Connect with us

iLive

IM3 Ooredoo Mempersembahkan Tayangan Perdana “Collabonation CAMP The Series”.

Published

on

iMusic – IM3 Ooredoo berkolaborasi dengan 7 musisi muda Indonesia dalam Collabonation Camp yang bertujuan untuk menumbuhkan spirit optimisme di tengah tantangan pandemi. Seluruh momen keseruan para musisi saat berkarya bersama di camp dirangkum dalam Collabonation CAMP The Series yang secara perdana hari ini diperlihatkan kepada para musisi dan teman terdekat mereka.

Kolaborasi Iga Massardi, Sal Priadi, Kunto Aji, Hindia, Rendy Pandugo, Petra Sihombing, dan Asteriska selama 7 hari di Collabonation Camp berhasil mendapatkan respon positif serta menjadi perbincangan yang seru di social media. Untuk itu, Collabonation CAMP The Series akan menghadirkan cerita yang berbeda dari biasanya. Kita akan melihat bagaimana cerita awal Iga Massardi mengajak 6 musisi lainnya untuk ikut Collabonation Camp, brainstorming membuat lirik lagu yang terinspirasi dari kisah nyata tahun 2020, hingga cerita bagaimana ketujuh musisi memproduksi musik dengan karakter yang berbeda-beda.

Selain itu, selama berada di camp, tidak disangka ternyata banyak keseruan sisi lain dari para musisi yang belum pernah dilihat sebelumnya, ditambah dengan kejutan dari para bintang tamu yang turut hadir mulai dari Reza Chandika, Bu Sisca Soewitomo, hingga Soleh Solihun.

Fahroni Arifin selaku SVP – Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo mengatakan, “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga “Collabonation CAMP The Series” ini terwujud. Collabonation CAMP The Series ini akan memperlihatkan bagaimana para musisi dengan keunikan karakter mereka saling mensinergikan pikiran dan perasaan mereka dalam berkolaborasi membuat 3 lagu, yang merangkum kisah sepanjang tahun 2020 sebagai optimisme di tahun 2021. IM3 Ooredoo berharap bahwa Collabonation CAMP The Series dapat menginspirasi dan menumbuhkan semangat optimisme kepada generasi muda. Kami memahami masa sulit ini belum berakhir, tapi dengan berkolaborasi kita dapat bersama-sama menemukan hal-hal yang positif.

Menurut Fahroni, semangat optimisme dan kebebasan para musisi dalam berkarya selama Collabonation Camp, dapat terealisasi berkat nilai-nilai kolaborasi yang secara konsisten dikampanyekan oleh IM3 Ooredoo. Semangat ini pun diwujudkan IM3 Ooredoo dengan menghadirkan paket Freedom Internet sebagai paket yang simpel dengan 100% kuota utama, dapat digunakan 24 jam, tanpa syarat dan ketentuan tersembunyi, sehingga akan menambah keseruan dan kenyamanan para penonton saat menyaksikan setiap episode dari Collabonation CAMP The Series.

Iga Massardi mengatakan, “Selama 7 hari di Collabonation Camp, membuat musik malah tidak menjadi spotlight. Disini kami menemukan sesuatu yang lebih besar dari itu. Kehangatan dan keunikan karakter 7 musisi yang berbeda-beda dalam menyatukan energi ini yang menjadi esensi dalam proses berkolaborasi. Jujur nggak hanya netizen yang penasaran, kami pun sudah nggak sabar melihat bagaimana semua proses yang kami lalui itu diceritakan dalam Collabonation CAMP The Series. Excited banget!”.

Kunto Aji mewakili musisi lainnya juga menganggap bahwa Collabonation Camp adalah seminggu terbaik yang mereka punya di tahun 2020 atau mungkin beberapa tahun belakangan ini. “Semua perasaan teramplifikasi dalam camp ini. Jadi kami benar-benar menunggu momen itu semua terangkum dalam Collabonation CAMP The Series. Akhirnya! Semoga energi dan optimisme yang kami bangun bisa tersampaikan ke orang-orang yang membutuhkan dengan menyaksikan series ini”.

“Reuni” 7 Musisi pada Collabonation Camp Intimate Session for Friends & Family

Meskipun sudah menghabiskan waktu bersama selama 7 hari, nyatanya para musisi ini sudah kembali merindukan momen kebersamaan. Untuk itu, sekaligus dalam rangka merayakan peluncuran perdana Collabonation CAMP The Series, IM3 Ooredoo mengadakan pemutaran perdana yang mengundang ketujuh musisi beserta teman dan sahabat terdekatnya.

Sesi ini pun terasa spesial karena untuk pertama kalinya para musisi membawakan 3 karya lagu hasil kolaborasi selama Collabonation Camp, yang nantinya juga dapat dinikmati audience di Collabonation CAMP The Series. Sama hal nya dengan Collabonation Camp, segala proses yang terjadi selama Collabonation Camp Intimate Session for Friends & Family telah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat (swab test & sterilisasi) serta mematuhi perizinan yang berlaku.

Penasaran seperti apa keseluruhan rangkaian momen kolaborasi dari Iga Massardi, Kunto Aji, Sal Priadi, Rendy Pandugo, Asteriska, Hindia, dan Petra Sihombing? Nantikan “Premiere Night Collabonation CAMP The Series” dimana kita bisa turut menikmati keseruan intimate session antara ketujuh musisi dengan teman dan sahabat terdekatnya, serta tentunya penayangan perdana episode 1 Collabonation CAMP The Series yang dapat disaksikan pada hari yang sama, Jumat, 19 Februari 2021 mulai pukul 19.00 WIB hanya di kanal Youtube IM3 Ooredoo. (FE)

iLive

“Record Store Day” di Indonesia Kembali ke Hakikatnya.

Published

on

iMusic.id – Kehadiran Record Store Day sejatinya ditunggu oleh para pecinta musik di seluruh dunia, khususnya bagi para penggemar rilisan fisik. Event yang diadakan sejak tahun 2007 ini, diinisiasi oleh Michael Kurtz dan Carrie Colliton di Amerika Serikat.

Mereka menghelat event ini yang tujuannya adalah untuk menjaga kelestarian Toko Rilisan Fisik dan juga rilisan fisiknya yang saat itu mulai tergeser keberadaannya oleh rilisan Digital.

Tahun ini, Record Store Day di Indonesia kembali dirayakan di Toko Rilisan Fisik. Awal mula Record Store Day masuk ke Indonesia pun sebenarnya diadakan di Sebuah Record Store bernama Monka Magic (Aksara Kemang) tahun 2012 dan 2013, lalu di Heyfolks! Tahun 2014.

Perayaan Record Store Day di Indonesia mulai ‘menyimpang dari ajaran’ sejak tahun 2015. RSD Indonesia saat itu diadakan dalam format Bazaar Besar yang berlanjut dari tahun ke tahun sampai tahun 2023 lalu. Lalu salah satu Kordinator RSD di Indonesia, Satria Ramadhan, sempat bertemu dengan Kordinator RSD UK, Megan Page di London, bulan Mei 2023.

Megan kemudian mengenalkan RSD Indonesia kepada para Founder (Michael dan Carrie). Melalui Online Meeting, mereka berdiskusi dan menyayangkan kondisi RSD di Indonesia yang diadakan bukan di Toko Rilisan Fisik. Mereka pun menghimbau untuk mengindahkan konsep Record Store Day itu sendiri.

Dan Michael pun mengingatkan kembali tentang makna Record Store Day. “Ide Record Store Day berawal dari para pemilik Toko Rilisan Fisik independen di Amerika. Record Store Day bukan hanya menjual Piringan Hitam. Ya, memang kami merilis banyak rekaman dalam bentuk Vinyl untuk Record Store Day, tetapi ini bukan tentang perayaan Vinyl.

Dan semua toko rilisan fisik di seluruh dunia merayakannya pada hari yang sama. RSD biasanya jatuh pada hari Sabtu ketiga di bulan April.” Jelas Michael Kurtz. “Tahun ini, kita akan kembalikan konsep Record Store Day ke toko-toko rilisan fisik yang mendaftarkan toko nya untuk berpartisipasi.

Mereka akan mendapatkan jatah Rilisan Eksklusif RSD Indonesia dan tokonya akan kita promosikan di social media” ungkap Satria Ramadhan.

“Tahun ini ada sebanyak 20 Toko dari seluruh Indonesia yang mendaftakan tokonya. Semoga di tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi yang ikutan dan bisa merayakannya bersama sebagai satu kesatuan” tambah Satria Ramadhan.

“Untuk menambah kemeriahan euforia RSD, kami adakan event lain dengan format bazaar dengan nama Record Store Day Indonesia Market, Eventnya seminggu setelah RSD worldwide. Ini kita adakan sebagai wadah bagi teman-teman yang belum punya toko rilisan fisik dan juga mereka yang punya toko rilisan fisik.v ”Jelas Mayo Ramandho, yang juga Kordinator RSD di Indonesia.

Record Store Day dirayakan serentak di seluruh toko rilisan fisik di dunia pada tanggal 20 April 2024. Sedangkan RSDI Market diadakan pada tanggal 27-28 April 2024 di Senayan Park. (FE)

Continue Reading

iLive

“San.gita” Gelar Babak Pertama “Tur Lelaku” Di Jawa Tengah.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis album pertama berjudul Martyapada di layanan digital streaming pada 24 November 2023, dilanjutkan dengan rilis fisik album tersebut dalam bentuk cakram padat digital (digital CD) 24 Februari lalu, band dari kota Salatiga, San.gita (baca: sanggita) akan menjalankan tur memperkenalkan karyanya melalui penampilan live dalam tur mandiri ke beberapa daerah di wilayah Jawa Tengah pada bulan Maret hingga Mei 2024.

Tur ini diberi nama Tur Lelaku. Lelaku sendiri adalah program yang San.gita jalankan secara mandiri setiap dua/ tiga bulan menampilkan hasil olah daya mereka dalam bentuk penampilan musik secara live di tempat – tempat yang sedia bersinergi bersama.

Program rutin ini telah berlangsung sebanyak lima kali di tahun 2023 di dalam kota Salatiga. Menindaklanjuti rilis debut albumnya San.gita meluaskan Lelakunya ke daerah dan kota lain di luar Salatiga. “Kami antusias sekali bermain secara live memperkenalkan karya kami kepada khalayak yang lebih luas lagi.

Lelaku adalah program mandiri kami yang mengakomodasi keseruan ini. Untuk babak pertama ini kami akan jalan ke venues di daerah-daerah yang masih relatif dekat dari Salatiga.

Kami akan melakukannya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.”, jelas Bonita (vokalis San.gita) tentang rencana jalannya Tur Lelaku babak pertama. Sepuluh tempat direncanakan untuk San.gita singgahi di babak pertama Tur Lelaku ini yaitu di daerah: Ambarawa, Boyolali, Ungaran, Semarang, Temanggung, Pati, Magelang, Solo, Klaten, dan Yogyakarta.

“Sebisa mungkin kami berkolaborasi dengan kolektif atau komunitas di masing-masing tempat untuk pelaksanaan tur ini. Beberapa tempat sedang dan masih kami pastikan jadwal serta bentuk kolaborasinya. Ini juga salah satu upaya meluaskan jejaring untuk kelangsungan San.gita bermusik.”, ujar Meilana (manajer San.gita) mengenai kerjasama yang dijalin dalam Tur Lelaku.

Tidak hanya menampilkan musiknya secara live, di setiap singgahnya San.gita juga akan mendisplay dan menjual CD album Martyapada serta beberapa merchandise. Selain demajors yang memproduksi CD “Martyapada”, dengan sukacita San.gita mengajak dan turut didukung oleh beberapa unit produksi di kota Salatiga untuk berlangsungnya babak pertama Tur Lelaku ini.

Mereka adalah: Lanna (pembuat kerajinan berbahan kulit dan kain tenun), Sibuk Santai (pembuat t-shirt merchandise), Kopi Pialang (usaha mikro penyedia biji kopi hijau dan kopi sangrai), dan Trustindo Akomodasi Services (penyedia layanan akomodasi dan transportasi) yang akan menyertai kegiatan San.gita ini.

“Kami sadar bahwa kemandirian merupakan sebuah proses yang harus dijalani dengan sinergi antar beberapa pihak. Oleh karenanya, bukan hanya sebagai kanal ekspresi estetis, San.gita juga terus belajar menjadi bagian atau salah satu titik simpul sinergi yang bermartabat, paling tidak bagi rekan-rekan dan komunitas -komunitas di mana kami tinggal.”, jelas Adoi (gitaris San.gita) tentang dukungan untuk Tur Lelaku.

“Untuk babak pertama tur ini kami singgah-tampil di tiap akhir minggu, wilayahnya masih relatif dekat-dekat. Di babak keduanya nanti kami akan ke wilayah yang agak jauh, mungkin Jabodetabek dan Jawa Barat.

Nah di waktu itu kami akan meninggalkan Salatiga dalam kurun waktu sekitar dua mingguan berpindah-pindah kota atau daerah untuk singgah tampil di beberapa venue.”, tutur Sunu (basis San.gita) tentang rencana babak berikut dari Tur Lelaku. “Kan tidak mudah ya bisa singgah tampil live di tempat – tempat apalagi luar kotanya jauh dari tempat kami tinggal.

Dengan menjalankan babak pertama tur ini kami juga mengajak pihak-pihak lain untuk turut mendukung jalan dan berlanjutnya kegiatan ini. Kami yakin ini adalah hubungan yang mutual. Karena yang kami bawa adalah musik dan daya yang hidup. Jadi yuk turut Tur Lelakunya San.gita.

Ayo!”, ujar Michael (drummer San.gita) mengutip salah satu judul lagu di album Martyapada, mengajak pihak-pihak lain untuk berpartisipasi di Tur Lelaku ini. Berikut ini adalah jadwal Tur Lelaku 2024 babak-1:

16 Maret, 16:00 WIB di Angkringan Mbah Dharmo, Ambarawa

23 Maret, 16:00 WIB di Sasana Noegraha Desa Tanduk, Ampel, Boyolali

30 Maret Ungaran *

6 April Semarang *

20 April Temanggung *

27 April Pati *

4 Mei Magelang *

11 Mei Solo *

18 Mei Klaten *

25 Mei Yogyakarta *

* = masih dalam konfirmasi waktu dan tempat. Jadwal akan terus dimutakhirkan dan dapat dilihat di akun media sosial San.gita Mari TURut ‘berLELAKU’ menjadi bagian dari perjalanan musik San.gita. Ayo! (FE)

Continue Reading

iLive

Tutup rangkaian tur di Jakarta, konser Arch Enemy tawarkan harga tiket terjangkau

Published

on

iMusic.id – Band melodic death metal asal Swedia, Arch Enemy memastikan akan hadir dan menutup rangkaian rangkaian “Decievers” Asia Tour 2024 di Jakarta, Indonesia pada 23 Mei 2024. Info ini dibagikan oleh penyelenggara yaitu kolaborasi antara 1011 Media, Stayounxfest dan Noxafest pada press conference resminya di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat 8/3/24.

“Kami sangat excited membawa Arch Enemy ‘Deceivers’ Asia Tour di Jakarta, dimana konser ini sekaligus menjadi penutup Tur mereka. Jadi kami dituntut agar membuat tur ini tidak hanya berkesan untuk para metalhead, tapi juga harus berkesan untuk Arch Enemy sendiri”, ujar Frans Silalahi selaku CEO of 1011 Media & Stayounx fest.

Kehadiran Arch Enemy yang akan manggung di lokasi yang terbilang anyar yaitu “Taman Kota Peruri, Blok M” diharapkan bisa menjadi sebuah konser yang mampu menarik kehadiran para komunitas metalhead untuk ikut menyemarakan acara konser music keras tersebut, oleh karena itu panitia penyelenggara juga akan melibatkan 6 group band cadas lokal menjadi pembukanya.

Ade Noxa selaku musisi dan CEO dari Noxa Fest mengumumkan bahwa ada 5 band underground ternama dari tanah air yang terpilih plus dipastikan ikut meramaikan tur konser Arch Enemy yaitu : Burgerkill, Noxa, Konfliktion, Straightout, Modern Guns serta Ejakula La Vampira, Pemilihan ke 5 group band tersebut tentu sudah melalui proses kurasi yang penuh pertimbangan dari penitia penyelenggara.

Konser Arch Enemy ‘Deceivers’ Asia Tour adalah sebuah persembahan kolaborasi antara 1011 Media, Stayounxfest dan Noxafest untuk komunitas penikmat musik keras Indonesia. Konser musik metal ini ditargetkan dapat menambah ukiran sejarah konser musik Indonesia, sekaligus sajian penutup sempurna dari rangkaian sejumlah konser musik keras di bulan Mei”, jelas Ade Noxa.

“Keputusan band Arch Enemy untuk menutup tur 16 kota dalam 7 negara Asia di Jakarta menunjukkan kalau kota Jakarta termasuk sebagai salah satu pusat berkembangnya musik metal di Asia”, tambah Ade lagi.

Untuk harga tiket, berita yang dilansir dari panitia penyelenggara menjelaskan bahwa harga tiket yang telah di tentukan oleh penyelenggara merupakan harga teiket termurah sedunia bila dibandingkan dengan harga tiket di negara – negara lain,

“Kami disini mencoba membawa semangat dari komunitas untuk komunitas, oleh karena itu kami mencoba menjual tiket dari show Arch Enemy ini dengan bandrol tiket yang kami harap dapat dijangkau oleh semua kalangan pecinta metal khususnya.” Ujar Ade Noxa.

Tiket untuk Tur Asia 2024 “Decelvers” Arch Enemy Jakarta ini tersedia untuk dibeli dengan harga Presale 1 seharga 285 ribu rupiah (belum termasuk pajak), Presale 2 seharga 400 ribu rupiah (belum termasuk pajak), tiket On The Spot seharga 550 ribu rupiah (belum termasuk pajak) dan kelas VIP seharga 1 juta rupiah (belum termasuk pajak) dengan benefit pemegang tiket VIP bisa bertemu langsung dan foto bersama personil Arch Enemy.

Tiket Tur Asia 2024 “Decelvers” Arch Enemy Jakarta ini bisa dipesan melalui Loket.com/ dan sudah bisa di pesan sejak berita ini dirilis.

Continue Reading