iMusic –
Renungan di tengah pandemi dan
hari-hari pengasingan diri, jalanan yang sepi, dan kota-kota yang seakan mati.
Pandemi corona tak menyurutkan niat Atlesta
untuk menelurkan sesuatu. Terbukti, soloist
asal Malang ini baru saja merilis
sebuah album instrumental bertajuk Inner Feelings Collection Part 1.
Rilisan berisi 13 nomor ini sudah bisa dinikmati di berbagai gerai digital
seperti Spotify, Apple Music, Deezer, dan lainnya mulai tanggal 3 April 2020.
Album
instrumental pertama dari Atlesta ini dikerjakan di dalam kamar Fifan Christa, mastermind dari Atlesta. Prosesnya berlangsung saat kejadian
pandemi COVID-19 yang terjadi hingga hari ini. Semua hal mulai dari rekaman,
mixing, hingga mastering dikerjakan secara mandiri oleh Fifan langsung dari bedroom studio-nya.
“Sebenarnya
aku sudah kepikiran konsep album ini sejak lama. Kepingin bikin album yang
bener-bener lepas dan kayak tanpa beban. Akhirnya terwujud juga. Salah satunya
karena keadaan yang memaksa kita semua saling mengasingkan diri,” lanjutnya.
Inspirasi
dari album ini didapat Fifan dari banyak hal di sekitarnya, pergolakan dalam
dirinya, realita, dan pengalaman yang membentuk dirinya baik dari masa lalu
atau masa sekarang. Secara khusus, ia mengaku terinspirasi dari sesi bertajuk “Duduk Melingkar” (DuMel) yang ia adakan secara rutin beberapa waktu lalu.
“Jadi
DuMel itu kayak semacam sesi roundtable
di mana aku dan beberapa orang yang sebelumnya tidak kukenal saling bercerita
satu sama lain. Kepinginnya sih buat riset materi album official-ku nanti, tapi
ternyata things got really personal
di situ. Really personal sampai aku berani bilang kalau kisah-kisah mereka
benar-benar mengubah hidup dan sudut pandangku,” terangnya.
Salah satu
trek yang terinspirasi sesi ini berjudul “The
Woman’s Body (Not The Man’s One)”. Nomor ini bercerita tentang uneg-uneg
Fifan dan teman-teman DuMel tentang pemerkosaan dan pelecehan seksual yang
sering terjadi di lingkungan sekitar. Fifan, dalam hal ini, mengambil sudut
pandang si penyintas atau korban yang seringkali wanita.
Selain
itu, ada track 4 berjudul “Tribute to
How I Meet My First Synth” yang ia dedikasikan pada bandnya terdahulu, Little Star. Seperti diketahui, Fifan
dulunya merupakan keyboardist dari
band tersebut. Di sisi lain, track 13 berjudul “My Favorite Notification” adalah rekaman percakapan antara Fifan
Christa dan sang kekasih.
Meskipun
dirilis dalam format album penuh, Fifan menegaskan bahwa Inner Feelings
Collection Part 1 ini adalah sebuah karya tersendiri. Mengenai hal ini, Fifan
berpendapat, “Ibarat manga, Inner Feelings ini tuh kayak semacam spin-off,” tutur Fifan, “Aku lihat
beberapa artist lain yang merilis album di luar ‘pakem’ musik mereka. Jadi
semacam memperkenalkan ada ‘dimensi’
lain dalam satu persona artist. Kayak apa ya? Semacam Official Bootleg atau Mixtape
gitu lah kalau mau dibilang.”
Secara
singkat, Fifan berharap album instrumental semacam ini mempunyai kelanjutan.
Itulah mengapa ia menaruh kata “Part 1” di belakang judulnya. Selain itu, ia
berharap jika album ini bisa menemani kesepian dan hari-hari sendiri kita semua
saat ini.
“Semoga
ia bisa menjadi teman di kala kita semua mulai jenuh dengan karantina global
ini. Di mana setiap orang sibuk bertarung dengan kesunyian dirinya
masing-masing, dan merindukan riuh rendah dunia saat semua terasa ‘baik-baik
saja’,” tutupnya. (FE)