Connect with us

iMusic

Kenalkan Ke anak Milenial, BETIGA Gelar Konser “Erros Chrisye Yockie : Tembang Persada Sang Tritunggal”

Published

on

iMusic – Industri musik Indonesia tampaknya telah mencatat beberapa nama musisi yang telah menjadi ikon serta legenda musik lokal, sebut saja lwan Fals, Guruh Soekarno Putra, Titiek Puspa, Ahmad Albar, Ikang Fawzi, Fariz RM, dan masih banyak lagi. Masyarakat juga mengapresiasi karya seni mereka hingga saat ini.

Tak terkecuali dengan karya Chrisye, Yockie Suryo Prayogo, dan Erros Djarot. Saking bagusnya apresiasi karya para legendaris ini, promotor Bertiga Satu Rasa (BETIGA) menyatukan mereka bertiga didalam sebuah konser yang pastinya akan membawa kalian seperti kembali ke jamannya lagu-lagu tersebut sedang hits bertajuk “Erros Chrisye Yockie : Tembang Persada Sang Tritunggal”.

Konser yang digelar di Jakarta Concert Hall pada tanggal 1 Februari 2018, dan Grand City Convex, Surabaya pada taggal 14 Februari 2019 ini juga bertujuan untuk memperkenalkan Erros Djarot, Yockie, serta Chrisye kepada generasi milenial. Sehingga kaum milenial diharapkan bisa ikut menilai, berbagi, dan peduli dengan karya-karya dari para legendaris ini.

Dengan harga tiket yang cukup terjangau, yaitu mulai dari 400 ribu hingga 1 juta rupiah untuk konser di Jakarta, dan 250 ribu hingga 500 ribu rupiah untuk konsernya di Surabaya, konser ini mempercayakan Marcell Siahaan, Bonita Adi, Wizzy, Barsena bestandhi, hingga Dian Pratama Putra untuk membawakan tembang hits milik Erros, Chrisye, dan Yockie nantinya.

“Saya sangat berterimakasih kepada Bertiga Satu Rasa karena sudah mau mengangkat lagi karya karya dari mas Yockie kedalam konser ini” ujar istri Alm. Yockie Suryo Prayogo, Tiwi Puspitasari.

“Biasanya kalo mau bikin konser apa bawain lagu Chrisye itu tinggal bawain aja tanpa sepengetahuan saya, nah kali ini ada hal yang berbeda, yaitu mereka (BETIGA) diam-diam ijin dulu sama saya dan mbak Tiwi untuk bawain lagu dari Chrisye dan Mas Yockie dalam sebuah konser, eh taunya malah ini ternyata konser buat penghormatan mereka” tambah Yanti Noor istri Alm. Chrisye.

Konser ini juga melibatkan beberapa nama besar dalam pagelarannya nanti, yaitu Seno M. Harjo sebagai kurator, dan Krisna Prameswara sebagai Musik Direktur.

“Kami formatnya bukan konser besar. Kami juga ingin memperkenalkan misi kita kepada kaum milenial bahwa dekade 70 dan 80 kita punya maestro musik,” tutup Novi Madjedi, perwakilan dari promotr Bertiga Satu Rasa.

(Tito/iMusic)

iMusic

Ajak pendengarnya untuk berfikir positif, Tutus Thomson luncurkan single “Radiance”

Published

on

iMusic.id – Tutus Thomson kembali merilis single terbaru berjudul “Radiance”, sebuah lagu yang membawa pesan inspiratif tentang berpikir positif dan berdoa untuk kebaikan di masa depan. Dengan nuansa musik yang mengajak kita serasa menjelajahi ruang angkasa dan lirik yang powerful, “Radiance” hadir sebagai pengingat bahwa setiap tantangan dalam hidup dapat dilewati dengan harapan, keyakinan dan usaha.

Tutus Thomson melalui “Radiance” menggambarkan perjalanan seseorang yang memilih untuk tetap optimis di tengah berbagai rintangan di dalam hidupnya. Melalui lirik yang menggugah dan dentuman Bass yang membara, lagu ini mengajak pendengarnya untuk selalu menatap ke depan dengan penuh cahaya dan harapan.

Tutus Thomson, musisi sekaligus aktor yang mulai dikenal setelah memerankan tokoh Yayan dalam film layar lebat “Yowis Ben” nya Bayu Skak ini mengungkapkan bahwa lagu “Radiance” ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya yang terus berusaha menghadapi masa depan dengan sikap positif.

“Saya ingin lagu ini menjadi sumber kekuatan bagi siapa saja yang mendengarnya. Kadang kita lupa bahwa doa, pikiran positif dan berusaha menjadi lebih baik bisa menjadi energi besar dalam menghadapi hidup,” ujar Tutus Thomson.

Dengan aransemen musik yang menyatukan elemen Hyper-Pop dengan sentuhan Trance dan percampuran nada Pop-Punk, “Radiance” memberikan pengalaman mendengar lagu yang sangat unik, Tutus sendiri menyebut lagu ini adalah lagu genre Space Punk pertamanya. Lagu ini pun menampilkan produksi musik yang matang, menonjolkan vokal emosional dari Tutus Thomson yang semakin memperkuat pesan lagu.

Single “Radiance” kini telah tersedia di berbagai platform streaming digital, bisa didengarkan di Spotify, Apple Music, dan YouTube. Lagu ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki cahaya dalam dirinya untuk terus melangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Continue Reading

iMusic

Group rock asal Kediri, IGMO, luncurkan single “Curriculum”

Published

on

iMusic.id – ‘IGMO’, Group band rock alternative asal Kediri, Jawa Timur merilis single pembuka dari album kedua mereka yang diberi judul “Curriculum. Single inibisa disimak pada album kedua IGMO yang bertajuk “Absurd, Artificial, Potential”.

Single “Curriculum” dirilis oleh IGMO dibawah naungan Soundjana Creative pada pertengahan April 2025 ini. Single yang menampilkan sound – sound distorsi kasar ini juga tersedia secara ekslusif di EP mereka yang berjudul “Spyhole” bersama dua trek lain yaitu “Rolling Toward the Gate” dan “Spyhole” yang bisa disimak di platform musik Bandcamp.

“Curriculum” adalah sebuah lagu yang mewakili konsep musik IGMO di album “Absurd, Artificial, Potential”. Di album ini, kami ingin menantang diri kami sendiri. Seberapa jauh kami bisa mengembangkan musik yang kami ciptakan,” kata Pradio Manggara Putra, frontman IGMO, sekaligus songwriter-produser lagu ini.

Musik IGMO di single “Curriculum” merupakan alunan rock dengan nuansa progresif di sana-sini. Ada beragam twist, mulai dari heavy metal, kocokan reggae, sampai sekelibat pelog Jawa di dalamnya. Namun begitu lagu “Curriculum” adalah tembang yang tetap relatif ramah dengar.

Secara lirik, Dio mengatakan narasi album “Absurd, Artificial, Potential” bisa diringkas dalam satu kata yaitu permainan.

“Ini bisa dimaknai macam-macam, bisa permainan antar manusia hingga sesuatu yang lebih kompleks seperti struktur dan sistem. Lagu “Curriculum” ini juga punya tema serupa”, tutur pemuda asli Kediri itu.

Seluruh artwork album “Absurd, Artificial, Potential” termasuk single “Curriculum” ini dibikin oleh gitaris mereka sendiri, Iga Dahana. Sementara itu fotonya dijepret oleh Aditya Ferdian.

Seperti yang sudah disampaikan, lagu ini masuk dalam Extended Play (EP) Spyhole yang dirilis secara eksklusif di gerai unduh bayar Bandcamp.

“EP tersebut kami buat untuk para pendengar album pertama kami, “Take It Over”, sekaligus jembatan untuk menuju album “Absurd, Artificial, Potential”,” pungkas Anggra, bassist IGMO.

Saat ini IGMO diperkuat oleh Pradio (vokal, gitar), Iga (guitar), Bintang (dram) dan Anggra (bass). IGMO mengklaim bahwa musik mereka adalah sebuah perkawinan dari musik hard rock 70an dengan musik rock modern era sekarang ditambah riff kearifan lokal yang sering mereka masukan dalam aransemen lagu mereka.

Continue Reading

iMusic

Awdella rilis single baru bertajuk “Sia-Sia”

Published

on

iMusic.id – Penyanyi cantik asal Jawa Timur, Awdella kembali meluncurkan lagu pop-ballad terbaru berjudul “Sia-Sia”. Berbeda dari lagu – lagu Awdella sebelumnya yang menunjukan vokal yang powerful, penuh tangis dan rasa sakit, “Sia-Sia” justru menawarkan nuansa baru, kesedihan yang tenang, dewasa, dan penuh penerimaan.

“Kali ini aku coba menyampaikan rasa sedih yang nggak meledak-ledak, tapi lebih ke ikhlas dan menerima. Bagaimana cara menyanyi yang lebih simple tapi tetap sampai ke hati,” ujar Awdella dalam siaran pers tertulis.

Single “Sia-Sia” nya Awdella diciptakan oleh Dimas Wibisana dari duo BiancaDimas. Sebelum resmi dirilis di hari ini, potongan audio 30 detik sudah lebih dulu dirilis melalui platform Tiktok.

Penyanyi yang hits dengan lagu “Tertawan Hati” ini menceritakan makna dibalik lagu terbarunya. “Sia-Sia”, kata Awdella, adalah cerita yang dekat dengan banyak orang, tentang seseorang yang telah menunggu begitu lama, memberikan segalanya, namun pada akhirnya harus merelakan karena cintanya tak pernah benar-benar dibalas.

“Lagu ini tentang perasaan yang mungkin banyak dari kita pernah alami : mencintai dengan tulus, tapi malah disia-siakan. Kita sudah effort habis-habisan tapi semuanya sia-sia. Karena dia tidak merasakan hal yang sama,” jelas Awdella.

“Sia-Sia” hadir sebagai teman bagi mereka dengan aransemen yang dibuat se-easy listening mungkin yang membuat lagu ini cocok didengarkan kapan saja dan oleh siapa saja, baik yang pernah di ghosting, menjalani hubungan lama yang tak ke mana-mana, ataupun yang sedang belajar melepaskan.

“Semoga lagu ini bisa mewakili perasaan teman-teman yang relate, atau bisa jadi lagu yang nemenin kalian di hari-hari biasa. Semoga bisa diterima dan disukai banyak orang. Aamiin,” tutup Awdella.

Dengarkan ‘Sia-Sia’ di seluruh digital streaming platforms di Indonesia. Official Visualizer juga sudah tayang di kanal youtube Awdella.

Continue Reading