Connect with us

iMusic

“Kembali Untukmu” Album Persembahan “Ady” Untuk Para Penggemarnya.

Published

on

iMusic – Sebagai musisi, Ady sesungguhnya tak pernah berhenti berkarya. Pada 4 Desember 2020, eks vokalis Naff ini meluncurkan album berjudul ‘Kembali Untukmu’.

‘Kembali Untukmu’ merupakan album kompilasi yang berisikan 10 lagu. Beberapa lagu tersebut sudah pernah dirilis sebelumnya, seperti ‘Kau Masih Kekasihku’, ‘Terendap Laraku’, ‘Kaulah Hidup dan Matiku’, ‘Tak Seindah Cinta yang Semestinya’, ‘Bila Nanti Kau Milikku’, ‘A.N.G’, dan ‘Akhirnya Ku Menemukanmu’. Namun, dengan aransemen baru.

Ada juga 3 lagu baru yang dihadirkan, yaitu ‘Usai Kisahku’ (2018), ‘Maukah Kau Menikah Denganku?’, dan ‘Bersandinglah Denganku’. Secara keseluruhan, Ady menulis lagu-lagu tersebut berdasarkan apa yang dia alami dalam kehidupannya.

“Ide judul albumnya muncul sebulan yang lalu, tiba-tiba terlintas. Judul ini bukan untuk seseorang, tapi fansku yang menanyakan keberadaanku setelah aku keluar dari Naff. Peluncuran album ini sudah tertunda cukup lama, sekitar 2-3 tahun dan kehadirannya adalah penantian panjangku dan fans,” jelas Ady.

Lagu ‘Maukah Kau Menikah Denganku?’ dan ‘Bersandinglah Denganku’ dibuat secara berkaitan, begitu juga video musiknya. “Ini kesimpulan rasa marahku, sedihku, dan kekecewaan tentang hidupku. Alhamdulillah, aku telah mendapatkan semua hal sampai hari ini. Yang aku belum dapatkan hanya cinta. Itu terangkum dalam 2 lagu tersebut dan itu mimpiku, menua dengan orang yang aku cintai sampai maut memisahkan,” kata Ady.

Video klip ‘Maukah Kau Menikah Denganku?’ dan ‘Bersandinglah Denganku’ disutradarai oleh Ady sendiri dengan lokasi shooting di dua tempat yang berbeda, yaitu Lembang, Jawa Barat, dan rumah Ady.

‘Kembali Untukmu’ adalah karya idealis Ady karena semua ia kerjakan sendiri. “I did my best menurut isi kepala dan hatiku. Makanya aransemennya lagu-lagunya berubah, ada yang dari slow jadi nge-beat, ada yang jadi bossa nova. Kenapa? Karena musik itu luas ini adalah karya Ady yang baru dengan segala pemikirannya. Meski demikian, aku tetap mendengarkan saran dari Trinity Optima Production sampai kami mencapai kesepakatan. Secara teknis, Trinity Optima Production membebaskan saya untuk mengerjakan musik saya sendiri. Sesuatu yang lahir tanpa pengkotakan, pasti hasilnya atau pembuatnya menjadi legenda,” ucap Ady.

“Musikalitas Ady memang tidak diragukan. Dia sangat mahir dalam membuat lagu-lagu cinta dan pesan-pesannya pun sampai pada fansnya. Semoga rindu fans terobati akan kehadiran album ‘Kembali Untukmu’ ini,” ujar Managing Director Trinity Optima Production, Yonathan Nugroho.

Ady berharap, ‘Kembali Untukmu’ bisa diterima dengan baik oleh pendengar musik Indonesia, terutama bagi para penggemar yang merindukan Ady.

“Aku cuma ingin membahagiakan orang-orang yang setia mendampingiku berjalan dan menerimaku apa adanya. Mereka adalah mood booster-ku dan aku ingin memuaskan mereka dengan kehadiran album ini. Aku juga ingin memberi tahu anak semata wayangku, Nayla, kalau papanya masih berkarya,” tutup Ady.

Video musik ‘Maukah Kau Menikah Denganku?’ rilis 4 Desember 2020, sedangkan ‘Bersandinglah Denganku’ rilis 7 Desember 2020. Keduanya bisa disaksikan di YouTube Trinity Optima Production. (FE)

iMusic

“Lyodra” Bawakan Lagu Original Soundtrack Untuk Film “Ipar Adalah Maut”.

Published

on

iMusic.id – MD Music bersama Universal Music Indonesia mengumumkan akan merilis lagu berjudul ‘Tak Selalu Memiliki’ yang dibawakan oleh Lyodra, penyanyi berbakat Indonesia jebolan ajang pencarian bakat di Indonesia.

Sederet lagunya juga sangat populer di kalangan pendengar musik Indonesia, bahkan sudah menembus 8 M ++ monthly listeners di salah satu streaming platform. Berbeda dari karya sebelumnya, kini Lyodra akan membawakan lagu yang akan menjadi original soundtrack film “Ipar Adalah Maut” produksi MD Pictures yang kisahnya viral di TikTok.

‘Tak Selalu Memiliki’ ditulis oleh musisi kenamaan yang telah melahirkan karya-karya terbaik Indonesia, Yovie Widianto. “Senang sekali diberi kesempatan oleh pak Manoj dan pak Iman untuk menuangkan gambaran lewat lagu terhadap Ipar Adalah Maut. Terlebih, ceritanya juga sangat menyentuh,” ujar Yovie Widianto. Ia juga menyampaikan bahwa ‘Tak Selalu Memiliki’ disiapkan secara khusus untuk Lyodra.

Oleh karena itu, kesatuan harmoni antara komposisi piano, orkestrasi, serta suara Lyodra menjadi pendukung yang sangat optimal dan berkesan untuk filmnya. “Saya rasa Lyodra berhasil membawakan ‘Tak Selalu Memiliki’ dengan excellent. Aransemen yang sangat konseptual mengikuti dramatisasi dari kisah “Ipar Adalah Maut” yang mengesankan menjadikan ini suatu kolaborasi yang grande,” papar sang komposer.

Harapannya, film “Ipar Adalah Maut” bersama musiknya ini bisa meninggalkan jejak dan kenangan bagi penikmat seni Indonesia. “Pastinya, terima kasih juga untuk semua antusias yang diberikan oleh teman-teman, dan tentunya terima kasih untuk Universal Music Indonesia, MD Pictures, MD Films, dan MD Music.  Semoga karya ini jadi salah satu karya yang memorable untuk kalian,” tutup Yovie Widianto.

Manoj Punjabi, CEO & Founder MD Entertainment dan produser film “Ipar Adalah Maut” menyampaikan, “Sangat excited sekali untuk mengumumkan secara resmi, Yovie Widianto dan Lyodra menjadi pengisi original soundtrack film Ipar Adalah Maut.

Respons penggemar di media sosial sangat luar biasa, ini merupakan kolaborasi yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat sejak kami mengumumkan produksi film Ipar Adalah Maut. Lirik dan melodi dari lagu “Tak Selalu Memiliki” sangat tepat menggambarkan dinamika emosi dari karakter dan film Ipar Adalah Maut. Akan banyak kejutan lain yang kami siapkan untuk film Ipar Adalah Maut.

Nantikan segera tayang di bioskop seluruh Indonesia.” “Pertama aku merasa senang sekali sekaligus bangga karena bisa dipercaya untuk menyanyikan soundtrack untuk salah satu film yang paling ditunggu-tunggu saat ini. Apalagi lagu ini dibuat khusus oleh Yovie Widianto dengan aransemen orkestra yang megah dan lirik yang menyentuh. Menurut aku lagu ini benar-benar menggambarkan film Ipar Adalah Maut itu sendiri” ujar Lyodra.

Tidak hanya itu Lyodra juga berharap lagu ini dapat diterima oleh masyarakat indonesia. “Semoga setiap mendengarkan lagu ini bisa langsung teringat juga dengan film “Ipar Adalah Maut,“ tutup Lyodra.

“Ipar Adalah Maut” merupakan film garapan MD Pictures, an MD Entertainment Company yang diadaptasi dari kisah nyata yang viral di TikTok. Sketsa cerita “Ipar Adalah Maut” populer dibawakan Eliza Syifa di platform tersebut. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini bercerita tentang kisah cinta Nisa (Michelle Ziudith) yang datang tak pernah bisa ditebak.

Dipinang oleh dosen muda dari kampusnya, Aris (Deva Mahenra), laki-laki cerdas yang punya pesona luar biasa. Pernikahan mereka bagai pernikahan negeri dongeng, sempurna, apalagi dengan kelahiran putri mereka, Raya. Sayangnya, seperti juga cinta masalah datang tanpa diduga.

Ibu Nisa tiba-tiba menitipkan putri keduanya, Rani (Davina Karamoy), untuk tinggal bersama Aris dan Nisa. Selengkapnya, kisah mereka akan segera tayang di bioskop seluruh Indonesia.

‘Tak Selalu Memiliki’ sudah dirilis dan bisa dinikmati di berbagai platform musik bersamaan dengan official music video-nya pada tanggal 26 April 2024. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Tiara Andini” Gak Berani Ungkapkan Perasaannya di Single “Kupu-Kupu”.

Published

on

iMusic.id – Para Mootiara (sebutan fans Tiara Andini) sepertinya tengah dimanjakan oleh penyanyi kesayangannya, Tiara Andini. Bukan tanpa alasan, belum lama berselang dengan project musical-nya bersama Arsy Widianto, Tiara Andini kini kembali merilis single terbaru yang diberi judul “Kupu-Kupu”.

Single “Kupu-Kupu” ini sangat berbeda dengan lagu sebelumnya yang menyajikan beat dan musik ala KPop. Kini Tiara Andini memberikan sesuatu yang fresh dengan membawa nuansa musik dance pop ala 80-an.

Adalah Laleilmanino, orang-orang yang berada di belakang terciptanya lagu ini. Di lagu ini Tiara Andini memang bekerja sama dengan Laleilmanino yang dikenal sebagai pencipta hits lag-lagu kekinian. Dan, di single ini Laleilmanino bertindak sebagai songwriter sekaligus produsernya. Lagu ini dirilis di bawah bendera label rekaman Universal Music Indonesia, label yang menaungi Tiara Andini selama ini.

“Saat pertama dengar lagu ini aku langsung jatuh cinta, karena nada-nadanya sangat nyaman di dengar, dan lagunya juga sangat catchy, apalagi ini ciptaan Laleilmanino, sangat senang bekerja sama dengan mereka,” ujar Tiara.

FYI guys, lagu “Kupu-Kupu” merupakan lagu cinta yang menceritakan tentang dua orang yang sama-sama saling suka, namun saling tidak berani menyampaikan perasaan cinta tersebut.

“Tahu kan yah kalau lagi suka, biasanya jadi takut gitu buat ungkapkan perasaan. Nah, ini terjadi di keduanya, padahal saling suka. Kurang lebih kayak gitu cerita lagunya,” ungkap Tiara.

Sementara, dari departemen suara, seperti yang sudah disebutkan di atas, lagu ini menyajikan nuansa dance pop 80-an yang sangat fun, ceria, dan menyenangkan. Nada-nada yang ditampilkan juga danceable banget.

Perilisan “Kupu-Kupu” sangat dinantikan oleh Mootiara, sapaan untuk penggemar Tiara, karena sejak sebelum perilisannya, Tiara sudah memberikan banyak hint bertemakan kupu-kupu yang membuat penggemar penasaran.

Mulai dari mengganti Spotify Canvas kesebelas single nya dengan tema kupu-kupu, hingga mengirimkan pesan kupu-kupu kepada penggemarnya di Instagram. Hal ini tentunya membuat Mootiara sangat excited, mengingat Tiara Andini memang suka memberikan petunjuk atau hint tentang karya-karyanya.

Hal yang seru lainnya ada di musik videonya. Kenapa seru? Karena di musik video ini melibatkan salah satu komedian tanah air, Dede Sunandar. Dan, kehadiran Dede di video tersebut menambah keceriaan dari konsepnya. Oh ya, musik video ini dikerjakan oleh A VSLZM production, dengan Michael Budihardjo yang bertindak sebagai sutradara.

Konsep musik videonya sendiri dibuat dengan nuansa 80-an, vintage! Penuh warna-warni, set-nya juga dibikin fun, begitu juga dengan wardrobe-nya. Seru abis! Apalagi, di sesi dance di mana Dede, Tiara, dan keempat dancer lain ber-ajojing ria di lantai dansa.

“Saat diskusi, aku sudah excited banget dengan konsep musik videonya. Apalagi di sana juga ada Kak Dede. Ternyata hasilnya sangat bagus dan puas banget,” ujar Tiara.

Dengan dirilisnya single “Kupu-Kupu” ini, Tiara berharap lagu ini menjadi viral, didengarkan banyak orang, dan dapat menjadi sesuatu yang segar untuk dinikmati baik itu para Mootiara juga penikmat musik di Indonesia.

“Menurut aku lagunya sangat enak banget, dan fun to listen, semoga banyak yang suka, dan didengarkan oleh banyak orang,” harap Tiara.

Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menjadikan lagu “Kupu-Kupu” sebagai playlist harian kalian, didengarkan sepanjang hari, karena memang tidak membosankan, dan sangat menyenangkan untuk dinikmati.

Single ini sudah tersedia di semua layanan musik digital favorit kalian. Untuk musik videonya kalian bisa tonton di akun resmi YouTube milik Tiara Andini. So, enjoy guys! (FE)

Continue Reading

iMusic

Eksplorasi Liar Perempuan Dari “The Baby Seals” Di Single Mereka “Chaos”.

Published

on

iMusic.id – Trio punk asal Cambridge, The Baby Seals, akhirnya melepas album debut mereka, “Chaos,”. Ini menandai akhir dari kampanye mereka yang didukung oleh para kritikus dan penggemar fanatik yang menggilai gaya punk feminis mereka yang liar.

“Chaos” merupakan luapan energi yang mentah dan tanpa filter. Album ini terinspirasi dari pengalaman pribadi dan lanskap sosial yang terus berubah. Proses rekamannya pun tergolong sederhana, dilakukan secara live di sebuah bangunan terpencil di Thaxted, Essex, dikelilingi hamparan ladang. Minimnya proses pasca produksi membuat album ini terasa otentik, dan membiarkan karakter sonik band ini berkembang dan matang dengan apa adanya.

Secara tema, “Chaos” membahas berbagai hal, mulai dari konten mainstream yang bisa bikin ngantuk (“Yawn Porn“) sampe tekanan sosial buat melawan penuaan (“ID’d at Aldi“). Lagu-lagu seperti “Vibrator” dan “My Labia is Lopsided, But I Don’t Mind” adalah perayaan tanpa tedeng aling-aling atas seksualitas dan citra tubuh wanita.

Lagu yang berhjudul sama dengan albumnya sendiri, “Chaos,” memperlihatkan kerumitan dalam menghadapi dunia yang penuh disinformasi dan jejak pergerakan MeToo (gerakan melawan pelecehan dan kekerasan seksual).

Invisible Woman” membahas tentang hilangnya keberadaan perempuan di mata masyarakat seiring bertambahnya usia, sementara “Mild Misogynist” mengangkat tema omong kosong seksisme sehari-hari. Lagu “Nipple Hair” dan “It’s Not About The Money, Honey” mendukung otonomi tubuh dan kesetaraan hak asasi manusia.

Kerry menerangkan tentang “Chaos”: “Album ini bener-bener tentang gimana perasaan dan pengalaman kita ngeliat dunia sekitar kita di usia 30-an dan 40-an. Ada yang bilang album ini kayak The Baby Seals yang udah dewasa, dan gue suka sama omongan itu. Tema album ini jelas: inklusivisme, ketidaksetaraan gender, beban mental, body positivity, ngelawan tabu, dan kebebasan.”

Mengenai lagu “My Labia is Lopsided, But I Don’t Mind,” Kerry menambahkan: “‘Labia’ adalah lagu pertama The Baby Seals. Lagu ini merangkum keseluruhan semangat band. Kita pengen bikin orang merasa nyaman, terutama dengan diri mereka sendiri. Di sini nggak ada yang nge-judge, cuma perayaan. Jadi, lagu ini bener-bener tentang rasa bangga terhadap tubuh lo sendiri, meskipun nggak sesuai sama standar kecantikan yang media atau masyarakat sering tonjolkan.”

Foto sampul album yang diambil oleh Jeff Pitcher menggambarkan vibe mereka dan memberi gambaran bagaimana suara album ini. Desain albumnya dibuat oleh Igor Prato Luna, yang mengerti keinginan The Baby Seals.

Dia mereferensikan banyak sampul album, poster, dan artwork flyer keren dari tahun 60an sampai 90an, bahkan sampe ilustrasi sci-fi dari tahun 1920an dan sampul novel fiksi ilmiah tahun 1950an. Tapi referensi itu nggak terlalu dominan, dan Igor jelas bikin ini jadi karya dia sendiri.

Tahun 2014, The Baby Seals muncul dari obrolan seru di pub Cambridge, digawangi oleh Amos, Kerry, dan anggota pendiri Jaz. Terinspirasi oleh kesalahpahaman lucu tentang “baby seals,” mereka mengadopsi nama itu dan mulai ngegubah lagu-lagu jenaka yang ngebahas pengalaman wanita sehari-hari.

Perjalanan mereka mulai dilirik di tahun 2015 dengan lagu catchy kayak “Period Drama” dan “Guuurl,” yang mengantar mereka tur ke Jerman dan Italia, hingga tampil di panggung utama Rebellion Festival. Walaupun sempat hiatus karena pandemi COVID-19, mereka merekrut Kate sebagai bassist di tahun 2022, yang membuat formasi mereka jadi lebih segar.

Peremajaan ini membuka jalan buat pencapaian penting di tahun 2023, dimana Kerry mengajak band ini kembali ke studio untuk merekam album debut mereka, “Chaos,” yang terinspirasi dari pengalamannya sebagai ibu baru. (FE)

Continue Reading