Connect with us

iLive

Kembali ke Era 2000-an Lewat “Lagu Rindu” Versi Tami Aulia.

Published

on

iMusic – Setelah Felix menyanyikan kembali lagu “Bersamamu” milik Vierra, kini giliran Tami Aulia yang melakukan hal serupa. Dia membawakan “Lagu Rindu” milik Kerispatih untuk program ‘2000-an di JOOX’. Program ini merupakan kerja sama antara JOOX bersama Trinity Optima Production dalam memperkenalkan kekayaan musik Indonesia kepada generasi muda, dengan mengemas ulang lagu-lagu populer di tahun 2000-an.

Ini bukan pertama kalinya perempuan kelahiran Praya, 1 Juni 1998 itu bekerja sama dengan Trinity Optima Production. Sebelumnya, dia pernah meng-cover lagu “Kenanglah Aku” milik Naff di tahun 2019. Maka dari itu, Trinity Optima Production menghubungi Tami Aulia untuk turut ambil bagian dia program ‘2000-an di JOOX’.

Perempuan yang lahir dan besar di Lombok ini punya alasan kenapa dia meng-cover “Lagu Rindu” milik Kerispatih. “Dari dulu, aku suka “Lagu Rindu” Kerispatih. Lagu itu menemani aku dari kecil. Karena ada program ‘2000-an di JOOX’, jadi aku membawakannya. “Lagu Rindu” itu bercerita ketika, kita kangen pada seseorang dan kita sudah mengungkapkannya, kita berharap orang yang kita kangenin mendengar suara hati kita,” jelas Tami Aulia.

Soal rekaman di tengah pandemi, social distancing tentu menjadi hal yang sangat diperhatikan. Proses rekamannya pun dilakukan secara mandiri. Tami Aulia melakukan workshop lewat telepon dan take instrumen di rumahnya sendiri. Meski demikian, dia tidak menjadikannya sebuah hambatan.

“Terkait kendala selama proses rekaman, lagunya sempat sudah jadi, sudah take semua instrumen. Ketika revisi, ternyata ada masalah pada tempo yang membuat saya harus mengulang proses rekaman,” ucapnya. “Lagu Rindu” versi Tami Aulia mengusung nuansa folk. Hasilnya tentu sangat berbeda dari versi Kerispatih yang mellow dan didominasi permainan piano.

“Aku ingin menghadirkan kerinduan dengan suasana bahagia, jadi fresh. Semua bagian lagunya enak, tapi klimaksnya di bagian reff-nya. Ada video liriknya juga, cukup simple tapi menarik. Kenapa video lirik? Karena aku enggak pengen ketemu banyak orang atau shooting di outdoor,” kata Tami Aulia.

“Kami penginnya “Lagu Rindu” versi Tami Aulia lebih country-ish, makanya beat-nya jadi medium. Di tangan Tami Aulia, lagu ini harus jadi berbeda, lebih akustik, sesuai sama suaranya yang enggak neko-neko,” ujar Simhala Avadana atau Mhala, A&R Trinity Optima Production.

“Semoga “Lagu Rindu” versi aku diterima oleh orang-orang. Karena, aku ingin memberikan warna baru di lagu ini. Jadi, selamat menikmati!” tutup Tami Aulia.

Sebelum Tami Aulia, Mawar de Jongh, Lesti Kejora, dan Felix lebih dulu merilis lagu untuk program ‘2000-an di JOOX’. Mawar de Jongh lewat “Tanya Hati”, Lesti Kejora dengan “Saat Terakhir”, dan Felix dengan “Bersamamu”. Setelah mereka, akan satu musisi lagi yang turut berkontribusi dalam program tersebut.

Tami Aulia dikenal setelah video cover lagu di channel YouTube-nya ditonton jutaan orang pada pertengahan 2019. Sejak saat itu, Tami Aulia mulai mendapatkan panggung-panggung off-air di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Lombok.

Saat ini, channel YouTube-nya, Tami Aulia Live Acoustic, memiliki lebih dari 2,5 juta subscribers sejak pertama kali dibuat pada Januari 2019. Sampai saat ini, video-videonya di YouTube telah ditonton lebih dari 422 juta kali.

Video cover Tami Aulia yang paling banyak ditonton adalah “Waktu yang Salah” (Fiersa Besari, lebih dari 22 juta kali), “Kenanglah Aku” (Naff, lebih dari 20 juta kali), “Pergilah Kasih” (Chrisye, lebih dari 12 juta kali), “Sejauh Mungkin” (Ungu, lebih dari 11 juta kali), dan “Hanya Rindu” (Andmesh, lebih dari 8,7 juta kali). Tami Aulia juga memiliki lagu orisinal, yaitu “Ingin Mengakhiri”, “Tak Pernah Merindu”, “Dapatkah Kita”, “Sembuhkan Jenuh”, “Setengah Windu”, “Samar”, “Rantau”, “Tukang Cover”, hingga “Salam Ramadhan”. (FE)

iLive

Indohits Gigs #2 hari ini tampilkan rocker – rocker senior tanah air

Published

on

iMusic.idINDOHITS GIGS #2 bakal digelar pada Senin 8 September 2025 mendatang di Lithium Rooftop Bar Jl Radio Dalam Raya No. 17 Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta selatan yang akan dimulai pukul 20.00 wib.

Gelaran musik INDOHITS GIGS #2 yang digelar atas Kerjasama Cadaazz Pustaka Musik X Uthie Project kali ini mengusung tema “Rock Legacy”.

“Ya, ke depannya INDOHITS GIGS akan memilih penampil berdasarkan tema yang akan kita pilih dan kebetulan di Serie ke 2 ini kita memilih band yang memainkan musik rock, karena semangat kita para team panitia juga lagi ke musik rock. Bulan depan mungkin akan ada tema lain kok,” kata Fransiscus Eko sang inisiator event musik ini, Kamis (4/9/2025).

INDOHITS GIGS #2 ini akan menampilkan 6 band Rock dari berbagai warna, ada 2 rocker legend yang akan tampil yaitu Trison di Lawang Pitu dan Maully Gagola di Pureseven.

“Beliau beliau itu udah pasti nge rock banget lah. Selain itu ada Prison Of Blues, band punk psychobilly asal Temanggung yang sudah malang melintang di Eropa. Selain itu tentu ada band band yang unik lagi seperti Trodon, yang akan menampilkan lagu lagu progresif mereka, ada Partikel Penyusun Atom dan I Hate Band yang memainkan Brit pop rock. Pokoknya keren dan harus nonton langsung deh.”tutup Fransiscus Eko.

Continue Reading

iLive

Deheng House hadir dan sediakan ruang konser canggih di Jakarta

Published

on

iMusic.id – Para penikmat musik di area Jakarta Selatan kini semakin dimanjakan dengan diluncurkannya De’Concert RoomDeheng House di areal Taman Kemang, Jakarta Selatan. Venue baru ini dijamin bakal membuat nyaman para penikmat musik Jakarta dalam menikmati sebuah konser atau pertunjukan musik.

Tidak hanya menyediakan satu ruang konser dengan kapasitas yang besar di lantai 4, Deheng House juga menyediakan café dengan kapasitas lebih intim di lantai 2 dan sebuah ruang khusus untuk musisi dan pecinta musik jazz yang diberinama Jazz Lounge.

De’Concert Room di Deheng House hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ruang konser yang nyaman dan layak yang di Jakarta sangat jarang di temui. De’Concert Room berkapasitas 300 – 400 orang dengan di lengkapi fasilitas yang sangat lengkap dari mulai panggung yang memadai, tata lampu profesional, videotron, serta sound system yang mumpuni. Tempat ini tidak hanya mengisi kekosongan ruang pertunjukan di Jakarta, tetapi juga memberikan ruang kreatif yang nyaman dan modern bagi para musisi dan penikmat seni.

Dengan kapasitas 300 – 400 orang, De’Concert Room – Deheng House mampu menciptakan suasana intim namun tetap megah, memberikan pengalaman konser yang berbeda dari venue konvensional di Jakarta.

Lokasi De’Concert Room – Deheng House di Taman Kemang yang strategis juga memudahkan akses bagi penonton dan pelaku seni. Dengan adanya Deheng House, para event organizer dan musisi mendapatkan ruang yang layak untuk menggelar pertunjukan berkualitas tanpa harus mencari venue di luar Jakarta.

De’Concert Room Deheng House membuka peluang lebih besar bagi pertumbuhan industri musik dan seni pertunjukan di Jakarta. Memberikan ruang bagi musisi independen dan komunitas seni untuk tampil dan berekspresi dengan fasilitas yang mendukung. Mendorong peningkatan kualitas acara dan pengalaman penonton melalui teknologi panggung dan audio visual yang canggih.

Potensi menjadi pusat kegiatan seni yang dapat menarik perhatian publik dan meningkatkan geliat ekonomi kreatif di kawasan Kemang. Secara keseluruhan, keberadaan Deheng House sangat penting untuk mengatasi kekurangan concert hall di Jakarta dan menjadi pionir dalam menyediakan ruang pertunjukan yang modern dan profesional.

Continue Reading

iLive

Efah Aaralyn meriahkan panggung “Monas Week 2025”

Published

on

iMusic.id – Solois muda dan penulis lagu, Efah Aaralyn tampil penuh semangat di panggung Monas Week 2025 yang digelar pada hari Sabtu malam tanggal 23 Agustus 2025.

Penampilan Efah Aaralyn dengan outfit serba putih dan aksen warna merah dengan sepatu sneaker warna putih membuat penampilannya terlihat elegan, cantik dan menarik dipanggung Monas Week 2025 malam itu.

Di iringi musisi -musisi muda berbakat seperti Dika (Gitar), Shandy (bass), Leone (kibord) dan Aldin (Drum), penampilan Efah Aaralyn semakin seru dan memikat.

Tampil pada pukul 18.10 wib, Efah Aaralyn Tampil membawakan 5 lagu dengan komposisi 3 lagu sendiri dan 2 lagu cover dari Coldplay. Efah membuka penampilan dengan menyanyikan singlenya yang bertajuk “Menunggu disini”.

“Selamat Malam Monas, kita Seru-seruan malam ini ya”, Ujar Efah Aaralyn membuka panggung Monas Week 2025.

Penampilan Efah berlanjut dengan membawakan single miliknya sendiri yang berjudul “Crush” sambil bermain gitar hingga membuat penonton terpukau dengan penampilannya.

Setelah tampil dengan Crush, Efah memperkenalkan single terbarunya yang lagu remake dari Oppie Andaresta berjudul “Ingat-Ingat Pesan Mama”, lagu ini juga merupakan Original Soundtrack film besutan MD Picture yang berjudul “Mama : Pesan Dari Neraka”.

“Kita nyanyi bareng-bareng di lagu ini ya. Jadi ini adalah lagu dari soundtrack untuk Film Mama : Pesan dari Neraka, judul lagunya “Ingat-ingat Pesan Mama”, yang dulunya pernah dinyanyikan oleh seorang legend Tante Oppie Andaresta, ciptaan om kaka dan om Bimbim Slank, filmnya bakal tayang di 11 September 2025”, ujar Efah

Perlu diinformasikan lagu Ingat-ingat pesan mama sudah rilis pada 13 Agustus 2025 dan sudah tersedia di semua platform digital musik dan kanal YouTube.

Setelah diajak berjingkrak – jingkrak dan mengingat nostalgia di lagu Ingat-ingat pesan Mama, Efah mengajak penonton menyalakan Flashlight di hape saat ia menyanyikan lagu “Fix You” dari Coldplay, penonton diajak menikmati sahdunya malam Minggu di Monas.

Efah menutup penampilannya di panggung Monas Week 2025 dengan lagu “A Sky Full of Stars” milik Coldplay.

Selain Efah Aaralyn, Monas Week 2025 juga dimeriahkan oleh Titho Tangguh, Brutal, Obin The Flops, Dewi Sanca, Trio Kucing Garong, OMPMS, Gambang Kromong, Pertelon Kopli, Oel Pluto, Yulienka.

Continue Reading