iMusic – Jakarta, 5 Maret 2021
– Perbedaan perspektif antara laki-laki dan perempuan yang menjelma menjadi
pengalaman personal sering sekali menjadi inspirasi seorang seniman dalam
mencipta karya. Hal ini pula yang dialami Abraham, musisi asal Bali
yang baru saja merilis single berjudul Her dibawah stage name TheAbraham.
Her merupakan refleksi kisah yang menurutnya
sangat easily-relate ke semua orang karena ini merupakan pengalaman yang
banyak dia temui disekitarnya. “Overthinking, itu keywords saya menulis
lagu ini,” ujarnya, “banyak wanita yang selalu merasa bisa menyelesaikan semua masalah
hingga lupa kalau sebenarnya ada bahu kami, para laki-laki yang siap untuk
disandari.
Mereka kuat, namun kami ingin mereka tau bahwa
orang yang benar-benar peduli dan sayang itu tidak pernah merasa diberatkan.”
Untuk single Her ini sendiri seorang Abraham mengakui bahwa ia terinspirasi
dari seseorang yang sangat spesial. “Her memang diciptakan dari kegelisahan
saya menanti, hingga saat ini,” akunya dalam.
Lirik yang melankolik memang menjadi kekuatan
seorang Abraham yang selain menyerap inspirasi dan menuangkannya melalui medium
musik, juga menumpahkannya ke berbagai media seni rupa lain seperti
lukisan, fotografi dan tulisan.
“Semenjak usia sepuluh tahun saya emang udah
keliatan bakat moody, saat itu juga udah dikelilingi oleh instrumen dan
syukurlah sampai saat ini keluarga sangat mendukung asal karyanya bersifat
positif” pungkasnya, “(saya) belajar gitar dari kakak dan hingga saat ini
beliau menjadi orang pertama yang mengkritisi permainan saya sekaligus teman
diskusi.” Pembawaan Abraham yang cenderung skeptikal tercermin pada
idealismenya dalam berkarya.
Pria yang sangat mengidolakan Oliver Sykes
ini semenjak sekolah menengah memang sudah sering mengikuti berbagai festival
dan dominan pada posisi vokal dan gitar. “Saya kurang peduli komentar jika
bersifat destruktif, yang saya tekankan dari dulu itu yang penting konsistensi berlatih,”
tekannya.
Penyuka pelukis asal Amerika, Jean
Michel Basquiat ini sangat proaktif pula dalam memamerkan karya, seperti
pagelaran seni rupa lokal dan sejenisnya. Sementara dalam hal tulisan, dia
menyukai suasana dark dan mellow pada permainan kata dalam prosa
yang digubahnya.
“Semua hal jika berkaitan dengan seni sangat saya
seriusi karena sudah menjadi seperti kebiasaan. Kayak ada yang kurang kalo ngga
dilakuin.” Dia mengakui bahwa segala hal yang terjadi setiap hari itu bisa jadi
bahan karya, “kalo ribut atau putus, pasti jadi puisi, atau ngga lukisan.”
sambar pria yang lahir dibulan Agustus ini sambil tersenyum.
Akhir tahun lalu sebuah lagu berjudul Hopeless
menjadi tanda awal keseriusannya dalam bermusik, dan tentu saja selain Her,
akan banyak karya lain yang sudah ia siapkan secara matang bagi calon
pendengarnya. Bertempat tinggal di Tabanan – Bali, selain menerima beberapa
permintaan dan tawaran panggung, saat ini Abraham sedang disibukkan oleh penggarapan
materi mini album yang rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini. (FE)