dibalut dalam guyuran komposisi musik rock yang penuh distorsi, “SUMARAH” merupakan multivitamin dari ADNIL yang diharapkan mampu menambah gairah setiap individu yang mendengarkan lagu ini.

“Kita harus bersikap realistis dengan kondisi ini. Pasrah bukan berarti menyerah,” tukas ADNIL.

Saat ini, single “SUMARAH” sudah tersedia di seluruh platform digital musik. Antara lain; Spotify, iTunes, Deezer, dan banyak lagi lainnya. (FE)

iMusic

Setelah Vakum 1 Tahun, “Weird Genius” Kembali Luncurkan Karya Terbaru “Desire”.

Published

on

iMusic.id – 9 tahun bukan umur yang singkat untuk sebuah grup musik elektronik yang beranggotakan Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard ini. Proses pendewasaan terjadi sepanjang perjalanan Weird Genius, mulai dari perubahan personil hingga genre musik yang dianut WG.

Setelah masuknya Roy Leonard di tahun 2023 akhir, Weird Genius merilis Catalyst, sebuah proyek idealis yang akhirnya mengantarkan AMI Award di tahun 2024 lalu untuk WG, melengkapi Lathi yang juga pernah dianugerahi AMI Award di tahun 2020.

Vakum tanpa rilisan original selama 1 tahun (2024)bukan terjadi tanpa perencanaan, Weird Genius memutuskan untuk menempa, mengasah, dan kembali memantapkan jati diri sebagai grup elektronik Indonesia lewat ratusan panggung, puluhan sesi workshop, dan komunikasi intens dengan fans. 2025 menjadi awal baru untuk Weird Genius, warna baru yang kini semakin dewasa. Rilisan pertama tahun ini adalah sebuah single yang berjudul Desire, tanggal 14 Februari 2025.

Hasil kontemplasi selama 1 tahun ini membuat warna musik Weird Genius sedikit bergeser namun tetap mempertahankan elemen pop dalam penulisan lagunya, karena pada dasarnya sejak awal Weird Genius terbentuk tidak pernah memisahkan antara hype dancefloor dan pop easy-listening vibe dalam lagu mereka.

Liriknya bercerita tentang obsesi mendalam seseorang merupakan kisah nyata dari salah satu personil Weird Genius, seperti lagu-lagu WG sebelumnya, interpretasi dibebaskan ke pendengar. Tempo cepat, sentuhan tipis hyper techno dan speed house four on the floor, vocal stutter, dan lead drop mengawang mengajak pendengar untuk tenggelam dalam atmosfer halusinasi, sambil memejamkan mata dan tersenyum.

Bukan aransemen yang kompleks, tapi Weird Genius meyakini itu yang terjadi dalam setiap grup musik yang sudah mengalami pendewasaan, semakin bertambahnya tahun, kesederhanaan menjadi elemen penting dalam lagu mereka.

Lagu “Desire” ini menjadi awal coretan Weird Genius untuk industri musik di tahun 2025 dan akan menyusul beberapa single berikutnya yang kemudian akan menuju sebuah EP yang juga sedang dipersiapkan. Weird Genius meyakini industri musik elektronik Indonesia membutuhkan warna baru, maka lewat lagu ini juga mereka meng- encourage seniman musik elektronik lain untuk tidak takut menentukan arah bermusik mereka, yang mungkin saja berbeda dengan trend yang saat ini sedang berlangsung.

Desire sudah bisa didengarkan di seluruh Digital Streaming Platform, maupun Social Media Platform.

Weird Genius berterima kasih kepada seluruh media dan radio yang berkenan memasukan rilisan Desire ini ke dalam radarnya. Silakan tag sosial media WG dan ketiga member agar bisa direpost. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Ndarboy Genk” Berkolaborasi Dengan “Hendra Kumbara” Di Single Terbaru “Blong”.

Published

on

iMusic.idNdarboy Genk kembali menghadirkan karya terbarunya melalui single berjudul “Blong” yang telah dirilis di seluruh platform streaming musik. Video musik “Blong” juga telah tayang di channel YouTube resmi Ndarboy Genk. Lagu ini menandai momen nostalgia bagi Ndarboy Genk dengan kolaborasi spesial bersama Hendra Kumbara, yang pernah menjadi gitaris Ndarboy Genk sebelum memulai solo kariernya.

“Blong” adalah lagu yang menceritakan ekspektasi berlebihan terhadap seseorang, namun akhirnya realita tidak sesuai dengan harapan. Kata “Blong” diambil dari istilah sehari-hari yang berarti tertipu atau berharap sesuatu yang tak tercapai. Daru Jaya, pencipta lagu sekaligus sosok di balik Ndarboy Genk, menjelaskan bahwa lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat berharap lebih dari seseorang yang ternyata hanya nyaman sebagai teman.

“Lagu ini juga saya ibaratkan seperti fenomena judi online, di mana banyak orang berharap menang besar tapi malah tertipu. Pesannya sederhana: jangan terlalu muluk-muluk dalam berharap,” ujar Daru.

Kolaborasi dengan Hendra Kumbara dalam “Blong” terasa spesial karena menggabungkan dua vokal utama dalam satu lagu. Selain itu, “Blong” juga menampilkan aransemen musik reggae, sebuah genre yang menjadi bagian dari perjalanan awal Daru ketika ia tergabung di band reggae Pingkel Standing di Semarang. Nuansa reggae dalam “Blong” membawa warna baru bagi musik Ndarboy Genk, yang selama ini dikenal dengan sentuhan dangdut khasnya.

Proses kreatif di balik lagu dan video musik

Lirik lagu “Blong” pertama kali dibuat dari bagian reff, sementara bridge-nya terinspirasi dari tren media sosial “ubur-ubur pecel lele”. Ndarboy Genk berharap, selain menjadi lagu hits, “Blong” juga dapat turut mempopulerkan pecel lele Lamongan di seluruh Indonesia dan mendukung para pedagang pecel lele agar semakin berkembang.

Video musik “Blong” disutradarai langsung oleh Daru Jaya dan dibintangi oleh King Abdi, sahabat lama Daru yang kini dikenal sebagai food vlogger, pengusaha kuliner, dan jebolan MasterChef Indonesia Season 10. Syuting video musik ini penuh dengan cerita unik. Salah satu insiden terjadi ketika kameramen utama mengalami ambeien mendadak, sehingga proses syuting sempat tertunda selama empat jam untuk mencari pengganti.

Selain itu, hidangan buatan King Abdi yang awalnya dianggap hanya untuk keperluan akting ternyata benar-benar lezat hingga membuat kru berebut mencicipinya.

“Kolaborasi di lagu ‘Blong’ ini menjadi momen nostalgia yang menyenangkan. Saya bisa bekerja sama kembali dengan teman-teman lama seperti Hendra Kumbara dan King Abdi. Semoga lagu ini membawa energi baru dan terus memberikan karya yang fresh untuk para Koboy, sebutan untuk Konco Ndarboy,” tutup Daru. (FE)

Continue Reading

iMusic

Ebiet G Ade, Adera dan Segara bawa lagu “Elegi Esok Pagi” versi 2025 trending di Youtube

Published

on

iMusic.id – Lagu “Elegi Esok Pagi” versi terbaru yang dibawakan oleh Ebiet G. Ade bersama putra-putranya, Adera dan Segara, sukses mencuri perhatian para pendengar.

Hanya dalam waktu singkat 3 hari setelah perilisannya, lagu ini berhasil menempati posisi #4 di trending music YouTube, membuktikan bahwa karya legendaris Ebiet G. Ade masih sangat dicintai lintas generasi.

Lagu ini bukan sekadar remake dari versi Ebiet G. Ade sebelumnya, tetapi sebuah persembahan istimewa yang mengusung makna mendalam tentang keluarga dan kerinduan.

Dengan aransemen yang lebih segar namun tetap mempertahankan nuansa emosionalnya, “Elegi Esok Pagi” versi 2025 menghadirkan kolaborasi harmonis antara Ebiet G. Ade, Adera, dan Segara “tiga generasi dalam satu alunan nada”.

Video musiknya juga memperkuat pesan lagu dengan kisah menyentuh tentang sebuah keluarga yang harus berpisah sementara karena tuntutan pekerjaan, tetapi akhirnya bisa kembali bersama. Visual yang hangat dan penuh emosi ini semakin mempererat ikatan para pendengar dengan lagu tersebut.

Terima kasih atas dukungan luar biasa dari para penggemar! Jangan lupa untuk menonton, menikmati, dan membagikan Elegi Esok Pagi kepada keluarga serta teman-teman yang juga merindukan karya-karya Ebiet G. Ade.

Continue Reading