Connect with us

iLive

Inilah Profil 114 Line-Up SYNCHRONIZE FEST 2018

Published

on

iMusic – Perhelatan Synchronize Fest 2018 sudah semakin dekat. Daftar penampil fase keempat resmi diumumkan oleh Demajors dan Dyandra Promosindo di
Quibcle Center, Jakarta pada Rabu (15/8) kemarin. Mereka membeberkan 37 musisi untuk melengkapi total 114 penampil yang siap meramaikan edisi ketiga
dari Synchronize Fest. Dan inilah profil dari 114 penampil di Synchronize 2018.

1. 70’S OC
Sangat jarang band yang mengusung aliran funk bisa sangat konsisten dan tidak terdengar klise, 70’s OC menjadi satu dari sedikit band yang masuk di golongan itu. Walau sempat dilanda pergantian personel, mereka tetap teguh berjalan di jalurnya.

2. ANTI SQUAD
band penganut skinhead garis keras yang sudah malang-melintang di kancah musik punk di Indonesia. Terbentuk di Jakarta Barat di tahun 1997, mereka secara konsisten berkarya dan menggempur panggung-panggung.

3. BAM MASTRO
Melihat sosok Bam Mastro pasti kita tidak akan bisa melepaskan sosoknya di band Elephant Kind. Tapi kini, dia menunjukan sisi lainnya di proyek solonya, dan terdengar begitu segar.

4. BARASUARA
Selama beberapa tahun terakhir ini, Barasuara seakan menjadi patokan bagi sebuah kesuksesan band-band non-mainstream. Dengan paduan lirik, melodi, ritmik serta aksi panggung yang memukau, tak heran bila Para Penunggang Badai terus bermunculan dan terus mengikuti sepak terjang mereka.

5. BEGUNDAL CLAN
Sebuah kolektif hip-hop asal kota Yogyakarta yang begitu kritis menyuarakan kegundahan dan kegelisahan mereka terhadap isu dan masalah sosial yang terjadi di sekitar mereka. Begundal Clan pun menjadi penyampai suara dari generasinya.

6. BONITA & THE HUS BAND
Band yang begitu baik dalam karya, penampilan hingga keseharian mereka. Bonita & The Hus Band mampu membuat hal yang begitu sederhana menjadi elegant dan terasa begitu jujur.

7. BURGERKILL
Salah satu garda depan dari kancah metal Indonesia. Terbentuk di Ujungberung, mereka menjadi juga menjadi pendobrak dari band-band Ujungberung untuk menembus kancah industri musik Indonesia. Dari tahun 1995 hingga sekarang, mereka secara konsisten berkarya hingga akhirnya menjadi panutan.

8. CANDRA DARUSMAN & FRIENDS
Sebuah proyek yang dibuat sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan untuk karya-karya legendaris milik Candra Darusman. Akan ada banyak musisi yang akan ikut serta dalam project ini dan tentunya menjadi sebuah sajian yang kalian tak mungkin begitu saja melewatkannya.

9. CLUBEIGHTIES
Pada era 2000-an awal, mereka menjadi salah satu band yang muncul dengan tema retro dan vintage. Tetapi yang membedakan Clubeighties dengan band lainnya yang sejenis, mereka memang benar-benar menghidupi dan mengamini apa yang mereka
tuangkan dalam karya-karya mereka. Tak heran, menyaksikan penampilan Clubeighties seperti layaknya naik dalam sebuah mesin waktu dan terdampar di era
80-an.

10. DAMASCUS
Terbentuk sejak tahun 2008, Damascus menjadi satu dari sedikit band pengusung shoegaze yang mampu bertahan hingga sekarang. Merilis LP pertama mereka di awal tahun 2017 kemarin, mereka dipersenjatai oleh riff gitar tebal dengan nuansa yang
mengawang.

11. DANILLA
Solois ini menunjukan sisi gelapnya di album terbarunya, Lintasan Waktu, yang rilis di akhir 2017 lalu. Walaupun begitu, para penggemarnya semakin memuja sosok dan karyanya. Danilla pun menjadi paket yang sangat lengkap dari solois.

12. DARAMUDA PROJECT
Ditunggu oleh banyak orang dengan ekspetasi yang begitu tinggi terhadap mereka, tidak membuat Daramuda terbebani. Justru sebaliknya, Danilla Riyadi, Rara Sekar dan Sandrayati Fray justru begitu santai menikmati proses mereka berkarya.
Tentunya ini membuat banyak penanti mereka geregetan.

13. DEAD VERTICAL
Keras dan menderu-deru tanpa ampun. Hanya itu yang bisa menggambarkan bagaimana jagoan band grindcore Dead Vertical, karya mereka serta penampilan mereka di panggung. Bersiaplah untuk menikmati terjangan dari gelombang suara
saat menyaksikan mereka di Synchronize Fest 2018.

14. DEREDIA
Membawakan nuansa musik di Indonesia dansa-dansi di tahun 50-an membuat Deredia begitu unik. Susah rasanya untuk tidak ikut menggoyangkan badan ketika mendengarkan lagu-lagu mereka atau menyaksikan penampilan mereka.

15. DIPHA BARUS
Pemandu cakram, komposer dan produser, rasanya tak ada yang tidak bisa ia lakukan. Salah satu dari sedikit penggiat musik elekronika di Indonesia yang mampu menembus pasar Internasional dengan karya-karyanya.

16. DISKOPANTERA
Pemandu keriaan. Mungkin kata-kata itu menjadi sebuah deskripsi yang paling mewakili sosoknya. Bermodalkan koleksi lagu yang sangat bervairasi, kostum dan aksi panggung yang tak pernah terduga, Diskopantera menjadi jaminan pesta anda akan semakin meriah bila dia menjadi pemandunya.

17. DISKORIA
Kolektif ini mungkin menjadi pihak yang bertanggung jawab ketika lagu-lagu pop Indonesia era 70 hingga 80an menjadi trend dikalangan anak muda ibukota beberapa tahun terakhir ini. Mereka pun kerap mengadakan acara-acara yang mengundang para musisi dan artis yang besar di era tersebut dan hingga akhirnya bisa menjadi jembatan bagi para generasi melenial untuk mengenal kembali para legenda musik Indonesia beserta karya-karya mereka.

18. DOWN FOR LIFE
Mereka kerap mengunjungi berbagai daerah di Indonesia, tetapi Down for Life bukanlah kacang yang lupa kulitnya. Para pengusung musik metal ini tetap sangat rendah hati dan juga terus membangun kancah musik di daerah asal mereka, Solo.

19. DUBYOUTH
Mengusung irama dancehall sebagai senjata utama mereka, Dubyouth merupakan jaminan sebuah keseruan pesta. Bersiaplah untuk menggoyangkan badan tiada henti
ketika mereka menggebrak Synchronize Fest 2018.

20. ENDAH N RHESA
Mereka dapat dikatakan sebagai pemercik trend duo akustik di industri musik Indonesia di jelang akhir 2000-an. Layaknya trendsetter sejati, Endah N Rhesa tak pernah puas dan terus berevolusi dalam karya-karya mereka sehingga walaupun banyak yang mengikuti jejak mereka Endah N Rhesa tetap menonjol diantara lainnya.

21. ENDANK SOEKAMTI
Menjadi salah satu bukti bahwa ketekunan dan kerja keras akan membuahkan hasil yang memuaskan, Endak Soekamti berangkat dari kancah lokal kota Yogyakarta dan berhasil menembus industri musik nasional dengan karya-karya mereka dan inovasi- inovasi yang selalu membuat mereka tetap relevan.

22. FEAST
Ketika kebosanan akan sebuah keadaan mempersatukan sekawanan orang dan mereka memilih untuk meninggalkan semesta ini serta membangun sebuah semesta
baru yang begitu utopia, mungkin itulah gambaran dari .Feast. Mereka adalah identitas sonik yang begitu lebur dan unik.

23. FIERSA BESARI
Darah baru musik folk Indonesia. Berasal dari Kota Kembang, Bandung, Fiersa Besari mampu membius para penikmat musik dengan alunan karya-karyanya yang begitu menghanyutkan. Kalian jangan sampai melewatkan penampilannya di Synchronize Fest 2018 nanti.

24. FOURTWNTY
Mengusung musik folk, mereka pun kini menjadi salah satu nama yang paling dicari- cari oleh para penikmat musik Indonesia. Mereka mampu melintasi batas dengan karya mereka yang salangat melodius dan lirik yang puitis serta nafas-nafas optimisme.

25. FSTVLST
Aksi panggung yang begitu menawan, sosok vokalis yang begitu kharismatik,ditambah karya-karya yang begitu kuat, FSTVLST menjadi salah satu aksi yang tidak
boleh kalian lewatkan di Synchronize Fest 2018.

26. FUTURE COLLECTIVE
Menggabungkan elemen-elemen musik pop era 60-an, krautrock hingga balutan new wave dan electro-pop, Future Collective seakan mendobrak nilai-nilai klise dari sebuah musik electronika. Bukan berarti kalian tidak berdansa mendengarkan musik mereka, tapi coba resapi melodi dan atmosfir yang mereka bangun dalam karya- karya mereka, bisa jadi kalian akan ikut hanyut dalam dunia mereka.

27. GHO$$
Mereka mencuat di kancah musik non-mainstream dengan mengusung nuansa trip- hop yang gelap dan depresif, mereka menjadi begitu berbeda di antara aksi-aksi yang lain, baik dari penampilan dan musik yang mereka usung.

28. GODBLESS
Terbentuk sekitar tahun 1973, God Bless menjadi panutan bagi banyak band pengusung rock di kancah musik Indonesia hingga kini. Lirik-lirik yang begitu kritis,
musik yang menghentak dan karisma dari seluruh personelnya menjadi kekuatan yang, rasanya, belum banyak yang bisa menandingi hingga sekarang. Penampilan para legenda ini di #SynchronizeFest18 sudah pasti tidak boleh kalian lewatkan.

29. GOODNIGHT ELECTRIC
Era 2000an awal, ketika gelombang band non-mainstream menyerbu industri musik Indonesia, Goodnight Electric muncul dengan formula yang begtu berbeda.Memainkan musik elektronika yang begitu sederhana namun maut, trio ini sudah siap untuk membakar Synchronize Fest 2018

30. GRRRL GANG
Trio pengusung indie-rock asal kota Yogyakarta ini masih terbilang baru di kancahmusik arus pinggir, tetapi mereka mampu mencuri hati. Mereka pun menjadi bukti
bahwa regenerasi di kancah musik arus pinggir Indonesia terus berjalan.

31. HIVI
Grup yang satu ini selalu menjadi daya tari pencinta pop tanah air. Lirik dan musik yang manis selalu magnet utama di tiap penampilan mereka.

32. ILP
Musik progresif metal mungkin jauh dari image seorang Indra Lesmana, sosok penggagas. Namun ILP atau Indra Lesmana Project membawakan menjadi salah satu
penampil di Synchronize Fest yang jangan sampai kamu lewatkan untuk melihat sisi lain dari sang Maestro Jazz yang satu ini.

33. IT’S DIFFERENT CLASS
Nuansa kecentilan musik pop britania raya, sound yang begitu spacey dan lirik yang begitu eklektik menjadi kekuatan dari It’s Different Class. Sempat tidak aktif
beberapa lama, namun kamu akan menyaksikan kembali penampilan mereka hanya di Synchonize Fest 2018

34. IWA K
Di pertangahan 90an, namanya muncul dan menjadi anomali di industri musik Indonesia saat itu. Disaat toko kaset dipenuhi oleh album-album bernafaskan pop,
Iwa K muncul dengan musik yang sangat tidak awam di kuping awam. Tetapi dia pantang mundur, malahan semakin menjadi untuk menyebarkan virus rap dan hip
hop. Dia menjadi bukti bahwa tampil beda melawan arus bukanlahlah hal yang tabu.

35. JASON RANTI
Karyanya yang terhadap kondisi sosial di Indonesia saat ini, tetapi itu adalah bentuk penyampaian yang begitu jujur dari kegundahan dan kegelisahan dari Jason Ranti.
Lirik-liriknya yang nakal sering dianggap sebagai komedi, tetapi bila ditelisik secara lebih lanjut, apa yang disampaikan adalah hal yang nyata terjadi sehari-hari
disekeliling kita. Mungkin ini yang disebut sebagai ironi.

36. JAVABASS SOUNDSYSTEM
Merupakan salah satu pionir komunitas kultur musik drum & bass di Indonesia dengan pergerakan acara Phunktion yang hingga saat ini terus konsisten terselenggara.

37. JAKARTA BLUES FACTORY
Musik blues memang bukan berasal dari Indonesia, atau tanah Jakarta. Tetapi Jakarta Blues Factory, atau yang dulu dikenal dengan nama JBF trio begitu fasih memainkannya, menyuarakan keresahan mereka.

38. JIUNG
Budaya Betawi mungkin saja semakin tergerus oleh kehidupan metroplitan yang begitu kental di kota Jakarta, tetapi Jiung terus konsisten mengusung budaya Betawi sebagai suara mereka. Ramai, lincah dan atraksi panggung serta celetukan yang begitu menggelitik menjadi ciri khas mereka yang selalu saja dinanti.

39. JONI AGUNG & DOUBLE T
Malang melintang di berbagai café, bar dan venue di pulau Bali, Joni Agung & Double T mampu meraup banyak fans, baik dari pulau Bali, luar pulau Bali bahkan dari
mancanegara. Mengusung musik reggae yang begitu khas, karya-karya mereka banyak menyuarakan rasa cinta kasih, persaudaraan dan keakraban.

40. KOIL
Sangat jarang sekali band atau artis yang sadar akan image yang ingin dibentuk, dan KOIL menjadi salah satu diantara sedikit band itu. Persona yang mereka bawakan
begitu menyatu dengan karya-karya mereka. Keras, kencang dan menderu-deru.

41. KUNTO AJI
Meleburkan pop dengan nuansa jazz, Solois ini mencuat di industri musik Indonesia setelah menjadi salah satu peserta di sebuah ajang pencarian bakat. Keberaniannya untuk membanting stir untuk menyebrang ke kancah musik independen membuat Kunto Aji menjadi berbeda dai lulusan ajang tersebut. Kini dia sudah mulai menuai hasil dari keputusannya tersebut.

42. LIGHTCRAFT
Mereka sering sekali melintas batas negara dan tampil di berbagai festival musik manca negara, hal ini tentunya sudah menjadi bukti untuk kualitas yang dimiliki oleh Lightcraft. Kamu jangan sampai melewatkan penampilan mereka di Synchronize Fest 2018.

43. LOGIC LOST
Aksi tunggal instrumental elektronik ini menceritakan kisah hidupnya di karya – karyanya. Kekuatan dari Logic Lost adalah bagaimana membalut emosi di nada-nada
yang keluar di karyanya.

44. MALIQ & D’ESSENTIALS
Baik dari sisi karya, penampilan dan aksi panggung hingga konsistensi, sangat sedikit sekali band yang bisa menandingi Maliq & D’essentials. Setiap panggung yang
disinggahi mereka, pasti saja berakhir dengan meriah dan rasa puas dari para penontonnya.

45. MANJAKANI
Terbentuk di tahun 2015, Manjakani merupakan sepasang kekasih yang mengekspresikan apa yang mereka rasakan, baik terhadap hubungan mereka satu dengan lainnya, maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka pun mampu mencuri perhatian banyak penikmat musik, tidak hanya yang berasal dari kota asal mereka, Pontianak, tetapi juga diluar itu.

46. MANUMATA
Mereka mencuri perhatian para pemerhati musik di Indonesia khususnya kancah hiphop. Di usia yang sangat muda, Manumata memiliki kualitas yang tak kalah dengan para seniornya. Bakat-bakat cilik dari kota Ambon ini tentunya tidak bisa kalian lewatkan begitu saja di Synchronize Fest 2018

47. MESIN TEMPUR
Sesungguhnya sangat sulit untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana band ini. Dan rasanya, saat kamu membaca penjelasan ini saja, mungkin sudah 2 ata2 3 lagu dari Mesin tempur selesai dimainkan. Saran dari kami, nikmati saja penampilan mereka dan bersiaplah untuk terpukau.

48. MIDNIGHT RUNNERS
Duo pengusung electro-funk ini dijamin akan membuat kalian tak henti-henti untuk menggerakkan tubuh kalian mengikuti hentakan irama yang mereka mainkan.
Datang dari kota Bandung, nama Midnight Runners pun sudah tidak asing lagi bagi para penjelajah lantai dansa.

49. MOCCA
Terinspirasi oleh retro sound era tahun 70an dan disusupi oleh nuansa bossanova, swing dan Swedish pop yang kental, mereka mencuat di skena musik Bandung pada tahun 2002 dan meracuni para muda-mudi di kota-kota besar di Indonesia dengan lagu serta keceriaan mereka.

50. MONDO GASCARO
Memadukan nada dengan lirik sehingga membentuk sebuah komposisi bukanlah hal yang mudah, tetapi Mondo Gascaro dalam karya-karyanya seakan menjadikannya
begitu effortless. Dengan mudahnya juga kita terbuai ketika mendengarkan karya- karyanya.

51. MOONER
Berawal dari jamming, quartet asal kota Bandung ini terbentuk dan secara alami memilih untuk mengusung nuansa heavy-rock dalam karya-karya mereka. Tak lama
setelah merilis debut albumnya, Mooner.

52. MURPHY RADIO
Muncul dari kota Samarinda, Murphy Radio mengusung musik yang tidak lazim, bahkan untuk di daerah-daerah yang memiliki kancah musik yang lebih established.
Musik math-rock yang keluar dari mereka pun layak untuk dinantikan.

53. MUSICATER
Sebuah entitas yang begitu unik, mereka menempatkan diri bukan hanya sebagai para seniman dan pemusik, tetapi juga bertujuan untuk membangun sebuah kondisi
ideal dalam industri musik Indonesia dan menjadi “mata dan penuntun” dalam Industri musik Indonesia yang terus berkembang ini. Project terakhir mereka, Cerita
Fatmawati, mengundang banyak pujian karena begitu luwesnya mengantarkan para pendengarnya ke dalam sebuah perjalanan historis

54. NAIF
Dari kampus IKJ hingga bisa menembus industri musik Indonesia, mungkin mereka adalah salah satu grup pop terbaik yang pernah dimiliki negeri ini. Mereka mampu
menjadi jembatan bagi para penggemar pop umum dengan para pengusung kultur alternatif dengan karya-karyanya.

55. NASIDA RIA
Berasal dari Semarang, mereka menjadi salah satu pendobrak industri musik Indonesia di era 70an dengan karya-karya yang kental dengan nuansa gambus dan
qasidah yang begitu kental. Hal ini membuat mereka tak lekang dimakan oleh waktu, terbukti dengan permintaan dari para generasi sekarang yang menghendaki Nasida
Ria untuk tampil di #SynchronizeFest tahun ini.

56. NDXAKA
Menggabungkan formula dangdut dengan hip-hop membuat NDXAKA menjadi sebuah fenomena tersendiri. Karya-karya mereka bahkan sering dibawakan oleh
para artis dangdut papan atas di Indonesia. Sangat susah untuk mendeskripsikan musik mereka, tapi yang pasti duo asal kota Yogyakarta ini akan menjadi jaminan
keseruan akan tercipta di Synchronize Fest 2018.

57. NEGATIVE LOVERS
Raungan musik mereka begitu memekakan gendang telinga, tapi justru disitulah kenikmatan dari Negative Lovers. Noise rock dan psikadelika berpadu menjadi satu,
lebur dalam gemuruh.

58. NONARIA
Ketika ekspresi dari band-band seangkatan mereka terdengar begitu seragam, Nonaria muncul dengan gaya yang lebih sederhana dan begitu jujur yang terinspirasi
dari music pop era 60an. Pemilihan nada dan lirik yang sangat sederhana justru menjadi kekuatan mereka dalam mengarungi industri musik Indonesia.

59. NOSTRESS
Karya-karya mereka selalu berhasil membius para pendengarnya. Semua terdengar begitu tenang ketika Nostress mengambil alih panggung. Salah satu band asal pulau
Bali yang patut untuk diperhitungkan.

60. NOXA
Salah satu band grindcore terbaik tanah air. Prestasi Noxa sudah menjulang hingga ke luar negeri. Panggung-panggung kelas internasional macam Obscene Extreme dan
Tuska Open Air telah digerinda oleh Noxa. Cepat, beringas dan tanpa ampun, Noxa selalu merentetkan peluru tajamnya kapanpun diberi kesempatan tampil

61. OOMLEO BERKARAOKE
Pemandu karaoke ini dijamin akan memeriahkan suasana #SynchronizeFest tahun ini. Siapkan suara kalian dan pilih lagu andalan kalian dan kita akan bernyanyi bersama-sama dengan riang gembira.

62. ORKES MORAL PANCARAN SINAR PETROMAKS
Muncul di paruh akhir dekade 1970-an, Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks adalah legenda musik Indonesia. Mereka tidak sekedar menggabungkan musik
dangdut dengan humor, tetapi mereka mampu memotret keadaan politik dan ekonomi di era 70an dalam karya mereka.

63. PADI REBORN
Sempat vakum beberapa lama, kini mereka hadir kembali dengan tambahan nama Reborn di belakang nama mereka, sebuah perlambang dari lembaran baru yang mereka jalani. Mereka muncul di awal 2000an dengan musik poop yang dipengaruhi oleh musik alternatif yang menjadi referensi mereka. Lagu hits seperti Sobat, Sudahlah, Semua Tak Sama dan masih banyak lagi, tentunya akan menjadi jaminan koor masal saat mereka tampil menggebrak #SynchronizeFest tahun ini nanti.

64. PAYUNG TEDUH
Keraguan banyak pihak tentang eksistensi band ini ketika pasca ditinggal oleh sosok vokalisnya kini telah runtuh. Payung Teduh hingga kini tetap berdiri dengan tegak di industri musik Indonesia.

65. PEE WEE GASKINS
Kekuatan mereka adalah bagaimana dengan sangat luwesnya mereka bisa beradaptasi dengan jaman. Pee Wee Gaskins tidak pernah berhenti untuk melakukan inovasi dalam karya-karya mereka sehingga mereka tetap menjadi relevant di mata para penikmat musik Indonesia.

66. PELTERAS
Darah baru di kancah musik post-punk kota Jakarta, Pelteras begitu fasih menuangkan kegundahan mereka terhadap realitas keseharian yang mereka hadapi sehari-hari di ibukota di karya-karya mereka sehingga mengantarkan pendengar mereka di sebuah pengalaman sonik yang begitu unik.

67. PEONIES
Trio pengusung indie-pop asal ibukota ini mencuri perhatian banyak scenester dengan karya-karya mereka yang begitu ringan dan dengan gampangnya menempel di telinga. Melodi jangly khas band surf era 60an berpadu dengan harmonisasi dan aransemen vokal yang begitu catchy membuat Peonies menjadi salah satu aksi yang tak boleh dilewatkan begitu saja.

68. PIJAR
Terinspirasi oleh pergerakan britpop era 90an, Pijar datang dari kota Medan untuk menembus industri musik di Ibukota. Perjuangan mereka tidak sia-sia, banyak pihak
yang melirik mereka dan mengakui kualitas dari karya-karya yang mereka hasilkan.

69. POLKAWARS
Mengutip artikel dari sebuah media online, Polka Wars adalah mimpi basah yang menjadi kenyataan bagi para hipster millenial di Indonesia. Mereka dengan fasihnya
menuangkan perasaan mereka dalam karya-karya yang berbalur dengan berbagai estetika dari para idola mereka.

70. PROJECT POP
Hibrida antara musik pop dan komedi yang mereka usung menjadi formula yang jitu. Terbukti karya-karya mereka akan dengan mudahnya menempel di telinga kita dan
akan terus terngiang-ngiang.

71. PURE SATURDAY
Mereka adalah salah satu band yang mengawali pergerakan Independen di Indonesia di akhir tahun 90an. Tanpa dibantu oleh label besar, mereka mendistribusikan album
debut mereka secara mandiri melalui sebuah majalah remaja di Indonesia. Hingga kini, Pure Saturday telah menjadi indie-darling di kancah musik Indonesia.

72. RAMENGVRL
Salah satu generasi muda di kancah musik Hip-Hop Indonesia yang tengah mencuat saat ini. Dengan rima dan beat yang tegas dan mewakili suara dari generasinya,
Ramengvrl menjadi kekuatan yang yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

73. RAN
Rasanya, karya apa saja yang dihasilkan trio ini pasti akan diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Membaurkan musik pop dengan berbagai referensi musik yang
mereka sukai, mereka dengan luwesnya menciptakan karya yang bisa menjadi representasi para penggemarnya.

74. RAS MUHAMAD
Duta Reggae Indonesia yang menarik perhatian dari berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Musik bernuansa dancehall yang begitu kental membalut
lirik yang bernafaskan semangat.

75. REALITY CLUB
Regenerasi di kancah indie-pop tanah air tak pernah berhenti, setiap tahun pasti ada saja aksi yang mencuri perhatian, salah satunya adalah Reality Club. Dengan
perpaduan suara vokal yang begitu unik dan nada-nada yang sangat catchy, mereka siap menghadirkan suasana yang begitu segar saat mengambil alih panggung #SynchronizeFest tahun ini.

76. REVENGE THE FATE
Dengan mengusung genre deathcore, Revenge the Fate pun kini menjelma menjadi sebuah kekuatan yang tidak bisa diremehkan. Dengan irama yang menderu-deru,
bersiaplah untuk berpartisapasi dalam mosh pit saat mereka tampil nanti.

77. RHOMA IRAMA & SONETA
Saat tampil di #SynchronizeFest 2016, Sang Raja Dangdut berhasil memukau para pengunjung dengan penampilannya. Lautan penonton pun tak kuasa menahan diri
untuk bergoyang dan bernyanyi saat dirinya mempersembahkan karya-karyanya diiringi oleh band legendarisnya, Soneta. Tahun ini beliau kembali mengisi jajaran
penampil #SynchronizeFest, kalian harus bersiap untuk sebuah pertunjukan yang tak akan pernah kalian lupakan.

78. ROCK N ROLL MAFIA
Telah malang melintang sejak pertengahan 2000-an, nama Rock N Roll Mafia telah begitu menempel di telinga penjelajah lantai dansa. Kemampuan mereka untuk
terus berinovasi dalam berkarya menjadi salah satu kekuatan mereka. 79. ROCKET ROCKERS Baru saja ditinggal oleh salah satu personelnya, tidak membuat Rocket Rockers
menjadi limbung. Dengan format trio, musik yang mereka kini bawakan menjadi lebih padat.

80. SATCF
Musik punk-rock yang berbaur dengan element-element ska, blues dan hardcore menjadi nilai unik dan membedakan Snickers and the Chicken Fighters asal kota
Malang. Dengan beat dan lirik yang terdengar sedikit nakal, bersiaplah untuk bersenang-senang bersama mereka di Synchronize Fest 2018.

81. SCARED OF BUMS
Mereka menyebut musik yang mereka usung sebagai melodic-core. Dengan mengusung semangat Never Give Up, Let’s Turn on a fire, Scared of Bums pun
berhasil menembus kancah musik di luar pulau Bali, daerah asal mereka.

82. SEEK SIX SICK
Besar di kancah musik underground kota Yogyakarta, karakter musik dan karya yang mereka hasilkan menjadi cerminan kuat dari itu. Seek Six Sick begitu kuat dalam memancarkan energi ketika mereka mengambil alih panggung .

83. SEMIOTIKA
Inilah trio pengusung musik instrumental asal kota Jambi ini menyeruak dan mencuri perhatian dari banyak penikmat musik arus pinggir di Indonesia. Lantunan gitar
dengan hentakan bass dan drum yang begitu menyatu menjadi kekuatan Semiotika.

84. SENTIMENTAL MOODS
Mengusung instrumental ska, Sentimental Moods menjadi begitu berbeda dari band lain. Musik yang mereka mainkan bisa dengan gampang memantik semangat para
pendengarnya untuk tiba-tiba berpogo di tanah lapang.

85. SERINGAI
Mendengar nama mereka tersebut, asosiasi orang banyak pun langsung tertuju pada kalimat “Rock Oktan Tinggi”, dan memang benar. Lagu-lagu mereka seperti deru
mesin motor besar yang menggilas aspal ibukota. Saat menyaksikan mereka, bersiaplah menjadi bagian dari moshpit, tak perlu dihindari, cukup nikmati saja perjalanannya.

86. SHAGGYDOG
Siapa tak kenal Shaggydog ? Grup pemantik joget massal yang terbesar dari kota Gudeg. Karaoke besar-besaran adalah barang tentu apabila kalian datang ke
Synchronize Fest dan menyempatkan diri menyaksikan Shaggydog. “Mari sini berkumpul kawan, dansa sambil tetawa,” memang betul adanya.

87. SHEILA ON 7
Rasanya hampir tidak mungkin untuk orang-orang yang besar dan tumbuh di era 90an dan awal 2000an tidak menengenal mereka dan karya-karya mereka. Mereka
juga salah satu band di generasinya yang hingga kini terus mengeluarkan materi- materi baru sehingga nama Sheila on 7 pun terus menerus mendapatkan fans-fansbaru hingga kini.

88. SISITIPSI
Dengan musik yang begitu eklektik dan lirik yang nakal dan “menjurus” serta aksi panggung yang begitu kuat, Sisitipsi menjadi salah satu band yang paling dicari oleh
para penggemar musik Indonesia

89. SOLOENSIS
Dengan nuansa rock garage dan psikadelika, Soloensis menghentak dengan keras dan berani. Mereka terdengar begitu jujur dan benar-benar menjiwai apa yang mereka bawakan.

90. SOMETHING WRONG
Nama mereka kerap kali muncul ketika ada pembahasan tentang sejarah dan perkembangan kancah musik hardcore kota Yogyakarta. Konsisten berkarya dan
menjelajah panggung, baik di kota asal mereka maupun kota-kota lain di Indonesia, Something Wrong menjadi contoh bagaiamana mempertahankan eksistensi tanpa
harus mengorbankan idealisme.

91. SORE
Salah satu band yang membuka jalan bagi musik-musik non-mainstream untuk menembus pasar dan industri musik Indonesia di era awal 2000an. Bersama label
legendaris Aksara, mereka menghasilkan dua album yang sangat fenomenal di kalangan anak muda era itu dan hingga kini terus dicari.

92. SOUTHERN BEACH TERROR
Setelah lama tidak aktif, baik di kancah musik kota Yogyakarta maupun kancah musik nasional, kini Southern Beach Terror kembali lagi. Dengan nuansa surf-rock yang
sangat menghantui, tentunya kalian tidak bisa begitu saja melewatkan penampilan mereka di Synchronize Fest 2018.

93. SRXBS
Sebuah project dari dua entitas yang benar-benar bertolak belakang dari segi genre musik dan berbeda kota. Duo elctronic Bottlesmoker asal kota Bandung dan duo
pengusung folk asal Yogyakarta, Stars and Rabbit, menyatukan kekuatan dan berhasil menciptakan sebuah experience yang unik bagi para penonton.

94. STRAIGHT ANSWER
Sangat sedikit sekali band di industri musik Indonesia yang berhasil memegang teguh prinsip dari awal berdirinya, dan Straight Answers menjadi salah satu dari golongan
itu. Begitu jujur dan lugas menyuarakan keresahan mereka, tak heran karya-karya mereka mampu merasuk kedalam jiwa dari para penggemarnya.

95. STRANGE FRUIT
Memulai karir sebagai band pengusung garage-rock, Strange Fruit tiba-tiba saja banting setir menjadi sebuah kolektif avant-garde yang begitu kuat di segi
experimentasi tekstur suara. Pindah haluan ini ternyata menjadikan mereka berbeda dari aksi-aksi yang menjamur di kancah musik sidestream ibukota.

96. SUNMANTRA
Mengusung genre elektronika yang penuh dengan dentuman, Sunmantra seakan tanpa ampun memaksa badan kita untuk terus bergerak mengikuti dentuman karya- karya mereka. Karya mereka begitu eklektif yang memadukan berbagai unsur dari techno, deep house, shoegaze hingga ke rockabilly dan darkwave.

97. SUPERMAN IS DEAD
Keresahan yang mereka sampaikan begitu terasa dan mewakili para penggemar mereka. Esensi musik punk-rock pun begitu kental, Superman Is Dead tak pernah henti untuk menyuarakan kegundahan mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.

98. TARRKAM
Karya-karya dari Tarrkam, kuartet pengusung hardcore-punk asal Ibukota, seakan menjadi representasi yang pas terhadap kerasnya kehidupan sehari-hari di kota
Jakarta. Lirik-lirik yang begitu lugas dan musik yang menghantam tanpa ampun menjadi cara mereka untuk bercerita tentang berbagai hal yang begitu meresahkan
mereka.

99. TEXPACK
Unit indie-rock asal kota Bogor ini mencuri perhatian dari para scenester baik di kota mereka sendiri maupun di kota-kota sekitar mereka dengan karya yang begitu kental nuansa indie-rock 90an yang bisa begitu berisik namun catchy disaat yang bersamaan.

100. THE ADAMS
Harmonisasi vokal yang unik dan membius, ditambah hook-hook khas power pop yang menggoda menjadikan penampilan The Adams tak pernah sepi dari penonton.
Tak jarang, para penonton pun ikut bernyanyi bersama mereka hingga tak terasa tiba di akhir pertunjukan.

101. THE CAT POLICE
Unit musik rock asal kota Tangerang yang menggabungkan berbagai unsur dari 60an hingga 90an dengan pendekatan eksperimental dan lirik yang menjurus ke postmodern.

102. THE COCONUTTREEZ
Di #SynchronizeFest tahun lalu, mereka hadir dengan nama Steven & Coconuttreez dan menjadi pertunjukan pertama mereka setelah beberapa lama hiatus. Antusias
yang begitu besar terhadap penampilan mereka lantas menjadi lampu hijau bagi para pogo mania untuk menikmati kembali penampilan mereka di Synchronize fest 2018

103. THE PANAS DALAM
Mungkin mereka satu-satunya band yang juga berbentuk sebuah negara sekaligus sebuah serikat – entah serius, entah bercanda, tak ada yang pernah tahu pasti. Yang
pasti The Panas Dalam adalah sebuah keunikan tersendiri, dan kalian tak perlu pusing memikirikannya.

104. THE PAPS
Musik reggae dan balutan dub yang mereka bawakan sungguh sangat tidak wajar. Mengawang-awang dan seakan membawa para penggemarnya ke alam bawah sadar yang begitu indah. The Paps adalah salah satu aksi yang jangan sampai kalian lewatkan di Synchronize Fest 2018 ini.

105. THE SASTRO
Muncul di era kebangkitan musik mainstream di sekitar tahun 2005an, The Sastro langsung mencuri perhatian dengan lagu-lagu berlirik begitu puitis dan musik yang
merupakan campur sari dari musik britania raya yang juga sedang melejit saat itu.

106. THE UPSTAIRS
Tanah lapang tiba-tiba saja bisa berubah menjadi lantai dansa ketika The Upstairs mengambil alih acara. Kamu pasti akan mengalami sebuah dilema, antara mau
menggerakan tangan mengikuti irama atau bernyanyi sepenuh hati bersama mereka. Yang pasti, bersiap juga untuk menyeka keringat yang akan terus bercucuran.

107. TIGAPAGI
Trio asal kota Bandung ini siap melantukan nada-nada folk khas kota Kembang yang kaya dengan eksperimen adalah ciri khas Tigapagi. Terdengar begitu menghanyutkan
sekaligu menghipnotis.

108. TOHPATI ETHNOMISSION
Nama Tohpati tentu sudah tidak asing lagi bagi para penikmat musik Indonesia. Tohpati Ethnomission sendiri adalah salah satu proyek-nya yang mengabungkan unsur musik rock dengan jazz dan juga nuansa etnik yang ada di nusantara.

109. UBIET & KRONCONG TENGGARA
Sebuah kolektif yang begitu unik, membawakan irama keroncong dengan pendekatan open-minded khas musik jazz, Keroncong Tenggara mampu menghadirkan sebuah nafas baru dan memperkenalkan keroncong ke khalayak yang mungkin tak pernah akrab dengan keroncong sebelumnya.

110. VIDEOSTARR
Entah bagaimana menyebut Videostarr ini, sebuah gerakan atau sebuah kolektif. Yang pasti, setiap acara yang mereka gelar, pasti saja selalu dipenuhi oleh para scenester yang begitu haus akan nostalgia. Ketika mereka mengambil alih Gigs Stage ganti, bersiaplah untuk merasakan sebuah pengalaman sajian seleksi-seleksi guilty
pleasure yang tak akan bisa kalian jabarkan dengan kata-kata .

111. VIRA TALISA
Mengusung retro-pop yang begitu menyenangkan dan sangat playfull, Vira Talisa menjadi sosok yang kagumi oleh banyak penikmat musik Indonesia. Mendengarkan
lagu-lagunya seakan menemukan sebuah taman hijau saat rutinitas dan kerasnya kehidupan kota metropolis menyandera keseharian kita.

112. WESTJAMNATION
Meramu musik pop itu gampang-gampang mudah. Salah sedikit, sebuah lagu bisa terdengar sangat klise. Untungnya, Westjamnation bukan termasuk dari band-band
yang gagal meramu. Karya-karya mereka sungguh jauh dari kesan klise, namun bisa terdengar sangat akrab di telinga kita.

113. WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY
Pop retro yang futuristik. Tiap hari makin seru, adalah kalimat tepat yang menggambarkan aksi panggung dari grup yang terbentuk di sebuah kampus seni ternama di kawasan Jakarta Pusat ini. Gerakan joget jingkrak-jingkrak yang menawan dengan irama khas indo-rock sudah pasti tersaji saat White Shoes & The Couples Company diberi kesempatan tampil.

114. ZAT KIMIA
Ini adalah nama teranyar dari pulau Dewata yang muncul dan menggebrak kancah musik Nasional. Dengan nuansa alt-rock yang penuh dengan layer-layer ambience
dan hentakan ritme, Zat Kimia memang benar-benar seperti racikan kimiawi yang membius dan melenakan.

iLive

Selesai di 5 kota, MALIQ & D’Essentials bakal sambangi Kuala Lumpur

Published

on

iMusic.id – Setelah menyambangi Makassar, Bali, dan Surabaya Oktober lalu, akhirnya MALIQ & D’Essentials menyelesaikan rangkaian tur album “Can Machines Fall in Love?” tanggal 29 November 2024 di Lapangan Brahma Candi Prambanan, Jogja dan 1 Desember 2024 di Lapangan Krida Wiradhika Secapa AD, Bandung.

Konser MALIQ & D’Essentials yang dipromotori oleh JagJag Studio dan Northstar Entertainment ini memiliki set panggung dengan dekorasi yang khas sebagai perwujudan dari judul album. Set memadukan warna merah dan biru layaknya sambungan kabel komputer untuk menyatakan bahwa perasaan manusia tak tergantikan oleh mesin sekalipun.  

Tak sekadar konsep panggung yang menjadi perhatian. Sarah Deshita selaku Co-Founder Jagjag Studio juga menceritakan soal bagaimana MALIQ & D’Essentials menentukan lagu-lagu yang dibawakan untuk setiap kota kunjungan mereka. 

“Setlist pasti dari Widi MALIQ & D’Essentials dulu. Terus mereka workshop berenam dan gue merespons dari sisi kreatifnya. Setiap kota lagu yang diinginkan beda, setiap kota behavior beli tiketnya beda, setiap kota secara media sosial beda,” kata Sarah.  

Dari 5 kota kunjungan yang masuk daftar tur album CMFIL?, Sarah merasa Surabaya dan Jogja memiliki kesan tersendiri, “Surabaya menurut gue menarik karena satu-satunya yang indoor. Kami bisa memainkan lighting terbaik di sana. Prambanan berkesan karena pengin banget bikin acara di samping candi”.

Penonton yang biasanya hanya menyaksikan videoklip single ketiga di layar panggung mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung pemerannya, Angga Yunanda membawakan lagu “Begini Begitu” bersama MALIQ di Jogja. 

Konser Tunggal MALIQ tak hanya menampilkan para personel Angga, Indah, Widi, Jawa, Ilman, Lale, namun musisi-musisi pendukung yang menjadikan pertunjukan ini makin sempurna bersama Kamga, Menuk, dan Meilita yang mengisi backing vocal, Rejoz pada perkusi, Jordy pada terompet, dan Ivan pada synthesizer.

Bandung sebagai kota terakhir tur album CMFIL? di Indonesia berakhir dengan sangat romantis. Hujan deras yang membasahi tak menjadi penghalang mereka untuk mengantre sejak sore hingga pertunjukan ditutup lagu “Drama Romantika”.

“Perasaan antara haru, happy, tegang, masih nyampur. Kami pertama kali bawa konsep sebesar ini ke daerah. Haru terhadap penonton setia MALIQ selama ini, maupun internal yang udah kasih effort-nya 200% supaya ini berjalan lancar,” kata Widi.

Widi merasa banyak pembelajaran dari pelaksanaan CMFIL? Album Tour. Ia sangat berharap perjalanan untuk kembali memperkenalkan bandnya bisa singgah ke kota-kota yang lain di Indonesia. 

“Kami coba dulu 5 kota, skala yang sebenarnya lumayan besar. Selanjutnya konsep apa yang bisa, tanpa mengurangi soul-nya. Sudah wajib MALIQ untuk bisa kasih perkenalan kembali MALIQ ke semua orang di Indonesia. Gen Z banyak anggap MALIQ band baru. Mereka gak tau ‘Untitled’ album pertama atau kedua. Kami harus berkenalan lagi. Kami gak mau ‘Kita Bikin Romantis’ lebih besar dari bandnya,” tutup Widi. 

Tersisa satu lagi jadwal MALIQ & D’Essentials Can Machines Fall In Love? Album Tour tanggal 29 Desember 2024 di Mega Star Arena, Kuala Lumpur. Saat ini tiket yang terdiri dari Begini, Begitu, Kita Bikin Romantis, dan Aduh bisa dibeli melalui website resmi www.madtour2024.com atau cek informasinya via akun media sosial @maliqmusic.

Continue Reading

iLive

Di gelar 4 Desember 2024, AMI Awards 2024 usung tema “Musik Generasi Baru”

Published

on

iMusic.idYayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) didukung penuh oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia kembali mempersembahkan apresiasi bagi para pelaku industri dan insan musik Tanah Air yaitu Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards).

Malam puncak ajang penghargaan yang tahun ini memasuki penyelenggaraan yang ke-27 kalinya itu akan dimeriahkan sederet nama musisi ternama Indonesia, serta disiarkan melalui live streaming di Akun Youtube Official Anugerah Musik Indonesia/ AMI Awards pada hari Rabu (04/12/2024) mulai pukul 14.00 WIB, berlokasi di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

AMI Awards merupakan bentuk komitmen Yayasan Anugerah Musik Indonesia yang telah terjaga selama kurun waktu kurang lebih hampir tiga dekade, untuk menghadirkan apresiasi kepada insan musik Tanah Air terhadap karya yang telah mereka buat, dan juga memberikan dampak positif bagi perkembangan industri musik di Indonesia. Selain mencatat sejarah perkembangan musik Indonesia, AMI Awards juga dapat menjadi motivasi bagi musisi Tanah Air yang ada di seluruh Nusantara untuk membuat karya lebih baik lagi, sehingga dapat dinikmati serta menghibur masyarakat.

Perkembangan musik Indonesia selama adanya Penghargaan Anugerah Musik Indonesia bertumbuh dengan sangat pesat dan memberikan pengaruh yang sangat besar buat penikmat Musik Indonesia. Salah satunya disaat tranformasi dari rilisan fisik menjadi rilisan digital ( sejak AMI Awards ke-20 Tahun 2017 hingga saat ini ) , banyak menghadirkan nama-nama baru dari belahan bumi Nusantara yang sanggup bersaing dengan Musisi-musisi senior mereka.

Disaat yang bersamaan bermunculan juga banyak genre musik baru yang menguasai  industri, menyajikan warna  yang berbeda dengan referensi musik yang fresh sehingga membuat industri Musik Indonesia jadi semakin beragam.  Yang akhirnya menambah jumlah Kategori baru di AMI sejak 2017 hingga sekarang antara lain di bidang : Jazz Alternatif, Soul R&B Alternatif, Dangdut Elektro, Koplo, Orkestra, Teater Musikal, Film Scoring, Blues, Rearansemen dan Video Musik .

AMI Awards 2024 yang mengusung tema MUSIK GENERASI BARU akan menjadi pesta perayaan keberagaman musik dan genre dari para Musisi generasi baru di industri musik Indonesia saat ini .

“Musik Indonesia adalah Anugerah dari Yang Maha Esa. Penghargaan yang diberikan kepada insan musik yaitu AMI Awards, menurut saya memiliki brand tersendiri, dimana musisi yang menerima piala AMI selain senang juga bangga serta terhormat mendapatkannya; kita harus mempertahankan hal itu,  termasuk mempertahankan independensinya, pemilihan yang berdasarkan kualitas bukan semata-mata hanya popularitas saja tapi tetap kualitasnya juga harus dipertahankan supaya yang menerima piala AMI menjadi semakin bangga.

Tidak lupa AMI mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia atas dukungan dan perhatiannya buat industri dan masyarkat musik Indonesia khususnya kepada AMI Awards, terimakasih juga untuk Prestige Promotions yang telah membuat tampilan AMI tahun ini jadi berbeda dan semakin fresh. Terimakasih kepada mitra kami yakni YouTube Music, LPS, Habitare, Parle dan Sosialoka untuk dukungan yang sangat luar biasa tahun ini.

Di Malam Puncak Anugerah Musik Indonesia tahun ini yang bertema “Musik Generasi Baru”, mari kita bersama-sama mendukung dan berselebrasi atas usaha kita selama setahun kebelakang ini. Terimakasih buat semua musisi dan stake holder yang berkenan hadir untuk memberikan dukungan dan ucapan selamat kepada siapapun yang terpilih mendapatkan piala demi merajut kebersamaan diantara musisi Indonesia. Prestasi kalian sangat membanggakan kita semua.” ujar Candra Darusman, Ketua Umum YAMI)

Di malam puncaknya nanti yang akan diumumkan 62 Kategori dan 5 Penghargaan Khusus yang akan dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama akan diumumkan 50 Kategori di siang hari , kemudian di sesi kedua akan diumumkan 12 Kategori plus 5 Penghargaan Khusus dengan piala langsung diberikan diatas panggung.

Sederet musisi ternama Tanah Air yang akan tampil serta memeriahkan malam puncak AMI Awards ke-27. Tidak hanya penampilan solo dari masing-masing musisi, namun nantinya juga akan ada kolaborasi yang apik diantara musisi yang hadir. Para musisi yang akan tampil di AMI awards tahun ini adalah Salma Salsabil, Bernadya, Sal Priadi, Sherina Munaf, Rony Parulian, Isyana Sarasvati, Rahmania Astrini, Adrian Khalif, Selfi Yamma.

Jangan lupa! saksikan secara langsung Malam Puncak AMI Awards ke-27 pada hari Rabu (04/12/2024) mulai pukul 14.00 WIB melalui live streaming di Akun Youtube Official Anugerah Musik Indonesia/ AMI Awards.

Semoga kehadiran AMI ini semoga bisa terus menjadi suntikan semangat kepada para musisi untuk tetap bisa terus berkarya, Dukung terus musisi dan musik Indonesia!

Continue Reading

iLive

Belasan lagu di bawakan oleh Mocca di konser “Homecoming Mocca 25Th Anniversary”

Published

on

iMusic.idMocca baru saja menyelesaikan konser intim mereka yang bertajuk “Homecoming Mocca 25Th Anniversary”. Konser yang berjalan selama hampir 3 jam tersebut terselenggara dengan lancar dan sukses di Institut français Indonésie (IFI) Bandung.

Selain tampil membawakan banyak lagu mereka, Mocca juga memberikan kesempatan pada musisi – musisi muda Wanita yang berasal dari sidoarjo yaitu ‘Drizzly’ yang tampil seru sebagai pembuka. ‘Drizzly’ sendiri sempat membawakan lagu karya Mocca berjudul “I Would Never”.

Arina membuka membuka penampilan Mocca dengan membawakan lagu berjudul “Bandung” sambil menyapa dengan hangat ke seluruh penonton, melambaikan tangannya ke sisi kiri, kanan, dan tengah sambil bernyanyi lagu “Bandung” di lanjut dengan “My Only One”.

Konser memperingati 25 tahun perjalanan karir Riko, Toma, Indra dan Arina ini dihadiri oleh sekitar 350 penonton yang memang dibatasi hanya sebanyak itu saja. Mocca menyajikan sebuah pertunjukkan yang disajikan dengan hangat, dalam takaran yang tepat, mulai dari jumlah penonton, tata suara dan cahaya, hingga set list yang dimainkan. 

“Kami tidak menyangka band ini masih berjalan selama 25 tahun. Hari ini kami sangat bahagia bisa berkumpul sama sahabat-sahabat yang sudah datang.” Ungkap Arina usai membawakan “Friend” dilanjutkan dengan lagu “Twist Me Around” dan “Imaginary Girlfriend

Suasana kekeluargaan yang makin intens terasa saat Lagu “This Conversation” dibawakan oleh Arina berduet dadakan bersama keponakannya yaitu Mika.  Selain Mika ada juga Ramdan Agustiana, bassist dari Burgerkill turut bermain gitar di lagu “You and Me Against The World”. Ramadan pernah menjadi teknisi gitar Riko di waktu Mocca yang lampau.

Di pertengahan konser,  Arina menurunkan tensi dengan bernyanyi hanya ditemani piano dalam nomor “Somewhere In My Dreamline” yang kemudian langsung menanjak lagi di “There’s  A Light At The End of The Tunnel” dan “All The Way”, yang dibawakan Arina sambil memainkan gitar. 

Setelah itu Mocca sempat memainkan medley lagu anak dari lagu “Becak, Naik Kereta Api, Layang-Layang, Kapal Api, Pergi Belajar, Pelangi-Pelangi” sampai “Menanam Jagung”. Mereka berhasil mengaransemen dengan ritmis dan melodius hingga membuat penonton ikut bergoyang sepanjang medley sambil beriring koor tentunya yang langsung disambung lagu beat berjudul “On The Night Like This” .

Arina menjelaskan pada Mocca Friends yang hadir bahwa saat itu Mocca juga ingin memperkenalkan lagu baru dari Mocca,

“Hajatan hari ini adalah untuk memperkenalkan lagu baru kami judulnya “Menua Bersama” selama 25 tahun,” ujar Arina

Mocca menggaet Lafa Pratomo sebagai produser untuk meracik resep dari sketsa lagu yang sudah ditulis oleh Riko tersebut. Lafa mulai menginterpretasi lagu yang akan dirilis dalam waktu dekat ini dengan perspektifnya tanpa menghilangkan warna musik Mocca yang khas. Aransemen musik yang lebih matang dan kedalaman lirik merefleksikan perjalanan panjang dan pertumbuhan bermusik mereka.

Lagu ini merupakan single pertama dari EP Mocca yang akan datang, “Life in Bloom”, yang dijadwalkan akan dirilis pada April 2025 via My Diary Records.

Konser yang dimulai sejak sore selama tak kurang dari 3 jam hingga langit menggelap sukses ditutup dengan sangat hangat lewat lagu “Farewell and Goodnight”.

Konser ini menjadi saksi bertumbuh dan menua bersama teman sejati Mocca. Tak hanya personel dan lagunya. Tapi bagi para pendengarnya juga. Seperempat abad tentu banyak yang terjadi sambil teriring lagu-lagu Mocca.

Continue Reading