Connect with us

iMusic

“Hung Up” Debut Single Penyanyi Muda Multitalenta “NAJA”.

Published

on

iMusic – Industri musik Indonesia kedatangan penyanyi sekaligus musisi muda multitalenta. Dia adalah Naja yang mengenalkan single perdana berjudul ‘Hung Up‘.

Mengisahkan tentang cinta bertepuk sebelah tangan, Naja berharap pendengar karyanya tak lagi bersedih. Terlebih bergantung pada seseorang yang tak membalas cintanya.

“Saya mendedikasikan lagu ini untuk semua orang yang telah atau sedang merasakan cinta yang tak terbalaskan! Sekaligus mengingatkan mereka kalau mereka adalah orang yang kuat dan tak membutuhkan siapapun selain diri sendiri,” beber Naja.

Tentang proses penulisan karya ‘Hung Up’, Naja terinspirasi dari lagu ‘Plastic Love‘ yang dinyanyikan Mariya Takeuchi. “Nulisnya jam tiga pagi, saya langsung nulis lagu ini dan selesai hari itu juga. Memang dari semua lirik yang saya tulis, lagu ini paling gampang dan lancar prosesnya,” ujarnya menambahkan.

Selama melakukan proses rekaman, Naja tak mengalami kesulitan apa pun. Semua berjalan lancar dan menyenangkan.

“Ini pengalaman yang seru dan baru buat saya. Bertemu orang baru, berada di studio. Saya tak pernah menyangka proses rekamannya berjalan sangat mulus. Menyenangkan, tapi juga menegangkan karena selain poduser, ibuku juga ikut melihat,” kenang Naja.

Perfeksionis dalam hal berkarya, Naja ingin orang-orang yang mendengarkan musiknya bisa relate tanpa batasan imajinasi. Untuk ke depannya, perempuan kelahiran 9 Agustus 2001 ini tentu akan menghadirkan lebih banyak lagu dan proyek musik lainnya.

“Aku tidak terlalu peduli apakah karyaku akan viral atau tidak. Karena tujuanku sederhana,  yaitu membuat orang-orang merasa tidak sendirian di dunia ini,” tuturnya bersemangat.

“Aku hanya ingin berbagi soal visiku terkait musik dan art kepada dunia. Aku ingin sukses, begitu juga semua orang. Tapi, aku bukan clout chaser (pemburu popularitas dan ketenaran) dan ada perbedaan besar tentang itu,” ucap Naja penuh keyakinan.

Melihat semangat dan keseriusan bermusik, DG Production mencoba mewujudkan keinginan Naja. Terlebih talenta Naja yang diatas rata-rata, banyak sekali produser yang ingin membangun karirnya.

“Naja itu sangat super idealis, berbenturan antara keinginan label dan dia (Naja). Akhirnya DG Production lahir untuk membantu dan membangun karir para artis dan seniman. Apalagi yang punya idealisme tinggi, tidak hanya mengejar ketenarannya dan menghalalkan segala cara tapi mengejar prestasi dengan karya,” jelas Dewi Gita, Executive Produser DG Production.

Selama tiga bulan proses pembuatan single ‘Hung Up’, banyak cerita yang dilalui. Padahal saat proses rekaman suara hanya butuh dua jam saja, Naja sudah bisa menyelesaikan tugasnya.

“Kesulitannya adalah saat mencari produser yang sejalan dengan ilustrasi Naja. Akhirnya Abe Hoed mampu mengartikan semua keinginan Naja,” ungkapnya.

Begitu juga dengan pembuatan musik dan video klip, pihak DG Production tidak bersusah payah memilih konsep yang tepat. “Semua ide kreatif, sudah disiapkan Naja seutuhnya. Mulai dari image dan brandingnya, semua sudah siap,” pujinya.

Tentang promosi, Naja juga tak asal dalam merilis karyanya. Rencananya ada satu single lagi yang masih dalam tahap proses selama tinggal di UK.

“Rencananya akan mengeluarkan single lagi. Keseluruhan EP Naja ada lima lagu dan akan rilis di akhir tahun ini,” sebutnya.

DG Production berharap karya Naja mudah diterima oleh pendengar. “Harapannya semoga karya Naja diterima pendengarnya. Menambah warna musik Indonesia, walaupun berbahasa Inggris tujuannya untuk mengibarkan bendera Indonesia diseluruh benua,” pungkasnya.

Penasaran dengan debut karya Naja?, ‘Hung Up’ sudah bisa diengarkan di platform musik seperti, YouTube, Langit Musik, Joox, Spotify, Apple Music dan resso. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading